Berisi kesimpulan dan saran daripada tugas akhir.
BAB VI DAFTAR PUSTAKA BAB VII LAMPIRAN
commit to user
4 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Micro Teaching
Micro teaching adalah suatu tindakan atau kegiatan latihan belajar-mengajar dalam situasi laboratoris.
Maksud dan tujuan micro teaching:
a. Maksud yaitu meningkatkan performance yang menyangkut keterampilan dalam mengajar atau latihan mengelola interaksi belajar mengajar.
b. Tujuan adalah membekali calon guru sebelum sungguh-sungguh terjun ke sekolah tempat latihan praktek kependidikan untuk praktek mengajar (Sardiman, 2009 ).
Untuk melengkapi hal diatas maka pihak instansi berinisiatif untuk memasang kamera video di ruang mikro teaching dengan memanfaatkan kamera handicam yang tidak terpakai, handicam sendiri pada dasarnya sama dengan kamera video yang di jual di pasaran hanya saja tidak memiliki mekanik untuk menggerakkannya.
2.2 Borlan Delphi7
Bahasa Delphi merupakan bahasa pemrograman yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sama dengan piranti lain sehingga membentuk suatu system pengendali. Bahasa Delphi mempunyai form dan editor program untuk membuat program. Dengan menggabungkan form dan editor program Delphi dapat digunakan sebagai software yang berisi urutan perintah untuk mengendalikan suatu alat terkendali. Program Delphi mengkoordinasikan perintah-perintah untuk mengaktifkan maupun menonaktifkan komponen-komponen yang sudah kita pilih sebelumnya dan diatur dalam sebuah form. Sama seperti window yang kita lihat di
commit to user
5
Word, dan aplikasi Windows lainnya. Komponen yang kita gunakan sebelumnya kita tempatkan dalam sebuah form dan dikelompokkan dengan komponen lain yang sejenis sehingga menjadi sebuah pengontrol, cara kerja komponen ini bisa kita atur sedemikian rupa melalui editor program Delphi. (04-jurnal-informatika-mulawarman-juni2010-v-1-1.pdf).
2.3 Mikrokontroler ATMEGA16
Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instruction set computer) 8 bit. AVR memiliki kelebihan di dandingkan dengan mikrokontroler lain, kelebihan mikrokontroler AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat karena sebagian besar intruksi di eksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat cepat di bandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC (Complex Intruction Set Computer) dimana mikrokontroler MCS 51 membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekisi 1 intruksi.
(http://engineering-indonesia.blogspot.com/2009/05/mengenal-mikrokontroler-avr-atmega16.html )
2.4 Konfigurasi Pin ATMEGA16
Mikrokontroler Atmega16 memiliki 40 buah pin yang memiliki konfigurasi tersendiri. Atmega16 memiliki 4 buah port I/O yaitu Port A PA.0-PA.7), Port B (PB.0-PB.7), Port C (PC.0-PC.7), dan Port D (PD.0-PD.7).
commit to user
6
Gambar 2.1 Pin-Pin ATMEGA16
Pin-pin tersebut memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Begitu juga dengan port-port dari Atmega16 yang memiliki sifat bidirectional. Berikut ini penjelasan dari masing-masing pin Atmega16.
1. VCC
Merupakan pin sumber tegangan supply sebesar +5V DC. 2. GND
Merupakan pin ground yang berfungsi sebagai untuk menetralkan arus. 3. Port A (PA.0-PA.7)
Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC. Port A juga dapat berfungsi sebagai Port I/O 8 bit bidirectional, jika ADC tidak digunakan. Pin pada por t dapat menyediakan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
commit to user
7
Port B merupakan port I/O 8 bit bidirectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
5. Port C (PC.0-PC.7)
Port C merupakan port I/O 8 bit bidirectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
6. Port D (PD.0-PD.7)
Port D merupakan port I/O 8 bit bidirectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
7. RESET
Input reset. Level rendah pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset, walaupun clock sedang berjalan. 8. XTAL1 dan XTAL2
Pin XTAL merupakan pin yang digunakan untuk penggunaan osilator eksternal berupa kristal keramik dengan nilai frekuensi 3,5 MHz sampai 24 MHz. XTAL1, sebagai Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi clock internal. Sedang XTAL2, sebagai output dari penguat osilator inverting.
