• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem pengendalian internal aset tetap pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

A.Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik Indonesia. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Medan disusun berawal dari pemikiran strategis tentang nilai-nilai luhur yang dianut /dimiliki oleh seluruh pimpinan dan staf Dinas Perhubungan Kota Medan yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Medan No.4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Pemerintah Daerah bermaksud melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan hubungan daerah. Pemerintah Daerah juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan penyelenggaraan perhuubungan yang efektif, efisien, profesional, handal dan berkemampuan.

1. Visi Dinas perhubungan Kota Medan

Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mewujudkan penyelenggaran pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Kota Medan yang beriman, maju, mandiri,

mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik ”.

Handal meliputi :

Aman, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2. Misi Dinas Perhubungan Kota Medan

Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah membangun dan mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri, pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan cara :

a. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan (rekondisi/ survival),

b. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan reposisi),

c. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan, d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang

handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan

pelayanan yang baik di bidang perhubungan yang semakin maju agar dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemajuan Ilmu dan Tekhnologi yang berlaku.

B.Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui struktur organisasi.

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan

C.Job Description

Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada Dinas Perhubungan Kota Medan yang terdiri dari :

Kasi Parkir Khusus Kasi Managemen

Rekayasa & Lalu lintas

Kasi Keperlabuhan & Kebandarudaraan Kasi Tekhnik

Perbengkelan karoseri

Kasi Parkir Harian Wilayah - I Kasi Lalu Lintas &

Angkutan Laut Kasi Angkutan Darat

Kasi Pengembangan Pengujian Kendaraan

Bermotor

Kasi Parkir Harian Wilayah - II Kasi Penunjang &

Kes. Pelayanan Kasi Pengendalian &

Ketertiban Kasi Pengembangan Teknik Terminal Kepala Dinas Sekretaris Kasubag Keuangan Kasubag Umum Kasubag Program Kabid Parkir Kabid Hub. Laut &

Udara Kabid Tekhsapra

Angk. Darat

Kabid Lalin & Angk. Darat

Kepala Dinas

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

a. Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi kota berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan.

b.Menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota. c. Menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran bidang

perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah untuk ditetapkan sebagai pola kebijakan transportasi berkelanjutan di Kota Medan. d. Mengidentifikasi, mendisposisi dan menugaskan tindak lanjut surat-surat

masuk kepada bawahan.

2.Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan.

a. Mengidentifikasi, menyusun dan mengagendakan rapat-rapat perencanaan, pengendalian dan evaluasi rencana kebijakan sistem transportasi kota.

b. Menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi, perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta implementasi kebijakan transportasi perkotaan yang diselenggarakan.

c. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi bakortib lalu lintas Kota Medan. d. Mendorong pelaksanaan pelayanan dan perizinan di bidang perhubungan

yang baik dan sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan.

a. Mengidentifikasi dan menemukenali kebutuhan keterampilan dan keahlian khusus yang diperlukan didalam pelaksanaan kebijakan

transportasi dan pelayanan perizinan kepada masyarakat.

b. Menyelenggarakan, mengikuti diklat peningkatan kemampuan khusus steakholder perhubungan.

c. Melakukan bimbingan kepada bawahan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja

d. Melaksanakan fungsi reward dan punishment

e. Menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan dan yang akan disusun.

f. Memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan perizinan di bidang perhubungan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan secara tertulis.

b. Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota medan. c. Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan.

d. Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan tindak lanjut. e. Memeriksa konsep bahan tindak lanjut sekaligus menyetujuinya dan atau

membuat catatan-catatan penyempurnaan untuk mendapatkan perbaikan kembali dari pelaksanaan.

f. Meneruskan saran tindak lanjut kepada walikota medan untuk mendapatkan tanggapan atau persetujuan.

Sekretaris

1. Penyusunan Rencana Kerja Kesekretariatan.

a. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi relevan sebagai bahan penyusunan rencana kerja kesekretariatan.

b. Mempelajari dasar – dasar regulasi penyelenggaraan tugas – tugas administrasi, keuangan dan penyusunan program.

2. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD.

a. Menginventarisir materi dan jadwal rapat – rapat koordinasi penyusunan program SKPD.

b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan rapat – rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan.

3. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan yang meliputi Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Kerumahtanggaan SKPD. 4. Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan

Organisasi dan Ketatalaksanaan.

