• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

1. Rataan konsumsi hijauan segar sebesar 7044 g - 13979 g dengan rataan kebutuhan bahan kering sebesar 3,15 % - 4,21 % dari bobot badan; rusa cenderung mengkonsumsi kelompok daun-daunan seperti Commelina diffusa, Desmodium trifolium dan Asystasia dan rumput-rumputan seperti Cyrticocum oxyphilium dalam jumlah yang sama.

2. Pada pengujian palatabilitas hijauan rusa lebih menyukai kelompok daun-daunan seperti Asystasia (31%) serta Calopongonium Sp (24%) daripada kelompok rumputan seperti Penisetum purpereum (24%) serta Paspalum conjungatum (21%) dan dalam pengujian palatabilitas bahan pakan konsentrat rusa lebih menyukai ampas tahu dan bungkil kelapa daripada dedak halus dan BIS.

3. Rusa memerlukan waktu untuk makan dan minum sebesar 26,51%, berjalan sebesar 19,94%, istirahat dan berdiri sebesar 34,32%, perawatan diri dan mengasah ranggah sebesar 2,26%, buang air sebesar 0,31 %, berkubang sebesar 0,97% sedangkan untuk ruminasi memerlukan waktu 15,69 % dengan rataan 7,17 kali melakukan ruminansi dan rataan mastikasi 33,17 kali perperiode ruminansi.

Saran

Disarankan kepada peternak rusa agar memberikan hijauan lapangan yang bertekstur lunak dan lembut dan untuk konsentrat berbasis limbah pertanian seperti bungkil kelapa dan ampas tahu.

Archer, J. 2006. DEER Select Update. Dear Industry New Zealand, No. 22 December 2006.

Balitnak. 2009. Bungkil Kelapa Fermentasi untuk Pakan Itik. Balai Penelitian Ternak. Ciawi, Bogor. http//:www.balitnak.co.id [13November 2009] Batubara, L. P., M. D. Sanchez and K. R. Pond., 2003. Feeding of Lambs with

Palm Kernel Cake and Mollases. Jurnal Penelitian Peternakan Sungai Putih, Medan.

Chardonnet Ph, B. Des Clers, J. Fischer, R. Gerhold, F. Jori and F. Lamarque. 2002. The Value of Wildlife. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 2002, 21 (1), 15-51.

Chen, C. P., and A. Aminah. 1992. Forages (Edi). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA). No 4. Wageningen, Netherlands and Bogor. Indonesia. Departement of Coservation Wanganui. 2005. Public Consultation of Sambar

Deer Management in the Horowhenua, Manawatu, Rangitikei and Wanganui Area. Wanganui, New Zealand.

Devendra, C., 1997. Utilizationof Feeding Stuff for Livestock in South East Asia. Malaysia Agricultural Research and Development Institute, Serdang Malaysia.

[Direktorat Pengembangan Peternakan, Ditbangnak]. 2003. Sumbangan pemikiran dalam pengembangan rusa di Indonesia. Ditbangnak, Jakarta.

[Eco India]. 2008. Sambar Deer. Sambar Deer in India, Sambar deer in Kaziranga National Park. Eco India.

Fraser MD and IJ Gordon. 1980. Organic Matter Intake, Diet Digestibility and Feeding Behavior of Goats, Red Deer and South American Camelids Feeding on The Three Contrasting Scottish Vegetation. J of App. Ecol. 34: 687 – 698.

[Game Animal Panel]. 2007. Managing Numbers of Deer, Chamois, Tahr and Pigs.www.gameanimalpanel.org.nz

Harfiah, 2007. Konsumsi Pakan Sukarela (Voluntary Feed Intake) Beberapa Pakan Hijauan Ternak Domba. FAPET UNHAS, Sulawesi Selatan.

40

Hutagalung, R. I., 1978. Non Tradisional Feedingstuffs for Livestock. Proceeding of Sympossium on Feedingstuffs for Livestock in SEA. MSAP, Malaysia Jayadi, S. 1991. Tanaman Makanan Ternak Tropika. Fakultas Peternakan. Institut

Pertanian Bogor.

Kartadisastra, H. R., 1997. Penyediaan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius, Yogyakarta.

Kelton SD and JP Skipworth. 1987. Food of Sambar Deer (Cervus Unicolor) in a Manawatu (New Zealand) Flax Swamp. New Zealand J of ecol. 10: 149-152.

