PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI
ASAM BASA
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kimia
oleh
Fariza Fauzia Purnama
NIM 1005379
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI
ASAM BASA
Oleh
Fariza Fauzia Purnama
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Fariza Fauzia Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penerapan
“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI
ASAM BASA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Praktikum ... 9
B. Pembelajaran Inkuiri ... 10
C. Lembar Kerja Siswa ... 14
D. Tinjauan Materi Titrasi Asam Basa ... 21
E. Penelitian yang Relevan ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah -Langkah Penelitian ... 27
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
C. Instrumen Penelitian ... 33
D. Prosedur Pengolahan Data ... 35
E. Definisi Operasional ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Potret Pelaksanaan dan LKS praktikum pada Pokok Bahasan Titrasi
Asam Basa yang Ada pada Saat Ini ... 41
B. Karakteristik LKS Praktikum yang Berbasis Inkuiri Terbimbing
yang Dikembangkan pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa ... 55
C. Tingkat keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing
pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan ... 72
D. Respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing
yang dikembangkan ... 83
E. Penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa ... 90
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ... 124
B. Saran ... 125
DAFTAR PUSTAKA ... 126
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Inkuiri ... 13
Tabel 2.2 Perbedaan LKS Cook Book dan Inkuiri ... 17
Tabel 3.1 Kriteria Rubrik Pemberian Skor Lembar Observasi ... 35
Tabel 3.2 Kategori Rentang Skor ... 36
Tabel 3.3 Kategori Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert ... 38
Tabel 3.4 Kategori Skor Penilaian Dosen dan Guru Berdasarkan Skala Likert ... 39
Tabel 4.1 Hasil Survei Lapangan ... 42
Tabel 4.2 Hasil Kajian Standar Isi dan Proses Pembelajaran ... 44
Tabel 4.3 Hasil Analisis Keberadaan LKS Praktikum Titrasi Asam Basa ... 46
Tabel 4.4 Hasil Analisis Karakteristik LKS Praktikum Titrasi Asam Basa Berdasarkan Komponen Alat dan Bahan... 49
Tabel 4.5 Hasil Analisis LKS Praktikum Berdasarkan Komponen yang Ada didalamnya dengan Komponen-Komponen Inkuiri... 52
Tabel 4.6 Hasil Analisis Kekurangan dan Kelebihan LKS Praktikum Titrasi Asam Basa yang Terdapat dalam Bahan Ajar ... 54
Tabel 4.7 Hasil Optimasi Pengaruh Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang A ... 57
Tabel 4.8 Hasil Optimasi Pengaruh Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang B ... 59
Tabel 4.9 Hasil Optimasi Pengaruh Jumlah Tetesan Indikator PP Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang A... 62
Tabel 4.10 Hasil Optimasi Pengaruh Jumlah Tetesan Indikator PP Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang B ... 63
Tabel 4.11 Hasil Optimasi untuk Praktikum Penentuan Kadar
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Asam Asetat dalam Cuka Dagang ... 64
Tabel 4.12 Hasil Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri Menggunakan
LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing yang Dikembangkan ... 73
Tabel 4.13 Respon Siswa Terhadap Komponen LKS yang Mudah dan Sulit
Dikerjakan ... 89
Tabel 4.14 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian
Judul dengan Tata Bahasa ... 102
Tabel 4.15 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian
Fenomena dengan Tata Bahasa ... 105
Tabel 4.16 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Merumuskan Masalah dengan Tata Bahasa ... 107
Tabel 4.17 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Merumuskan Hipotesis dengan Tata Bahasa ... 109
Tabel 4.18 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Memilih Bahan dengan Tata Bahasa ... 110
Tabel 4.19 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Memilih Alat dengan Tata Bahasa ... 112
Tabel 4.20 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Merancang Prosedur Pecobaan dengan Tata Bahasa ... 113
Tabel 4.21 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Melakukan Percobaan dengan Tata Bahasa ... 115
Tabel 4.22 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Membuat Tabel Pengamatan dan Menuliskan Hasil
Pengamatan dengan Tata Bahasa ... 116
Tabel 4.23 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Menganalisis Data dengan Tata Bahasa ... 118
Tabel 4.24 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam
Membuktikan Hipotesis dengan Tata Bahasa ... 119
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membuat Kesimpulan dengan Tata Bahasa ... 121
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Alur Pengembangan Materi/ Bahan ajar ... 18
Gambar 2.2 Kurva Titrasi Asam Asetat dan Basa NaOH ... 24
Gambar 3.1 Alur Penelitian... 28
Gambar 4.1 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Volume Titran (NaOH) ... 58
Gambar 4.2 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap waktu ... 58
Gambar 4.3 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Volume Titran (NaOH) ... 60
Gambar 4.4 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap waktu ... 60
Gambar 4.5 Fenomena pada LKS yang Dikembangkan ... 68
Gambar 4.6 Diagram Persentase Hasil analisis Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 78
Gambar 4.7 Presentase Respon Siswa terhadap LKS yang Dikembangkan ... 84
Gambar 4.8 Diagram Rata-Rata Persentase Skor Komponen LKS dengan Konsep Titrasi Asam Basa ... 92
Gambar 4.9 Diagram Rata-Rata Persentase Skor Kesesuaian LKS dengan Aspek Konsep ... 100
Gambar 4.10 Diagram Rata-Rata Persentase Skor Kesesuaian Tata Bahasa Dengan Komponen LKS ... 102
Gambar 4.11 Diagram Rata-RataPersentase Skor Kesesuaian Aspek Tata Bahasa Terhadap LKS ... 122
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Lembar Analisis LKS Praktikum ... 131
Lampiran 1. 2 Pedoman Wawancara ... 132
Lampiran 1. 3 RPP Titrasi Asam Basa... 136
Lampiran 1. 4 LKS yang dijadikan Rujukan untuk Membuat Prosedur
Praktikum ... 149
Lampiran 1. 5 LKS yang Dikembangkan Sebelum Validasi ... 155
Lampiran 1. 6 LKS yang Dikembangkan Sesudah Validasi ... 163