9. AVCC
AVCC adalah pin tegangan supply untuk port A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke VCC walaupun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, maka pin ini harus dihubungkan ke VCC melalui low pas filter.
10. AREF
AREF adalah pin referensi tegangan analog untuk ADC
commit to user
8
2.5 Port Parallel
Port parallel adalah port data komputer untuk transmisi 8 bit data dalam sekali detak. Standart port parallel yang baru adalah IEE 284 yang dikeluarkan tahun 1994. Standart ini mendefinisikan 5 mode operasi sebagai berikut:
1. mode kompabilitas 2. mode nibble 3. mode byte
4. mode EEP (enhanced parallel port) 5. mode ECP (extended capability port)
Tujuan dari standart baru tersebut adalah untuk mendesain driver dan peralatan baru yang kompatible dengan peralatan lainnya. Mode kompabilitas, nibble, dan byte digunakan sebagai standart perangkat keras yang tersedia di port parallel orisinil di mana EEP dan ECP memutuhkan tambahan hardware di mana dapat berjalan dengan kecepatanang lebih tinggi. Mode kompabilitas hanya dapat mengirimkan data pada arah maju pada kecepatan 50kbytes per detik hingga 150 kbytes per detik. Untuk menerima data, mode harus diubah menjadi mode nibble atau byte. Mode nibble dapat menerima 4 bit (nibble) pada arah mundur, misalnya dari alat ke komputer. Mode byte menggunakan fitur bidirectional parallel untukmenerima 1 byte (8 bit) data pada arah mundur. IRQ (interrupt request) pada port parallel biasanya pada IRQ5 atau IRQ7. Sedangkan untuk port parallel extend dan enchanced menggunakan hardware tambahan untuk membangkitkandan mengatur handshaking. (widodo budharto, S.Si, M.Kom dan Sigit Firmansyah,2010)
Tabel 2.1 Port Db25 Pin
DB25
SPP Sinyal Arah Register Nama Port LPT
1 nStrobe In/ out Control PC-0
2 Data 0 Out Data PD-0
commit to user
9
4 Data 2 Out Data PD-2
5 Data 3 Out Data PD-3
6 Data 4 Out Data PD-4
7 Data 5 Out Data PD-5
8 Data 6 Out Data PD-6
9 Data 7 Out Data PD-7
10 nAck In Status PS-6 11 Busy In Status PS-7 12 Peper Out/Peper End In Status PS-5 13 Select In Status PS-4 14 nAuto-Lineefeed In/Out Control PC-1 15 nError / nFault In Status PS-3
16 nInitialize In/Out Control PC-2
17
nSelect-Printer /
In/Out Control PC-3
18-25 Nselect In Gnd
2.6 Motor Servo
Secara umum terdapat 2 jenis motor servo. Yaitu motor servo standard dan motor servo Continous. Servo motor standar dilengkapi dengan motor DC untuk mengendalikan posisi sebuah robot atau mekanik. Rotor motor dapat diputar/diposisikan hingga 180 derajat. Servo motor continous dapat diputar hingga 360 derajat. Servo motor biasanya digunakan untuk mengendalikan gerak dari toys (mainan) seperti model mobil, pesawat, perahu, helikopter, dan beberapa mekanik yang lain. servo motor adalah DC motor berkualitas tinggi yang memenuhi syarat untuk digunakan pada aplikasi servo seperti closed control loop. Motor tersebut mampu menangani perubahan yang cepat pada posisi, kecepatan, dan percepatan, serta mampu menangani intermittent torque. Servo juga diberi tambahan elektronika untuk kontrol PW. Servo mempunyai 3 kabel yaitu Vcc, ground, dan PW input. Berbeda dengan DC motor, input sinyal pada servo tidak digunakan untuk mengatur kecepatan, tetapi mengatur posisi dari putaran servo (derajat). (Widodo budiharto, 2009)
commit to user
10
2.7 TV Tuner
TV tuner adalah perangkat komputer yang bisa membuat komputer mampu memproses sinyal televisi untuk ditampilkan di layar monitor. Kebanyakan kartu penala TV juga berfungsi ganda sebagai kartu penangkap gambar video (bahasa Inggris: video capture card) sehingga komputer bisa merekam acara televisi ke dalam hard disk atau media penyimpanan lain.
