• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI

ASAM BASA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kimia

oleh

Fariza Fauzia Purnama

NIM 1005379

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI

ASAM BASA

Oleh

Fariza Fauzia Purnama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Fariza Fauzia Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penerapan

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TITRASI

ASAM BASA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014

Yang membuat pernyataan,

(4)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Praktikum ... 9

B. Pembelajaran Inkuiri ... 10

C. Lembar Kerja Siswa ... 14

D. Tinjauan Materi Titrasi Asam Basa ... 21

E. Penelitian yang Relevan ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah -Langkah Penelitian ... 27

(5)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

C. Instrumen Penelitian ... 33

D. Prosedur Pengolahan Data ... 35

E. Definisi Operasional ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Potret Pelaksanaan dan LKS praktikum pada Pokok Bahasan Titrasi

Asam Basa yang Ada pada Saat Ini ... 41

B. Karakteristik LKS Praktikum yang Berbasis Inkuiri Terbimbing

yang Dikembangkan pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa ... 55

C. Tingkat keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing

pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan ... 72

D. Respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing

yang dikembangkan ... 83

E. Penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri

terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa ... 90

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... 124

B. Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(6)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Inkuiri ... 13

Tabel 2.2 Perbedaan LKS Cook Book dan Inkuiri ... 17

Tabel 3.1 Kriteria Rubrik Pemberian Skor Lembar Observasi ... 35

Tabel 3.2 Kategori Rentang Skor ... 36

Tabel 3.3 Kategori Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert ... 38

Tabel 3.4 Kategori Skor Penilaian Dosen dan Guru Berdasarkan Skala Likert ... 39

Tabel 4.1 Hasil Survei Lapangan ... 42

Tabel 4.2 Hasil Kajian Standar Isi dan Proses Pembelajaran ... 44

Tabel 4.3 Hasil Analisis Keberadaan LKS Praktikum Titrasi Asam Basa ... 46

Tabel 4.4 Hasil Analisis Karakteristik LKS Praktikum Titrasi Asam Basa Berdasarkan Komponen Alat dan Bahan... 49

Tabel 4.5 Hasil Analisis LKS Praktikum Berdasarkan Komponen yang Ada didalamnya dengan Komponen-Komponen Inkuiri... 52

Tabel 4.6 Hasil Analisis Kekurangan dan Kelebihan LKS Praktikum Titrasi Asam Basa yang Terdapat dalam Bahan Ajar ... 54

Tabel 4.7 Hasil Optimasi Pengaruh Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang A ... 57

Tabel 4.8 Hasil Optimasi Pengaruh Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang B ... 59

Tabel 4.9 Hasil Optimasi Pengaruh Jumlah Tetesan Indikator PP Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang A... 62

Tabel 4.10 Hasil Optimasi Pengaruh Jumlah Tetesan Indikator PP Terhadap Titrasi Asam Asetat dalam Cuka Dagang B ... 63

Tabel 4.11 Hasil Optimasi untuk Praktikum Penentuan Kadar

(7)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asam Asetat dalam Cuka Dagang ... 64

Tabel 4.12 Hasil Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri Menggunakan

LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing yang Dikembangkan ... 73

Tabel 4.13 Respon Siswa Terhadap Komponen LKS yang Mudah dan Sulit

Dikerjakan ... 89

Tabel 4.14 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian

Judul dengan Tata Bahasa ... 102

Tabel 4.15 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian

Fenomena dengan Tata Bahasa ... 105

Tabel 4.16 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Merumuskan Masalah dengan Tata Bahasa ... 107

Tabel 4.17 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Merumuskan Hipotesis dengan Tata Bahasa ... 109

Tabel 4.18 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Memilih Bahan dengan Tata Bahasa ... 110

Tabel 4.19 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Memilih Alat dengan Tata Bahasa ... 112

Tabel 4.20 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Merancang Prosedur Pecobaan dengan Tata Bahasa ... 113

Tabel 4.21 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Melakukan Percobaan dengan Tata Bahasa ... 115

Tabel 4.22 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Membuat Tabel Pengamatan dan Menuliskan Hasil

Pengamatan dengan Tata Bahasa ... 116

Tabel 4.23 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Menganalisis Data dengan Tata Bahasa ... 118

Tabel 4.24 Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian Arahan dalam

Membuktikan Hipotesis dengan Tata Bahasa ... 119

(8)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membuat Kesimpulan dengan Tata Bahasa ... 121

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Alur Pengembangan Materi/ Bahan ajar ... 18

Gambar 2.2 Kurva Titrasi Asam Asetat dan Basa NaOH ... 24

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 28

Gambar 4.1 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Volume Titran (NaOH) ... 58

Gambar 4.2 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap waktu ... 58

Gambar 4.3 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Volume Titran (NaOH) ... 60

Gambar 4.4 Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap waktu ... 60

Gambar 4.5 Fenomena pada LKS yang Dikembangkan ... 68

Gambar 4.6 Diagram Persentase Hasil analisis Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 78

Gambar 4.7 Presentase Respon Siswa terhadap LKS yang Dikembangkan ... 84

Gambar 4.8 Diagram Rata-Rata Persentase Skor Komponen LKS dengan Konsep Titrasi Asam Basa ... 92

Gambar 4.9 Diagram Rata-Rata Persentase Skor Kesesuaian LKS dengan Aspek Konsep ... 100

Gambar 4.10 Diagram Rata-Rata Persentase Skor Kesesuaian Tata Bahasa Dengan Komponen LKS ... 102

Gambar 4.11 Diagram Rata-RataPersentase Skor Kesesuaian Aspek Tata Bahasa Terhadap LKS ... 122

(9)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Lembar Analisis LKS Praktikum ... 131

