• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Bab ini diberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dari memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan dimasa mendatang.

8 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1.Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan

Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bertugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kota Medan.Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan berfungsi menyiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dalam lingkup Kepegawaian Daerah, menyelenggarakan program kepegawaian, pengembangan dan pemberdayaan pegawai, mutasi pegawai dan penyajian informasi kepegawaian serta melakukan pengkajian dan evaluasi pengelolaan kepegawaian.

Dasar Hukum Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi kota-kota besar dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan.

3. Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

6. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Kota Medan.

2.1.1.Visi Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan

Didalam suatu organisasi atau perusahaan sebuah Visi dan Misi sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan dari organisasi atau perusahaan tersebut. Visi dan Misi merupakan suatu pandangan ke depan yang telah di konsepkan secara bersama.Visi Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan yaitu “Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kota Medan yang Profesional, Berwawasan Manajemen Pemerintah dan Berpengabdian”.

2.1.2.Misi Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan

Misi Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kompetensi Aparatur Pemerintah Kota Medan

b. Meningkatkan pelayanan Aparatur Pemerintah Kota Medan

c. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Medan

2.2.Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkansehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

10

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseoranganmaupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan (2015)

Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan Kelompok Jabatan Fungsional Kepala Badan Sekretaris Kasubag Umum Kasubag Penyusunan Program Kasubag Keuangan Kabid Pengadaan Pegawai dan Pembinaan Sistem Informasi Kabid Kesejahteraan dan Disiplin Kabid Kepangkatan Kabid Pengembangan Karier Kasubbid Kepangkatan Struktural dan Non Struktur Kasubbid Pengadaan dan Pensiun Pegawai Kasubbid Kesejahteraan Kasubbid Jabatan Struktural Kasubbid Disiplin Kasubbid Jabatan Fungsional Kasubbid Kepangkatan Jabatan Fungsional Kasubbid Sistem Informasi Kepegawaian UPT

Kepada Badan : Lahum, SH,MM

Sekretaris : Riswan,SH,MAP

Kepala Sub Bagian Umum : Anita Wati, SE Kepala Sub Bagian Keuangan : Imran, SH Kepala Sub Bagian Penyusunan Program : Suminto,S.Sos Bagian Pengadaan Pegawai dan Pembinaan Sistem Informasi

Kabag.Pengadaan dan Pembinaan Sis. Informasi : Drs. Syahrial, M.Pd

Kasub. Pembinaan Sis. Informasi Kepegawaian : Ahmad Khaidir, S.kom, MT Kasub. Pengadaan dan Pensiun Pegawai : Adrian Saleh, SE

Bagian Pengembangan Karier

Kep. Bag Pengembangan Karier : Baginda P Siregar, AP, M.si Kasub. Bidang Jabatan Struktur : Dion Sughara, SH, SAP Kasub. Bidang Jabatan Fungsional : Dwi Kirana ,S.Sos Bagian Kepangkatan

Kabag Kepangkatan : Donni Harahap,SH

Kasub. Kepangkatan Jabatan Struktural : Jopan Pasaribu, BA Kasub. Kepangkatan Jabatan Fungsional : Dohami, S.STP, M.Si Bagian Kesejahteraan dan Disiplin

Kabag Kesejahteraan dan Disiplin : H.Harun Ismail S, SH

Kasub. Disiplin : Drs. Khairul Ahmad

12

Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan dari setiap unit pada bagian BadanKepegawaian Daerah Walikota Medan yang tediri dari :

2.3.1.Kepala Badan

Kepala badan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian.

2.3.2.Badan penyelenggaraan Tugasnya adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang kepegawaian.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3.3.Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian tugas dinas lingkup kesekretariaatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum dan keuangan dana penyusunan program.Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan kesekretariatan.

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program badan pelenggaraan. c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan

badan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan.

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi dan tatalaksanaan.

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas badan.

f. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang kesekretariatan.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3.4.Bidang Pengembangan Karier

a. Bidang pengembangan karier mempunyai tugas pokok melaksanakansebagian tugas badan di bidang pengembangan karier Pegawai Negeri Sipilpada jabatan struktural dan fungsional.

b. Badan pengembangan karier menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang pengembangan karier.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengembangan karier.

3. Pelaksanaan proses perpindahan dan penetapan, dari dan kedalam jabatan struktur dan jabatan fungsional di lingkungan pemerintahan Kota Medan.

