• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang dengan menerapkan metode permainan tebak kata dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas dengan menerapkan metode permainan tebak kata direncanakan dengan tahapan sebagai berikut. Sebelum dilaksanakannya penelitian, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi yang ada di lapangan. Berdasarkan kegiatan survey ini, peneliti menemukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran berbicara mendeskripsikan pada siswa kelas 1 SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang masih tergolong rendah. Selanjutnya, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 1 untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan metode permainan tebak kata dalam proses pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut. Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah dan guru kelas I SDN Cibodas I kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang bahwa akan dilaksanakan tindakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa, kinerja guru, serta aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mendesain alat evaluasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan rencana pembelajaran yang sudah disusun, mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan dokumentasi, mempersiapkan sarana dan prasarana.

Memberikan informasi kepada guru mengenai cara penerapan metode permainan Tebak Kata dalam pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas dengan menerapkan metode permainan tebak kata telah mampu memperbaiki aktivitas siswa, kinerja guru dan kemampuan siswa. Adapun tahapan pembelajarannya adalah sebagai berikut. Langkah pertama, untuk kegiatan awal alokasi waktu sekitar kurang lebih lima menit. Guru mengucapkan salam, melaksanakan tugas harian kelas. Kemudian mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif. Lalu berdoa bersama-sama. Setelah itu, guru menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mendeskripsikan benda-benda disekitar kelas dengan tepat. Kemudian setelah menyampaikan tujuan pembelajaran guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa. Untuk menghangatkan suasana guru bersama siswa menyanyikan lagu balonku ada lima. Siswa Nampak antusias untuk bernyanyi lagu balonku.

Setelah selesai menyanyikan balonku berlanjut pada langkah kedua yaitu kegiatan inti pembelajaran yakni melaksanakan tahap-tahap pelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas dengan alokasi waktu sekitar kurang lebih 45 menit. Adapun kegiatan adalah sebagai berikut. Guru memperkenalkan pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas,Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan tentang prosedur pembelajaran yang akan dilakukan siswa.

Kemudian guru mengatur posisi duduk siswa menjadi berkelompok setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, pembagian kelompok ini disesuaikan dengan tempat duduknya namum dicampur setiap kelompoknya antara siswa perempuan dan siswa laki-laki. Setelah semua duduk dengan rapi dan tertib, guru mengeluarkan beberapa gambar yang berhubungan dengan benda yang ada di sekitar kelas. Gambar tersebut dipegang oleh guru dan siswa memperhatikan. Siswa Nampak antusias dan tertarik dengan gambar yang diperlihatkan. Setelah

bertanya jawab kemudian guru memberikan contoh cara mendeskripsikan benda secara lisan.

Setelah siswa benar-benar paham. Guru meberikan karton berbentuk prisma segi tiga, sisi depan diberi nomor berupa nomor 1-5 dan tulisan sedangkan sisi belakangnya berupa sebuah benda disekitar kelas, pada setiap kelompok. Setiap siswa dalam kelompok bergiliran memilih nomor dengan cara menusuk nomor yang diinginkan. Setelah diberi waktu beberapa saat siswa tersebut mulai mendeskripsikan benda yang ada pada gambar secara lisan dan anggota dalam kelompoknya yang lain menebaknya. Siswa yang berhasil menebak mendapat giliran untuk memilih nomor dan mendeskripsikannya. Begitu seterusnya sampai semua anggota kegiliran mendeskripsikan.

Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama untuk memikirkan kalimat-kalimat yang tepat dan memadukan kalimat dengan kalimat sehingga menjadi sebuah deskripsi yang runtut. Guru memberikan penjelasan teknik mendeskripsikan benda dengan berdiskusi menggunakan metode tebak kata dengan media kancing, Kancing-kancing dalam kotak dibagikan pada siswa masing-masing mendapat dua buah kancing. Semua anggota kelompok harus mengemukakan deskripsi dari kata yang dipilihnya dengan cara menoblos nomor yang disukainya berupa kalimat yang tepat untuk menjelaskan kata yang dipilih menjadi kalimat yang padu untuk di tebak oleh temannya.