Lampiran 1. 2 Pedoman Wawancara ... 132

Lampiran 1. 3 RPP Titrasi Asam Basa... 136

Lampiran 1. 4 LKS yang dijadikan Rujukan untuk Membuat Prosedur

Praktikum ... 149

Lampiran 1. 5 LKS yang Dikembangkan Sebelum Validasi ... 155

Lampiran 1. 6 LKS yang Dikembangkan Sesudah Validasi ... 163

Lampiran 1. 7 Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS Praktikum Berbasis

Inkuiri Terbimbing yang dikembangkan ... 171

Lampiran 1. 8 Pedoman Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas dalam

LKS ... 173

Lampiran 1. 9 Angket Respon Siswa terhadap LKS... 184

Lampiran 1. 10 Lembar Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian LKS

Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Konsep

Titrasi Asam Basa ... 186

Lampiran 1. 11Lembar Penilaian Guru dan Dosen Terhadap Kesesuaian LKS

Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan

Tata Bahasa ... 190

Lampiran 2. 1 Hasil Analisis LKS ... 197

(10)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 2. 2 Hasil Wawancara pada Tahap Studi Pendahuluan ... 217

Lampiran 2. 3 Hasil Optimasi Prosedur Praktikum Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Dagang ... 221

Lampiran 2. 4 Prosedur Praktikum Hasil Optimasi ... 224

Lampiran 2. 5 Pengolahan Skor Keterlaksanaan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa ... 225

Lampiran 2. 6 Pengolahan Skor Jawaban Siswa Terhadap Tugas-Tugas yang Ada dalam LKS ... 229

Lampiran 2. 7 Pengolahan Skor Angket Respon Siswa terhadap LKS ... 232

Lampiran 2. 8 Pengolahan Skor Penilaian Dosen dan Guru berdasarkan Aspek Kesesuaian Konsep dan Tata Bahasa Pada Komponen yang ada Dalam LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 236

Lampiran 2. 9 Pengolahan Skor Penilaian Dosen dan Guru terhadap Kesesuaian LKS dengan Konsep dan Tata Bahasa ... 250

Lampiran 3. 1 Daftar Pengelompokan Siswa ... 263

Lampiran 3. 2 Daftar Guru dan Dosen Penilai LKS ... 264

Lampiran 4. 1 LKS yang Dikembangkan Hasil Revisi ... 265

Lampiran 4. 2 Dokumentasi Pelaksanaan Praktikum ... 273

(11)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan menghasilkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa serta memperoleh informasi mengenai tingkat keterlaksanaan praktikum, respon siswa, dan penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan. Langkah penelitian yang dilakukan yaitu studi pendahuluan (studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal) dan pengembangan model (uji coba terbatas). Sumber data pada penelitian ini adalah bahan ajar (buku, LKS dan petunjuk praktikum) yang ada saat ini, sekolah, siswa-siswa kelas XI pada salah satu SMA di kota Bandung, guru kimia SMA di Bandung dan dosen kimia FPMIPA UPI. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat pada LKS, angket respon siswa, dan lembar penilaian oleh guru dan dosen. Hasil penelitian menunjukan bahwa potret pelaksanaan praktikum berdasarkan survei lapangan pada pokok bahasan titrasi asam basa umumnya sering dilakukan, namun pada subpokok bahasan titrasi asam lemah basa kuat sangat jarang dilakukan. Sedangkan potret LKS praktikum yang terdapat dalam bahan ajar dan penelitian sebelumnya masih berbentuk instruksi langsung (cook book). Karakteristik LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan yaitu orientasi (fenomena), merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, dan membuat kesimpulan. Tingkat keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan termasuk kedalam kategori baik sekali (90,9%) yang terdiri dari observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri (98,9%) dan penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS (83,0%). Adapun respon siswa terhadap pelaksanaan praktikum titrasi asam basa menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan tergolong baik sekali (81,3%). Dari penilaian guru dan dosen diketahui bahwa LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan sangat sesuai dengan konsep titrasi asam basa (84,1%) dan syarat kebahasaan (tata bahasa) yang digunakan dalam LKS termasuk ke dalam kategori baik sekali (83,2%).

(12)

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The aim of this study was to develop and produce guided inquiry lab-based worksheet (LKS) on the topic of acid-base titration, and gaining the information of lab-practice feasibility, student responses, and assessment by teachers and lecturers against worksheets that is being developed. Research steps conducted a preliminary studies (literature studies, field surveys, and preparation of the initial product) and the development of the model (within limited testing). Data sources in this study were teaching materials (books, worksheets and lab-practice work instructions) that existed up to this present day, schools, senior high school students of class XI in Bandung, senior high school chemistry teachers in Bandung, and chemistry lecturers of FPMIPA UPI. The research instrument used was a sheet analysis for lab worksheets, interview guides, inquiry stage

implementation observation sheets, assessment guidelines for students’ answers

related to the worksheet tasks, student questionnaire responses, and assessment sheets given to teachers and lecturers. The results showed that the portrait of lab-practice implementation using field survey on the sutopict material of strong acid and strong base titration is often done, but the implementation on subtopic material of weak acid strong base titration is rarely done. Meanwhile, the portrait of lab-practice worksheets contained in the instructional materials and previous research is still in the form of direct instruction (cook book). Characteristics of the worksheet that is being developed are orientation (phenomenon), formulating problem, making hypotheses, collecting data, proving hypotheses, and making conclusions. Lab-practice feasibility achieved by using worksheets developed in this research on the topic of acid base titration were 90,9%, which means it is included into excellent category, consisted of inquiry stage progress observation

(98,9%), and students’ answer related to the worksheet tasks (83,0%). Students’

responses to the implementaion of acid-base titration lab using guided inquiry lab-based worksheets results in excellent category (81,3%). The assessment from teachers and lecturers shows that the worksheets developed is in accordance with the concept of acid-base titration (84,1%) and the terms of language (grammar) used in the worksheets results in excellent category (83,2%).