Lelono.A 2001. Pola aktivitas makan harian rusa (Cervus timorensis) dalam penangkaran. Seminar Biologi Nasional I di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember

Madhusudan, MD. 2004. Recovery of Wild Large Herbivores Following Livestock Decline in a Tropical Indian Wildlife Reserve. J App ecol 41: 858-869.

Manglayang Farm Online. 2009. Analisa Penanaman Rumput Gajah di Cijayana.

[13 November 2009]

Martawidjaja. M., B. Setiadi dan S.S. Sitorus. 1999. Pengaruh Tingkat Protein Energi Ransum terhadap Kinerja Produksi Kambing Kacang Muda. Balai Penelitian Ternak. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner.

Moon SH, SWKim, MH Kim and BT Jeon. 2006. Comparation of Chemical Composition of Velvet Antler at Defferent Harvesting Time in Spotted Deer (cervus nippon). XIIth AAAP Animal Science Congress 2006, BUSAN, KOREA September 18-22, 2006

Murtidjo, B.A., 1993. Memelihara Domba. Kanisius, Yogyakarta.

Naipospos TSP. 2003. Rencana Strategis Pemanfaatan Rusa Sebagai Usaha Aneka Ternak. Makalah Lokakarya Pengembangan Rusa. Ditjennak, 11 September 2003.

Nasution, Usman. 1983. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Nugent G, K. W. Fraser, G. W. Asher, K. G. Tustin. 2001. Advances ini New Zealand Mammaligy 1990-2000: Deer. Journal of The Royal Society of New Zealand, 31:263-298

Nurcahyo, W., A.S. Drajat dan Djuwantoko. 2002. Penangkaran Rusa Sebagai Pendukung Agroforestri: Tatalaksana, Pemasaran dan Ekonomi. Proceeding Seminar Nasional Peranan Strategis Agroforestri dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Lestari dan Terpadu. Yogyakarta, 1-2 November 2002.

Ørskov, E.R. 1982. Protein nutritional in ruminants. Academic Press, London. Parakkasi, A. 1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. UI-Press,

Jakarta.

Park B, S Kim, K S Seo, J G Choi, Y C Lee, Kg H Cho, T, J Choi, A J Salces and S Kim. 2006. Development of Deer Management Information System. XIIth AAAP Animal Science Congress 2006, BUSAN, KOREA September 18-22, 2006.

Pilliang, G.W., 1997. Strategi Penyediaan Pakan Ternak Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan Energi Alternatif. Orasi Ilmiah. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.

Pulungan, H., J.E. Van Eys, dan M. Rangkuti. 1984. Penggunaan Ampas Tahu Sebagai Makanan Tambahan Pada Domba Lepas Sapih yang memperoleh Rumput Lapangan. Balai Perielitian Ternak, Bogor.

Prawirokusumo, S., 1994. Ilmu Gizi Komperatif. BPFE, Yogyakarta.

Rangkuti, M., A. Musofie, P. Sitorus, I. P. Kompiang, N. Kusumawardhani, dan A. Roesjat., 1985. Pemanfaatan Daun Tebu Untuk Pakan Ternak di Jawa Timur. Seminar Pemanfaatan Limbah Tebu Untuk Pakan Ternak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, 5 Maret 1985, Grati.

Rasyaf, M., 1992. Seputar Makanan Ayam Kampung. Kanisius, Yogyakarta. SA National Biodiversity Institute. 2009. Asystasia gangetica. Afrika Selatan.

[13 November 2009].

Saparjadi K. 2003. Potensi Pemanfaatan Rusa Sebagai Hasil Usaha Budidaya/Penangkaran. Makalah Lokakarya Pengembangan Rusa. Ditjennak, 11 Sepetmber 2003.

Scur, J. 2006. Better Price Welcom, But no Complacency. Deer Industry New Zealand, No. 22. December 2006.

Semiadi,G, Muir,P.D. Barry.TN. Veltman.1993. Grazing patterns of sambar deer (Cervus unicolor) and red deer (Cervus elaphus) in captivity. New Zealand Journal of Agricultural Research, Vol 36 pp 253-260.

42

Semiadi G. 1998. Budidaya Rusa Tropika sebagai Hewan Ternak. Masy. Zoologi Indonesia, Bogor.

Semiadi G. 2001. Pemanfaatan Rusa Tropik sebagai Ternak Baru. Makalah Reasonable Discussion Potensi Peternakan Rusa, Puslitbang Pertanian, Bogor 11 Desember 2001.

