A.Kesimpulan
Berdasarkan pada rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pengembangan instrumen penilaian praktik kerja industri paket keahlian Teknik Sepeda Motor yang mengakomodir standar sekolah dan industri adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut: (a) Studi pendahuluan, dengan melakukan wawancara terhadap pihak industri dan pihak sekolah serta melakukan studi dokumentasi kurikulum paket keahlian Teknik Sepeda Motor. Menganalisis kesesuaian pekerjaan yang dilakukan siswa dengan kurikulum paket keahlian Teknik Sepeda Motor (b) Menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan hasil analisis pekerjaan dan kurikulum (c) Penyusunan draft instrumen (d) Validasi draft instrumen kepada Ahli (expert judgment) (e) Uji coba instrumen I (d) Uji coba instrumen II (e) Standarisasi/kalibrasi instrumen hasil uji tahap II.
2. Instrumen penilaian praktik kerja industri paket keahlian Teknik Sepeda Motor yang telah dikembangkan secara keseluruhan dinyatakan valid. Reliabilitas instrumen penilaian prakerin paket keahlian teknik sepeda motor berdasarkan reliabilitas antar penilai (interrater reliability), maka instrumen yang dikembangkan dinyatakan reliabel dengan kategori sangat tinggi. 3. Tanggapan para penilai/observer tentang kepraktisan instrumen penilaian
praktik kerja industri paket keahlian Teknik Sepeda Motor yang digunakan hampir seluruhnya memberikan tanggapan positif.
81
Azmil, 2014
Pengembangan instrumen penilaian praktik Kerja industri paket keahlian teknik sepeda motor (studi pada sekolah menengah kejuruan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru dan Pembimbing Industri
a. Instrumen penilaian prakerin hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penilaian siswa prakerin teknik sepeda motor dengan industri yang memiliki karakteristik sama.
b. Dalam menggunakan instrumen penilaian prakerin aspek teknis perlu penyesuaian terhadap tipe sepeda motor yang diservis.
2. Bagi Peneliti
a. Dalam pengembangan lebih lanjut untuk lebih meningkatkan kepraktisan instrumen yang dihasilkan dapat diringkas item-item yang banyak dapat disatukan dalam indikator yang lebih umum, terutama pada instrumen penilaian aspek teknis.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian dimasa akan datang dalam mengembangkan instrumen prakerin untuk paket keahlian yang lain.
82
Azmil, 2014
Pengembangan instrumen penilaian praktik Kerja industri paket keahlian teknik sepeda motor (studi pada sekolah menengah kejuruan)
82
Azmil, 2014
Pengembangan instrumen penilaian praktik Kerja industri paket keahlian teknik sepeda motor (studi pada sekolah menengah kejuruan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Allin, L. & Turnock, C. (2007). Assessing student performance in Work-Based
Learning. Diakses pada tanggal, 16 Februari 2014 dari www.practicebasedlearning.org
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2012). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Badmus, G., A. (2007). Changing nature of Technical and Vocational Education
and Students’ Assessment Methods. Nigeria: Department of Educational
Psychology and Curriculum Studies University of Benin, Benin City. Billett, S. (1994). Situated learning - a workplace experience. School of Adult &
Vocational Education. Faculty of Education Griffith University Australian Journal of Adult and Community Education, 34 (2) 112-130.
Clark, R. W., Threeton, M. D., & Ewing, J. C. (2010). The Potential of
Experiential Learning Models and Practices In Career and Technical Education & Career and echnical Teacher Education. Pennsylvania State
University: Journal of Career and Technical Education, Vol. 25, No. 2,
Winter, 2010.
Dahar, R. W. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Dardiri, A. & Tuwoso. (2012). Modul: Prinsip-Prinsip Asesmen dan
Pemanfaatannya Sekolah Menengah Kejuruan. Malang : UNM.
Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Pelaksanaan Prakerin, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Gronlund, N. E. (1985). Measurement and Evaluation in Teaching: 5th Edition.
