• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran tentang penetapan pendapatan dan biaya operasional yang mungkin bermanfaat serta memberikan kemajuan pada perusahaan tersebut.

BAB II

PT. PEPHARIN RIA

A.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sebelum penulis menguraikan secara ringkas bagaimana gambaran umum berdirinya PT. Pepharin Ria periode demi periode, perlu diketahui bahwa sebelum 1983 perusahaan ini bernama PT. Farma Sari yang berkedudukan di Jakarta. PT. Farma Sari melakukan likuidasi perusahaan, maka perusahaan ini dijual.

Selanjutnya pada bulan Desember 1983 perusahaan ini dibeli oleh tiga perusahaan dari dalam negeri dan perusahaan asing, yaitu:

• Perusahaan dalam negeri:

1. PT. Sarida Perkasa, Jakarta yang memiliki saham sebesar 45% 2. PT. Duta Mendut, Jakarta yang memiliki saham sebesar 5%

• Perusahaan asing :

Kimberly Clark Corp., USA yang memiliki saham sebesar 50%

Asset ex PT. Farma Sari yang dibeli adalah tanah, bangunan, pabrik, gedung , kantor, dan lainnya yang berada di komplek perusahaan, semua mesin-mesin, segala sesuatu yang ditanam, ditempatkan dan didirikan di Jakarta.

Maka untuk menjalankan aktivitas usahanya perusahaan tersebut memuat akte resmi yang dibuat oleh notaris, yaitu akte pendirian No. 427 tertanggal 24 Februari 1984 Notaris Ridwan Suselo, Jakarta No. 99, 9 Oktober 1984.

Mulai tahun. 1984 nama perusahaan ini menjadi PT. Pepharin Ria dengan status

perusahaan adalah PMA Joint Venture. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

usaha farmasi.

Pada mulanya perusahaan ini didirikan adalah dengan menanamkan modal sebesar US $ 12 Juta. Pertengahan tahun 1984 perusahaan mengalami modifikasi farma mechine dan process, pembangunan tambahan sarana gudang finishing serta

pemasangan mesin-mesin converting yang baru. Pembangunan dan modifikasi

selesai seluruhnya pada bulan April 1985. Bulan Mei 1985 sampai dengan November 1985 perusahaan melakukan kegiatan produksi percobaan. Dan bulan Desember 1985 perusahaan memulai proses kegiatan produksi.

Dengan adanya kemajuan yang tercapai, pada bulan Maret sampai Juni 1991 perusahaan mengadakan modifikasi mesin dan perluasan produksi dengan menambah modalnya sebesar US $ 7 juta.

Adapun nama susunan Dewan Direksi / Top Execeitive adalah sebagai

berikut:

-Presiden Direktur : C.T. Peralta, Manila

-Wakil Presiden Direktur : Hans Maramis, Jakarta

-Direktur : Ibrahim Risyad, Jakarta

-Direktur : J.T. Mc.Couley, USA

-Direktur : PS. Geisler, USA

-Direktur : Arifin, Jakarta

Maksud dan tujuan didirikannya PT. Pepharin Ria adalah:

1. Berdagang dalam arti seluas-luasnya untuk pemenuhan kebutuhan akan obat-obatan dalam negeri.

2. Menjalankan perusahaan farmasi dalam arti seluas-luasnya.

3. Turut serta dengan perusahaan-perusahaan atau badan hukum lain yang maksudnya tidak melanggar hukum.

4. Menjalankan produksi farmasi dan memasarkannya ke apotik-apotik di daerah sumatera utara dan jawa.

5. Untuk menciptakan lapangan kerja. 6. Untuk meningkatkan penghasilan rakyat.

7. Untuk menghemat devisa atas import obat-obatan. 8. Untuk menjadi produsen obat-obatan yang berkualitas.

Struktur Organisasi Perusahaan

Pembentukan struktur organisasi didalam perusahaan merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Dengan adanya stuktur organisasi yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan aktivitas perusahaan akan dapat membantu pimpinan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sehingga kesimpangsiuran di dalam menerima dan melaksanakan perintah atasan dapat dihindarkan.

