• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbedaan kemampuan analogi dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran geometri dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa yang memperoleh pembelajaran geometri dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom memiliki kemampuan analogi matematis yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

2. Siswa yang memperoleh pembelajaran geometri dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom memiliki kemampuan generalisasi matematis yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

3. Setelah memperoleh pembelajaran geometri dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom, siswa menunjukkan sikap positif. Aktivitas belajar siswa meningkat dari pertemuan ke-1 s.d ke-6.

86 B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru matematika, pembelajaran dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk diimplementasikan dalam pengembangan pembelajaran matematika di kelas, terutama untuk meningkatkan kemampuan analogi dan generalisasi matematis siswa.

2. Dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom sebaiknya guru membuat skenario dan perencanaan yang matang, mempersiapkan laboratorium komputer berserta program yang akan digunakan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya. Dengan demikian, pembelajaran dapat berjalan secara sistematis sesuai rencana dan tidak ada waktu yang terbuang oleh hal-hal yang tidak relevan.

3. Perlu dikembangkan oleh pihak sekolah melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika, soal-soal untuk meningkatkan lima kemampuan matematis siswa, khususnya soal-soal penalaran, terutama analogi dan generalisasi, agar siswa terbiasa mengerjakan soal-soal tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan pada level sekolah tinggi atau rendah atau terhadap jenjang pendidikan lain, seperti sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.

iv

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR LAMPIRAN ...v

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...11

C. Tujuan Penelitian ...12

D. Manfaat Penelitian ...12

E. Hipotesis Penelitian ...13

F. Definisi Operasional ...13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar yang Mendukung ...17

B. Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI ...24

C. Pembelajaran Konvensional ...27

D. Kemampuan Penalaran Matematis ... 28

E. Penalaran Induktif ...30

F. Kemampuan Analogi Matematis ...32

G. Kemampuan Generalisasi Matematis ...34

H. Penelitian yang Relevan ...37

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ...38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...38

C. Populasi dan Sampel ...39

D. Variabel Penelitian ...40

E. Instrumen Penelitian ...41

F. Analisis Hasil Ujicoba Instrumen ...48

G. Teknik Analisis Data ...52

H. Prosedur Penelitian ...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...60

B. Pembahasan ...79

C. Keterbatasan Penelitian ...84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...85

B. Saran ...86 DAFTAR PUSTAKA

v LAMPIRAN A BAHAN AJAR

1. Silabus Penelitian ...92

2. RPP Kelas Eksperimen ...94

3. RPP Kelas Kontrol ...112

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...130

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...172

2. Soal Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...173

3. Kunci Jawaban Soal Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...176

4. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...178

5. Soal Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...180

6. Kunci Jawaban Soal Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...184

7. Kisi-Kisi Skala Sikap Siswa Dalam Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI berbantuan Wingeom. ...188

8. Skala Sikap Siswa Dalam Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI berbantuan Wingeom ...189

9. Kunci Jawaban Skala Sikap Siswa Dalam Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI berbantuan Wingeom ...191

10. Lembar Observasi Siswa ...192

LAMPIRAN C UJI COBA INSTRUMEN 1. Data Uji Coba Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...195

2. Analisis Data Uji Coba Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...200

3. Data Uji Coba Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...203

4. Analisis Data Uji Coba Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...208

LAMPIRAN D DATA HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Pretest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...212

2. Analisis Data Hasil Pretest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...214

3. Data Hasil Pretest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...215

4. Analisis Data Hasil Pretest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...217

5. Data Hasil Posttest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...218

6. Analisis Data Hasil Posttest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...220

7. Data Hasil Posttest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...221

8. Analisis Data Hasil Posttest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...223

9. Data Angket Sikap Siswa terhadap Matematika ...224 SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Keterangan telah Melakukan Ujicoba Soal 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

vi Tabel

3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...39

3.2 Klasifikasi Koefisien Validitas ...43

3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...44

3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ...45

3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ...47

3.6 Validitas Tes Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...49

3.7 Reliabilitas Tes Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...49

3.8 Daya Pembeda Tes Kemampuan Analogi Matematis Siswa...50

3.9 Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...50

3.10 Validitas Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...51

3.11 Reliabilitas Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa...51

3.12 Daya Pembeda Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...52

3.13 Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...52

4.14 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...61

4.15 Uji Normalitas Tes Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...62

4.16 Uji Homogenitas Tes Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...63

4.17 Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...64

4.18 Uji Perbedaan Rerata Skor Posttest Kemampuan Analogi Matematis Siswa ...65

4.19 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...65

4.20 Uji Normalitas Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...67

4.21 Uji Homogenitas Tes Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa 68 4.22 Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...68

4.23 Uji Perbedaan RerataSkor Posttest Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa ...69

4.24 Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ...70

4.25 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI ...72

4.26 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Berbantuan Wingeom ...73

4.27 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Dengan Pendekatan Savi Berbantuan Wingeom ...76