83
Azmil, 2014
Pengembangan instrumen penilaian praktik Kerja industri paket keahlian teknik sepeda motor (studi pada sekolah menengah kejuruan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hamalik, O. (2001). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen
Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Jacobs, R. L. (2003). Structured On-the-Job Training: Unleashing Employee
Expertise in the Workplace. San Fransisco: Berrett-Koehler Publishers, Inc.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2013). Lampiran IV Permendikbud Nomor
81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kemendiknas.
___________. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013. Jakarta:
Kemendiknas.
Kolb, D. A., & Boyatzis, R. E. (1999). Experiential learning theory: Previous
research and new directions. Charalampos Mainemelis Department of
Organizational Behavior Weatherhead School of Management Case Western Reserve University.
Lagahu, A. (2011). Pengaruh Pemahaman Konsep Dan Intensitas Pengalaman
Membimbing Prakerin Terhadap Kemampuan Guru Membimbing Prakerin Jurusan Manajemen Pemasaran di Smk Swasta Kristen BNKP Gunung Sitoli Kabupaten Nias, Tesis pada PTK SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Lave, J., & Wenger, E. (1990). Situated learning: Legitimate periperal
participation. Cambridge, UK: Cambridge University Press.
Lawshe, C.H (1975). A Quantitative Approach To Content Validaty, Personnel Phsycology Inc.
Majid, A. & Andayani, D (2011). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Morley, R. (2010). Workplace learning guide 2010 learning for life in the 21st
century. (e-book) http://www.iowaworkforce.org/ files/wlg02.pdf. p. 21-40.
Nitko, A. J. & Brookhart, S. M. (2007). Educational Assesment of Students: 5th.
Edition, New Jersey: Upper Saddle River.
Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Puskur. (2004). Model Penilaian Kelas Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
84
Azmil, 2014
Pengembangan instrumen penilaian praktik Kerja industri paket keahlian teknik sepeda motor (studi pada sekolah menengah kejuruan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Satriadi, B. (2011). Evaluasi Pendidikan Sistem Ganda (Studi di SMK Negeri 1
Metro). Tesis pada PK SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sudjana, N. (1990). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Supriadi, D. dkk. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan Di Indonesia:
Membangun Manusia Produktif. Jakarta: Depdinas.
Syahrul. (2010). Pengembangan Model Asesmen Kompetensi Siswa SMK Dalam
Konteks Pembelajaran Berbasis Kerja Di Industri. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi UNY. Vol. 14, Nomor 2, 2010.
Vaughan, K. dan Cameron, M. (2009). Assessment Of Learning In The
Workplace:A Background Paper, New Zealand Council For Educational
Research: Industry Training Federation.
Vaughan, K., O’Neil, P., & Cameron, M. (2011). Successful workplace learning:
How learning happens at work. New Zealand Council for Educational
Research: Industry Training Federation. Diambil pada tanggal 20 Februari 2014 dari http://www.itf.org.nz/assets/Publications/ Successful-Workplace-Learning-2011.pdf.
Wayong, A. D. Ch. (2010). Relevansi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada
Sekolah Kejuruan dengan Kebutuhan Dunia Kerja, Apektindo- SSN
1907-2066.
Wakhinuddin (2009). Penerapan PSG Melalui Praktek Kerja Industri Pada SMK, tersedia dalam: http://wakhinuddin.wordpress.com.
Widhiarso, W. (2011). Berkenalan dengan Korelasi Intrakelas. (Online)
tersedia:http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/Melibatkan%20Rater%20dala m%20Pengembangan%20Alat%20Ukur.pdf. di akses tanggal 22 Juni 2014. Wikipedia. Dual Education System [online]. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/Dual_education_system#cite_note-1. diakses 3 April 2014.
85
Azmil, 2014
Pengembangan instrumen penilaian praktik Kerja industri paket keahlian teknik sepeda motor (studi pada sekolah menengah kejuruan)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wilson, F.R., Pan, W., & Schumsky, D.A. (2012). Recalculation of the Critical
Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45 (3), 197-210.
Zegwaard, K., Coll, R. K & Hodges, D (2003). Assessment of Workplace
Learning: A Framework, Asia-Pacific Journal of Cooperative Education,