Biasanya kartu ini dipasang di slot PCI pada motherboard, walaupun ada beberapa yang dipasang di port USB. Beberapa kartu grafis juga merangkap sebagai penala TV. Biasanya kartu ini terdiri dari bagian penerima (receiver), penala (tuner), demodulator dan pengubah sinyal analog menjadi digital untuk TV analog. Seperti pesawat televisi, penala TV dirancang untuk frekuensi radio dan format video yang berlaku di tiap negaranya. Sebagai tambahan, banyak yang menyertakan input video komposit. Banyak penala TV yang juga bisa memutar radio FM. Hal ini mungkin karena spektrum gelombang radio menggunakan frekuensi yang serupa dengan televisi. Kebanyakan penala internal melakukan pemrosesan sinyal untuk mengubah sinyal radio menjadi gambar di layar. Ada beberapa langsung berhubungan dengan kartu suara dan kartu grafis sehingga tidak memerlukan CPU (tapi CPU tetap saja digunakan untuk menjalankan aplikasi). Kini banyak penala TV mendukung siaran TV digital yang berstandar HDTV. Ini lebih murah dibanding membeli pesawat TV dengan dukungan HDTV. Siaran juga bisa direkam untuk diputar ulang (penyebaran ke komputer lain bersifat ilegal). (http://id.wikipedia.org/wiki/TV_tuner).
commit to user
11 BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN
3.1 Perancangan Sistem
Seperti sistem-sistem pada umumnya pada tugas akhir ini secara garis besar juga terdiri dari 3 bagian :
Gambar 3.1 Perancangan Sistem 1. Bagian input
Bagian input merupakan sumber perintah yang berasal dari user untuk di proses oleh pemroses dalam hal ini mikrokontroler, untuk input berasal dari dua bagian yang fungsinya sama, pertama berasal dari kontrol luar berupa joystick dan yang ke dua kontrol berasal dari sebuah aplikasi. 2. Bagian peroses
Bagian pemroses merupakan bagian inti untuk memroses perintah-perintah input dan menghasilkan output yang sesuai. Pada bagian ini terdapat mikro ATMEGA16 yang bertugas menjalankan semua perintah-perintah yang di berikan.
3. Bagian output
Bagian output merupakan hasil dari pemroses yang digunakan untuk menggerakkan mekanik.
commit to user
12
Berikut merupakan diagram kerja alat.
Komputer monitoring
camera Gambar 3.2 Diagram Kerja Alat
Berikut penjelasan dari diagram kerja alat diatas : 1. Komputer monitoring
Mekanik dari handycam dikendalikan dengan menggunakan aplikasi sederhana yang dapat mengerakkan dan memonitoring semua gerakan mekanik maupun streaming video.
2. Kontrol joystick
Merupakan suatu rangkaian elektronika yang berisi beberapa switch yang berfungsi memberikan sinyal input ke mikrokontroler untuk menggerakkan mekanik saja.
3. Rangkaian mokrokontroler
Mikrokontroler ATMEGA16 merupakan rangkaian utama sebagai pemroses sinyal input dari PC maupun kontrol joystick yang akan di eksekusi menurut algoritma yang sudah ditentukan.
4. Servo1 dan servo2
Motor servo1 dan servo2 merupakan motor yang berfungsi untuk menerima sinyal program hasil pengolahan mikrokontroler untuk menghasilkan output berupa gerak sesuai algoritma. Servo1 untuk
Rangkaian mikrokontroler TV tuner Kontrol Joystick Servo 1 gerak horizontal Servo 2 gerak vertikal
commit to user
13
output gerakan ke kanan dan ke kiri sedangkan servo2 untuk output gerakan ke atas dan kebawah.
5. Video Camera
Video Camera merupakan komponen untuk menangkap gambar yang di pasang pada mekanik.
6. TV tuner
TV tuner digunakan sebagai media penghubung antara handycam dengan komputer monitoring, untuk di tampilkan melalui aplikasi user interface sederhana.