Kasubbag Umum

1. Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum. a. Mengidentifikasi dan mengenali tugas – tugas Sub. Bagian Umum.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum dan

mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan. c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum.

kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD. a. Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar.

b. Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi. 3. Administrasi Kepegawaian.

a. Melakukan pencatatan atas kebutuhan pembinaan kepegawaian seperti jadwal kenaikan pangkat regular dan pilihan dan sebagainya.

b. Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan SKPD.

4. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan, dan kepegawaian.

a. Mengumpulkan bahan – bahan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian.

b. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

5. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

6. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kasubbag Keuangan

1. Penyusunan rencana dan kegiatan Sub.Bagian Keuangan.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub Bagian keuangan dan mengajukan kepada atasan tanggapan dan persetujuan.

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.

a. Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan Tugas-tugas Sub Bagian Keuangan.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas tugas Sub Bagian Keuangan.

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.

a. Menugaskan peñata usahaan administrasi keuangan. b. Mempersiapkan administrasi/registrasi SP2D.

c. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran yang diketahui /disetujui oleh PPTK SKPD. d. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran. 4. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan. 5. Penyusunan laporan keuangan.

6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas. 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Kasubbag Penyusunan Program

1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program a. Mengidentifikasi dan Mengenali tugas-tugas Sub. Bagian penyusunan

program.

b. Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian penyusunan program dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

c. Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub. Bagian penyusunan program 2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program

Dinas.

a. Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Penyusunan Program.

b. Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program.

3. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas.

a. Mempersiapkan rencana dan program tahunan dari masing-masing bidang (Sekretaris, Bidang Dinas) dan sub bidang (Kasubag/Kasi, Ka. UPTD) untuk dapat ditampung dalam bahan Musrenbang Kota Medan.

b. Mempersiapkan Bahan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap Tahun yang berasal dari usulan dan masukan Bidang/Sub Bidang Dinas Perhubungan Kota Medan.

c. Mengumpulkan usulan dan masukan dari hasil Musrenbang untuk disusun dalam penyusunan RKA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan.

d. Mempersiapkan Bahan RKA SKPD Dinas Perhubungan yang berasal dari masukan/usulan hasil musrenbang dan usulan Dinas Perhubungan yang berasal dari Bidang dan Sub Bidang Dinas Perhubungan Kota Medan.

e. Berkoordinasi dengan Bappeda Kota Medan untuk menyusun KUA PPAS Dinas Perhubungan Kota Medan.

4. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

a. Mempersiapkan laporan pelaksanaan masing-masing kegiatan yang dihimpun dari bidang/sub bidang dinas

b. Mempersiapkan koreksi dan masukan kepada Sekretaris terhadap tugas/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program kegiatan dinas yang ditampung dalam DPA SKPD Dinas Perhubungan Kota Medan.

5. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

a. Mempersiapkan bahan laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dinas ke Sekretariat Kota Medan secara Triwulan setiap tahun.

b. Mempersiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan setiap tahun.

c. Membuat laporan tertulis kepada Sekretaris terhadap kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan/belum dilaksanakan oleh bidang/sub bidang. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan

D.Jaringan Kegiatan

Dinas Perhubungan Kota Medan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan transportasi darat, laut dan udara.Instansi ini juga menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung transportasi.Dinas Perhubungan juga mengadakan kegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan telekomunikasi.

E.Kinerja Kegiatan

Secara umum hasil pembangunan perhubungan tahun 2013 telah mengalami beberapa kemajuan, sedangkan target utama dari Rencana Kerja Dinas perhubungan Kota Medan adalah pengembangan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan dengan pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas jalan, guard rail, marka jalan, delineator dan RPPJ, Pembangunan dermaga laut dan dermaga sungai serta Peningkatan dan pembangunan bandara – bandara.

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2013 merupakan rencana tahun kedua pelaksanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota MedanTahun 2012 – 2016. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kota Medan Tahun 2013 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Walikota Medan Tahun 2013, Rencana Pembangunan Jangka.