(13)

1

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu wahana strategis yang dapat digunakan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dalam menggali dan mengembangkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Perangkat kurikulum sebagai rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan terus mengalami perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah melalui Permendikbud No. 69 tahun 2013 menyatakan bahwa penerapan Kurikulum 2013 pada jenjang SMA/MA mulai digunakan sejak tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan dan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan.

Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan memiliki potensi yang besar untuk menyiapkan sumber daya manusia agar dapat bersaing di era globalisasi seperti saat ini, karena IPA bukan hanya berisi kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang secara garis besar mencakup dua bagian, yakni kimia sebagai proses dan kimia sebagai produk. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ilmu kimia. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk kimia. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan keterampilan proses, sedangkan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dikenal sebagai sikap ilmiah (BSNP, 2006).

Dalam pembelajaran kimia siswa tidak hanya diberikan fakta dan konsep, tetapi siswa juga dilatih dalam menemukan fakta dan konsep tersebut melalui

(14)

2

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses dan sikap ilmiah. Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep sains.

Dalam kemendikbud (2013) telah disebutkan bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

(student centered active learning) dengan pendekatan saintifik/ilmiah (Scientific

approach). Melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa

lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis. Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah, mengkomunikasikan (pola 5 M). Sejalan dengan hal tersebut sains khususnya kimia memang harus diajarkan dengan menggunakan pendekatan saintifik pola 5 M.

Liliasari (dalam Susiwi, 2009) menyatakan bahwa sains bertujuan menjelaskan fenomena alam, oleh karena itu cara belajar sains harus melibatkan siswa pada pengalaman, yang dikenal dengan istilah hands-on sehingga terjadi

minds-on. Strategi pembelajaran yang melibatkan siswa pada pengalaman serta

(15)

3

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktikum ini, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri sehingga akan menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima informasi dari guru dan buku (Rustaman, 2005).

Menurut Winarti dan Irhasyaurna (2001) pada umumnya praktikum yang dilakukan di sekolah belum memberikan pengalaman pada siswa untuk membuat hipotesis dan menganalisis data. Selain itu kegiatan praktikum yang dilakukan belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam melakukan eksperimen-eksperimen untuk memahami ataupun menemukan konsep sendiri. Hal ini dikuatkan oleh Susiwi (2009) yang mengemukakan bahwa praktikum maupun demonstrasi kimia yang dilakukan guru umumnya bersifat verifikasi. Padahal praktikum yang bersifat verifikasi memiliki kekurangan, sebagaimana dinyatakan oleh Abraham dan Pavelich (1979) bahwa perkembangan intelektual siswa akan menjadi lebih lambat bila pembelajarannya dilakukan dengan cara informatif, atau praktikum yang bersifat verifikasi. Akibatnya siswa kurang memahami kebermaknaan kimia sebagai proses dan kurang termotivasi dalam kegiatan praktikum. Lebih lanjut lagi, Susiwi (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa LKS praktikum yang digunakan untuk membantu siswa dalam kegiatan praktikum yang ada di lapangan mengindikasikan bahwa siswa tidak dilatih berpikir dan berinisiatif sehingga tidak menantang kemampuan siswa karena prosedur percobaan, alat, dan bahan sudah tersedia (LKS cook book). Padahal Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan praktikum.

Menurut Allen, dkk (dalam Lee, 2007) LKS cook book tersebut tidak merangsang siswa berfikir kritis dan kurang memotivasi siswa karena cook book menggunakan prosedur, alat dan bahan yang terstruktur untuk memverifikasi konsep yang sebelumnya telah diajarkan oleh guru. Penggunaan LKS yg berbentuk

cook book perlu dihindari karena dengan petunjuk yang sedemikian lengkapnya

(16)

4

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahu, pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif. Berdasarkan hal tersebut perlunya diterapkan model pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (inquiry learning) yang tahapan pembelajarannya sejalan dengan tahapan-tahapan pada pendekatan saintifik (pola 5M) pada kurikulum 2013, seperti merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis dan membuat kesimpulan. Model ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban sementara atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. Inkuiri berpusat kepada pengalaman siswa yang menekankan kepada proses pemecahan masalah melalui pengujian hipotesis yang didasarkan kepada fakta. Hal ini berarti dengan inkuiri siswa di tuntut untuk mencari dan menemukan jawaban atau kesimpulan dari pertanyaan yang dipermasalahkan.

Praktikum berbasis inkuiri berpotensi untuk meningkatkan kebermaknaan dalam belajar, pemahaman konsep, dan pemahaman terhadap hakikat sains. Sesen, B.A. dan Tarhan, L (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa dengan menggunakan pembelajaran melalui praktikum berbasis inkuiri pemahaman siswa

terhadap konsep kimia, keterampilan berpraktikum siswa, serta sikap siswa

(17)

5

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merencanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan tentang pemecahan masalah. Inkuiri menjawab kebutuhan siswa untuk membangun sendiri pemahamannya dengan mengajukan pertanyaan, merancang dan mengadakan penelitian, serta menganalisis dan mengkomunikasikan penemuannya. Selain itu siswa membutuhkan kesempatan untuk berkembang pemahamannya dari konkret ke abstrak, memikirkan kembali hipotesisnya, serta mencoba kembali temuan mereka dan upaya pemecahan masalahnya (Hinrischen dan Jarret, 1999). Hal tersebut diperlukan guna menciptakan individu-individu yang berkualitas, mempunyai karakter, kreatif, berbudi luhur, dan mampu bersaing secara sehat di era persaingan global.