4. Pelaksanaan proses pengangkatan dan pemberhentian dari ke dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional di lingkungan pemerintahan Kota Medan.

5. Pelaksanaan proses tugas belajar dan izin belajar.

6. Pelaksanaan koordinasi pengembangan sumberdaya manusia Pegawai Negeri Sipil.

14

7. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasidan pelaporan lingkup bidang pengembangan karier.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas fungsinya.

c. Sub bidang jabatan struktural

1. Sub bidang jabatan struktural mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengembangan karier lingkup jabatan struktural. 2. Sub bidang jabatan struktural menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang jabatan struktural.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan karier jabatan struktural.

c. Pengumpulan dan pengolahan dan lingkup pengembangan karier jabatan struktural.

d. Penyiapan bahan dan data proses perpindahan, pengangkatan, pemberhentian dari dan ke dalam jabatan struktural di lingkungan pemerintahan Kota Medan.

d. Sub bidang jabatan fungsional.

1. Sub bidang jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengembangan karier lingkup fungsional.

2. Sub bidang jabatan fungsional menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang jabatan fungsional.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan karier jabatan fungsional.

c. Pengumpulan dan pengolahan data lingkup pengembangan karier jabatan fungsional.

d. Penyiapan bahan dan data proses perpindahan, pengangkatan, pemberhentian dari dan kedalam jabatan fungsional di lingkungan Pemerintahan Kota Medan.

e. Penyiapan bahan dan data guna pertimbangan proses tugas belajar dan izin belajar.

f. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi pengembangan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil jabatan fungsional.

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3.5.Bidang Kepangkatan

a. Bidang kepangkatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas badan lingkup pengolahan adminitrasi kepangkatan.

b. Bidang kepangkatan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang kepangkatan.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengolahan adminitrasi kepangkatan.

16

3. Pelayanan administrasi kepegawaian lingkup pelaksanaan proses penerbitan surat keputusan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipildi lingkungan Kota Medan.

4. Pelaksanaan proses penerbitan kenaikan gaji berkalaPegawai Negeri Sipildi lingkungan pemerintahan Kota Medan.

5. Pelaksanaan proses penerbitaan peninjauan/penyesuaian masa kerja Pegawai Negeri Sipildi lingkungan pemerintahan Kota Medan.

6. Pelaksanaan proses penerbitan pencantuman gelar pendidikan yang diperoleh untuk peningkatan pendidikan bagi Pegawai Negeri Sipil. 7. Pelaksanaan proses penerbitan penggantian/duplikat petikan keputusan

kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil untuk golongan III/d ke bawah. 8. Pelaksanaan ujian penyesuaian ijazah.

9. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang kepangkatan.

10.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

c. Sub bidang kepangkatan jabatan struktural dan non struktural

1. Sub bidang kepangkatan jabatan struktural dan non struktural mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang kepangkatan lingkup pengolahaan administrasi kepangkatan jabatan struktural dan non struktural.

2. Sub bidang kepangkatan jabatan struktural dan non struktural menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang kepangkatan jabatan struktural dan non struktural.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengelolaan administrasi kepangkatan jabatan struktural dan non struktural. c. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pengelolaan

administrasi kepangkatan jabatan struktural dan struktural.

d. Penyiapan bahan data pemrosesan penerbitaan kenaikan gaji berkalaPegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah Kota Medan.

e. Penyiapan bahan dan data pemrosesan penerbitan peninjauan penyesuaian masa kerja dan perbaikan masa kerja Pegawai Negeri Sipilpada jabatan struktural dan struktural.

f. Penyiapan bahan dan data pemrosesan penerbitan pencantuman pendidikan yang di peroleh untuk peningkatan pendidikan bagiPegawai Negeri Sipil jabatan struktural.

g. Penyiapan bahan dan data pemrosesan penerbitan penggantiaan/ duplikat petikan keputusan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil jabatan struktural untuk golongan III/d ke bawah yang hilang di lingkungan pemerintah Kota Medan.

2.3.6.Bidang Kesejahteraan dan Disiplin

a. Bidang kesejahteraan dan disiplin mempunyai tugas pokok melaksanakansebagian tugas badan lingkup kesejahteraan dan disiplin pegawai.

18

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang kesejahteraan dan disiplin.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup kesejahteraan dan disiplin.

3. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian lingkup kesejahteraan dan disiplin.

4. Pelaksanaan proses Daftar Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP-3). 5. Pelaksanaan proses penerbitan surat keputusan inpassing gaji Pegawai

Negeri Sipil.

6. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kesejahteraan pegawai. 7. Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengembangan disiplin

pegawai.

8. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang kesejahteraan dan disiplin.

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bidang kesejahteraan

1. Sub bidang kesejahteraan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaitugas bidang kesejahteraan dan disiplin lingkup kesejahteraan dan disiplin.

2. Sub bidang kesejahteraan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, programdan kegiatan sub bidang kesejahteraan.

c. Penyiapan bahan dan data proses penerbitan kartu tabungan pensiun, kartu askes dan tabungan perumahan.

d. Pelaksanaan proses administrasi pemberian bantuan dan kesehatan kepada pegawai.

e. Penyiapan bahan data proses pemberian cuti, penghargaan dan tanda jasa kepada pegawai.

f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasidan pelaporan pelaksanaan tugas.

g. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

d. Sub bidang disiplin

1. Sub bidang disiplin mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang kesejahteraan dan disiplin lingkup pembinaan disiplinpegawai.

2. Sub bidang disiplin menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang disiplin. b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan disiplin. c. Penyusan bahan dan data proses penerbitan izin/penolakan

perkawinan dan perceraian.

d. Pelaksanaan rekapitulasi menerima sangsi penjatuhan hukum disiplin.

e. Penyiapan bahan dan data proses penjatuhan hukuman disiplin. f. Pelaksanaan proses penerbitan surat keterangan tidak pernah

20

g. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan disiplin pegawai.

h. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan proses Daftar Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP-3).

i. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan koordinasi pembinaan disiplin pegawai.

j. Penghimpunan laporan harta kekayaan pejabat Negara dan pejabat strategis lainnya.

k. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

l. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3.7.Bidang Pengadaan Pegawai Dan Pembinaan Sistem Informasi

a. Bidang pengadaan pegawai dan pembinaan sistem informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas badan di bidang pengadaan dan pembinaan sistem informasi pegawai.

b. Bidang pengadaan pegawai dan pembinaan sistem informasi menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, programdan kegiatan bidang pengadaan pegawai dan pembinaan sistem informasi.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengadaan dan pembinaan sistem informasi kepegawaian.

3. Pengumpulan dan data pegawai.

5. Pelaksanaan proses penerbitan kartu pegawai dan kartu istri/suami.

6. Pelaksanaan proses perpindahan pegawai keluar dan ke dalam pemerintah Kota Medan.

7. Pembinaan sistem informasi pegawai.

8. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pengadaan pegawai dan pembinaan sistem informasi.

9. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bidang pengadaan dan pensiun pegawai

1. Sub bidang pengadaan dan pensiun pegawai mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengadaan pegawai dan pembinaan sistem informasi lingkup pengadaan dan pensiun pegawai.

2. Sub bidang pengadaan dan pensiun pegawai menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang pengadaan

dan pensiun pegawai.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengadaan dan pensiun pegawai.

c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan analisis kebutuhan pegawai. d. Penyiapan bahan dan data proses pensiun dan pemberhentian

pegawai.

e. Penyiapan bahan dan data pemprosesan penerbitan kartu pegawai dan kartu istri/suami.

f. Penyiapan bahan dan data proses perpindahan Pegawai keluar dan ke dalam Pemerintah Kota Medan.

22

g. Proses administrasi seleksi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

d. Sub bidang sistem informasi kepegawaian

1. Sub bidang sistem informasi kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengadaan pegawai dan pembinaan sistem informasi lingkup sistem informasi pegawai.

2. Sub bidang sistem informasi kepegawaianmenyelenggarakaan fungsi: a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang Pembinaan

sistem informasi.

b. Penyusunan bahan teknis lingkup pengelolaan sistem informasi pegawai.

c. Pengumpulan data dan pengelolaan data kepegawaian.

d. Penyiapan dan data pelaksanaan pembinaan sistem informasi pegawai.

e. Penyiapan bahan dan data proses administrasi pembuatan Daftar Urut Kepangkatan (DUK).

f. Penyiapan bahan dan data proses penandatanagan Daftar Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP-3).