4.28 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Berbantuan Wingeom ...78

vii Gambar

3.1 Diagram Alur Penelitian ...59 4.2 Perbandingan Rerata Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan

Analogi Matematis Siswa ...61 4.3 Perbandingan Rerata Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan

Generalisasi Matematis Siswa ...66 4.4 Perkembangan Aktifitas Guru Pada Pembelajaran dengan

Pendekatan SAVI berbantuan Wingeom ...77 4.5 Perkembangan Aktifitas Siswa Pada Pembelajaran dengan

Alamsyah. (2002). Suatu Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Analogi Matematika. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asyhadi, A. (2005). Pengenalan Laboratorium Matematika di Sekolah. IHT Media Bagi Staf LPMP Pengelola Laboratorium Matematika Tanggal 5 s.d. 11 September 2005 di PPPG Matematika Yogyakarta.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darhim. (2004). Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Disertasi UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Djaafar, J. T. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Padang: UNP.

Fitrianingsih, I. (2009). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan SAVI Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Fraenkel, J. R dan Wallen, N. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore: Mc. Graw Hill.

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change / Gain Scores. [Online]. Tersedia: http: //www.physics.indiana.edu/∼sdi/Analyzingchange-Gain.pdf. (10 September 2010).

Harmiati, E dan Rahayu, A. (2008). Peningkatan Motivasi Belajar dan Pemahaman Keruangan Siswa Melalui Pembelajaran Geometri Berbantuan Program Komputer. Laporan penelitian SMA Sang Timur Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Kamulyan, Mulyadi, S., dan Surtikanti. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kesumawati, N. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi pada SPs UPI: tidak diterbitkan.

Kusumah, Y. S. (2008). Konsep, Pengembangan, dan Implementasi Komputer-Based Learning dalam Peningkatan Kemampuan High-Order Mathematical Thinking. Makalah disajikan dalam Pengukuhan Guru Besar Pendidikan Matematika FMIPA UPI.

Kusumah, Y. S dan Suherman, E. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Meier, Dave. (2002). The Accelarated Learning Handbook. Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Penelitian. Bandung: Kaifa. Meltzer, D.E. (2002). “The Relationship between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostics Pretest Scores”. American Journal of Physics. Vol. 70 (12) 1259-1268.

Mulyana, E. (2003). Masalah Ketidaktepatan Istilah dan Simbol dalam Geometri SLTP Kelas 1. Makalah FPMIPA UPI.

Mundiri. (2000). Logika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Naga, S. D. (1980). Berhitung Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Gramedia. Nasution, S. (1998). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Nooriafshar, M. (2002). “The Use Innovate Teaching Methods for “maximizing” The Enjoyment from Learning”. International Journal for Mathematics Teaching and Learning.

Nur’aeni, E. (2010). Pengembangan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele. Disertasi SPs UPI: tidak diterbitkan.

Priatna, N. (2003). Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa Kelas 3 SLTP di Kota Bandung. Disertasi UPI Bandung: tidak diterbitkan. Rahman, A. (2004). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Kemampuan

Generalisasi Siswa SMA melalui pembelajaran Berbalik. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dan Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

_______________. (1993). Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung. IKIP Bandung.

Sabandar, J. (2002). Pembelajaran Geometri dengan Menggunakan Cabri Geometry II. Kumpulan Makalah, Pelatihan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sastrosudirjo, S. S. (1988). Hubungan Kemampuan Penalaran dan Prestasi Belajar

Untuk Siswa SMP. Jurnal Kependidikan no.1 Tahun ke 18: IKIP Yogyakarta. Siegel, I .E. (1985). Parental Beliefs System: The Psycological Consequences for

Geometer’s Sketchpad dengan Siswa yang Belajar Geometri Tanpa Geometer’s Sketchpad. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sobel, M. A. dan Maletsky, E. M. terj. Dr. Suyono, M.Sc. (2004). Mengajar Matematika. Ed. 3. Jakarta: Erlangga.

Soekadijo, G. R. (1999). Logika Dasar Tradisional, Simbolik, dan Induktif. Jakarta: Gramedia.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suparno. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Suherman, E. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Suriadi. (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Discovery yang Menekankan Aspek Analogi Untuk Menigkatkan Pemahaman Matematik dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Suzana, Y. (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Umum melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Kognitif. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Syofni. (1989). Hubungan Kemampuan Penalaran dalam Matematika dan Prestasi Matematika Siswa Kelas I SMAN di Kodya Surabaya. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Trisnadi, A. (2006). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Generalisasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Penemuan Terbimbing dalam Kelompok. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (berparadigma Eksploratif dan Investigasi). Jakarta: Leuser Cita Pustaka. Wahyudin. (1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika, dan

Siswa dalam Pelajaran Matematika. Laporan penelitian IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Widdiharto. R. (2004). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Dokumen terkait