Lampiran 1. 7 Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS Praktikum Berbasis
Inkuiri Terbimbing yang dikembangkan ... 171
Lampiran 1. 8 Pedoman Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas dalam
LKS ... 173
Lampiran 1. 9 Angket Respon Siswa terhadap LKS... 184
Lampiran 1. 10 Lembar Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian LKS
Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Konsep
Titrasi Asam Basa ... 186
Lampiran 1. 11Lembar Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian LKS
Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan
Tata Bahasa ... 190
Lampiran 2. 1 Hasil Analisis LKS ... 197
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 2. 2 Hasil Wawancara pada Tahap Studi Pendahuluan ... 217
Lampiran 2. 3 Hasil Optimasi Prosedur Praktikum Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Dagang ... 221
Lampiran 2. 4 Prosedur Praktikum Hasil Optimasi ... 224
Lampiran 2. 5 Pengolahan Skor Keterlaksanaan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa ... 225
Lampiran 2. 6 Pengolahan Skor Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas yang Ada dalam LKS ... 229
Lampiran 2. 7 Pengolahan Skor Angket Respon Siswa terhadap LKS ... 232
Lampiran 2. 8 Pengolahan Skor Penilaian Dosen dan Guru berdasarkan Aspek Kesesuaian Konsep dan Tata Bahasa Pada Komponen yang ada Dalam LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 236
Lampiran 2. 9 Pengolahan Skor Penilaian Dosen dan Guru terhadap Kesesuaian LKS dengan Konsep dan Tata Bahasa ... 250
Lampiran 3. 1 Daftar Pengelompokan Siswa ... 263
Lampiran 3. 2 Daftar Guru dan Dosen Penilai LKS ... 264
Lampiran 4. 1 LKS yang Dikembangkan Hasil Revisi ... 265
Lampiran 4. 2 Dokumentasi Pelaksanaan Praktikum ... 273
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan menghasilkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa serta memperoleh informasi mengenai tingkat keterlaksanaan praktikum, respon siswa, dan penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan. Langkah penelitian yang dilakukan yaitu studi pendahuluan (studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal) dan pengembangan model (uji coba terbatas). Sumber data pada penelitian ini adalah bahan ajar (buku, LKS dan petunjuk praktikum) yang ada saat ini, sekolah, siswa-siswa kelas XI pada salah satu SMA di kota Bandung, guru kimia SMA di Bandung dan dosen kimia FPMIPA UPI. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat pada LKS, angket respon siswa, dan lembar penilaian oleh guru dan dosen. Hasil penelitian menunjukan bahwa potret pelaksanaan praktikum berdasarkan survei lapangan pada pokok bahasan titrasi asam basa umumnya sering dilakukan, namun pada subpokok bahasan titrasi asam lemah basa kuat sangat jarang dilakukan. Sedangkan potret LKS praktikum yang terdapat dalam bahan ajar dan penelitian sebelumnya masih berbentuk instruksi langsung (cook book). Karakteristik LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan yaitu orientasi (fenomena), merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, dan membuat kesimpulan. Tingkat keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan termasuk kedalam kategori baik sekali (90,9%) yang terdiri dari observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri (98,9%) dan penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS (83,0%). Adapun respon siswa terhadap pelaksanaan praktikum titrasi asam basa menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan tergolong baik sekali (81,3%). Dari penilaian guru dan dosen diketahui bahwa LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan sangat sesuai dengan konsep titrasi asam basa (84,1%) dan syarat kebahasaan (tata bahasa) yang digunakan dalam LKS termasuk ke dalam kategori baik sekali (83,2%).
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The aim of this study was to develop and produce guided inquiry lab-based worksheet (LKS) on the topic of acid-base titration, and gaining the information of lab-practice feasibility, student responses, and assessment by teachers and lecturers against worksheets that is being developed. Research steps conducted a preliminary studies (literature studies, field surveys, and preparation of the initial product) and the development of the model (within limited testing). Data sources in this study were teaching materials (books, worksheets and lab-practice work instructions) that existed up to this present day, schools, senior high school students of class XI in Bandung, senior high school chemistry teachers in Bandung, and chemistry lecturers of FPMIPA UPI. The research instrument used was a sheet analysis for lab worksheets, interview guides, inquiry stage
implementation observation sheets, assessment guidelines for students’ answers
related to the worksheet tasks, student questionnaire responses, and assessment sheets given to teachers and lecturers. The results showed that the portrait of lab-practice implementation using field survey on the sutopict material of strong acid and strong base titration is often done, but the implementation on subtopic material of weak acid strong base titration is rarely done. Meanwhile, the portrait of lab-practice worksheets contained in the instructional materials and previous research is still in the form of direct instruction (cook book). Characteristics of the worksheet that is being developed are orientation (phenomenon), formulating problem, making hypotheses, collecting data, proving hypotheses, and making conclusions. Lab-practice feasibility achieved by using worksheets developed in this research on the topic of acid base titration were 90,9%, which means it is included into excellent category, consisted of inquiry stage progress observation
(98,9%), and students’ answer related to the worksheet tasks (83,0%). Students’
responses to the implementaion of acid-base titration lab using guided inquiry lab-based worksheets results in excellent category (81,3%). The assessment from teachers and lecturers shows that the worksheets developed is in accordance with the concept of acid-base titration (84,1%) and the terms of language (grammar) used in the worksheets results in excellent category (83,2%).
