• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

Ketahanan tanaman padi yang diinokulasi cendawan endofit meningkat terhadap serangan penggerek batang padi kuning. Perlakuan kombinasi Nigrospora sp.1 + Acremonium sp. menekan panjang tubuh larva secara nyata pada tanaman muda. Perlakuan Acremonium sp. meningkatkan jumlah anakan.

Mekanisme resistensi yang terjadi yaitu toleransi dan antibiosis. Selain itu, perlakuan cendawan endofit meningkatkan perkecambahan, pertumbuhan bibit, dan pertumbuhan tanaman padi.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjut tentang pengaruh cendawan endofit terhadap aspek-aspek biologi penggerek batang padi, seperti keperidian, lama hidup dan lain-lain.

27

DAFTAR PUSTAKA

Andoko A. 2002. Budidaya Padi secara Organik. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Azevedo JL, Jr WM, Pereira JO, Araujo WL de. 2000. Endophytic microorganisms: a review on insect control and recent advances on tropical plants. Electr J Biotechnol 3. (1):1-4.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai (Angka Tetap 2011 dan Angka Ramalan 2012). Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

Barnet HL, Hunter BB. 1988. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Ed ke-4.New York (US): Burgress Publishing Company.

Beck S D. 1965.Resistance of plants to insects.Annu Rev Entomology. 10:207-232.

Budiprakoso B. 2010. Induksi cendawan endofit untuk ketahanan tanaman padi terhadap wereng batang cokelat Nilaparvata lugens Stahl. (Hemiptera:

Delphacidae) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Cantrell RP. 2001. The role of rice in Asia. Di dalam: Diskusi Panel dan Pame- ran Budidaya Padi; 28 Agustus 2001; Surakarta. Jakarta (ID): Yayasan Padi Indonesia. hlm 1-10.

Carroll GC. 1988. Fungal endophytes in stems and leaves: from latent pathogen to mutualistic simbiont. Ecology.69(1):2-9.

Carroll GC. 1995. Forest endophytes of grasses: a defensive mutualism between plant and fungi. Ecology 69:0-16.

Clay K. 1988. Clavicipitaceous fungal endophytes of grasses coevolution and the change from parasitism to mutualism. Di dalam: Pirozinsky KA, Hawksworth DL, editor. Coevolution of Fungi with Plant and Animals. London: Academic Press.

Clay K. 1992. Endophytes as antagonists of plant pest. Di dalam: JHAndrews &

SS Hirano, editor. Microbiol Leaves. New York: Springer Verlag. hlm 331-357.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat. 2012. Penggerek Batang Padi [internet]. [diunduh pada 2012 Jul 26]. Tersedia pada: http://diperta-.jabarprov.go.id.

Fagi AM, Abdullah B, Kartaatmadja S. 2001. Peran padi sebagai sumber daya genetic padi modern. Di dalam: Diskusi Panel dan Pameran Budaya Padi;

Surakarta, 28 Agustus 2001. Jakarta (ID): Yayasan Padi Indonesia. hlm 33-34.

Faeth SH. 2002. Are endophytic fungi defensive plant mutualist?.Oikos 98 (1):25-36.

28 Harahap IS, Tjahjono B. 1988. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Jakarta (ID):

Penebar Swadaya.

Hermawati H, Wiyono S, Santoso S. 2011. Leaf endophytic fungi of chili (Capsicum annuum) and their role in the protection against Aphis gossypii (Homoptera: Aphididae). Biodiversitas. 12(4):187-191.

Johnson MC, Dahlman DL, Siegel MR, Bush LP, Latch GCM, Potter DA,Varney DR. 1985. Insect feeding deterrents in endophyte-infected tall fescue. Appl Environ Microbiol. 49(3):568-571.

Kalshoven LGE. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Laan PA Vaan der, penerjemah. Jakarta (ID): PT. Ichtiar Baru-Van Ho eve. Terjemahan dari: De plagen van Cultuurgewasse in Indonesia.

Kartohardjono A. 2011. Penggunaan musuh alami sebagai komponen pe- ngendalian hama padi berbasis ekologi. Pengembangan Inovasi Pertanian [internet]. [diunduh 2012 Jan 15]; 4(1):29-46. Tersedia pada: Tanaman di Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Ilmiah Pertemuan Tahunan Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI); 2010 Mei 27; Sulawesi Selatan.Sulawesi Selatan (ID). PEI.hlm 410-415.

Nur’asiah. 2011. Keanekaragaman dan kelimpahan cendawan endofit pada batang padi [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Painter RH. 1951. Insect Resistance in Crop Plants. Kansas (US): The University Press of Kansas.

Pathak MD, Khan ZR. 1994. Insect Pest of Rice. Filipina: International Rice Research Institute.

Petrini O. 1992. Fungal endophytes of tree leaves. Di dalam: JH Andrew & SS Hirano, editor. Microbial Ecol Leave. Berlin: Springer Verlag. hlm 179.