(18)

6

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia yang dipelajari SMA

adalah titrasi asam basa. Penentuan kadar asam asetat pada cuka dagang

merupakan salah satu contoh aplikasi dari titrasi asam basa. Fenomena titrasi dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat dengan mudah mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Topik titrasi asam basa terdapat pada KD. 3.11 “Menentukan konsentrasi atau kadar asam/ basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa” serta KD. 4.11 “Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa”. Kata kerja operasional “menentukan” yang biasanya digunakan dalam latihan perhitungan dapat juga dikembangkan melalui kegiatan praktikum yang bertujuan siswa dapat menentukan konsentrasi atau kadar asam berdasarkan data hasil titrasi asam basa melalui kegiatan praktikum sedangkan kata kerja operasional “merancang, melakukan, menyimpulkan dan menyajikan” memang seharusnya diberikan melalui percobaan atau praktikum.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah secara umum untuk penelitian ini adalah “Bagaimana Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?”

Rumusan masalah secara umum tersebut dirinci menjadi beberapa subrumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana potret pelaksanaan praktikum dan LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa di kelas XI SMA saat ini?

(19)

7

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana tingkat keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?

4. Bagaimana respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?

5. Bagaimana penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini, maka penelitian dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Potret pelaksanaan praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang didapat berdasarkan hasil survei lapangan terhadap 10 SMA yang mewakili

cluster 1, 2 3 serta swasta di kota/kabupaten Bandung.

2. LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang ada pada saat ini dibatasi pada kurun waktu hingga April tahun 2014.

3. LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan dibatasi pada subpokok bahasan titrasi asam lemah basa kuat melalui penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang.

4. Pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa dilakukan hingga tahap uji coba skala terbatas 5. Guru dan dosen yang dimaksud dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang

mengajar kimia di SMA dan perguruan tinggi negeri ataupun swasta di kota/ kabupaten Bandung.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dan pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa adalah untuk:

(20)

8

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memperoleh informasi mengenai tingkat keterlaksanaan praktikum, respon siswa, dan penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Guru, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menggunakan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa.

2. Siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam materi kimia khususnya pada kegiatan praktikum.

3. Peneliti lain, dapat memberi wawasan atau melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengembangan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada pokok bahasan atapun subpokok bahasan lainnya dalam mata pelajaran kimia. F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan skripsi tersusun dari lima bab. Bab I (pendahuluan) berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II (kajian pustaka) berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyesun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi mengenai konsep-konsep atau teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum yang berhubungan dengan penelitian seperti konsep-konsep atau teori-teori mengenai metode praktikum, pembelajran inkuiri, inkuiri terbimbing , LKS, tinjauan materi titrasi asam basa serta hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan termasuk prosedur, subjek dan temuannya.

Bab III (metode penelitian) berisi mengenai langkah-langkah penelitian, sumber data, instrumen penelitian, pengolahan data dan definisi operasional.

Bab IV (hasil penelitian dan pembahasan) berisi pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian serta berisi pembahasan atau analisis hasil temuan tersebut.

(21)

9

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(22)

27

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk berupa Lembar Kerja

Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

asam basa. Untuk dapat menghasilkan produk tersebut perlu dilakukan suatu studi

pendahuluan untuk mengetahui kondisi LKS yang telah ada. Hal ini diperlukan

agar LKS yang dikembangkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari

LKS yang telah ada. Untuk itu dilakukan penelitian dengan langkah-langkah yang

diajukan oleh Brog dan Gall (Sukmadinata, 2012) sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan data

2. Perencanaan

3. Pengembangan draft awal

4. Uji coba lapangan awal

5. Revisi hasil uji coba

6. Uji coba lapangan

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan

8. Uji pelaksanaan lapangan

9. Penyempurnaan dan produk akhir

10.Desiminasi dan implementasi

Sukmadinata memodifikasi sepuluh langkah penelitian dan pengembangan

yang dilakukan Borg dan Gall menajdi tiga langkah sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan, (langkah satu sampai tiga Borg dan Gall).

2. Pengembangan model, (langkah empat dan lima Borg dan Gall).

3. Uji Model, (langkah enam sampai sepuluh Borg dan Gall).

Penelitian dan pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini hanya sampai

(23)

28

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gall, atau tahap kedua dari langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi

Sukmadinata. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam alur

penelitian sebagai berikut:

Revisi

Revisi Revisi

Analisis standar isi dan proses pembelajaran pada KI 3 dan 4 serta KD

3.11 dan 4.11 kelas XI Semester 2

Analisis LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang beredar

Revisi

Penyusunan prosedur praktikum penentuan kadar asam asaetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa

Validasi dan Optimasi prosedur praktikum penentuan kadar asam asaetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa

Hasil optimasi prosedur praktikum penentuan kadar asam asaetat dalamcuka dagang secara titrasi asam basa

Ya Tidak

Penyusunan Lembar Kerja Siswa Penyusunan Instrumen : Lembar observasi, lembar penilaian guru dan dosen, dan angket respon siswa

Validasi Lembar Kerja Siswa

Validasi Instrumen Penelitian

Uji coba terbatas LKS Inkuiri terbimbing penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa Penilaian oleh guru dan dosen

Uji Keterlaksanaan Penjaringan Respon Siswa

(24)

29

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu studi

pendahuluan dan pengembangan model. Pada studi pendahuluan dilakukan studi

kepustakaan, survei lapangan dan penyusunan produk awal. Pada tahap

pengembangan produk awal dilakukan uji coba terbatas (Sukmadinata, 2012).

1. Tahap Studi Pendahuluan

Tahap ini terdiri atas tiga langkah, pertama studi kepustakaan, kedua survei

lapangan dan ketiga penyusunan produk awal atau draft awal. Tahap studi

pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau

teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan.

Studi kepustakaan diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling

tepat dalam pengembangan suatu produk. Pada tahap ini, peneliti melakukan

kajian/analisis standar isi dan standar proses pembelajaran pada kompetensi inti 3

dan kompetensi inti 4 kelas XI semester 2 dengan kompetensi standar 3.11 “Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa” dan 4.11”Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa”.