Tujuan utama dari pengadaan struktur organisasi ini adalah upaya mengkoordinir semua kegiatan yang diarahkan dalam usaha mencapai tujuan

lancar serta berpedoman pada perangkat organisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Di dalam suatu struktur organisasi yang baik akan dengan jelas dan tegas dapat diketahui siapa dan bagaimana hubungan tanggungjawab antara suatu jabatan dengan jabatan yang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. Pepharin Ria, struktur organisasi yang dipakai adalah struktur organisasi garis, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut:

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Penetapan Pendapatan

Pada bab terdahulu telah dijelaskan bahwa pendapatan dan biaya merupakan dua hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung kepada pendapatan yang diperoleh, sedangkan untuk memperoleh pendapatan kita harus mengorbankan biaya, untuk mencapai efesiensi dan efektifitas sebaiknya biaya ditekan seminimal mungkin tanpa harus mengganggu kegiatan normal perusahaan. Pendapatan juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur/ barometer atas keberhasilan dan kemunduran perusahaan.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan berkembang otomatis akan semakin mudah bagi kita untuk menemukan terobosan – terobosan baru terutama dalam bidang perdagangan dan pemasaran jasa, namun dengan adanya era persaingan pasar bebas mau tidak mau kita harus bersaing/ berkompetisi untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen agar konsumen dapat mempercayakan kebutuhannya kepada kita.

Dalam bahasa sederhana, pendapatan diakui apabila perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan (penyelesaiaan secara substansial) kepada pelanggan ketika pelanggan telah melakukan pembayaran atau setidaknya memberikan janji pembayaran yang pasti (dapat direalisasikan) kepada perusahaan. Jadi perusahaan telah melaksanakan

BAB II

PT. PEPHARIN RIA

A.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sebelum penulis menguraikan secara ringkas bagaimana gambaran umum berdirinya PT. Pepharin Ria periode demi periode, perlu diketahui bahwa sebelum 1983 perusahaan ini bernama PT. Farma Sari yang berkedudukan di Jakarta. PT. Farma Sari melakukan likuidasi perusahaan, maka perusahaan ini dijual.

Selanjutnya pada bulan Desember 1983 perusahaan ini dibeli oleh tiga perusahaan dari dalam negeri dan perusahaan asing, yaitu:

• Perusahaan dalam negeri:

1. PT. Sarida Perkasa, Jakarta yang memiliki saham sebesar 45% 2. PT. Duta Mendut, Jakarta yang memiliki saham sebesar 5%

• Perusahaan asing :

Kimberly Clark Corp., USA yang memiliki saham sebesar 50%

Asset ex PT. Farma Sari yang dibeli adalah tanah, bangunan, pabrik, gedung , kantor, dan lainnya yang berada di komplek perusahaan, semua mesin-mesin, segala sesuatu yang ditanam, ditempatkan dan didirikan di Jakarta.

Maka untuk menjalankan aktivitas usahanya perusahaan tersebut memuat akte resmi yang dibuat oleh notaris, yaitu akte pendirian No. 427 tertanggal 24 Februari 1984 Notaris Ridwan Suselo, Jakarta No. 99, 9 Oktober 1984.

Mulai tahun. 1984 nama perusahaan ini menjadi PT. Pepharin Ria dengan status

perusahaan adalah PMA Joint Venture. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

usaha farmasi.

Pada mulanya perusahaan ini didirikan adalah dengan menanamkan modal sebesar US $ 12 Juta. Pertengahan tahun 1984 perusahaan mengalami modifikasi farma mechine dan process, pembangunan tambahan sarana gudang finishing serta

pemasangan mesin-mesin converting yang baru. Pembangunan dan modifikasi

selesai seluruhnya pada bulan April 1985. Bulan Mei 1985 sampai dengan November 1985 perusahaan melakukan kegiatan produksi percobaan. Dan bulan Desember 1985 perusahaan memulai proses kegiatan produksi.

Dengan adanya kemajuan yang tercapai, pada bulan Maret sampai Juni 1991 perusahaan mengadakan modifikasi mesin dan perluasan produksi dengan menambah modalnya sebesar US $ 7 juta.

