• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan hasil penelitian. Dimana pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian. Dalam bab ini juga ditulis saran untuk pihak-pihak terkait yang ingin memperbaiki proses pembelajaran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka jawaban dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, kondisi awal pembelajaran sejarah di kelas X MIA 2 sebelum diterapkannya teknik bertanya cenderung kurang interaktif. Siswa sendiri kurang menunjukkan keaktifannya baik dalam bertanya, berpendapat, memberikan tanggapan dan lain sebagainya. Khususnya dalam kemampuan mengemukakan pendapat yang kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya arahan, motivasi, dan bimbingan dari guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Kedua, sebelum teknik bertanya diterapkan dalam pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan perencanaan agar segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran dapat dipersiapkan. Misalnya, dengan menelaah silabus pembelajaran terlebih dahulu yang kemudian dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan teknik bertanya, membuat rangkuman materi yang akan dipergunakan ketika proses pembelajaran berlangsung agar siswa dapat menguasai materi dengan baik dan mempermudah siswa ketika proses tanya jawab dengan teknik bertanya sedang berlangsung, memberikan pembahasan atau penyajian materi yang

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik agar siswa terpancing untuk bertanya sekaligus terpancing untuk mengemukakan pendapatnya, serta membuat rubrik untuk mengukur kemampuan mengemukakan pendapat yang disesuaikan dengan teknik bertanya. Tahapan selanjutnya adalah menentukan metode, media dan penilaian pembelajaran yang akan digunakan.

Ketiga, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan teknik bertanya, ada beberapa teknik bertanya guru dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas diantaranya adalah memberikan waktu tunggu, teknik menuntun, teknik menggali, teknik penguatan dan pemusatan. Beberapa teknik tersebut dilaksanakan secara bersamaan karena satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling melengkapi. Selain itu, guru memberikan arahan, motivasi, dan bimbingan kepada siswa untuk aktif dalam bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang diharapkan guru.

Keempat, dalam suatu proses pembelajaran diharapkan adanya keterlibatan siswa yang terlihat dengan ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik bertanya guru terjadi peningkatan setiap siklusnya walaupun belum semua siswa yang ada di dalam kelas terlibat, sedangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan teknik bertanya mengalami peningkatan dari pra siklus yaitu sebesar 19,85%, sebesar 30,85% pada siklus 1 menjadi 43,19% pada siklus 2, menjadi 53,33% pada siklus 3 dan terjadi penurunan pada siklus 4 menjadi 46,17%. Selain itu, Aktivitas guru dalam proses pembelajaran perlahan-lahan membaik dari siklus ke siklus meskipun terdapat kekurangan-kekurangan.

Kelima, dalam proses penelitian ini tentu saja menemukan kendala-kendala seperti penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), karena subjek penelitian telah menggunakan kurikulum 2013, pengkondisian kelas, pengaturan waktu, dan kurangnya pengalaman dalam mengajar sehingga

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapan teknik bertanya ini kurang dilakukan dengan maksimal. Berdasarkan kendala-kendala tersebut maka dirumuskan suatu upaya atau solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu (a) melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan guru sejarah di sekolah tersebut mengenai penyusunan RPP, (b) peneliti harus bisa menginstruksikan siswa untuk siap memulai belajar sejarah dan meninggalkan tugas pada mata pelajaran sebelumnya dengan tegas agar tercipta kondisi yang tenang dan kondusif pada saat pembelajaran sejarah berlangsung, (c) peneliti harus bisa mengatur waktu dengan baik karena pengaturan waktu cukup berpengaruh terhadap proses pembelajaran, (d) guru harus lebih banyak berlatih dan meningkatkan pengalaman mengajar agar penerapan teknik bertanya selama kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran. Maka, saran-saran tersebut dikemukakan sebagai berikut:

Pertama, bagi guru pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik bertanya merupakan pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diterapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. Hal ini dikarenakan dengan menerapkan teknik bertanya, siswa akan terpancing untuk mengemukakan pendapat yang didasarkan pada indikator-indikator kemampuan mengemukakan pendapat sehingga siswa mampu mengemukakan pendapat dengan baik sekaligus dapat mengukur kemampuan berpikir siswa. Selain itu, dalam menggali kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat sebaiknya guru memberikan waktu tunggu yang cukup kepada siswa agar dapat berpikir dengan baik. Memberikan bimbingan dan arahan yang baik kepada semua siswa dalam menjawab pertanyaan. Untuk dapat menerapkan teknik bertanya dengan baik guru hendaknya mengasah kemampuannya dalam

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajar seperti pengkondisian kelas, penampilan dalam menyampaikan materi. Selain itu, guru perlu memahami pelaksanaan teknik bertanya itu sendiri sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan teknik bertanya dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

Kedua, bagi siswa diharapkan bisa lebih mengeksplorasi kemampuan dalam berpendapat dengan lebih aktif mencari dan mengolah banyak informasi dari berbagai sumber sehingga informasi yang didapat tidak hanya berasal dari guru saja.

Ketiga, bagi pihak sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran sejarah tetapi dalam pembelajaran lainnya dengan menerapkan teknik bertanya yang disesuaikan dengan kurikulum dan tujuan dari setiap mata pelajaran, sehingga penerapan dan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

Keempat, bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan salah satu rujukan untuk mengembangkan penerapan teknik bertanya lebih baik lagi, sesuai dengan karakter subjek penelitian.