Selain mengkaji standar isi dan proses pembelajaran mengenai pokok

bahasan titrasi asam basa, peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan

mengkaji petunjuk praktikum, prosedur serta LKS praktikum pada pokok bahasan

titrasi asam basa yang beredar. Analisis dilakukan terhadap 15 sumber yang ada

pada saat ini berupa petunjuk praktikum, LKS, buku teks dan skripsi. Analisis

(25)

30

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan merupakan analisis sederhana dengan menggunakan lembar

analisis LKS praktikum. Analisis terhadap LKS praktikum tersebut meliputi alat

dan bahan yang digunakan, jenis LKS, serta keungguluan dan kelemahan petunjuk

praktikum ataupun LKS praktikum tersebut.

b. Survei Lapangan

Survei lapangan ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mengetahui

kondisi di lapangan mengenai keterlaksanaan kegiatan praktikum pada

pembelajaran titrasi asam basa khususnya pada subpokok bahasan titrasi asam

lemah basa kuat melalui penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang,

penggunaan LKS pada saat kegiatan praktikum, pengembangan LKS praktikum

berbasis inkuiri terbimbing yang mungkin pernah dikembangkan oleh guru serta

kendala yang ditemui ketika pelaksanaan praktikum pada pokok bahasan titrasi

asam basa. Tahap pertama yang dilakukan dalam survei lapangan ini adalah

pembuatan instrumen pedoman wawancara. Sebelum pedoman wawancara

digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan validasi oleh dosen pembimbing.

Survei lapangan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mewawancarai

sepuluh guru kimia di sepuluh SMA di kota/kabupaten Bandung.

c. Penyusunan Produk Awal

Pada tahap penyusunan produk awal dilakukan tahapan sebagai berikut:

1) Penyusunan RPP

Sebelum menyusun produk awal yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) peneliti

terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan

RPP berlandaskan kurikulum 2013 dan hasil analisis standar isi dan proses

pembelajaran pada Kompetensi Inti 3 dan 4 dengan Kompetensi Dasar 3.11 dan

4.11. LKS merupakan salah satu bagian dari RPP yaitu sebagai media atau alat

bantu. LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan disusun

berdasarkan pada RPP yang telah dibuat. RPP yang dibuat dapat dilihat pada

(26)

31

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Penyusunan prosedur praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa

Setelah mengetahui karakteristik prosedur serta LKS praktikum yang

terdapat pada bahan-bahan ajar kimia SMA, skripsi dan menganalisis materi

berdasarkan standar isi pada tahap studi kepustakaan, selanjutnya dilakukan

penyusunan prosedur praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang

secara titrasi asam basa yang akan dikembangkan menjadi LKS praktikum.

3) Optimasi dan Validasi prosedur praktikum penentuan kadar asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa

Setelah penyusunan prosedur praktikum dilakukan optimasi dari prosedur

praktikum yang sudah dibuat. Tahap optimasi prosedur dilakukan agar

menghasilkan suatu prosedur yang optimal dan baik dari segi jumlah bahan yang

digunakan, jumlah alat yang digunakan, konsentrasi larutan yang digunakan, serta

waktu yang digunakan untuk melakukan praktikum.

Validasi prosedur yang digunakan adalah validasi desain. Tahap validasi

desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk secara

rasional. Validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,

belum berdasarkan fakta lapangan, sehingga disebutkan secara rasional

(Sugiyono, 2010). Tahap ini dilakukan agar dapat diketahui kelemahan dari

prosedur praktikum yang telah disusun yang selanjutnya dicari solusi terbaik

untuk memperbaikinya.

4) Penyusunan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

Setelah mendapatkan prosedur praktikum yang optimum dan valid,

kemudian dilakukan penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri

terbimbing. LKS yang baik yaitu memenuhi syarat-syarat didaktik, konstruksi

dan teknik. Adapun penyusunan LKS ini mengacu kepada langkah-langkah

(27)

32

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan

kesimpulan.

5) Validasi LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

Pada validasi LKS ini digunakan validasi desain. Tahap validasi desain

merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk secara rasional.

Validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum

berdasarkan fakta lapangan, sehingga disebutkan secara rasional (Sugiyono,

2010). Tahap ini dilakukan agar dapat diketahui kelemahan dari LKS praktikum

yang telah disusun yang selanjutnya dicari solusi terbaik untuk memperbaikinya.

6) Penyusunan Instrumen penelitian

Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini yaitu lembar analisis LKS

praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri,

lembar penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS,

angket respon siswa dan lembar penilaian oleh guru dan dosen. Instrumen yang

telah dibuat kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing.

7) Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan

praktikum berbasis inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap

tugas-tugas yang ada pada LKS, angket respon siswa dan lembar penilaian oleh ahli

digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu divalidasi oleh dosen pembimbing.

2. Pengembangan Model

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan tahap pengembangan model

adalah pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang hanya dilakukan

hingga skala uji coba terbatas yang meliputi uji keterlaksanaan, penjaringan

respon siswa dan penilaian oleh guru dan dosen.

a. Tingkat keterlaksanaan praktikum

Tingkat keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS yang

(28)

33

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok siswa pada saat kegiatan praktikum berlangsung dan jawaban siswa

terhadap tugas-tugas yang ada pada LKS. Pada keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri,

siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan melakukan praktikum penentuan

kadar asam asetat dalam cuka dagang melalui titrasi asam basa menggunakan

LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Setiap kelompok

diobservasi oleh satu orang observer. Dalam mengobservasi keterlaksanaan

tahap-tahap inkuiri dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan,

observer diberi lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri ketika

pembelajaran sedang berlangsung.

b. Penjaringan respon siswa

Setelah melakukan praktikum, siswa diminta untuk merespon pelaksanaan

praktikum dengan menjawab pertanyaan pada angket yang digunakan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan praktikum penentuan kadar

asam asetat dalam cuka dagang secara titrasi asam basa dengan menggunakan

LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

c. Penilaian oleh guru dan dosen

Penilaian oleh guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri

terbimbing yang dikembangkan dilakukan terhadap sepuluh orang guru dan dosen

yang mengajar kimia di SMA dan perguruan tinggi negeri ataupun swasta di kota/

kabupaten Bandung. Penilaian tersebut meliputi kesesuaian LKS dengan syarat

kebahasaan (tata bahasa) dan kesesuaian LKS dengan konsep.