Adapun nama susunan Dewan Direksi / Top Execeitive adalah sebagai

berikut:

-Presiden Direktur : C.T. Peralta, Manila

-Wakil Presiden Direktur : Hans Maramis, Jakarta

-Direktur : Ibrahim Risyad, Jakarta

-Direktur : J.T. Mc.Couley, USA

-Direktur : PS. Geisler, USA

-Direktur : Arifin, Jakarta

Maksud dan tujuan didirikannya PT. Pepharin Ria adalah:

1. Berdagang dalam arti seluas-luasnya untuk pemenuhan kebutuhan akan obat-obatan dalam negeri.

2. Menjalankan perusahaan farmasi dalam arti seluas-luasnya.

3. Turut serta dengan perusahaan-perusahaan atau badan hukum lain yang maksudnya tidak melanggar hukum.

4. Menjalankan produksi farmasi dan memasarkannya ke apotik-apotik di daerah sumatera utara dan jawa.

5. Untuk menciptakan lapangan kerja. 6. Untuk meningkatkan penghasilan rakyat.

7. Untuk menghemat devisa atas import obat-obatan. 8. Untuk menjadi produsen obat-obatan yang berkualitas.

Struktur Organisasi Perusahaan

Pembentukan struktur organisasi didalam perusahaan merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Dengan adanya stuktur organisasi yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan aktivitas perusahaan akan dapat membantu pimpinan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sehingga kesimpangsiuran di dalam menerima dan melaksanakan perintah atasan dapat dihindarkan.

Tujuan utama dari pengadaan struktur organisasi ini adalah upaya mengkoordinir semua kegiatan yang diarahkan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, sehingga pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara tertib dan

lancar serta berpedoman pada perangkat organisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Di dalam suatu struktur organisasi yang baik akan dengan jelas dan tegas dapat diketahui siapa dan bagaimana hubungan tanggungjawab antara suatu jabatan dengan jabatan yang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. Pepharin Ria, struktur organisasi yang dipakai adalah struktur organisasi garis, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut:

GAMBAR : I

PT. PEPHARIN RIA ORGANIZATION CHART

GOV`TAND EXTERNAL AFFAIR PERSONEL PRESIDENT DIREKTUR FINANCE AND SALES MILL OPERATIONS ACCOUN TING GENERAL MANAGER WARE HOUSE SALES SERVICE FINISHING PRODUC TION ENGINER ING QUALITY CONTROL PURCAS HING ADMINISTRATIVE

Dimana saluran lalu lintas wewenang dan tanggung jawab berjalan secara vertikal dari atasan ke bawahan ke atasan. Jumlah unit kerja yang terbentuk adalah tergantung kepada jumlah fungsi dan tugas yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Walaupun setiap unit atau bagian dalam perusahaan itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, namun setiap unit kerja merupakan satu kesatuan yang bulat dibawah pimpinan dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan.

Pembagian kerja yang baik dengan struktur organisasi yang harmonis adalah hasil dari kecakapan pimpinan. Jadi dapat dikatakan di dalam perusahaan faktor pimpinanlah yang memegang peranan utama. Pimpinan perusahaan harus memperhatikan secara keseluruhan semua kegiatan perusahaan tersebut melalui bagian atau sub bagian yang telah ditentukan.

Pada PT. Pepharin Ria Medan pimpinan dipegang oleh seorang general

manager yang bertanggung jawab langsung kepada president direktur.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi pada PT. Pepharin Ria Medan adalah sebagi berikut:

1. President Direktur

• Menetapkan rencana kerja perusahaan

2. General Manager

• Bertanggung jawab atas segala aktivitas dan operasi perusahaan, yaitu

mengendalikan, mengatur dan mengawasi dengan wewenang yang ada terhadap seluruh bawahan atas hidupnya perusahaan.

• Sebagai motivator menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan

perusahaan .

• Memonitor perusahaan secara tepat dan cepat dengan mengatasi

perubahan, baik perubahan intern, maupun perubahan ekstern untuk memperkokoh kedudukan perusahaan.

