• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1.Kesimpulan

1. Secara umum, film kitosan memiliki karakteristik fisis dan mekanis yang lebih rendah dari PP. Film kitosan memiliki nilai kekuatan tarik dan nilai transparansi yang lebih rendah daripada PP dan nilai ketebalan, nilai elongasi, dan nilai WVTR yang lebih tinggi daripada PP. Film kitosan yang diproduksi mempunyai elastisitas yang cukup baik dilihat dari nilai elongasi yang cukup tinggi tetapi mempunyai permeabilitas yang sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan kemasan yang diproduksi mudah dilewati uap air sehingga kurang baik untuk digunakan mengemas produk yang kering dan mudah rusak seperti kerupuk. Selain itu nilai kekuatan tarik yang kecil mengakibatkan film kitosan ini tidak dapat digunakan untuk mengemas bahan yang bermassa besar.

2. Film kitosan dengan penambahan ekstrak bawang putih secara umum lebih baik daripada film kitosan tanpa penambahan ekstrak bawang putih. Film kitosan tanpa penambahan ekstrak bawang putih memiliki nilai kekuatan tarik, nilai WVTR dan nilai transparansi yang lebih tinggi, dan memiliki nilai ketebalan dan nilai elongasi yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan bahan yang dikemas pada film kitosan tanpa penambahan ekstrak bawang putih lebih cepat rusak karena permeabilitas yang lebih besar.

3. Film yang dihasilkan dapat dikelim dan digunakan untuk membungkus kerupuk walaupun kekuatan seal-nya masih lemah. Hasil pengujian terhadap kerupuk udang yang dikemas dan disimpan pada suhu kamar dan suhu 45°C menunjukkan bahwa kerupuk yang dikemas dengan film kitosan dan film kitosan yang ditambah ekstrak bawang putih masih lebih cepat rusak dibandingkan dengan kerupuk yang dikemas dengan PP.

5.2.Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan adalah :

1. Pencampuran bahan lain dalam proses produksi film untuk memperbaiki sifat kemasan tersebut. Bahan tersebut dapat berupa bahan alami atau bahan buatan seperti plastik PE atau plastik PP. Pencampuran ini diharapkan dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis dan kemampuan teknis (kemampuan untuk digunakan pada mesin pengemas otomatis dan kemampuan seal) dari film tersebut.

2. Pengembangan atau disain alat produksi agar proses produksi film ini dapat diterapkan dalam skala industri. Hal ini diperlukan karena alat yang digunakan dalam proses pembuatan film masih sederhana dan berukuran kecil sehingga kurang efisien apabila diterapkan dalam skala industri. 3. Penggunaan kemasan sekunder yang bersifat kedap, penambahan gas inert ke dalam kemasan, atau

pengemasan kerupuk dalam kondisi vakum untuk mengantisipasi perpindahan uap air dari lingkungan ke dalam kemasan.

28

DAFTAR PUSTAKA

[AOAC] Association of Official Agricultural Chemists. 1995. FDA Official Methods of Analysis. 16th edition. Virginia : Inc. Arlington

[ASTM] American Society for Testing and Material. 1989. Annual Book ASTM Standards. Philadelphia : ASTM

Ahvenainen, R. 2003. Active and intelligent packaging. Dalam : Ahvenainen, R (ed). Novel Food Packaging Techniques. Abington : Woodhead Publishing, pp 5-21

Arpah. 2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluwarsa Produk Pangan. Bogor : Program Studi Ilmu Pangan, Program Pasca Sarjana IPB

Benning, C. J. 1983. Plastics Film for Packaging. Lancaster, Pennsylvania : Technomic Publishing Company, Inc.

Brzeski, M.M. 1987. Chitin and chitosan putting waste to good use. Infofish 5 : 31-33

Chen, H.C., Chang M.D., dan Chang T.J. 1985. Antibacterial properties of some spice plants before and after heat treatment. Chin J of Microbio and Immunol 18 : 190-195

Cole, M.A. 1990. Biodegradable polymers. Preprints of Proceedings of ACS Division of Polymeric Materials. J of Sci & Eng 63 : 877

Cooksey, K. 2007. Interaction of food and packaging contents. Dalam : C. L. Wilson (ed.). Intelligent and Active Packaging for Fruits and Vegetables. Boca Raton, Florida : CRC Press, pp 187-199 Day, B.P.F. 2008. Active Packaging of Food. Dalam : Willey John (ed). Smart Packaging

Technologies for Fast Moving Consumer Goods. England : John Willey & Sons Limited, pp 75-96

Dewick, P. M. 2003. Medicinal Natural Product, A Biosynthetic Approach. 2nd edition. Chicester : John Wiley & Sons

Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1995. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Gontard, N., S. Guilbert, dan J.L. Cuq. 1993. Water and glycerol as plasticizer affect mechanical and water vapor barrier properties of edible wheat gluten film. J Food Sci 57 : 190-195