Semiadi G. 2002. gambaran Umum Dunia Peternakan Rusa dan Harapannya di Indonesia. Workshop Potensi Pengembangan Ternak Rusa. Jakarta 10 September 2002.

Semiadi G. 2003. Pemanfaatan Rusa dari Aspek Keilmiahan. Makalh Lokakaryta Pengembangan Rusa. Ditjennak, 11 September 2003.

Sentra Informasi IPTEK. 2005. Pakan Ternak.[10 Mei 2009] Skerman. P. J. 1977. Tropical Farage Legumes. Food and Agriculture

Organization of The United Nations, Rome.

Sodiq, A, dan Z, Abidin., 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Penggemukan Domba. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Susmianto A. 2002. Pemanfaatan Satwa Liar Berpotensi Menurut Perundang-undangan. Workshop Potensi Pengembangan Ternak Rusa, Jakarta 10 September 2002.

Sutriyono, Dwatmadji, T Suteki, T Akbarillah. 2001. Kajian Populasi Rusa Sambar (Cervus unicolor) pada Berbagai Lokasi di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Rayon Bengkulu. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Tillman, A, D, H, Hartadi, S, Reksohadiprojo, S, Prawirokusumo, dan S, Lepdosoekojo., 1981. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

[Wikipedia]. 2008. Sambar Deer. http/wikipedia.org. [10 Mei 2008].

1 82,0

2 75,6

3 83,8

Rataan 80,46

Lampiran 2. Data konsumsi bahan kering hijauan dan konsentrat (g/ekor/hari)

Hari ke

Rusa

Rataan Rusa Rataan

1 2 3 1 2 3 1 2156 2070 1972 2066 100 300 550 317 2 2681 2667 2541 2630 75 250 500 275 3 2188 2088 1894 2056 400 200 675 425 4 2588 2378 2465 2477 150 175 375 233 5 2498 2464 2410 2457 300 150 250 233 6 1974 1969 1937 1960 250 200 425 292 Rataan 2347 2273 2203 2274 213 213 463 296 Lampiran 3. Rataan persentase identifikasi hijauan (%)

Hari Spesies Pemberian sisa Selisih Rangking 1 Clysorus aridus (Pakis) 6.90 12.58 -5.68 V

Otochloa nodusa 8.30 7.33 0.97 III

Paspalum conjugatum 11.80 17.18 -5.38 IV Asystasia 19.10 8.13 10.97 II Mikania scandes 47.40 30.38 17.02 I Passiflora Sp 3.10 12.49 -9.39 VII Eleusine indica 3.40 11.91 -8.51 VI

2 Clysorus aridus (Pakis) 23.06 7.70 15.36 II

Ipomea Sp 10.13 11.42 -1.29 IV

Passiflora Sp 1.83 12.68 -10.85 VI

Desmodium trifolium 31.47 24.41 7.06 III Otochloa nodusa 29.09 12.33 16.76 I Axonopus compressus 2.59 20.94 -18.36 VII

Eleusine indica 1.83 10.52 -8.68 V

3 Passiflora Sp 16.70 19.27 -2.57 IX

Eleusine indica 6.60 4.29 2.31 I

Cleome rutidosperma 2.51 2.22 0.29 V

Otochloa nodusa 0.26 0.17 0.10 VII

Clysorus aridus (Pakis) 2.64 2.23 0.41 IV Desmodium trifolium 36.96 34.89 2.07 II

44

Axonopus compressus 18.81 18.01 0.80 III

Asystasia 1.32 1.15 0.17 VI

4 Clysorus aridus (Pakis) 6.02 6.60 -0.59 IV Paspalum conjugatum 39.99 87.02 -47.03 VI Commelina diffusa 6.41 0.41 6.00 III

4B 2.92 4.12 -1.20 V

Desmodium trifolium 17.21 0.42 16.79 II

Ipomea Sp 27.45 1.42 26.02 I

5 Paspalum conjugatum 18.74 20.13 -1.38 VI Clysorus aridus (Pakis) 1.12 11.22 -10.10 VII Commelina diffusa 9.72 2.97 6.74 III Otochloa nodusa 4.73 34.56 -29.83 IX Cyrticocum oxyphilium 1.63 16.68 -15.05 VIII