B. Sumber Data

Pada tahap studi pendahuluan, sumber data dibedakan menjadi dua, yaitu

pada tahap studi kepustakaan sumber data berupa 15 bahan ajar (buku paket, LKS,

petunjuk praktikum) dan penelitian sebelumnya yang memuat LKS praktikum

pada pokok bahasan titrasi asam basa. Pada tahap survei lapangan, sumber data

berupa sekolah dan guru kimia. Wawancara dilakukan kepada sepuluh guru kimia

(29)

34

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap pengembangan model, sumber data dibedakan menjadi sumber

data pada tahap uji keterlaksanaan, penjaringan respon siswa serta tahap penilaian

oleh guru dan dosen. Pada tahap uji keterlaksanaan tahapan inkuiri dan

penjaringan respon siswa yang menjadi sumber data adalah siswa-siswa di salah

satu SMA di kota Bandung, sedangkan untuk tahap penilaian oleh guru dan dosen

yang menjadi sumber data adalah sepuluh orang guru kimia SMA dan dosen

kimia yang ada di Bandung.

C. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan enam instrumen penelitian, yaitu lembar

analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan

tahapan inkuiri dalam praktikum, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap

tugas-tugas LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan,

angket respon siswa, dan lembar penilaian oleh guru dan dosen.

1. Lembar Analisis LKS Praktikum

Lembar analisis LKS praktikum berfungsi untuk mengetahui potret LKS

praktikum dan jenis LKS praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa yang

beredar di sekolah saat ini (buku, LKS, petunjuk praktikum dan penelitian

sebelumnya). Lembar analisis LKS praktikum dapat dilihat pada lampiran 1.1.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi di lapangan

mengenai pelaksanaan kegiatan praktikum pada pokok bahasan titrasi asam basa,

penggunaan LKS pada saat kegiatan praktikum, jenis LKS praktikum yang

digunakan serta pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing yang mungkin

pernah dikembangkan oleh guru. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran

1.2.

3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri

Lembar obesrvasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur

(30)

35

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Lembar observasi berisi tentang

tahapan-tahapan inkuiri yang harus dikerjakan oleh siswa pada kegiatan

praktikum dan diobservasi oleh observer. Lembar observasi keterlaksanaan

tahapan inkuiri dapat dilihat pada lampiran 1.7.

4. Lembar Pedoman Penilaian Jawaban Siswa terhadap Tugas-tugas LKS

Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai jawaban siswa berdasarkan

tugas-tugas yang tersedia pada LKS yang dikembangkan. Adapun tugas-tugas

yang dimaksud yaitu jawaban siswa dalam membuat jawaban pada rumusan

masalah, rumusan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan

membuat kesimpulan. Skor yang diberikan bergantung dari jawaban siswa dengan

mengacu pada pedoman penilaian. Pedoman penilaian ini dapat dilihat pada

lampiran 1.8.

5. Lembar Penilaian oleh Guru dan Dosen

Lembar penilaian oleh guru dan dosen digunakan untuk mengetahui penilaian

guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang

dikembangkan. Penilaiannya meliputi penilaian kesesuaian LKS praktikum

dengan konsep titrasi asam basa dan kesesuaian LKS praktikum dengan

persyaratan kebahasaan (tata bahasa). Jumlah guru dan dosen dalam penelitian ini

adalah 3 dosen kimia FPMIPA UPI dan 7 guru kimia SMA di daerah Bandung.

6. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pelaksanaan praktikum penentuan kadar asam asaetat dalam cuka dagang secara

titrasi asam basa dengan menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri

terbimbing yang dikembangkan.

D. Prosedur Pengolahan Data

Teknik pengolahan data penelitian secara rinci akan dijelaskan sebagai

(31)

36

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengolahan Data dari Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri

Data yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian kemudian dianalisis

sebagai hasil penelitian. Adapun tahapan dari pengolahan data yang diperolah

adalah sebagai berikut.

a. Memberikan Skor

Pemberian skor pada lembar observasi dilakukan dengan menggunakan skala

Guttman. Skala Guttman digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan

konsisten. Kriteria skor dapat berupa skor tertinggi yang bernilai (1) dan skor

terendah (0).

Kriteria skor tersebut adalah:

Tabel 3.1

Kriteria Rubrik Pemberian Skor Lembar Observasi

Skor Rubrik Pemberian Skor

1 Jika kelompok siswa melaksanakan tahap-tahap inkuiri

0 Jika kelompok siswa tidak melaksanakan tahap-tahap inkuiri

b. Mengolah Skor

Pengolahan skor lembar observasi dilakukan dengan mengikuti

tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap aspek penilaian dalam

tahapan inkuiri.

2) Menentukan skor maksimal setiap aspek keterlaksanaan tahapan inkuiri.

Skor maksimal = skor tertinggi yang diperoleh siswa × jumlah praktikan

3) Menghitung presentase keterlaksanaan seluruh responden pada setiap

aspek penilaian dalam tahapan inkuiri.

(32)

37

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4)

Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasis

inkuiri untuk seluruh responden.