3.2 Perancangan Hardware
3.2.1 Rangkaian Minimum Mikrokontroler
Rangkaian pada gambar di bawah ini merupakan rancangan rangkaian minimum mikrokontroler ATMEGA16. Rangkaian ini terdiri dari IC mikrokontroler ATMEGA16, 1 resistor 10K Ohm yang berfungsisebagai tahanan arus yang masuk ke kaki reset push button. 2 buah kapasitor 22pF yang berfungsi sebagai filter terhadap tegangan yang masuk untuk meminimalisir ripple yang diaktifkan oleh sumber tegangan sehingga tegangan yang masuk benar-benar tegangan yang ideal. Satu buah crystal 12000 Mhz yang berfungsi sebagai pengatur detak/clock yangnantinya akan berpengaruh terhadap timer pada algoritma program mikrokontroler.
commit to user
14
Gambar 3.3 Rangkaian Minimum Mikrokontroler Atmega16
3.2.2 Rangkaian Catu Daya
Rangkaian catu daya dirancang untuk berfungsi sebagai sumber listrik yang digunakan untuk menyuplai seluruh kebutuhan listrik dari rangkaian yang ada pada mekanik maupun pada rangkaian mikrokontroler. Sumber tegangan pada rangkaian ini berasal dari 1 buah trafo CT yang mana nilai tegangan sebesar 12 volt AC dengan arus 1A. Akan tetapi karena mikrokontroler membutuhkan tegangan 5 volt DC maka dibutuhkan beberapa komponen elektronika untuk menghasilkan catu daya yang sesuai kebutuhan yakni 5V DC, untuk membuat rangkaian ini dibutuhan 2 buah dioda 1 A, 1 buah IC regulator 7805 yang berfungsi untuk menurunkan tegangan menjadi 5V serta kapasitor sebagai filternya. Gambar dari rangkaian:
commit to user
15
Gambar 3.4 Rangkaian Catu Daya
3.2.3 Rangkaian Pengendali Dari PC
Untuk dapat menggerakan mekanik dengan menggunakan interface komputer, maka diperlukan suatu rangkaian yang dapat membaca data dari komputer untuk selanjutnya diteruskan pemroses. Dalam tugas akhir ini menggunakan mode kompatibilitas yang mana hanya mengirimkan data pada arah maju pada kecepatan 50 kbytes per detik hingga 150 kbytes per detik.
Gambar rangkaian dasar output dari komputer dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Rangkaian Kontrol Dari PC
Data dari komputer akan dikirim melalui port paralel / DB-25 dengan kode biner yang telah dikonversi menjadi kode heksa terlebih dahulu, apabila
commit to user
16
port tersebut mendapat logika enable atau satu sesuai dengan data biner yang dikirim komputer, maka rangkaian kontrol tersebut akan memilih mana komponen yang aktif mana yang tidak sehingga data intrupsi dapat dikirim ke pemroses.
3.3 Perancangan Kontruksi Mekanik.
Mekanik yang dibuat dari bahan alumunium dengan tebal 1.5 inchi mempunyai dimensi panjang 7 inchi, lebar 7 inchi dan tinggi 10 inchi. Rangkaian mekanik penggerak handycam terdiri dari 2 motor servo yang ditempatkan secara vertikal dan horizontal. Setiap bagaian motor servo dapat berputar 180 derajat baik penggerak bagian horizontal maupun penggerak vertikal. Berikut merupakan gambar rancangan konstruksi mekanik:
Gambar 3.6 Rancangan Kontruksi Mekanik. Keterangan : 1 = tempat handycam 1 2 3 4 5 5 6
commit to user
17
2 = penyangga atas 3 = alas mekanik 4 = motor servo 5 = alas mekanik atas 6 = penyangga bawah
3.4 Perancangan Flowchart
Pembuatan flowchart berguna untuk mempermudah programer dalam menyusun dan memahami logika suatu program, skema flowchart untuk alat yang dibuat ada 2 yakni flowchart untuk mikrokontroler dan untuk aplikasi :
commit to user
18
3.4.1 Flowchart Mikrokontroler
commit to user
19
3.4.2 Flowchart Aplikasi 3.4.2.1Flowchart Main Menu
commit to user
20
3.4.2.2Flowchart Compress Menu
commit to user
21
3.4.2.3Flowchart Capture Menu
commit to user
22
3.5 Pemrograman Mikrokontroler.
Pemrograman source code kedalam IC ATMega16 dilakukan setelah semua komponen dibuat dan dipasang dengan benar. Bahasa yang digunakann untuk melakukan pemrograman ini adalah dengan menggunakan bahasa bascom, penulisan dan prosess compile dilakukan dengan menggunakan bantuan software “bascom-avr”, software tersebut merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai compile bahasa yang sesuai digunakan dengan mikrokontroler keluarga ATMEL pada khususnya ATMEga16. Berikut cara pemrograman kedalam IC mikrokkontroler.