• Bertanggung jawab terhadap keseimbangan dari berbagai subsistem yang

bersaing dalam organisasi.

• Memantapkan kebijaksanaan perusahaan dan menjamin pelaksanaan

sesuai dengan yang direncanakan.

3. Administrasion Division

Bagian Administrasi membawahi beberapa bagian lain, yaitu :

a. Government and External Affair

• Yaitu bagian yang menangani import

b. Personnel

• Yaitu bagian yang tugasnya adalah mengatur seluruh kegiatan

kepegawaian, seperti : penarikan tenaga pegawai, pemilihan pegawai, penempatan pegawai, pemberhentian pegawai, masalah upah dan lain sebagainya.

• Mengatur dan melaksanakan tata usaha perkantoran dan menguasai/ menyusun arsip surat-surat menurut model-model kepegawaian.

• Mengurus tata usaha kepegawaian, mencatat dan membuat laporan

kepegawaian dan tata usaha perkantoran.

4. Mill Operation Division

Bagian Mill Operation membawahi beberapa bagian lain, yaitu :

a. Purchasing

Yaitu bagian pembelian yang tugasnya adalah mengurus pembelian untuk keperluan – keperluan perusahaan, seperti :

 Membeli bahan baku

 Membeli kertas photocopy, obat-obatan, serta alat-alat tulis dan lain

sebagainya.

 Membuat laporan kegiatan pembelian setiap hari dan setiap bulan. b. Quality Control

Yaitu bagian yang menangani dan mengadakan pengawasan terhadap kualitas produk serta mengadakan penelitian dan pengembangan produk. c. Engineering

Yaitu bagian yang menangani perawatan mesin (maintenance), agar mesin tetap dalam kondisi baik dan dapat dioperasikan.

d. Production

e. Finishing

Yaitu bagian yang menangani penyelesaian produk dan pelengkapnya.

5. Finishing and Sales Division

Bagian Financial and Sales membawahi beberapa bagian lain, yaitu : a. Accounting

Yaitu bagian yang menagani pembukuan, akuntansi keuangan, akuntansi biaya, budget, dan control, seperti :

• Mengevaluasi dan merumuskan anggaran pendapatan dan belanja

perusahaan setiap bulan.

• Membuat laporan tentang keuangan perusahaan baik bulanan maupun

tahunan.

• Mencatat transaksi yang berhubungan dengan unit pembelian dan

penjualan.

• Memeriksa semua dokumen yang diterima untuk dibukukan serta

mencatatnya kebuku harian. b. Warehouse

Yaitu bagian yang mengurus penyimpanan hasil produksi dan bahan baku di gudang.

c. Sales Service

• Melakukan penjualan atas hasil produksi.

• Meyalurkan hasil produksi kedaerah-daerah pemasaran.

keseimbangan harga pasar.

C. Pengertian Pendapatan Dan Biaya Operasional 1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan hal yang sangat penting, karena pendapatan itu yang menjadi objek dari kegiatan perusahaan. Umumnya pendapatan diperoleh dari aktivitas-aktivitas seperti penjualan produk, produksi obat-obatan, atau pemberian izin kepada pihak lain untuk menggunakan sumber daya perusahaan yang dapat ditukar dalam bentuk royalti atau bentuk-bentuk yang telah disepakati kedua belah pihak. Secara umum, pengertian pendapatan ada bermacam-macam tergantung dilihat/ ditinjau darimana pengertian tersebut. Dalam paper ini penulis membatasi atas pengertian yang ditinjau dari :

a. Pengertian Menurut Pajak

Pengertian pendapatan menurut pajak diartikan juga sebagai penghasilan, menurut H. Moenaf Regar (2000:8) defenisi pendapatan sebagai berikut : Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis (Economic Benefit) yang diterima atau diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak dengan nama atau bentuk apapun.

b. Pengertian Pendapatan menurut Akuntansi

Pendapatan dalam bentuk suatu konsep dan defenisi juga berbeda-beda tergantung dari siapa dan akuntan mana yang mengemukakannya.