1
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu wahana strategis yang dapat digunakan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dalam menggali dan mengembangkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Perangkat kurikulum sebagai rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan terus mengalami perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah melalui Permendikbud No. 69 tahun 2013 menyatakan bahwa penerapan Kurikulum 2013 pada jenjang SMA/MA mulai digunakan sejak tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan dan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan.
Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan memiliki potensi yang besar untuk menyiapkan sumber daya manusia agar dapat bersaing di era globalisasi seperti saat ini, karena IPA bukan hanya berisi kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang secara garis besar mencakup dua bagian, yakni kimia sebagai proses dan kimia sebagai produk. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ilmu kimia. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk kimia. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan keterampilan proses, sedangkan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dikenal sebagai sikap ilmiah (BSNP, 2006).
Dalam pembelajaran kimia siswa tidak hanya diberikan fakta dan konsep, tetapi siswa juga dilatih dalam menemukan fakta dan konsep tersebut melalui
2
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses dan sikap ilmiah. Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains.
Dalam kemendikbud (2013) telah disebutkan bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student centered active learning) dengan pendekatan saintifik/ilmiah (Scientific
approach). Melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa
lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis. Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah, mengkomunikasikan (pola 5 M). Sejalan dengan hal tersebut sains khususnya kimia memang harus diajarkan dengan menggunakan pendekatan saintifik pola 5 M.
Liliasari (dalam Susiwi, 2009) menyatakan bahwa sains bertujuan menjelaskan fenomena alam, oleh karena itu cara belajar sains harus melibatkan siswa pada pengalaman, yang dikenal dengan istilah hands-on sehingga terjadi
minds-on. Strategi pembelajaran yang melibatkan siswa pada pengalaman serta
3
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
praktikum ini, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri sehingga akan menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima informasi dari guru dan buku (Rustaman, 2005).
Menurut Winarti dan Irhasyaurna (2001) pada umumnya praktikum yang dilakukan di sekolah belum memberikan pengalaman pada siswa untuk membuat hipotesis dan menganalisis data. Selain itu kegiatan praktikum yang dilakukan belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam melakukan eksperimen-eksperimen untuk memahami ataupun menemukan konsep sendiri. Hal ini dikuatkan oleh Susiwi (2009) yang mengemukakan bahwa praktikum maupun demonstrasi kimia yang dilakukan guru umumnya bersifat verifikasi. Padahal praktikum yang bersifat verifikasi memiliki kekurangan, sebagaimana dinyatakan oleh Abraham dan Pavelich (1979) bahwa perkembangan intelektual siswa akan menjadi lebih lambat bila pembelajarannya dilakukan dengan cara informatif, atau praktikum yang bersifat verifikasi. Akibatnya siswa kurang memahami kebermaknaan kimia sebagai proses dan kurang termotivasi dalam kegiatan praktikum. Lebih lanjut lagi, Susiwi (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa LKS praktikum yang digunakan untuk membantu siswa dalam kegiatan praktikum yang ada di lapangan mengindikasikan bahwa siswa tidak dilatih berpikir dan berinisiatif sehingga tidak menantang kemampuan siswa karena prosedur percobaan, alat, dan bahan sudah tersedia (LKS cook book). Padahal Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan praktikum.
Menurut Allen, dkk (dalam Lee, 2007) LKS cook book tersebut tidak merangsang siswa berfikir kritis dan kurang memotivasi siswa karena cook book menggunakan prosedur, alat dan bahan yang terstruktur untuk memverifikasi konsep yang sebelumnya telah diajarkan oleh guru. Penggunaan LKS yg berbentuk
cook book perlu dihindari karena dengan petunjuk yang sedemikian lengkapnya
4
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahu, pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif. Berdasarkan hal tersebut perlunya diterapkan model pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (inquiry learning) yang tahapan pembelajarannya sejalan dengan tahapan-tahapan pada pendekatan saintifik (pola 5M) pada kurikulum 2013, seperti merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis dan membuat kesimpulan. Model ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban sementara atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. Inkuiri berpusat kepada pengalaman siswa yang menekankan kepada proses pemecahan masalah melalui pengujian hipotesis yang didasarkan kepada fakta. Hal ini berarti dengan inkuiri siswa di tuntut untuk mencari dan menemukan jawaban atau kesimpulan dari pertanyaan yang dipermasalahkan.
Praktikum berbasis inkuiri berpotensi untuk meningkatkan kebermaknaan dalam belajar, pemahaman konsep, dan pemahaman terhadap hakikat sains. Sesen, B.A. dan Tarhan, L (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa dengan menggunakan pembelajaran melalui praktikum berbasis inkuiri pemahaman siswa
terhadap konsep kimia, keterampilan berpraktikum siswa, serta sikap siswa
5
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merencanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan tentang pemecahan masalah. Inkuiri menjawab kebutuhan siswa untuk membangun sendiri pemahamannya dengan mengajukan pertanyaan, merancang dan mengadakan penelitian, serta menganalisis dan mengkomunikasikan penemuannya. Selain itu siswa membutuhkan kesempatan untuk berkembang pemahamannya dari konkret ke abstrak, memikirkan kembali hipotesisnya, serta mencoba kembali temuan mereka dan upaya pemecahan masalahnya (Hinrischen dan Jarret, 1999). Hal tersebut diperlukan guna menciptakan individu-individu yang berkualitas, mempunyai karakter, kreatif, berbudi luhur, dan mampu bersaing secara sehat di era persaingan global.