1. Membuat file source baru dengan cara File > New dan dan menuliskan listing program kedalam jendela program yang ada.
Gambar 3.11 Membuat File Baru Dengan Bascom AVR
2. Setelah selesai menuliskan listing program yang dibuat selanjutnya program di compile dengan menekan F7, apabila program yang dibuat ada kesalahan maka akan muncul peringatan Error pada tampilan dibawah aplikasi, jika progam tidak ada kesalahan maka pesan error tidak akan muncul.
commit to user
23
Gambar 3.12 Proses Compile Pada Bascom AVR
Gambar 3.13 Proses Deteksi Error Pada Saat Compile
3. Setelah file .hex selesai di buat selanjutnya proses download program ke mikrokontroler. Untuk download program penulis menggunakan hardware downloader universal_isp seperti gambar berikut.
commit to user
24
Untuk program menggunakan aplikasi bawaan hardware, yaitu univ_V4 berikut tampilan aplikasi ketika proses download.
Gambar 3.15 Proses Download Program Ke IC Mikrokontroler
3.6 Perancangan Eksternal Kontroler
Untuk eksternal kontroler memanfaatkan joystick yang sudah usang, dengan menggunakan metode switch. Pada joystick akan dipakai 4 buah tombol saja dari bebrapa tombol yang ada.yakni 2 tombol depan kanan untuk kontrol mekanik ke kanan dan ke kiri, serta 2 tombol depan kiri untuk kontrol mekanik ke atas dan ke bawah. Berikut skema diagram dari kontroler external :
commit to user
25
Gambar 3.16 Rancangan Eksternal Kontroler
3.7 Perancangan User Interface.
Untuk pembuatan aplikasi user interface digunakan program software Delphi7 dan sebuah tambahan package yakni DSPACK, package ini memiliki fungsi dapat mengambil data sinyal gambar maupun video. Pada rancangan user interface dibuat 3 buah tampilan dengan 1 main utama. Berikut ketiga gambaran rancangan user interface.
3.7.1 Main menu
Gambar 3.17 Rancangan Main Menu User Interface
Compres ss capture video Audio Select format Select format Lokasi file record start
stop Tampilan video
stop kanan kiri atas bawah Not use Not use
commit to user
26
Main menu merupakan tampilan utama yang digunakan untuk proses record video dan juga terdapat button-button yang dapat digunakan untuk menggerakkan mekanik video camera.
3.7.2 Compress menu
Gambar 3.18 Rancangan Menu Compress Pada User Interface
Compress menu merupakan tampilan aplikasi yang digunakan untuk proses compress file hasil record pada main menu, hal ini di lakukan karena file hasil record memiliki ukuran file yang besar.
Source file
Dest. file
Label directori file
Label directori file
Add compressor filter video
Audio
List compress filter =>
=>
connect filter
start
commit to user
27
3.7.3 Capture menu
Gambar 3.19 Rancangan Menu Capture
Capture menu merupakan tampilan aplikasi yang digunakan untuk proses capture file hasil record pada main menu, proses pengambilan gambar dilakukan tidak bersamaan ketika proses record, melainkan dilakukan setelah proses record dilakukan dengan pertimbangan ketika proses record operator harus focus mengikuti gerak daripada pengajar.
3.8 Denah Ruang Mikro Teaching.
Gambar 3.20 Rancangan Ruang Mikro Teaching
Tampilan video Hasil capture cap
Teacher area
Ruang operator
commit to user
28
Keterangan :
1. Ruang operator : digunakan operator untuk memonitoring pengajar selama kegiatan mikro teaching berlangsung.
2. Operator bertugas memonitoring, menggerakkan mekanik mengikuti gerak pengajar menggunakan PC yang sudah dipasang alat video kontroler pada tugas akhir ini. Alat ini menggunakan media kabel sebagai penghubung antara mekanik dan video kamera dengan PC operator dan hardware mikrokontroler.
3. Icon video kamera merupakan letak mekanik daripada alat yang dibuat.
4. Student area merupakan tempat duduk peserta kegiatan mikro teaching.
commit to user
29 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA 4.1. Kebutuhan Hardware dan Software
Hardware yang dibutuhkan dalam penyusunan
a. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega16. b. Menggunakan Video kamera SONY ccd-trv16e.
c. Bahasa pemrograman mikrokontroler yang digunakan adalah BASCOM AVR.
d. Menggunakan software Borland Delphi7 untuk membuat aplikasi user interface.
e. Downloader mikrokontroler dan aplikasi bawaannya yakni univ_V4. f. Untuk media penerima sinyal analog menggunakan TV tuner internal.