Pracaya. 2003. Hama Penyakit Tanaman. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Rahmawati, Slamet-Loedin. 2006. Introduksi gen cryIB-cryIAa ke dalam genom padi (Oryza sativa) cv. rojolele menggunakan transformasi Agrobacterium.

Hayati. 13(1):19-25.

Rubia EG, Penning FWT. 1990. Simulation of rice yield reduction caused by stemborer (SB). IRRN 15(1):34.

Rubia EG, Heong KL, Zalucki M, Gonzales B, Norton GA. 1996. Mechanism of compensation of rice plants to yellow stem borer Scirpophaga incertulas (Walker) injury. Crop Protection 15(4):335-340.

Sabzalian MR, Hatami B, Mirlohi A. 2004. Mealybug, Phenacoccus solani (Homoptera: Pseudococcidae) and barley aphid, Sipha maydis (Homoptera:

Aphididae) response to endophyte-infected tall and meadowfescues.

Entomologia Experimentalis et Applicata. 113:205-209.

Saikkonen KT, Helander ML. 2003. Ecology and diversity of endophytic fungi [internet]. [diunduh pada 2009 Mei 20]. Tersedia pada:

http://www.sci.utu.fi/biologia/ekologia/endofyytti.htm.

Siegel MR, Schardl CL. 1992. Fungal endhophytes of tree leaves. Di dalam: JH Andrew, SS Hirano, editor. MicrobiolLeaves.Berlin : Springer Verlag.

hlm198-216.

Siregar H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Jakarta (ID): Sastra Hudaya.

Sudjianto U. 2010. Pemantauan (monitoring) hama penggerek batang padi/sundep (Scirpophaga Incertulas, S. Innotata dan Chilo Suppressalis). [internet].

[diunduh pada 2012 Jul 26]. Tersedia pada: jurnal.umk.ac.id.

Suharto H, Kertoseputro D, Kurniawati N. 2007. Penyebaran penggerek batang padi di Pulau Jawa.Laporan DIPA. BB PADI.

Widiastuti F. 2009.Pemanfaatan Model Climex 1.1 untuk Menganalisis Potensi Penyebaran Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas) dan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) (Studi Kasus Kabupaten Klaten, Jawa Tengah) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wilia W, Alia Y, Novita T. 2011. Eksplorasi cendawan endofit dari beberapa varietas kedelai sebagai agens pemacu pertumbuhan tanaman. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains.13(1):33-38.

30

23

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pembuatan tepung cendawan endofit (a) biakan Nigrospora sp., (b) pengeringan Nigrospora sp., (c) tepung Nigrospora sp., (d) biakan Acremonium sp., (e) pengeringan Acremonium sp., (f) tepung Acremonium sp.

Lampiran 2 Uji perkecambahan benih (a) perendaman benih 24 jam, (b) inokulasi benih dengan endofit 36 jam

d e f

a b c

a b

32 Lampiran 3 Tinggi bibit (a) 7 HSS, (b) 21 HSS

Lampiran 4 Kelompok telur penggerek batang padi kuning. (a) pencarian kelompok telur, (b) kelompok telur pada tanaman padi, (c) wadah penyimpanan kelompok telur, (d) larva instar 1, (e) ukuran tubuh larva instar 1, (f) ukuran tubuh larva 7 hari setelah infestasi

e f

a b

A

a

c

b

d

Lampiran 5 Kondisi tanaman 7 hari setelah infestasi larva. (a) 2 MST, (b) 3 MST, (c) 4 MST, (d) 5 MST, (e) 6 MST

c d

a b

e

34 Lampiran 6 Uji efektifitas cendawan. (a) penyemprotan dengan endofit 7 hari sebelum infestasi, (b) pencabutan tanaman 7 hari setelah infestasi, (c) pengamatan kondisi larva

Lampiran 7 Tinggi dan jumlah anakan. (a) kondisi tanaman, (b) 1 MST, (c) 2 MST, (d) 3 MST, (e) 4 MST, (f) 5 MST, (g) 6 MST

a b c

b a

c d

Lampiran 8 Interaksi antara larva hidup, perlakuan cendawan endofit dan umur tanaman (Two-way ANOVA: survive versus perlakuan, disect)

Lampiran 9 Interaksi antara ukuran panjang tubuh larva hidup, perlakuan cendawan endofit dan umur tanaman (Two-way ANOVA: ukuran versus perlakuan, disect)

Source DF SS MS F P

Perlakuan 3 9.325 3.1082 3.32 0.024

Disect 4 68.836 17.2090 18.36 0.000

Interaction 12 33.448 2.7873 2.97 0.002

Error 80 74.967 0.9371

Total 99 186.576

S = 0.9680 R-Sq = 59.82% R-Sq(adj) = 50.28

Source DF SS MS F P

Perlakuan 3 1283 427.667 1.28 0.288

Disect 4 1966 491.500 1.47 0.220

Interaction 12 4602 383.500 1.14 0.337

Error 80 26800 335.000

Total 99 34651

S = 18.30 R-Sq = 22.66% R–Sq(adj) = 4.29

e f

36

23

Dokumen terkait