6
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia yang dipelajari SMA
adalah titrasi asam basa. Penentuan kadar asam asetat pada cuka dagang
merupakan salah satu contoh aplikasi dari titrasi asam basa. Fenomena titrasi dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat dengan mudah mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Topik titrasi asam basa terdapat pada KD. 3.11 “Menentukan konsentrasi atau kadar asam/ basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa” serta KD. 4.11 “Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa”. Kata kerja operasional “menentukan” yang biasanya digunakan dalam latihan perhitungan dapat juga dikembangkan melalui kegiatan praktikum yang bertujuan siswa dapat menentukan konsentrasi atau kadar asam berdasarkan data hasil titrasi asam basa melalui kegiatan praktikum sedangkan kata kerja operasional “merancang, melakukan, menyimpulkan dan menyajikan” memang seharusnya diberikan melalui percobaan atau praktikum.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah secara umum untuk penelitian ini adalah “Bagaimana Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?”
Rumusan masalah secara umum tersebut dirinci menjadi beberapa subrumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana potret pelaksanaan praktikum dan LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa di kelas XI SMA saat ini?
7
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana tingkat keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?
4. Bagaimana respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?
5. Bagaimana penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengarahkan penelitian ini, maka penelitian dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Potret pelaksanaan praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang didapat berdasarkan hasil survei lapangan terhadap 10 SMA yang mewakili
cluster 1, 2 3 serta swasta di kota/kabupaten Bandung.
2. LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang ada pada saat ini dibatasi pada kurun waktu hingga April tahun 2014.
3. LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan dibatasi pada subpokok bahasan titrasi asam lemah basa kuat melalui penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang.
4. Pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa dilakukan hingga tahap uji coba skala terbatas 5. Guru dan dosen yang dimaksud dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang
mengajar kimia di SMA dan perguruan tinggi negeri ataupun swasta di kota/ kabupaten Bandung.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dan pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa adalah untuk:
8
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Memperoleh informasi mengenai tingkat keterlaksanaan praktikum, respon siswa, dan penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Guru, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa.
2. Siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam materi kimia khususnya pada kegiatan praktikum.
3. Peneliti lain, dapat memberi wawasan atau melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengembangan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada pokok bahasan atapun subpokok bahasan lainnya dalam mata pelajaran kimia. F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi penulisan skripsi tersusun dari lima bab. Bab I (pendahuluan) berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II (kajian pustaka) berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyesun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi mengenai konsep-konsep atau teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum yang berhubungan dengan penelitian seperti konsep-konsep atau teori-teori mengenai metode praktikum, pembelajran inkuiri, inkuiri terbimbing , LKS, tinjauan materi titrasi asam basa serta hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan termasuk prosedur, subjek dan temuannya.
Bab III (metode penelitian) berisi mengenai langkah-langkah penelitian, sumber data, instrumen penelitian, pengolahan data dan definisi operasional.
Bab IV (hasil penelitian dan pembahasan) berisi pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian serta berisi pembahasan atau analisis hasil temuan tersebut.
9
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk berupa Lembar Kerja
Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
asam basa. Untuk dapat menghasilkan produk tersebut perlu dilakukan suatu studi
pendahuluan untuk mengetahui kondisi LKS yang telah ada. Hal ini diperlukan
agar LKS yang dikembangkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari
LKS yang telah ada. Untuk itu dilakukan penelitian dengan langkah-langkah yang
diajukan oleh Brog dan Gall (Sukmadinata, 2012) sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengumpulan data
2. Perencanaan
3. Pengembangan draft awal
4. Uji coba lapangan awal
5. Revisi hasil uji coba
6. Uji coba lapangan
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
8. Uji pelaksanaan lapangan
9. Penyempurnaan dan produk akhir
10.Desiminasi dan implementasi
Sukmadinata memodifikasi sepuluh langkah penelitian dan pengembangan
yang dilakukan Borg dan Gall menajdi tiga langkah sebagai berikut:
1. Studi pendahuluan, (langkah satu sampai tiga Borg dan Gall).
2. Pengembangan model, (langkah empat dan lima Borg dan Gall).
3. Uji Model, (langkah enam sampai sepuluh Borg dan Gall).
Penelitian dan pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini hanya sampai
28
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gall, atau tahap kedua dari langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi
Sukmadinata. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam alur
penelitian sebagai berikut:
Revisi
Revisi Revisi
Analisis standar isi dan proses pembelajaran pada KI 3 dan 4 serta KD
3.11 dan 4.11 kelas XI Semester 2
Analisis LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang beredar
Revisi
Penyusunan prosedur praktikum penentuan kadar asam asaetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa
Validasi dan Optimasi prosedur praktikum penentuan kadar asam asaetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa
Hasil optimasi prosedur praktikum penentuan kadar asam asaetat dalamcuka dagang secara titrasi asam basa
Ya Tidak
Penyusunan Lembar Kerja Siswa Penyusunan Instrumen : Lembar observasi, lembar penilaian guru dan dosen, dan angket respon siswa
Validasi Lembar Kerja Siswa
Validasi Instrumen Penelitian
Uji coba terbatas LKS Inkuiri terbimbing penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa Penilaian oleh guru dan dosen
Uji Keterlaksanaan Penjaringan Respon Siswa
29
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu studi
pendahuluan dan pengembangan model. Pada studi pendahuluan dilakukan studi
kepustakaan, survei lapangan dan penyusunan produk awal. Pada tahap
pengembangan produk awal dilakukan uji coba terbatas (Sukmadinata, 2012).
