• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran tentang penelitian tugas akhir yang dilakukan.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan

skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

tekstil. Perusahaan yang kini semakin berkembang ini, berlokasi di Jalan

Raya Barat no. 49A Cicalengka Bandung. Dalam bidang penjualanspare

part, PT. Gunung Mas Parahyangan sudah memiliki banyak pelanggan

tetap maupun pelanggan yang tidak tetap. Untuk ukuran perusahaan skala menengah, PT. Gunung Mas Parahyangan sudah dapat dikatakan sebagai perusahaan yang berkembang dengan penghasilan yang lumayan besar.

2.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dari suatu lingkungan kerjasama. Dan pada umumnya struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit dalam organisasi serta garis-garis wewenang yang ada.

Gambar 2.1Struktur Organisasi PT. Gunung Mas Parahyangan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya marupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan mempermudah pelaksanaan kegiatan utama dari suatu

organisasi. “ Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu ”. Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan

maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang

9

merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem, atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu

sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan

harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem

tersebut beroperasi.Signal inputadalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

11

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan

untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

2.2.3.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2. Siklus Informasi

2.2.4 Konsep dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Proses (model) Input (Data) Hasil Tindakan Output (Information) Penerima Keputusan Tindakan Dasar Data Data (Ditangkap)

13

2.2.5 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu : 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, mengasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanpulasinya. Data perlu disimpan di

dalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali

Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diingikan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian. Beberpa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atapun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.6 Pengertian Data

Data merupakan suatu fakta atau keterangan yang jika berdiri sendiri belum mempunyai arti atau nilai serta data dapat dijadikan kajian analisis atau kesimpulan. Data juga merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Pemggambaran fakta tersebut direkam dalam bentuk simbol seperti angka, tulisan atau gambar.

Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data (data item). Elemen data

adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pihak yang menggunakannya

(user). Dalam suatu sistem basis data, elemen data ini disebut denganfield.

2.2.6.1 Data Flow Diagram

Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi yang diaplikasikan pada saat bergerak dari input menjadi output. Data flow diagram merupakan gambaran secara logika dan tidak tergantung pada hardware, software, struktur data, ataupun

15

organisasi file yang digunakan. Data flow diagram dapat digunakan secara logika untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat yang mempresentasikan dan memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi.

Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi didalam sistem data flow diagram menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti tersendiri dalam menerangkan :

a. Eksternal Entity

Eksternal entity dapat merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan input-output dari sistem.

Gambar 2.3 simbol eksternal entity

b. Data Flow

Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.

Gambar 2.4 simbol data flow

Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menujukkan proses dari komputer.

Gambar 2.5 simbol proses d. Penyimpanan Data

Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data.

Simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

Gambar 2.6 simbol data store

2.2.6.2 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dari sistem.

Suatu konteks diagram selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Konteks diagram ini

17

menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

2.2.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entitas relational diagram digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, sehingga kita dapat mengetahui data apa saja yang diperlukan dan bagaimana data yang satu dengan data yang lain saling berhubungan, dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan. Antar entitas selalu ada tiga hubungan biner, yaitu :

1. Satu ke Satu (One To One Relationship)

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding satu.

1 1

Gambar 2.7 ERDone to one

2. Satu ke Banyak (One To Many)

Himpunan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih entity pada himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.

1 N

Gambar 2.8ERD one to many

Kode Obat Nama Nama Obat

Siswa

3. Banyak ke Banyak (Many To Many)

Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya.

N N

Gambar 2.9 ERDMany to Many

2.2.6.4 Flow Map

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam flow map, adalah :

Tabel 2.1 Simbol Flow Map

Simbol Fungsi

Dokumen

Prosedur yang menggunakan mesin atau komputer.

Penghubung dalam satu halaman

19

Pengarsipan manual

Aliran dokumen atau proses Prosedur manual

Kondisi

Penghubung pindah halaman

Penyimpan data

2.2.6.5 Kamus Data

Kamus data (data dictionary) merupakan sebuah daftar yang terorganisasi

dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tepat dan teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan emmiliki pemahaman yang umum

mengenai input, output, komponen penyimpan, dan bahkan kalkulasi

inter-mediate [Pres, hal 388]. Meskipun format kamus bervariasi dari peranti satu ke peranti yang lain, sebagian besar berisis informasi berikut ini:

1. Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data,

atau entitas eksternal.

2. Where-used / how-used –suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau item control dan bagaimana dia digunakan (misalnya, input ke proses, output dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagai suatu entitas eksternal).