Mikania scandes 3.44 4.66 -1.22 V Cleome rutidosperma 5.59 4.94 0.65 IV Passiflora Sp 34.39 4.06 30.33 I Asystasia 20.64 0.77 19.86 II 6 Paspalum conjugatum 15.10 3.60 11.50 II Cleome rutidosperma 3.93 3.90 0.02 V Mikania scandes 2.05 1.77 0.29 IV Mikania Sp 5.13 5.13 0.00 VI

Pueraria javanica 13.59 7.57 6.02 III Commelina diffusa 21.98 3.81 18.17 I

Asystasia 38.22 74.22 -36.00 VII

Lampiran 4. Data harian konsumsi palatabilitas hijauan (g/ekor/hari)

Hari Hijauan Konsumsi Rataan

Rusa 1 Rusa 2 Rusa 3

1 Paspalum conjungatum 3100 1650 2750 2500 Penisetum purpereum 4000 2850 4400 3750 Asystasia 4800 4200 4850 4617 Calopongonium 3650 3100 2650 3133 2 Paspalum conjungatum 2750 3000 3500 3083 Penisetum purpereum 3350 2200 3450 3000 Asystasia 4550 4150 4250 4317 Calopongonium 3500 3500 4350 3783 3 Paspalum conjungatum 2700 2500 2700 2633 Penisetum purpereum 2500 1850 3500 2617 Asystasia 4300 4350 4500 4383 Calopongonium 3800 3300 3700 3600 4 Paspalum conjungatum 2300 1950 3400 2550 Penisetum purpereum 4450 3650 4300 4133 Asystasia 3650 3800 4400 3950 Calopongonium 3750 3200 3350 3433

Lampiran 5. Data harian konsumsi palatabilitas bahan pakan (g/ekor/hari)

Hari Bahan pakan Konsumsi Rataan

1 2 3 1 Hijauan 6450 5700 6200 6117 Ampas tahu 4000 4000 4000 4000 BIS 0 0 0 0 Bungkil kelapa 650 650 650 650 Dedak halus 0 0 0 0 2 Hijauan 6200 5500 5700 5800 Ampas tahu 4000 4000 4000 4000 BIS 0 0 0 0 Bungkil kelapa 650 650 650 650 Dedak halus 0 0 0 0 3 Hijauan 6350 5500 6200 6017 Ampas tahu 4000 4000 4000 4000 BIS 0 0 0 0 Bungkil kelapa 650 650 650 650 Dedak halus 0 0 0 0

46

Lampiran 6. Tingkah laku ternak (menit)

Rusa (menit)

Tingkah laku 1 2 3 4 5 6 Rataan

Makan hijauan 282 197 211 168 319 176 225.5

Makan konsentrat 8 6 31 49 5 10 18.17

Minum 3 1 30 19 4 8 10.83

Jalan 207 87 250 211 136 244 189.17

Jalan diatas air 10 0 0 0 3 0 2.17

Ngasah tanduk 24 28 2 0 3 0 9.5

Istirahat 217 346 275 267 316 230 275.17

Berdiri 5 144 59 70 18 30 54.33

Perwatan diri 5 33 6 20 3 6 12.17

Ruminansi 196 111 93 151 144 209 150.67

Buang air kecil 1 7 3 5 0 0 2.67

Buang air besar 2 0 0 0 0 0 0.33

Berkubang 0 0 0 0 9 47 9.33

Total 960 960 960 960 960 960 960

Lampiran 7. Data ruminansi

Periode ruminansi Rusa Rataan

1 2 3 4 5 6

Lama(menit) 22 22 13 22 18 30 21.12

Periode (kali) 9 5 7 7 8 7 7.17

Frekuensi (kali) 21 21 16 26 25 38 24.48

Rataan mastikasi (kali) 31 34 29 31 34 40 33.17

Lampiran 8. Rataan bahan kering (BK) bahan pakan

Spesies Bahan kering(%)

Clysorus aridus (pakis) 40

Ipomea sp 14 Passiflora sp 20 Otochloa nodusa 23 Axonopus compressus 36 Eleusine indica 30 Desmodium trifolium 14 Asystasia 24 Passiflora sp 34 Paspalum conjungatum 28 4 B 32 Commelina diffusa 16 Cyrticocum oxyphilium 37 Mikania scandes 15 Pueraria javanica 37 Mikania sp 30 Penisetum purpereum 20 Ampas tahu 14 Bungkil kelapa 86

Bungkil inti sawit 86

Dokumen terkait