1. Tahap Studi Pendahuluan
Tahap ini terdiri atas tiga langkah, pertama studi kepustakaan, kedua survei
lapangan dan ketiga penyusunan produk awal atau draft awal. Tahap studi
pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau
teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan.
Studi kepustakaan diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling
tepat dalam pengembangan suatu produk. Pada tahap ini, peneliti melakukan
kajian/analisis standar isi dan standar proses pembelajaran pada kompetensi inti 3
dan kompetensi inti 4 kelas XI semester 2 dengan kompetensi standar 3.11 “Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa” dan 4.11”Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa”.
Selain mengkaji standar isi dan proses pembelajaran mengenai pokok
bahasan titrasi asam basa, peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan
mengkaji petunjuk praktikum, prosedur serta LKS praktikum pada pokok bahasan
titrasi asam basa yang beredar. Analisis dilakukan terhadap 15 sumber yang ada
pada saat ini berupa petunjuk praktikum, LKS, buku teks dan skripsi. Analisis
30
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dilakukan merupakan analisis sederhana dengan menggunakan lembar
analisis LKS praktikum. Analisis terhadap LKS praktikum tersebut meliputi alat
dan bahan yang digunakan, jenis LKS, serta keungguluan dan kelemahan petunjuk
praktikum ataupun LKS praktikum tersebut.
b. Survei Lapangan
Survei lapangan ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mengetahui
kondisi di lapangan mengenai keterlaksanaan kegiatan praktikum pada
pembelajaran titrasi asam basa khususnya pada subpokok bahasan titrasi asam
lemah basa kuat melalui penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang,
penggunaan LKS pada saat kegiatan praktikum, pengembangan LKS praktikum
berbasis inkuiri terbimbing yang mungkin pernah dikembangkan oleh guru serta
kendala yang ditemui ketika pelaksanaan praktikum pada pokok bahasan titrasi
asam basa. Tahap pertama yang dilakukan dalam survei lapangan ini adalah
pembuatan instrumen pedoman wawancara. Sebelum pedoman wawancara
digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen pembimbing.
Survei lapangan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mewawancarai
sepuluh guru kimia di sepuluh SMA di kota/kabupaten Bandung.
c. Penyusunan Produk Awal
Pada tahap penyusunan produk awal dilakukan tahapan sebagai berikut:
1) Penyusunan RPP
Sebelum menyusun produk awal yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) peneliti
terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan
RPP berlandaskan kurikulum 2013 dan hasil analisis standar isi dan proses
pembelajaran pada Kompetensi Inti 3 dan 4 dengan Kompetensi Dasar 3.11 dan
4.11. LKS merupakan salah satu bagian dari RPP yaitu sebagai media atau alat
bantu. LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan disusun
berdasarkan pada RPP yang telah dibuat. RPP yang dibuat dapat dilihat pada
31
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Penyusunan prosedur praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa
Setelah mengetahui karakteristik prosedur serta LKS praktikum yang
terdapat pada bahan-bahan ajar kimia SMA, skripsi dan menganalisis materi
berdasarkan standar isi pada tahap studi kepustakaan, selanjutnya dilakukan
penyusunan prosedur praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang
secara titrasi asam basa yang akan dikembangkan menjadi LKS praktikum.
3) Optimasi dan Validasi prosedur praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa
Setelah penyusunan prosedur praktikum dilakukan optimasi dari prosedur
praktikum yang sudah dibuat. Tahap optimasi prosedur dilakukan agar
menghasilkan suatu prosedur yang optimal dan baik dari segi jumlah bahan yang
digunakan, jumlah alat yang digunakan, konsentrasi larutan yang digunakan, serta
waktu yang digunakan untuk melakukan praktikum.
Validasi prosedur yang digunakan adalah validasi desain. Tahap validasi
desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk secara
rasional. Validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,
belum berdasarkan fakta lapangan, sehingga disebutkan secara rasional
(Sugiyono, 2010). Tahap ini dilakukan agar dapat diketahui kelemahan dari
prosedur praktikum yang telah disusun yang selanjutnya dicari solusi terbaik
untuk memperbaikinya.
4) Penyusunan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing
Setelah mendapatkan prosedur praktikum yang optimum dan valid,
kemudian dilakukan penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri
terbimbing. LKS yang baik yaitu memenuhi syarat-syarat didaktik, konstruksi
dan teknik. Adapun penyusunan LKS ini mengacu kepada langkah-langkah
32
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan
kesimpulan.
5) Validasi LKS berbasis Inkuiri Terbimbing
Pada validasi LKS ini digunakan validasi desain. Tahap validasi desain
merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk secara rasional.
Validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum
berdasarkan fakta lapangan, sehingga disebutkan secara rasional (Sugiyono,
2010). Tahap ini dilakukan agar dapat diketahui kelemahan dari LKS praktikum
yang telah disusun yang selanjutnya dicari solusi terbaik untuk memperbaikinya.
6) Penyusunan Instrumen penelitian
Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini yaitu lembar analisis LKS
praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri,
lembar penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS,
angket respon siswa dan lembar penilaian oleh guru dan dosen. Instrumen yang
telah dibuat kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing.
7) Validasi Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan
praktikum berbasis inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap
tugas-tugas yang ada pada LKS, angket respon siswa dan lembar penilaian oleh ahli
digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu divalidasi oleh dosen pembimbing.