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2.4.Jaringan Kegiatan

Badan Kepegawaian Daerah adalah suatu sistem prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang sekurang-kurangnya meliputi Perencanaan, Pengangkatan, Penempatan, Pendidikan dan Pelatihan, Penggajian, Pembinaan, Kedudukan hak, dan Tanggung jawab. Kepegawaian Daerah merupakan suatu kesatuan jaringan birokrasi dalam kepegawaian nasional.Badan Kepegawaian Daerah merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa non profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

2.5.Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan.Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja.Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan adalah menyelenggarakan program pemulangan pegawai yang pensiun kepada Pegawai Negeri Sipil yang memasuki pensiun di lingkungan Pemko Medan, monitoring perpindahan tugas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemko Medan, pembuatan

24

listing Pegawai Negeri Sipil yang mencapai batas usia pensiun di lingkungan Pemko Medan, memfasilitasi penyelesaian pensiun Pegawai Negeri Sipil gol/ruang IV/c keatas keBadan Kepegawaian Negara dan sekretaris kabinet di Jakarta, pengambilan sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Paskah, dan lain-lain) sehingga para pegawai selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani kehidupan, serta selalu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.6.Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Walikota Medan adalah : a. Pemulangan pegawai yang pensiun di lingkungan Pemko Medan.

b. Pemberian Penghargaan Satya Lencana Karya Satya X, XX dan XXX Tahun. c. Monitoring perpindahan tugas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemko

Medan.

d. Pembuatan listing Pegawai Negeri Sipilyang mencapai batas usia pensiun di lingkungan Pemko Medan.

e. Memfasilitasi penyelesaian Pensiun Negeri Sipilgol/ruangIV/c keatas keBadan Kepegawaian Negaradan sekretaris Kabinet di Jakarta.

f. Penyelenggaraan seleksi praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN). g. Menyelenggarakan Diklat.

25

PEMBAHASAN

3.1.Pengertian Etika, Etiket dan Moral 3.1.1. Pengertian Etika

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut Mufid (2009:173)pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat.Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Menurut Mondy (2009:30) etika adalah disiplin yang berkenaan dengan apa yang baik dan buruk, yang benar dan salah, atau dengan kewajiban dengan tanggung jawab moral.

Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bertens (2002:3) etika dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu:

1. Etika sebagai ilmu, yaitu kumpulan tentang kebajikan dan tentang penilaian dari perbuatan seseorang.

2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.

3. Etika sebagai filsafat, yaitu mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.

26

3.1.2. Pengertian Etiket

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :

a. Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi dan sebagainya tentang barang-barang itu.

b. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya.Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.

Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradap merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi sesuai dengan status sosial masing-masing individu. Menurut Marsum (2005:3) etiket di dukung oleh berbagai macam nilai, antara lain:

a. nilai-nilai kepentingan umum

b. nilai-nilai kejujuran, keterbukaan dan kebaikan c. nilai-nilai kesejahteraan

e. nilai diskresi (discrection = pertimbangan) penuh pikir, mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakan atau dirahasiakan.

Etiket lebih menitikberatkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja.Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah.Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

3.1.3. Pengertian Moral

Menurut asal katanya “moral” dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian diterjemahkan menjadi “aturan kesusilaan”.Dalam bahasa sehari-hari, yang dimaksud dengan kesusilaan bukanmores, tetapi petunjuk-petunjuk untuk kehidupan sopan santun dan tidak cabul. Jadi, moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik. Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta, su artinya “lebih baik”, sila berarti “dasar-dasar”, prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan hidup. Jadi susila berarti peraturan-peraturan hidup yang lebih baik.

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradap dan ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak).Menurut Wantah (2005:3) moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku. Moralisasi berarti uraian (pandangan dan ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik dan demoralisasiberarti kerusakan moral.

28

Menurut Wursanto (2001:20) pengertian moral dibedakan dengan pengertian kelaziman, meskipun dalam praktek kehidupan sehari-hari kedua pengertian itu tidak jelas batas-batasnya. Kelaziman adalah kebiasaan yang baik tanpa pikiran panjang dianggapbaik, layak, sopan santun, tata krama dan sebagainya.Jadi, kelaziman itu merupakan norma-norma yang diikuti tanpa berpikir panjang dianggap baik, yang berdasarkan kebiasaan atau tradisi.

Moral juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusiasebagai suatu

Dokumen terkait