4.2. Pengujian Rangkaian dan Perangkat Keras
Pengujian rangkaian komponen elektronik dan perangkat keras yang juga berfungsi sebagai mekanik dilakukan untuk melihat apakah komponen yang akan digunakan telah dirangkai dengan baik, sehingga akan menghasilkan suatu rangkaian alat yang sesuai dengan desain perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
4.2.1. Hasil Pengujian Minimal System Mikrokontroler
Pengijian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah port-port yang ada pada mikrokontroler ATMEGA16 yang digunakan dapat berfungsi dengan baik sebagaimana program yang diberikan. Berikut contoh rangkaian pengujian mikrokontroler.
commit to user
30
Gambar 4.1 Pengujian Minimal Sistem Mikrokontroler
Contoh program pengujian sistem minimum mikrokontroler.
$regfile = "m16def.dat" $crystal = 12000000
Config Portc = Output
Do Portc.0 = 1 Waitms 10 Portc.1 = 1 Waitms 10 Portc.2 = 1 Waitms 10 Portc.3 = 1 Waitms 10 Portc.4 = 1
commit to user 31 Waitms 10 Portc.5 = 1 Waitms 10 Portc.6 = 1 Waitms 10 Portc.7 = 1 Waitms 10 Portc.0 = 0 Waitms 10 Portc.1 = 0 Waitms 10 Portc.2 = 0 Waitms 10 Portc.3 = 0 Waitms 10 Portc.4 = 0 Waitms 10 Portc.5 = 0 Waitms 10 Portc.6 = 0 Waitms 10 Portc.7 = 0 Waitms 10 Loop End
Apabila program diatas dijalankan maka LED yang terletak di Port C akan berkedip secara berurutan dari port C.0 ssampai port C.7. Apabila logika
port bernilai “0” maka LED akan menyala, setelah delay sebesar 10 ms atau sekitar 0.1 detik, port mikrokontroler akan diberi logika bernilai “1”
commit to user
32
4.2.2. Pengujian Rangkaian Catu Daya.
Rangkaian catu daya yang dipakai terdiri dari komponen utama yakni IC regulator LM7805, dengan IC ini tegengan akan diturunkan menjadi 5V dengan input tegangan maksimal 30V. Sumber tegangan pada rangkaian ini berasal dari 1 buah trafo CT yang mana nilai tegangan sebesar 12 volt AC dengan arus 1A. Akan tetapi karena mikrokontroler membutuhkan tegangan 5 volt DC maka dibutuhkan beberapa komponen elektronika lain untuk menghasilkan catu daya yang sesuai kebutuhan yakni 5V DC, untuk membuat rangkaian ini dibutuhan 2 buah dioda 1 A serta kapasitor 2200 pf sebagai filternya.
Gambar 4.2 Rangkaian Catu Daya
Seperti pada gambar diatas, untuk pengukuran tegangan diperlukan multimeter untuk mengukur besarnya tegangan yang dihasilkan. Multimeter dipasang parallel pada tegangan masuk ke IC LM7805 dan pada tegangan keluar pada IC LM7805. Untuk hasil pengujian seperti tabel berikut :
Tabel 4.1 Tegangan Catu Daya
Tegangan IN Tegangan out
commit to user
33
4.2.3. Pengujian Rangkaian Interface PC
Untuk menghubungkan antara software interface pada komputer dengan rangkaian mikrokontroler digunakan media kabel dengan konektor port paralell atau DB 25. Port tersebut memiliki 25 pin yang masing-masing pin mempunyai kegunaanya masing-masing-masing-masing, dalam pembuatan konektor antar komputer dengan rangkaian mikrokontroler yang digunakan adalah 4 output port utama yaitu port nomer 2 hingga nomer 6, dengan ground port 18. Sebagai indikator, tiap output diberikan lampu LED dan resistor sebagai tahanan. Untuk pengujian konektor dibuat program sederhana yang terdiri dari 5 tombon button yang memiliki inputan data berbeda-beda, berikut gambar aplikasi pengujian.