2. Pengembangan Model
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan tahap pengembangan model
adalah pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang hanya dilakukan
hingga skala uji coba terbatas yang meliputi uji keterlaksanaan, penjaringan
respon siswa dan penilaian oleh guru dan dosen.
a. Tingkat keterlaksanaan praktikum
Tingkat keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS yang
33
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok siswa pada saat kegiatan praktikum berlangsung dan jawaban siswa
terhadap tugas-tugas yang ada pada LKS. Pada keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri,
siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan melakukan praktikum penentuan
kadar asam asetat dalam cuka dagang melalui titrasi asam basa menggunakan
LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Setiap kelompok
diobservasi oleh satu orang observer. Dalam mengobservasi keterlaksanaan
tahap-tahap inkuiri dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan,
observer diberi lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri ketika
pembelajaran sedang berlangsung.
b. Penjaringan respon siswa
Setelah melakukan praktikum, siswa diminta untuk merespon pelaksanaan
praktikum dengan menjawab pertanyaan pada angket yang digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan praktikum penentuan kadar
asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa dengan menggunakan
LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan.
c. Penilaian oleh guru dan dosen
Penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing yang dikembangkan dilakukan terhadap sepuluh orang guru dan dosen
yang mengajar kimia di SMA dan perguruan tinggi negeri ataupun swasta di kota/
kabupaten Bandung. Penilaian tersebut meliputi kesesuaian LKS dengan syarat
kebahasaan (tata bahasa) dan kesesuaian LKS dengan konsep.
B. Sumber Data
Pada tahap studi pendahuluan, sumber data dibedakan menjadi dua, yaitu
pada tahap studi kepustakaan sumber data berupa 15 bahan ajar (buku paket, LKS,
petunjuk praktikum) dan penelitian sebelumnya yang memuat LKS praktikum
pada pokok bahasan titrasi asam basa. Pada tahap survei lapangan, sumber data
berupa sekolah dan guru kimia. Wawancara dilakukan kepada sepuluh guru kimia
34
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap pengembangan model, sumber data dibedakan menjadi sumber
data pada tahap uji keterlaksanaan, penjaringan respon siswa serta tahap penilaian
oleh guru dan dosen. Pada tahap uji keterlaksanaan tahapan inkuiri dan
penjaringan respon siswa yang menjadi sumber data adalah siswa-siswa di salah
satu SMA di kota Bandung, sedangkan untuk tahap penilaian oleh guru dan dosen
yang menjadi sumber data adalah sepuluh orang guru kimia SMA dan dosen
kimia yang ada di Bandung.
C. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini digunakan enam instrumen penelitian, yaitu lembar
analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan
tahapan inkuiri dalam praktikum, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap
tugas-tugas LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan,
angket respon siswa, dan lembar penilaian oleh guru dan dosen.
1. Lembar Analisis LKS Praktikum
Lembar analisis LKS praktikum berfungsi untuk mengetahui potret LKS
praktikum dan jenis LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang
beredar di sekolah saat ini (buku, LKS, petunjuk praktikum dan penelitian
sebelumnya). Lembar analisis LKS praktikum dapat dilihat pada lampiran 1.1.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi di lapangan
mengenai pelaksanaan kegiatan praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa,
penggunaan LKS pada saat kegiatan praktikum, jenis LKS praktikum yang
digunakan serta pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang mungkin
pernah dikembangkan oleh guru. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran
1.2.
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri
Lembar obesrvasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur
35
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Lembar observasi berisi tentang
tahapan-tahapan inkuiri yang harus dikerjakan oleh siswa pada kegiatan
praktikum dan diobservasi oleh observer. Lembar observasi keterlaksanaan
tahapan inkuiri dapat dilihat pada lampiran 1.7.
4. Lembar Pedoman Penilaian Jawaban Siswa terhadap Tugas-tugas LKS
Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai jawaban siswa berdasarkan
tugas-tugas yang tersedia pada LKS yang dikembangkan. Adapun tugas-tugas
yang dimaksud yaitu jawaban siswa dalam membuat jawaban pada rumusan
masalah, rumusan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan
membuat kesimpulan. Skor yang diberikan bergantung dari jawaban siswa dengan
mengacu pada pedoman penilaian. Pedoman penilaian ini dapat dilihat pada
lampiran 1.8.
5. Lembar Penilaian oleh Guru dan Dosen
Lembar penilaian oleh guru dan dosen digunakan untuk mengetahui penilaian
guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang
dikembangkan. Penilaiannya meliputi penilaian kesesuaian LKS praktikum
dengan konsep titrasi asam basa dan kesesuaian LKS praktikum dengan
persyaratan kebahasaan (tata bahasa). Jumlah guru dan dosen dalam penelitian ini
adalah 3 dosen kimia FPMIPA UPI dan 7 guru kimia SMA di daerah Bandung.
6. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pelaksanaan praktikum penentuan kadar asam asaetat dalam cuka dagang secara
titrasi asam basa dengan menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing yang dikembangkan.
D. Prosedur Pengolahan Data
Teknik pengolahan data penelitian secara rinci akan dijelaskan sebagai
36
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengolahan Data dari Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri
Data yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian kemudian dianalisis
sebagai hasil penelitian. Adapun tahapan dari pengolahan data yang diperolah
adalah sebagai berikut.
a. Memberikan Skor
Pemberian skor pada lembar observasi dilakukan dengan menggunakan skala
Guttman. Skala Guttman digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan
konsisten. Kriteria skor dapat berupa skor tertinggi yang bernilai (1) dan skor
terendah (0).
Kriteria skor tersebut adalah:
Tabel 3.1
Kriteria Rubrik Pemberian Skor Lembar Observasi
Skor Rubrik Pemberian Skor
1 Jika kelompok siswa melaksanakan tahap-tahap inkuiri
0 Jika kelompok siswa tidak melaksanakan tahap-tahap inkuiri
b. Mengolah Skor
Pengolahan skor lembar observasi dilakukan dengan mengikuti
tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:
1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap aspek penilaian dalam
tahapan inkuiri.