3. Content description- suatu notasi untuk merepresentasikan isi.

4. Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga preset(bila diketahui), batasan, dan lain-lain.

2.3 Pengertian Inventory

Inventory merupakan kata lain dari persediaan, istilah persediaan disini maksudnya menujukkan barang-barang yang dimiliki perusahaan. beserta bahan pembantu, persediaan barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran (penjualan) dan pemasukan (pembelian) barang-barang. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui

nilai persediaan yang ada di gudang. Dengan demikian adanya

pembukuan/pencatatan persediaan barang-barang yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan barang-barang. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam unit mencatat persediaan barang-barang, yaitu dengan metode perpetual (inventarisasi terus menerus) dan inventarisasi fisik (metode physical). Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan, yang secara berkelanjutan digunakan dalam kegiatan penjualan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan barang.

21

2.4 Topologi

Topologi secara fisik dari suatu jaringan local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel,komputer,dan perangkat lainnya.

2.4.1Topologi linear bus

Topologi Linear bus (Garis Lurus) terdiri dari suatu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan

sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file

server,workstation,dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone).

Gambar 2.10 Topologi Linear Bus

2.4.2 Topologi Star

Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus untuk dua terminal yang akan berkomunikasi. Topologi ini mudah untuk

dikembangkan, baik untuk penambahan maupun pengurangan terminal. Banyaknya terminal yang dapat terhubung tergantung pada jumlah port yang tersedia pada hub yang digunakan. Pada port star ini, hub yang digunakan akan menjadi titik kritis, sehingga perlu adanya perhatian dan pemeliharaan terhadap hub tersebut.

Gambar 2.11 Topologi Star

2.5 Sekilas tentang MySQL dan Borland Delphi

1. MySQL

MySQL sebenarnya merupakan susunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structure Query Languange). Keandalaan

suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimezernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server

23

lainnya dalam query data. MySQL adalah satu dari sekian banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database. 2. Borland Delphi

Dalam pembuatan sebuah program, Delphi menggunakan sistem yang

disebut RAD (Rapid Application Development). Sistem ini memanfaatkan

bahasa pemrograman visual yang mempermudah bagi pemakainya

mendesain tampilan program (user interface). Cara ini sangat bermanfaat

untuk membuat program yang bekerja dalam sistem windows yang memang tampilan layarnya lebih rumit dibandingkan dengan sistem DOS dulu.

Program Delphi dikembangkan dengan Bahasa Pascal dan bekerja dalam lingkungan Windows 95 atau lebih. Delphi menjadikan pemakai tidak perlu membuat tampilan kotak layar, dialog, perangkat control yang rumit dan menyita waktu dalam penulisan program. Beberapa keunggulan lainnya adalah kecepatan eksekusinya yang cepat, serta kemudahan akses berbagai format database.

Borland Delphi memiliki keunggulan dibandingkan dengan aplikasi

pemrogramanvisualberbasiswindowslainnya, diantaranya:

1. Borland Delphi memiliki RAD (Rapid Application Development),

yaitu perangkat pengembang yang mampu dengan mudah dan cepat mengahasilkan program aplikasi.

2. Borland Delphi dapat membangun suatu program aplikasi dengan

tatanan GUI (Graphical User Interface), yaitu program aplikasi yang

menggunakan perantara untuk berinteraksi dengan pemakai (user). 3. Borland Delphi dapat dipakai untuk merancang program aplikasi

25

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Sistem yang akan dianalisa dan akan dibuat rancangannya adalah mengenai sistem informasi stok barang di gudang, pengecekan ketersediaan barang di gudang, pemesanan barang, produksi barang, pembelian bahan mentah dari supplier, pengiriman barang, perubahan harga barang produksi, pelaporan.

3.1.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Dalam hal ini analisis sistem yang sedang berjalan terpusat pada sistem

Inventory Control pada PT. Gunung Mas Parahyangan yang masih menggunakan sistem manual, dengan semua proses-proses yang masih menitikberatkan kepada sistem manual yang menggunakan buku besar dan dengan prosedur-prosedur yang terlibat didalamnya begitu padat sehingga ketelitian serta kecermatan dalam menangani setiap proses atau prosedur akan menjadi rendah, selain itu semua proses dan prosedur yang biasa dilakukan kurang bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal.

Dokumen-dokumen yang digunakan dan dihasilkan sistem, baik itu dari atau entitas luar sistem maupun untuk dipergunakan dalam sistem itu sendiri masih dikelola secara manual dengan hanya didokumentasikan atau diarsipkan ke dalam suatu bentuk buku laporan dan disimpan pada suatu tempat tertentu. Sistem yang ada saat ini memiliki enam prosedur yaitu prosedur pemesanan barang, prosedur produksi barang, prosedur pemebelian bahan mentah, prosedur pengiriman barang, prosedur perubahan harga barang, prosedur pelaporan.