Gould, J.M., S.H. Gordon, L.B. Dexter, dan C.L. Swanson. 1990. Biodegradation of starch containing plastic. Dalam : J. E. Glass dan G. Swift (eds). Agriculture and Synthetic Polymer Biodegradability and Utilization. New York : American Chemical Society, pp 65-75

Hancock, S. 2001. Antimicrobial Packaging Film. www.uark.edu/admin/rsspinfo [15 April 2010] Katz, E. E. dan T. P. Labuza. 1981. Effect of water activity on the sensory cripness and mechanical

deformation of snack food products. J Food Sci 46 : 403

29 Kim, K. W. dan R. L. Thomas. 2007. Antioxidative activity of chitosans with varying molecular

weights. JFood Chem 101 : 308-313

Krochta, J. M., dan C. DeMulder-Johnston. 1997. Edible and biodegradable polymer films; challenges and opportunities. JFood Tech 51(2) : 61-74

Kumar, M. dan J. S. Berwal. 1998. Sensitivity of food pathogens to garlic (Allium sativum L.). J Appl Microbiol 84 : 213-215

Laham, M. dan C. Lee. 1995. Biodegradability of chitin and chitosan containing films in soil environment. J of Polym and the Environ 3 : 31-36

Latief, R. 2001. Teknologi Kemasan Plastik Biodegradable.

http://www.hayati_ipb.com/users/rudyct/individu_2001/rindam_latief.html [15 April 2010]

Lin, H. Y. dan C. C. Chou. 2004. Antioxidative activities of water-solluble dissacharide chitosan derivatives. J Food Res Int 37 : 883-889

Mazza, G. dan B. D. Oomah. 1998. Herbs, Botanical, and Teas. Boca Raton, Florida : CRC Press Muzzarelli, R. A. A. dan C. Muzzarelli. 2007. Chitosan as a dietary supplement and a food technology

agent. Dalam : C. G. Biliaderis dan M. S. Izydorczyk (eds). Functional Food Carbohydrates. Boca Raton, Florida : CRC Press, pp 215-248

Noureddini, H.S., W.R. Dailey, dan B.A. Hunt. 1998. Production of glycerol ether from crude glycerol – the by-product of biodiesel production [papers]. Chemical and Biomolecular Engineering Research and Publication

Park, J. W., R. F. Testin, V. J. Vergano, H. J. Park, dan C. L. Weller. 1996. Application of laminated edible films to potato chip packaging. J of Food Sci 61 : 766-768

Peter, M. G. 2005. Chitin and chitosan from animal sources. Dalam : A. Steinbüchel dan S. K. Rhee (eds). Polysaccharides and Polyamides in the Food Industry (vol. 1). Weinheim : Wiley-VCH, pp 115-208

Robertson, G.L. 2006. Food Packaging – Principles and Practice. Boca Raton, Florida : CRC Press Seydim, A. C. dan G. Sarikus. 2006. Antimicrobial activity of whey protein based edible films

incorporated with oregano, rosemary and garlic essential oils. JFood Res Int 39 : 639-644.

Smolander, M. 2008. Freshness Indicators for Food Packaging. Dalam : Willey John (ed). Smart Packaging Technologies for Fast Moving Consumer Goods. England : John Wiley & Sons., pp 75-96.

Sothornvit, R. dan J. M. Krochta. Plasticizer effect on mechanical properties of β-lactoglobulin films.

J Food Eng 50 (3) : 149-155

Suppakul, P., J. Miltz, K. Sonneveld, dan S. W. Bigger. 2003. Active packaging technologies with an emphasis on antimicrobial packaging and its applications. J Food Sci 68 : 408-420

30 Suyatma, C., dan C. Tighzert. 2004. Mechanical and barrier properties of biodegradable films made

from chitosan and and poly lactic acid blends. J Polym and the Environ 12 : 1-6 Syarief, R. dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta : Arcan

Syarief, R., S. Sentausa dan S. Isyana. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Bogor : Laboratorium Rekayasa Bioproses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Vaidya, V., K. U. Ingold dan D. A. Pratt. 2008. Garlic: source of the ultimate antioxidants - sulfenic

acids. J Ang Chem 48 : 157-160

Wardhani, S. K. 2008. Efikasi Kemasan Antimikroba Berbahan Kitosan [skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

Winarno, F. G. 1987. Kimia Pangan. Jakarta : PT. Gramedia

Winarno, F.G. dan S.L.B. Jennie. 1984. Kerusakan Bahan. Jakarta : PT. Gramedia

Wirakartakusumah, M.A., D. Hermianianto, dan N. Andarwulan. 1989. Prinsip Teknik Pangan.

Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi, IPB

Zainab, F. 2009. Pengembangan Kemasan Antimikrobial Berbahan Alami untuk Memperpanjang Umur Simpan Produk [tesis]. Program Pascasarjana, IPB

31

32

Lampiran 1. Prosedur analisis

Dokumen terkait