Rata-rata presentasi keterlaksanaan

5) Melakukan interpretasi persentase keterlaksanaan LKS

Untuk menyatakan keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri yang

dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase skor yang

dikemukakan oleh Arikunto (2009) seperti terlihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2. Kategori rentang skor

Rentang Persentase Skor (%) Kategori

81-100 Baik Sekali

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

<21 Kurang sekali

2. Pengolahan penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang ada pada LKS

Tahapan pengolahan data dari jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam

LKS adalah sebagai berikut:

a. Memberikan Skor

Pemberian skor untuk setiap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS seperti

rumusan masalah, rumusan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan

kesimpulan.

b. Mengolah Skor

Pengolahan skor dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang

dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:

(33)

38

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menentukan skor maksimal

a) Skor maksimal pada komponen rumusan masalah, rumusan hipotesis,

memilih alat dan bahan, membuktikan hipotesis, dan membuat

kesimpulan.

skor maksimal = bobot maksimal × jumlah responden

= 5 x 25 = 125

b) Skor maksimal untuk komponen membuat prosedur percobaan

skor maksimal = bobot maksimal × jumlah responden

= 10 x 25 = 250

c) Skor maksimal untuk komponen menganalisis data

skor maksimal = bobot maksimal × jumlah responden

= 15 x 25 = 375

3) Menghitung presentase keterlaksanaan seluruh responden pada setiap tugas

dalam LKS

Persentase setiap tugas =

4) Menghitung rata-rata persentase tugas dalam LKS.

Rata-rata persentase tugas =

5) Melakukan interpretasi persentase jawaban siswa.

Untuk menyatakan jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS

praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria

interpretasi persentase skor seperti yang terlihat pada tabel 3.2.

3. Pengolahan Data dari Angket Respon Siswa

Tahapan pengolahan data dari pengisan angket respon siswa adalah sebagai

berikut:

(34)

39

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan

skala Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert yang digunakan

untuk mengetahui respon siswa adalah pernyataan positif. Adapun penilaian

berdasarkan skala Likert menurut Riduwan (2003) dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Kategori Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert

Pernyataan

Pengolahan skor angket respon siswa dilakukan dengan mengikuti

tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item pernyataan yang

terdapat dalam angket respon siswa

2) Menentukan skor maksimal setiap respon siswa terhadap LKS.

Skor maksimal = skor tertinggi respon siswa x jumlah responden

= 4 x 25

= 100

3) Menghitung presentase skor setiap item penyataan.

Presentase setiap item pernyataan =

4) Menghitung rata-rata presentase respon siswa terhadap LKS

Rata-rata presentase respon siswa=

5) Melakukan interpretasi presentase respon siswa

Untuk menyatakan respon siswa terhdap LKS praktikum inkuiri-terbimbing

yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretase seperti terlihat pada

tabel 3.2.

(35)

40

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan pengolahan data yang diperoleh dari pengisian lembar penilaian

oleh guru adalah sebagai berikut:

a. Memberikan Skor

Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan

skala likert. Adapun penilaian berdasarkan skala likert terdapat pada tabel 3.4

berikut.

Tabel 3.4.

Kategori Skor Penilaian Dosen dan Guru Berdasarkan Skala Likert

No. Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor

1 Sangat jelas/sangat sesuai 4

2 Jelas/sesuai 3

3 Tidak jelas/tidak sesuai 2

4 Sangat tidak jelas/sangat tidak sesuai 1

(Riduwan, 2003)

b. Mengolah Skor

Pengolahan skor lembar penilaian oleh guru dan dosen pada setiap komponen

yang terdapat dalam LKS dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang

dikemukakan oleh Riduwan (2003) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap komponen yang

dianalisis

2) Menentukan skor maksimal setiap komponen

Skor Maksimal = skor tertinggi × jumlah responden

= 4 x 10

= 40

3) Menghitung presentase skor tiap komponen

Persentase setiap komponen =

(36)

41

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan konsep:

Rata-rata persentase aspek penilaian =

Untuk penilaian kesesuaian komponen LKS dengan tata bahasa:

Rata-rata persentase aspek penilaian =

.

5) Melakukan interpretasi persentase penilaian oleh guru dan dosen

Untuk menyatakan penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum inkuri

terbimbing yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi persentase

seperti yang terlihat pada tabel 3.2.

F. Definisi Operasional

Agar penafsiran dalam penelitian ini lebih terarah, maka dilakukan penjelasan

istilah sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah suatu kegiatan memperdalam dan memperluas

pengetahuannya yang telah ada (Sugiyono, 2010).

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik (Depdiknas, 2004).

3. LKS Praktikum adalah lembar kerja siswa yang melibatkan kegiatan

eksperimen dalam menemukan dan mengembangkan konsep serta mencakup

semua aspek keterampilan proses (Sunyono,2008).

4. Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi

dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau

memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan

bertanya atau mencari tahu (Suyanti, 2010).

5. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah salah satu tingkatan inkuiri. Pada

inkuiri ini, guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi

pertanyaan awal atau fenomena dan mengarahkan pada suatu diskusi

(37)

124

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Potret pelaksanaan praktikum berdasarkan survei lapangan pada subpokok

bahasan titrasi asam kuat dan basa kuat umumnya sering dilakukan, namun

pada subpokok bahasan titrasi asam lemah dan basa kuat sangat jarang

dilakukan. Sedangkan potret LKS praktikum yang terdapat dalam bahan ajar

dan penelitian sebelumnya masih berbentuk instruksi langsung (cook book)

dengan menggunakan alat dan bahan standar laboratorium kimia SMA.

2. Karakteristik LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan

berjudul “Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Dagang Melalui Titrasi

Asam Basa” terdiri dari fenomena, arahan dalam membuat rumusan masalah,

arahan dalam membuat hipotesis, arahan dalam mengumpulkan data (arahan

memilih bahan, alat, merancang prosedur percobaan,melakukan percobaan,

menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang telah dibuat dan

menjawab pertanyaan dalam menganalisis data), arahan membuktikan

hipotesis, dan arahan membuat kesimpulan. Prosedur percobaan menentukan

kadar asam asetat dalam cuka dagang melalui titrasi asam basa dirancang

sendiri oleh siswa dengan menggunakan alat dan bahan berstandar

laboratorium kimia SMA.

