• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Potret pelaksanaan praktikum berdasarkan survei lapangan pada subpokok bahasan titrasi asam kuat dan basa kuat umumnya sering dilakukan, namun pada subpokok bahasan titrasi asam lemah dan basa kuat sangat jarang dilakukan. Sedangkan potret LKS praktikum yang terdapat dalam bahan ajar dan penelitian sebelumnya masih berbentuk instruksi langsung (cook book) dengan menggunakan alat dan bahan standar laboratorium kimia SMA. 2. Karakteristik LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan

berjudul “Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Dagang Melalui Titrasi

Asam Basa” terdiri dari fenomena, arahan dalam membuat rumusan masalah,

arahan dalam membuat hipotesis, arahan dalam mengumpulkan data (arahan memilih bahan, alat, merancang prosedur percobaan,melakukan percobaan, menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang telah dibuat dan menjawab pertanyaan dalam menganalisis data), arahan membuktikan hipotesis, dan arahan membuat kesimpulan. Prosedur percobaan menentukan kadar asam asetat dalam cuka dagang melalui titrasi asam basa dirancang sendiri oleh siswa dengan menggunakan alat dan bahan berstandar laboratorium kimia SMA.

3. Tingkat keterlaksanaan Praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori baik sekali (90,9%).

125

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Respon siswa terhadap praktikum menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa tergolong baik sekali (81,3%).

5. Penilaian dosen dan guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan titrasi asam basa sangat sesuai dengan konsep titrasi asam basa dengan persentase skor 84,1%, sedangkan syarat kebahasaan (tata bahasa) yang digunakan dalam LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan tergolong sangat baik (83,2%).

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan pengembangan lanjutan, yaitu uji coba lebih luas terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan titrasi asam basa sesuai dengan alur metode Research and Development menurut Sukmadinata (2012).

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu implementasi pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3. Perlu dilakukan pengembangan LKS praktikum kimia berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan asam dan basa yang berbeda dan pokok bahasan ataupun subpokok bahasan kimia lainnya pada jenjang SMA/MA.

126

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. (1996). Penuntun belajar kimia dasar: Kimia larutan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Anitah, S. (2007). Strategi pembelajaran kimia. Jakarta: Universitas Terbuka. Arifin, M., dkk. (2003). Strategi belajar mengajar kimia. Bandung : Jurusan

Pendidikan Kimia UPI.

Arikunto, S. (2009). Evaluasi program pendidikan: Pedoman teoritis bagi

mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Astuti, S., dkk. (____). Kimia untuk SMA /MA kelas XI semester 2. Bandung: CV

Bina Pustaka.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Mata pelajaran kimia untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: BSNP.

Beck, K. (2012). The effect of guided inquiry chemistry labs on student

engagement. (Tesis), Master of Education, Caroll University Waukesha.

Braddy, J.E. (1990). General chemistry: Principles and structure 5th edition. United

States: John Wiley & Sons, Inc.

Buck, B.L., Bretz, S.L., dan Towns, M.H. (2008). Characterizing the level of inquiry in the undergraduate laboratory. Journal of College Science Teaching. 42, hlm. 52-57.

Chang, R. (2003). General chemistry: The essential concepts, 3rd ed. Boston: McGraw-Hill, Inc.

127

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Colburn, A. (2000). An inquiry primer. Science Scope. 23, (6), hlm. 42–44.

Dahar, R.W., dan Liliasari. (1986). Pengelolaan pengajaran kimia. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman umum pengembangan bahan ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fajriani, S. (2010). Pembelajaran materi hidrolisis garam melalui praktikum

berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Gormally, et al. (2011). Lessons learned about implementing an inquiry-based curriculum in a college biology laboratory classroom. Journal of College

Science Teaching. 40, (3), hlm. 45-51.

Gulo, W. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo.

HAM, Mulyono. (2001). Ilmu kimia jilid 2 untuk kelas 2 SMU/MA. Bandung: Acarya Media Utama.

Harjady, W. (1986). Ilmu kimia analitik dasar. Jakarta: PT. Gramedia.

Haury, L. D. (1993). Teaching science through inquiry. Columbus, OH: ERIC Clearing house for Science, Mathematics, and Environment Education. Hendro, D dan Jenny, R (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta :Depdikbud.

Hernanto, A dan Ruminten. (2009). Kimia 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

128

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hinrischen dan Jarret. (1999). Science inquiry for the classroom a literature review.

The Northwest Regional Educational Laboratory program report. Portland:

Oregon Northwest Regional Educational Laboratory.

Hofstein, A. dan Kipnis, M. (2008). The inquiry laboratory as a source for development of metacognitive skills. International Journal of Science and

Mathematics Education, 6, hlm. 601-627.

Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.