Jika salah satu temanmu sedang berbicara mengemukakan pendapatnya, maka siswa yang lain harus mendengarkan pendapat teman tersebut dan yang telah berbicara mengemukakan pendapatnya harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengan kelompok. Jika kancing yang dimiliki seorang siswa telah habis, dia tidak boleh berbicara untuk membuat tebakan lagi sampai rekan-rekannya juga menghabiskan kancing mereka. Jika kancing yang dimiliki oleh siswa dalam satu kelompok sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagikan kancing lagi dan prosedur atau caranya diulangi lagi. Guru menugaskan siswa untuk berbicara mendeskripsikan benda dengan teknik yang telah dijelaskan.

Setelah mendeskripsikan dalam kelompok siswa mendeskripsikan benda di depan kelas secara individu. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa yang mengalami kesulitan.

Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan bersemangat guru menyuruh siswa untuk menyanyikan lagu disini senang di sana senang sebagai penyemangat karena siswa yang bisa mendeskripsikan dengan tepat akan mendapatkan penghargaan sebagai umpan balik dan penguatan agar siswa lebih baik lagi dalam mendeskripsikan.

Langkah terakhir adalah kegiatan akhir pembelajaran dengan alokasi waktu sekitar 10 menit. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran setelah itu menutup pelajaran.

Selanjutnya kegiatan pada siklus II, kegiatan tidak jauh berbeda dengan siklus I namun yang membedakan adalah dalam pembagian kelompok dan pengondisian siswa yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, pada siklus II siswa yang mengobrol atau tidak focus pada pembelajaran akan diberi hukuman atau sanksi. Siswa sangat senang dalam setiap pembelajaran. Hal tersebut diperkuat dengan hasil belajar siswa yang menunjukan peningkatan dan perubahan yang sangat baik pada setiap siklusnya.

Diketahuai bahwa hasil kinerja guru pada setiap siklus mengalami peningkatan yang bertahap. Untuk kinerja guru pada siklus I mencapai 40% dan pada siklus II mencapai 84% terdapat peningkatan pada kinerja guru. Sedangkan untuk aktivitas siswa pada siklus Iterdapat 52% berkategori bagus, 43% kategori cukup dan 5% kategori kurang sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yakni 71% berkategori baik, 29 % berkategori cukup. Dengan demikian, penerapan metode permainan tebak kata ini memberikan perubahan yang positif terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hasil tersebut dilihat dari hasil tes pada setiap siklus . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda di sekitar kelas dengan menerapkan metode permainan

tebak kata telah mampu memperbaiki aktivitas siswa, kinerja guru serta kemampuan siswa. Hasil belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hasil tersebut dilihat dari hasil tes pada setiap siklus. Pada siklus I hasil belajar siswa mencapai 67% atau 14 orang siswa yang tuntas, sedangkan setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat menjadi 86% atau 18 siswa yang tuntas dari 21 siswa. Hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 75% siswa yang tuntas. Dengan demikian, penerapan metode permainan tebak kata ini sangat tepat dijadikan solusi untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran berbicara di kelas I SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

B. Saran

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas 1 SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang dalam upaya peningkatan kemampuan berbicara siswa dengan menerapkan metode permainan tebak kata, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut.

a. Bagi Guru

Guru hendaknya memonitor dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan metode tebak kata, Guru hendaknya memotivasi siswa dan menyajikan pembelajaran semenarik mungkin agar minat siswa tumbuh dengan menyediakan variasi tema , membentuk kelompok diskusi dan memberikan reward atau punishment. Guru hendaknya selalu menasehati siswa agar mau berbicara.

b. Bagi Siswa

Siswa hendaknya selalu aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena suatu pembelajaran akan berhasil jika pelaku pembelajarannya mempunyai motivasi dan minat yang tinggi

c. Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru dengan jalan antara lain memberi penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerjanya dengan baik. Hendaknya pihak sekolah mencukupi sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.

d. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lainnya yang akan melkukan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan teknik pembelajaran.

Dokumen terkait