3. Tingkat keterlaksanaan Praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis

inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa yang dikembangkan

(38)

125

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Respon siswa terhadap praktikum menggunakan LKS berbasis inkuiri

terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa tergolong baik sekali

(81,3%).

5. Penilaian dosen dan guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri

terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan titrasi asam basa sangat

sesuai dengan konsep titrasi asam basa dengan persentase skor 84,1%,

sedangkan syarat kebahasaan (tata bahasa) yang digunakan dalam LKS

praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan tergolong sangat

baik (83,2%).

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan pengembangan lanjutan, yaitu uji coba lebih luas terhadap

LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pokok bahasan

titrasi asam basa sesuai dengan alur metode Research and Development

menurut Sukmadinata (2012).

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu implementasi pembelajaran

menggunakan LKS yang dikembangkan untuk mengetahui hasil belajar

siswa.

3. Perlu dilakukan pengembangan LKS praktikum kimia berbasis inkuiri

terbimbing pada pokok bahasan titrasi asam basa menggunakan asam dan

basa yang berbeda dan pokok bahasan ataupun subpokok bahasan kimia

lainnya pada jenjang SMA/MA.

(39)

126

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad, H. (1996). Penuntun belajar kimia dasar: Kimia larutan. Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti.

Anitah, S. (2007). Strategi pembelajaran kimia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arifin, M., dkk. (2003). Strategi belajar mengajar kimia. Bandung : Jurusan

Pendidikan Kimia UPI.

Arikunto, S. (2009). Evaluasi program pendidikan: Pedoman teoritis bagi

mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Astuti, S., dkk. (____). Kimia untuk SMA /MA kelas XI semester 2. Bandung: CV

Bina Pustaka.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Mata pelajaran kimia untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: BSNP.

Beck, K. (2012). The effect of guided inquiry chemistry labs on student

engagement. (Tesis), Master of Education, Caroll University Waukesha.

Braddy, J.E. (1990). General chemistry: Principles and structure 5th edition. United

States: John Wiley & Sons, Inc.

Buck, B.L., Bretz, S.L., dan Towns, M.H. (2008). Characterizing the level of

inquiry in the undergraduate laboratory. Journal of College Science Teaching.

42, hlm. 52-57.

Chang, R. (2003). General chemistry: The essential concepts, 3rd ed. Boston:

(40)

127

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Colburn, A. (2000). An inquiry primer. Science Scope. 23, (6), hlm. 42–44.

Dahar, R.W., dan Liliasari. (1986). Pengelolaan pengajaran kimia. Jakarta:

Universitas Terbuka, Depdikbud.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman umum pengembangan bahan

ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fajriani, S. (2010). Pembelajaran materi hidrolisis garam melalui praktikum

berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses sains

siswa. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Gormally, et al. (2011). Lessons learned about implementing an inquiry-based

curriculum in a college biology laboratory classroom. Journal of College

Science Teaching. 40, (3), hlm. 45-51.

Gulo, W. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo.

HAM, Mulyono. (2001). Ilmu kimia jilid 2 untuk kelas 2 SMU/MA. Bandung:

Acarya Media Utama.

Harjady, W. (1986). Ilmu kimia analitik dasar. Jakarta: PT. Gramedia.

Haury, L. D. (1993). Teaching science through inquiry. Columbus, OH: ERIC

Clearing house for Science, Mathematics, and Environment Education.

Hendro, D dan Jenny, R (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta :Depdikbud.

Hernanto, A dan Ruminten. (2009). Kimia 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

(41)

128

Fariza Fauzia Purnama, 2014

Pengembangan Lembar Kertas Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hinrischen dan Jarret. (1999). Science inquiry for the classroom a literature review.

The Northwest Regional Educational Laboratory program report. Portland:

Oregon Northwest Regional Educational Laboratory.

Hofstein, A. dan Kipnis, M. (2008). The inquiry laboratory as a source for

development of metacognitive skills. International Journal of Science and

Mathematics Education, 6, hlm. 601-627.

Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.

Jakarta: Esis.

Johnstone, A.H., dan Al-Shuaili, A. (2001). Learning in the laboratory: Some

thoughts from the literature. Journal of U.Chem.Ed. 5, hlm. 42-51.

Kalsum, S., dkk. (2009). Kimia 2 kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. (2013). Standar Proses SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan

SMK/MAK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Khopkar. (2007). Konsep dasar kimia analitik. Jakarta: UI-Press.

Lee, M. (2007). The Effect of guided inquiry laboratory on conceptual

understanding. [Online]. Tersedia di:

http://www.csun.edu/~ml727939/coursework/697/Miha’s%20revised%20acti

on%20research%20project%20paper.pdf. Diakses 12 Februari 2014.

Muktiawan, A. (2012). Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis inkuiri

terbimbing pada pokok bahasan koloid. (Skripsi), Universitas Pendidikan

Gambar

Tabel 3.2. Kategori rentang skor
Tabel 3.3. Kategori Skor Angket Respon Siswa Berdasarkan Skala Likert
Tabel 3.4.  Kategori Skor Penilaian Dosen dan Guru Berdasarkan Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “ PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PADA PENENTUAN NILAI KALORI MAKANAN ” ini disusun dalam rangka

Karakteristik LKS hasil pengembangan adalah (a) Isi LKS mengacu pada kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) untuk materi titrasi asam basa; (b) Struktur LKS ini terdiri

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada topik reaksi reduksi oksidasi dan mengetahui kualitas dari LKS yang dikembangkan

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada subpokok materi hubungan hasil kali kelarutan dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI PADA TOPIK TITRASI ASAM BASA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DALAM PRAKTIKUM PEMBUATAN CINCAU PADA POKOK BAHASAN KOLOID.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA PENENTUAN KONSENTRASI ASAM KLORIDA DALAM PEMBERSIH