Menurut Smith Skousen ( 2000 : 119 ) defenisi pendapatan :

“Pendapatan adalah sebagai salah satu arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainnya dari nilai harta suatu usaha atau penghentian hutang- hutangnya (atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, pelaksanaan aktivitas - aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut”

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2002: 232 ) defenisi pendapatan adalah : "Pendapatan adalah arus masuk bruto, dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal"

2. Pengertian Biaya Operasional

Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak, setiap harinya selalu berhadapan dengan biaya yang harus dan akan dikeluarkan.

Untuk perusahaan yang baik, diperlukan informasi biaya yang sistematis, lengkap dan komparatif. Informasi biaya yang sistematis maksudnya ialah informasi tentang biaya tersebut diurutkan sesuai dengan unsur-unsur biaya, sedangkan pengertian lengkap dan komperatif adalah informasi biaya itu harus disertai dengan dokumen-dokumen yang lengkap dan dokumen tersebut dapat dibandingkan. Sebelum penulis membahas mengenai biaya operasional ada baiknya penulis memberikan pengertian biaya itu sendiri terlebih dahulu. Adapun pengertian biaya adalah sebagai berikut : Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan

membawa keuntungan masa ini dan masa yang akan mendatang untul

organisasi. Dalam paper ini penulis membatasi biaya hanya pada biaya

operasional, dimana pengertian biaya opersional tersebut adalah keseluruhan pengorbanan yang ada hubungannya dengan operasi perusahaan tersebut, selain dari beban pembelanjaan perusahaan dan beban non operasi lainnya yang tidak dapat dikaitkan atau dibebankan kepada seluruh produk manufaktur.

D. Penggolongan Pendapatan dan Biaya Operasional 1) Penggolongan Pendapatan

Penggolongan dapat digolongkan sebagai berikut : a. Pendapatan dari Pekerjaan

Pendapatan dari pekerjaan yaitu pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan karyawan atau buruh yang ada hubungannya dengan kegiatan-kegiatan perusahaan sehingga menimbulkan pendapatan bagi perusahaan yang bersangkutan.

b. Pendapatan dari Kegiatan Usaha

Pendapatan dari kegiatan usaha yaitu kegiatan-kegiatan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan utama perusahaan, yang mana kegiatan tersebut tergantung pada ruang gerak perusahaan yang bersangkutan.

1) Modal berupa harta bergerak, misalnya ;

a) Royalti. pembayaran yang dilakukan sehubungan dengan

hak cipta, hak atas alat-alat industri dan lain-lain. b) Sewa pemakaian mobil atau harta bergerak lainnya. 2) Modal berupa harta yang tidak bergerak, misalnya ;

a) Pendapatan yang diperoleh dari penyewaan gedung.

b) Pendapatan yang diperoleh dari penyewaan tanah dan lain-lain sepanjang dari kegiatan usahanya.

d. Pendapatan Lain-lain

Pendapatan lain-lain yang dimaksudkan adalah semua pendapatan yang tidak termasuk kedalam kelompok pendapatan yang telah disebutkan diatas, misalnya penghasilan karena pembebasan hutang, pemberian penghargaan, hadiah undian, perolehan tunjangan hidup yang dibayar secara berkala dan lain-lain.

Pada PT. Pepharin Ria Medan. Penggolongan pendapatan dibagi dalam dua kriteria, yaitu :

1. Pendapatan Usaha

Pendapatan Usaha yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama yang dilakukan setiap hari oleh PT. Pepharin Ria Medan seperti produksi obat-obatan, penjualan, serta kegiatan usaha lainnya yang mendukung.

2. Pendapatan Non Usaha

Pendapatan non usaha yaitu pendapatan yang diperoleh diluar kegiatan usaha PT. Pepharin Ria Medan seperti pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan

aktiva lancar, dan aktiva tetap.

2) Penggolongan Biaya

Sutrisno menggolongkan biaya operasional dalam dua kategori, yaitu : 1. Biaya pemasaran atau penjualan

Biaya pemasaran ialah biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjual produk/ pernasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan hingga ketangan konsumen.

Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk mencari atau untuk menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan, yang terdiri dari :

a. Biaya promosi dan iklan

b. Biaya penjualan meliputi gaji bagi penjualan, komisi, bonus, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telepon penjualan, dll.

2. Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola administrasi perusahaan. Biaya administrasi dan umum terdiri dari :

a. Biaya gaji dan upah

b. Biaya untuk kesejahteraan karyawan

e. Biaya administrasi umum lainnya

Pada PT. Pepharin Ria Medan yang termasuk dalam biaya operasionalnya yaitu :

1. Biaya pemasaran atau penjualan terdiri dari :

a. Biaya pengembangan pasar bisnis penjualan, pengembangan pasar bisnis pemasaran, dan pengembangan bisnis lainnya.

b. Biaya pemasaran meliputi biaya angkutan penjualan, dan angkutan distribusi.

c. Biaya pengerjaan pemasaran meliputi honorarium agen penjualan. d. Biaya penyusutan kendaraan bermotor.

e. Biaya pengadaan meliputi pengadaan barang baku, pengadaan perlengkapan.

2. Biaya administrasi dan umum terdiri dari :

a. Biaya pegawai perusahaan meliputi biaya gaji dan tunjangan pegawai, premi untuk peningkatan prestasi kerja, uang kerja lembur dan uang transport, biaya pakaian seragam, biaya kesehatan pegawai.

b. Biaya pemeliharaan meliputi pemeliharaan gedung kantor, kendaraan bermotor, pemeliharaan inventaris.

c. Biaya bina layanan mutu.

d. Biaya penyusutan gedung, rumah dinas, penyusutan barang inventaris. e. Biaya pemakaian instalasi air, telepon, faks, listrik, gas.

E. PENETAPAN PENDAPATAN

Kegiatan ekonomis suatu perusahaan bersifat terus-menerus tanpa terputus. Ini berarti pula penciptaan barang-barang dan jasa juga merupakan proses yang terus-menerus.

Kegiatan itu merupakan suatu lingkungan yang berputar, mulai dari membeli bahan obat-obatan, memberikannya kepada pasien, menerima uang dari penjualan jasa, dan menggunakan uang tersebut untuk membeli kembali lagi bahan obat-obatan, demikian seterusnya. Pendapatan adalah penjualan barang dan jasa yang telah dinyatakan dalam uang. Pendapatan dengan demikian juga merupakan proses yang berjalan terus menerus tanpa terputus. Untuk tujuan pencatatan dalam pelaporan akuntansi diperlukan pembatas yang jelas tentang kapan suatu pendapatan harus diakui. Para akuntan dapat mamilih salah satu dari tahapan proses penciptaan jasa sebagai saat diakuinya pendapatan. Saat pengakuan pendapatan bervariasi mulai dari saat barang dan jasa tersebut selesai diproduksi sampai dengan diterimanya uang yang berasal dari penjualan jasa.

Oleh karena itu, penetapan pendapatan dan beban sangatlah penting dalam suatu perusahaan guna untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk perusahaaan yang lebih banyak memberikan jasa daripada produk, maka penetapan pendapatan mengikuti prosedur yang sama dengan transaksi barang berwujud.

Empat kriteria mendasar yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui:

1. Definisi

Item atau kejadian dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian).

2. Dapat diukur

Item atau kejadian tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat, atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur. Contohnya adalah biaya historis, biaya sekarang, nilai pasar, nilai bersih yang dapat direalisasi, dan nilai sekarang bersih.

3. Relevansi

informasi mengenai item atau kejadian tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam keputusan pemakai.

4. Reliabilitas

informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar, dapat diuji, dan netral.

Demikian juga halnya dengan penetapan pendapatan maupun beban, harus terlebih dahulu memenuhi kriteria ini, barulah diakui sebagai item pendapatan maupun biaya.

Menurut SFAC No. 5 (par.83) dalam Stice & Stice Skousen (2004;504) adanya tambahan kriteria dalam prinsip pendapatan, yang menyatakan bahwa pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika ;

2. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi.

Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar menyelesaikan

Dokumen terkait