Johnstone, A.H., dan Al-Shuaili, A. (2001). Learning in the laboratory: Some thoughts from the literature. Journal of U.Chem.Ed. 5, hlm. 42-51.

Kalsum, S., dkk. (2009). Kimia 2 kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. (2013). Standar Proses SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan

SMK/MAK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Khopkar. (2007). Konsep dasar kimia analitik. Jakarta: UI-Press.

Lee, M. (2007). The Effect of guided inquiry laboratory on conceptual understanding. [Online]. Tersedia di:

http://www.csun.edu/~ml727939/coursework/697/Miha’s%20revised%20acti

on%20research%20project%20paper.pdf. Diakses 12 Februari 2014.

Muktiawan, A. (2012). Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis inkuiri

terbimbing pada pokok bahasan koloid. (Skripsi), Universitas Pendidikan

129

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurafriani, R. (2009). Pengembangan Prosedur Praktikum berbasis Material Lokal

Titrasi Asam Cuka-Soda Api dengan Indikstor Ekstrak Bunga Sepatu.

(Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Pavelich, M. J. dan Abraham, M. R. (1979). An inquiry format laboratory program for general chemistry. Journal of Chemical Education, 56 (2), hlm. 100-103. Permana, I. (2009). Memahami kimia 2 SMA/MA untuk kelas XI semester 1 dan 2

program pengetahuan ilmu alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Partana, C.F dan Antuni W. (2009). Mari belajar kimia 2 untuk SMA-MA XI IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purba, M. (2007). Kimia untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Rahardjo, S. B. (2008). Kimia berbasis eksperimen 2 untuk kelas XI SMA dan MA. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Riduwan. (2003). Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Rohaeti, E., dkk. (2008). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran sains kimia untuk SMP kelas VII, VIII, dan IX. Artikel Penelitian, Universitas Negeri Yogyakarta.

Rustaman, N. (2005). Strategi belajar mengajar biologi. Malang: UM Press.

Salirawati, D (2006). Penyusunan dan kegunaan LKS dalam proses pembelajaran.

Makalah pada Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat. Yogyakarta, UNY

Press, hlm.1-13.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

130

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesen, B. A & Tarhan, L. (2013). Inquiry-based laboratory activities in

electrochemistry: High School students’ achievements and attitudes. Research science and education, 43, hlm. 413–435.

Skoog, D.A., dkk. (2003). Fundamental of analytical chemistry 8th edition revised.

United States: Cengage Learning, Inc.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Sunarya, Y. dan Agus, S. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas XI

SMA/MA program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Sunyono. (200). Development os student worksheet base on environment to sains material of Junior High School in clas VII on semester I. Proceeding of The

2nd International Seminar of Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung, UPI Press, hlm.1-12.

Susiwi. (2009). Alternative Worksheet for enhancing students’s formal thinking in chemistry laboratory activities. The 2nd International Conference on Lesson Study. Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, hlm.1-13.

Sutedjo, B (2008). Pengembangan bahan ajar dan media. [online]. Tersedia di:http://tedjo21.files.wordpress.com/2009/09/pengembangan-materi-ajar-lpp-aret-2008.pdf. Diakses 14 juni 2014.

Suyanti, R.D. (2010). Strategi pembelajaran kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suwardi, dkk. (2009). Panduan pembelajaran kimia XI untuk SMU & MA. Jakarta:

131

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Laboatorium IPA SMA 6 Tasikmalaya. (___). Modul praktikum kimia kelas 11

IPA semester genap. Tasikmalaya: Sekolah Menengah Atas Negeri 6

Tasikmalaya.

Tim Laboratorium Kimia SMA Don Bosco 2. (____). Laboratorium kimia

praktikum I kelas XI IPA semester II. Jakarta: Sekolah Menengah Atas Don

Bosco 2.

Utami, B., dkk. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wenning, dkk. (2004). Hierarchies of pedagogical practices and inquiry process. J.

Phys. Tchr. Educ. 2 (3), hlm. 3-12.

Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah pada Kegiatan

Pengabdian pada Masyarakat. Yogyakarta, UNY Press, hlm.1-7.

Whitten, dkk. (2004). General chemistry seventh edition. Thomson: Brooks Cole. Winiarti dan Irhasyuna. (2001). Optimalisasi peranan laboratorium sebagai upaya

menyiapkan pembelajaran kimia di SMU dalam menghadapi abad 21. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, 7 (30).

Wulandari, S dan Nita. (____). Kimia untuk SMA /MA kelas XI semester 2. Bandung: Pratama Mitra Aksara.

Wulandari, A. (2011). Pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi laju reaksi.

(Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Xu, H. dan Talanquer, V. (2012). Effect of the Level of Inquiry on Student Interactions in Chemistry Laboratories. J. Chem. Educ. 90, hlm. 29−36.

Dokumen terkait