Penelitian ini bukan merupakan hasil yang sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan peneliti dalam mendeskripsikan dan membahas permasalahan dalam penelitian. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan.

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Alma, B. ( 2008). Guru Professional. Bandung: Alfabeta

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. et.all. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksra. Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Fathurrohman, P. & Sutiko, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Refika Aditama.

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasyimi, A.H. (2001). Mendidik Ala Rasulullah. Jakarta: Pustaka Azam.

Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hugiono & Poerwantana, P.K. (1992). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Widja, I.G. (1989). Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah dalam Perspektif Pendidikan. Semarang: Satya Wacana.

Junaedi, et.all. (2006). Strategi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI. Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah. Jakarta: PT Grasindo.

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusumah, W. & Dedi, D. (2012). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosda.

Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda. Nasution. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nasution. (2004). Metode Research. Bandung: PT. Jemar.

Parera, J.D. (1987). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga.

Sadirman, A.M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, et.all. (2013). Sejarah Indonesia. Buku Guru untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Soetomo. (1993). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Sudjana, N. & Arifin, D. (1988). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sumiati dan Asra. (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Stenberg, R.J. (1994). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Winataputra, U. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: UT.

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumber Jurnal

Hasan, S.H. (1999). Pendidikan Sejarah Untuk Membangun Manusia Baru Indonesia. Jurnal Mimbar. 18, (2), 4-11.

Lestariningsih, A.D. (2013). Pelajaran Sejarah dalam Memperkuat Karakter Bangsa. Jurnal Sejarah dan Nilai Budaya. 1, (1), 50-57.

Sjamsuddin, H. (2008). “Pembelajaran Sejarah Refleksi dan Prospek”, dalam Sejarah Sebuah Penilaian: Refleksi 70 Tahun Prof. Dr. H. Asmawi Zainul, M.Pd. Bandung. Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Subakti, Y.R. (2010). Paradigma Pendidikan Sejarah. Jurnal SPSS. 24, (1), 4.

Sumber Selain Buku dan Artikel Jurnal

Aisyah, S. (2010). Efektivitas Teknik Bertanya Dalam Meningkatkan Parisipasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih. (Thesis). Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Amiroh, S. (2012). Penggunaan Teknik Bertanya Dalam Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa SMP. (Thesis). Jurusan Pendidikan Matematika. Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Bachtiar, T.A. (2013). Potensi Ateisme Dalam Kurikulum Sejarah 2013. Republika, 2 April, hlm. 1.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014). Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014). Jakarta: Kemendikbud.

Candra. (2012). Penerapan Model Debat Dalam Pembelajaran Budaya Demokrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Darmawan, J. (2013). Implementasi Model Pembelajaran TPS dengan Teknik Bertanya Probing Promting Berbantuan CD Pembelajaran Pada Dimensi Tiga Kelas X. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Matematika. FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Indrawati. (2005). Teknik Bertanya. Dalam: Lidiya (Penyunting), Seminar Pengembangan dan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional. Bandung, Depdiknas, hlm. 3-19.

Intantia, N. (2013). Penerapan Metode Diskusi Buzz Group Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah. FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Karmila, M. (2013). Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panitia Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi (2003). Laporan Penelitian Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi. Lampung: Depdiknas.

Panjaitan, F.H. (2009). Meningkatkan Kemampuan Menyampaikan Pendapat Dalam Pembelajaran Berbicara Menggunakan Teknik Cerdas Cermat. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Permatasari. (2010). Penggunaan Teknik Argumen Tandingan untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat dalam Pembelajaran Berbicara. (Skripsi) Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Raharjo, T. N. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Metode Debat. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah. FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumarti, N.T. (2013). Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Mengemukakan Pendapat Dengan Menggunakan Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw dan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Program Studi Ekonomi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang, Padang.

Suprihatna, A. (2013). Penerapan Metode Learning Starts With A Question

Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengemukakan Pendapat Siswa. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah. FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Taufik, Ramdhani. (2013). Kemampuan Guru Menerapkan Keterampilan Bertanya Pada Pelajaran Sosiologi Di Kelas X SMA Islamiyah Pontianak. (Artikel Penelitian). Program Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan., Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Wijanarti, E. (2012). Model Pembelajaran Kontekstual dalam Pengebangan Pembelajaran Sejarah. (Bahan Ajar). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yulfa, M. R. (2008). Penggunaan Teknik Bertanya Guru Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa Dalam Pemahaman Konsep Matematika Siswa. (Thesis). Jurusan Pendidikan Matematika. FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Sumber Internet

Abdullah, R. (---). Keterampilan Dasar Mengajar. [Online]. Tersedia di: http: //pjjpgsd .dikti.go.id /file.php /1/repository/ dikti/Mata%20Kuliah%20Awal /Pembelajaran%20Bahasa %20Inggris /BAC /unit9 coverbelakang.pdf. Diakses 3 November 2014.

Tn. (---). Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah. [Online]. Tersedia di: http://www.pustakasekolah.com/karakteristik-mata-pelajaran-sejarah.html. Diakses 9 Juni 2014.

Tn. (---). Keterampilan Dasar Mengajar 2. [Online]. Tersedia di: http: //dualmode kemenag.go.id /file/ dokumen/MT7.pdf. Diakses 3 November 2014.

Dokumen terkait