2) Menentukan skor maksimal setiap aspek keterlaksanaan tahapan inkuiri.
Skor maksimal = skor tertinggi yang diperoleh siswa × jumlah praktikan
3) Menghitung presentase keterlaksanaan seluruh responden pada setiap
aspek penilaian dalam tahapan inkuiri.
37
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4)
Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasisinkuiri untuk seluruh responden.
Rata-rata presentasi keterlaksanaan
5) Melakukan interpretasi persentase keterlaksanaan LKS
Untuk menyatakan keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri yang
dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase skor yang
dikemukakan oleh Arikunto (2009) seperti terlihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2. Kategori rentang skor
Rentang Persentase Skor (%) Kategori
81-100 Baik Sekali
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
<21 Kurang sekali
2. Pengolahan penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang ada pada LKS
Tahapan pengolahan data dari jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam
LKS adalah sebagai berikut:
a. Memberikan Skor
Pemberian skor untuk setiap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS seperti
rumusan masalah, rumusan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan
kesimpulan.
b. Mengolah Skor
Pengolahan skor dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang
dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:
38
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menentukan skor maksimal
a) Skor maksimal pada komponen rumusan masalah, rumusan hipotesis,
memilih alat dan bahan, membuktikan hipotesis, dan membuat
kesimpulan.
skor maksimal = bobot maksimal × jumlah responden
= 5 x 25 = 125
b) Skor maksimal untuk komponen membuat prosedur percobaan
skor maksimal = bobot maksimal × jumlah responden
= 10 x 25 = 250
c) Skor maksimal untuk komponen menganalisis data
skor maksimal = bobot maksimal × jumlah responden
= 15 x 25 = 375
3) Menghitung presentase keterlaksanaan seluruh responden pada setiap tugas
dalam LKS
Persentase setiap tugas =
4) Menghitung rata-rata persentase tugas dalam LKS.
Rata-rata persentase tugas =
5) Melakukan interpretasi persentase jawaban siswa.
Untuk menyatakan jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS
praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria
interpretasi persentase skor seperti yang terlihat pada tabel 3.2.
3. Pengolahan Data dari Angket Respon Siswa
Tahapan pengolahan data dari pengisan angket respon siswa adalah sebagai
berikut:
39
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan
skala Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert yang digunakan
untuk mengetahui respon siswa adalah pernyataan positif. Adapun penilaian
berdasarkan skala Likert menurut Riduwan (2003) dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Kategori Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert
Pernyataan
Pengolahan skor angket respon siswa dilakukan dengan mengikuti
tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:
1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item pernyataan yang
terdapat dalam angket respon siswa
2) Menentukan skor maksimal setiap respon siswa terhadap LKS.
Skor maksimal = skor tertinggi respon siswa x jumlah responden
= 4 x 25
= 100
3) Menghitung presentase skor setiap item penyataan.
Presentase setiap item pernyataan =
4) Menghitung rata-rata presentase respon siswa terhadap LKS
Rata-rata presentase respon siswa=
5) Melakukan interpretasi presentase respon siswa
Untuk menyatakan respon siswa terhdap LKS praktikum inkuiri-terbimbing
yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretase seperti terlihat pada
tabel 3.2.
40
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan pengolahan data yang diperoleh dari pengisian lembar penilaian
oleh guru adalah sebagai berikut:
a. Memberikan Skor
Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan
skala likert. Adapun penilaian berdasarkan skala likert terdapat pada tabel 3.4
berikut.
Tabel 3.4.
Kategori Skor Penilaian Dosen dan Guru Berdasarkan Skala Likert
No. Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor
1 Sangat jelas/sangat sesuai 4
2 Jelas/sesuai 3
3 Tidak jelas/tidak sesuai 2
4 Sangat tidak jelas/sangat tidak sesuai 1
(Riduwan, 2003)
b. Mengolah Skor
Pengolahan skor lembar penilaian oleh guru dan dosen pada setiap komponen
yang terdapat dalam LKS dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang
dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:
1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap komponen yang
dianalisis
2) Menentukan skor maksimal setiap komponen
Skor Maksimal = skor tertinggi × jumlah responden
= 4 x 10
= 40
3) Menghitung presentase skor tiap komponen
Persentase setiap komponen =
41
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan konsep:
Rata-rata persentase aspek penilaian =
Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan tata bahasa:
Rata-rata persentase aspek penilaian =
.
5) Melakukan interpretasi persentase penilaian oleh guru dan dosen
Untuk menyatakan penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum inkuri
terbimbing yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase
seperti yang terlihat pada tabel 3.2.
F. Definisi Operasional
Agar penafsiran dalam penelitian ini lebih terarah, maka dilakukan penjelasan
istilah sebagai berikut:
1. Pengembangan adalah suatu kegiatan memperdalam dan memperluas
pengetahuannya yang telah ada (Sugiyono, 2010).
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik (Depdiknas, 2004).
3. LKS Praktikum adalah lembar kerja siswa yang melibatkan kegiatan
eksperimen dalam menemukan dan mengembangkan konsep serta mencakup
semua aspek keterampilan proses (Sunyono,2008).
4. Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi
dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
bertanya atau mencari tahu (Suyanti, 2010).
5. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah salah satu tingkatan inkuiri. Pada
inkuiri ini, guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi
pertanyaan awal atau fenomena dan mengarahkan pada suatu diskusi
124
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Potret pelaksanaan praktikum berdasarkan survei lapangan pada subpokok
bahasan titrasi asam kuat dan basa kuat umumnya sering dilakukan, namun
pada subpokok bahasan titrasi asam lemah dan basa kuat sangat jarang
dilakukan. Sedangkan potret LKS praktikum yang terdapat dalam bahan ajar
dan penelitian sebelumnya masih berbentuk instruksi langsung (cook book)
dengan menggunakan alat dan bahan standar laboratorium kimia SMA.
2. Karakteristik LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan
berjudul “Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Dagang Melalui Titrasi
Asam Basa” terdiri dari fenomena, arahan dalam membuat rumusan masalah,
arahan dalam membuat hipotesis, arahan dalam mengumpulkan data (arahan
memilih bahan, alat, merancang prosedur percobaan,melakukan percobaan,
menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang telah dibuat dan
menjawab pertanyaan dalam menganalisis data), arahan membuktikan
hipotesis, dan arahan membuat kesimpulan. Prosedur percobaan menentukan
kadar asam asetat dalam cuka dagang melalui titrasi asam basa dirancang
sendiri oleh siswa dengan menggunakan alat dan bahan berstandar
laboratorium kimia SMA.
3. Tingkat keterlaksanaan Praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis
inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan
125
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Respon siswa terhadap praktikum menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa tergolong baik sekali
(81,3%).
5. Penilaian dosen dan guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri
terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan titrasi asam basa sangat
sesuai dengan konsep titrasi asam basa dengan persentase skor 84,1%,
sedangkan syarat kebahasaan (tata bahasa) yang digunakan dalam LKS
praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan tergolong sangat
baik (83,2%).
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan pengembangan lanjutan, yaitu uji coba lebih luas terhadap
LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan
titrasi asam basa sesuai dengan alur metode Research and Development
menurut Sukmadinata (2012).
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu implementasi pembelajaran
menggunakan LKS yang dikembangkan untuk mengetahui hasil belajar
siswa.
3. Perlu dilakukan pengembangan LKS praktikum kimia berbasis inkuiri
terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan asam dan
basa yang berbeda dan pokok bahasan ataupun subpokok bahasan kimia
lainnya pada jenjang SMA/MA.
126
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (1996). Penuntun belajar kimia dasar: Kimia larutan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Anitah, S. (2007). Strategi pembelajaran kimia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arifin, M., dkk. (2003). Strategi belajar mengajar kimia. Bandung : Jurusan
Pendidikan Kimia UPI.
Arikunto, S. (2009). Evaluasi program pendidikan: Pedoman teoritis bagi
mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Astuti, S., dkk. (____). Kimia untuk SMA /MA kelas XI semester 2. Bandung: CV
Bina Pustaka.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Mata pelajaran kimia untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: BSNP.
Beck, K. (2012). The effect of guided inquiry chemistry labs on student
engagement. (Tesis), Master of Education, Caroll University Waukesha.
Braddy, J.E. (1990). General chemistry: Principles and structure 5th edition. United
States: John Wiley & Sons, Inc.
Buck, B.L., Bretz, S.L., dan Towns, M.H. (2008). Characterizing the level of
inquiry in the undergraduate laboratory. Journal of College Science Teaching.
42, hlm. 52-57.
Chang, R. (2003). General chemistry: The essential concepts, 3rd ed. Boston:
127
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Colburn, A. (2000). An inquiry primer. Science Scope. 23, (6), hlm. 42–44.
Dahar, R.W., dan Liliasari. (1986). Pengelolaan pengajaran kimia. Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman umum pengembangan bahan
ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fajriani, S. (2010). Pembelajaran materi hidrolisis garam melalui praktikum
berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses sains
siswa. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.
Gormally, et al. (2011). Lessons learned about implementing an inquiry-based
curriculum in a college biology laboratory classroom. Journal of College
Science Teaching. 40, (3), hlm. 45-51.
Gulo, W. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo.
HAM, Mulyono. (2001). Ilmu kimia jilid 2 untuk kelas 2 SMU/MA. Bandung:
Acarya Media Utama.
Harjady, W. (1986). Ilmu kimia analitik dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Haury, L. D. (1993). Teaching science through inquiry. Columbus, OH: ERIC
Clearing house for Science, Mathematics, and Environment Education.
Hendro, D dan Jenny, R (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta :Depdikbud.
Hernanto, A dan Ruminten. (2009). Kimia 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
128
Fariza Fauzia Purnama, 2014
Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hinrischen dan Jarret. (1999). Science inquiry for the classroom a literature review.
The Northwest Regional Educational Laboratory program report. Portland:
Oregon Northwest Regional Educational Laboratory.
Hofstein, A. dan Kipnis, M. (2008). The inquiry laboratory as a source for
development of metacognitive skills. International Journal of Science and
Mathematics Education, 6, hlm. 601-627.
Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.
Jakarta: Esis.
Johnstone, A.H., dan Al-Shuaili, A. (2001). Learning in the laboratory: Some
thoughts from the literature. Journal of U.Chem.Ed. 5, hlm. 42-51.
Kalsum, S., dkk. (2009). Kimia 2 kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Kemendikbud. (2013). Standar Proses SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Khopkar. (2007). Konsep dasar kimia analitik. Jakarta: UI-Press.
Lee, M. (2007). The Effect of guided inquiry laboratory on conceptual
understanding. [Online]. Tersedia di:
http://www.csun.edu/~ml727939/coursework/697/Miha’s%20revised%20acti
on%20research%20project%20paper.pdf. Diakses 12 Februari 2014.
Muktiawan, A. (2012). Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis inkuiri
terbimbing pada pokok bahasan koloid. (Skripsi), Universitas Pendidikan