3.1.1.1 Prosedur Pemesanan Barang

Prosedur pemesanan barang merupakan proses pemesanan barang yang dilakukan oleh pelanggan. Prosedur pemesanan barang pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.1), sebagai berikut :

1. Staff pemesanan memberikan formulir data pesanan kepada pelanggan, kemudian pelanggan mengisi formulir tersebut, jika telah terisi maka formulir tersebut dikembalikan kepada staff pemesanan untuk dicek kelengkapannya.

2. Jika belum lengkap formulir tersebut dikembalikan kepada pelanggan untuk dilengkapi dan jika telah lengkap maka staff pemesanan akan mengecek apakah pelanggan tersebut telah terdaftar pada arsip daftar pelanggan atau belum, jika belum maka akan dilakukan pencatatan data pelanggan pada arsip data pelanggan tetapi jika telah terdaftar maka staff pemesanan akan melakukan perhitungan data pesanan.

27

3. Staff pemesanan membuat kwitansi untuk diberikan kepada pelanggan dan membuat laporan data pemesanan yang kemudian disahkan oleh pemimpin.

4. Laporan data pemesanan yang telah disahkan diberikan kembali kepada staff pemesanan untuk diarsipkan.

keterangan : A1 = arsip data pelanggan A2 = daftar harga barang

A3 = arsip laporan data pemesanan yang disahkan

29

3.1.1.2 Prosedur Produksi Barang

Prosedur produksi barang merupakan proses pembuatan barang yang tealah dipesan oleh pelanggan. Prosedur produsi barang pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.2), sebagai berikut :

1. Staff produksi membuat dua rangkap daftar bahan mentah yang diperlukan yang kemudian satu diberikan kepada staff gudang dan satu disimpan oleh staff produksi

2. Staff gudang mengecek bahan yang diperlukan, jika tidak tersedia maka akan dibuat daftar bahan mentah yang akan dibeli. Jika tersedia maka akan membuat daftar barang yang akan diproduksi dan diberikan kepada staff produksi

3. Staff produksi mengecek kesesuaian antara daftar bahan yang diperlukan dengan daftar bahan yang akan diproduksi

4. Jika sesuai maka akan disahkan, diberikan kepada staff gudang untuk di

update dan diarsipkan dan bagian produksi akan memproduksi barang yang akan dibuat lalu dibuat data hasil produksi yang kemudian diberikan kepada pemimpin perusahaan untuk disahkan. Setelah disahkan diberikan kembali kepada staff produksi untuk diarsipkan dan dibuat laporan pengiriman barang yang kemudian diberikan kepada staff gudang unyuk diarsipkan.

Keterangan : A3 = arsip data pesanan A4 = arsip stock bahan mentah

A5 = arsip daftar bahan mentah yang akan diproduksi A6 = arsip data hasil produksi yang telah disahkan A7 = arsip laporan barang yang harus dikirim

31

3.1.1.3 Prosedur Pembelian Bahan Mentah

Prosedur pembelian bahan mentah merupakan proses pembelian bahan mentah untuk pembuatan barang produksi. Prosedur pembelian bahan mentah pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan proses (Gambar 3.3), sebagai berikut :

1. Staff gudang melakukan pengecekan pada daftar stok bahan mentah

2. Jika bahan mentah habis maka akan membuat dua rangkap daftar

pembelian bahan mentah

3. Satu daftar pembelian bahan mentah tersebut diberikan kepada supplier

dan satu disimpan oleh staff gudang, lalu supplier memberikan faktur pembelian

4. Staff gudang mengecek kesesuaian antara daftar barang yang akan dibeli

dengan faktur pembelian

5. Jika sesuai maka akan dilakukan pembayaran dan pengesahan dan akan

diarsipkan, jika tidak sesuai maka faktur tersebut dikembalikan lagi kepada supplier

6. Staff gudang akan memperbaharui daftar persediaan bahan mentah dan

Keterangan : A4 = arsip daftar stock barang mentah A8 = arsip faktur pembelian

A9 = arsip daftar pembelian bahan mentah

33

3.1.1.4 Prosedur Pengiriman Barang

Prosedur pengiriman barang merupakan proses pengiriman barang yang telah dipesan kepada pelanggan oleh staff pengiriman. Prosedur pengiriman barang pada PT. Gunung Mas Parahyangan saat ini terdiri dari beberapa urutan

Dokumen terkait