Menengah Daerah (RPJMD) 2012 - 2016 dan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Medan Tahun 2012 – 2016, dimaksudkan untuk menjadi

acuan dalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan Kota Medan pada tahun 2013. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2013 berisi kebijakan pembangunan perhubungan, yaitu transportasi dan kegiatan pendukungnya, yang akan dibiayai baik melalui APBD. Uraian ini akan diawali dengan kondisi umum yang secara singkat menguraikan pencapaian kinerja sampai dengan tahun 2011 dan perkiraan tahun 2012 masalah dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2013.

Dari perkembangan keadaan tersebut kemudian dirumuskan prioritas-prioritas pembangunan tahun 2013 dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada masing-masing prioritas dengan mengacu kepada agenda pembangunan Dinas Perhubungan Kota Medan yang perlu diselesaikan pada tahun 2013. Dengan arah kebijakan pada masing-masing bidang pembangunan perhubungan, yang meliputi transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, dan kegiatan penunjang transportasi, selanjutnya disusun program-program pembangunan dikaitkan dengan kebutuhan pendanaan.

Tujuan disusunnya Renja Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Kota Medan Tahun 2013 yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang Perhubungan di Kota Medan, yang merupakan penjabaran Renstra Dinas Perhubungan Kota Medan dalam bentuk program aksi atau kegiatan yang lebih spesifik, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan, terkoordinir dengan baik dan merupakan bagian integral dari RPJMD.

DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

A. Aktiva Tetap

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba membahas objek penelitian yang dititik beratkan pada penerapan Standar Akuntansi Keuangan. Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam memperoleh aktiva tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga halnya dengan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.

Untuk memahami pengertian aktiva tetap perlu dikemukakan beberapa defenisi mengenai aktiva tetap tersebut yang dikeluarkan oleh beberapa ahli dibidang akuntansi, antara lain :

Menurut Simamora (2009 : 297) aktiva tetap adalah “Aktiva-aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu’’.

asset dan mendefinisikannya sebagai berikut : “Harta berwujud (tangible asset)

yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan dan merupakan pengeluaranyang nilainya besar atau material’’.

Adapun menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009 : 13) adalah “Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”.

Mulyadi (2007 : 236) Mengatakan aset tetap adalah “kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali’’.

Dari pengertian diatasdiperoleh suatu kesimpulan bahwa aset tetap mempunyai tiga sifat utama, yaitu :

1. Mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aset lainnya untuk menyumbangkan aliran kas masuk di masa yang akan datang baik langsung maupun tidak langsung.

2. Suatu perusahaan dapat memperoleh manfat dan mengawasi manfaat tersebut.

3. Transaksi-transaksi tersebut menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut.

Suatu aset yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi milik perusahaan dinamakan aset berwujud misalnya tanah, gedung, mesin-mesin,

peralatan kantor, kendaraan dan lainnya. Aktiva tetap mempunyai kriteria antara lain berwujud, dimiliki oleh perusahaan, masa operasinya lebih dari jangka waktu relatif lama, nilainya besar dan tidak untuk dijual.

B. Jenis- jenis Aktiva Tetap

Jenis aset tetap di setiap perusahaan berbeda-beda, hal ini disebabkan karena perbedaan jenis operasional yang dilakukan perusahaan. Secara umum, penggolongan aset tetap didasarkan pada beberapa sudut pandang yaitu :

1. Substansi

Yaitu aktiva yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

Tangible fixed asset( aktiva berwujud )

Contohnya : lahan, mesin, gedung, peralatan dan lainnya.

Intangible fixed asset ( aktiva tidak berwujud )

Contohnya goodwill, paten, copyright, franchise, lease hold, dan lainnya.

2. Umur

Pengkategorian aktiva tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan penyusuan terhadap harga perolehan, mengingat aktiva tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda. Berdasarkan umurnya aktiva tetap terdiri dari :

• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah.

• Aktiva tetap yang umurnya terbatas apabila sudah habis masa penggunaanya biasanya diganti dengan

jenis aktiva sejenis. Misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebeldan kendaraan.

• Aktiva tetap yang umurnya terbatasdan apabila sudah habis masa penggunaanya tidak dapat digantikandengan aktiva lain yang sejenis.

• Contohnya : sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan.

Menurut Mulyadi, (2007) aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dikelompokkan sebagai berikut :

a. Tanah dan pematangan tanah b. Gedung dan perbaikan gedung c. Mesin

d. Kendaraan-kendaraan

Dinas Perhubungan Kota Medan mengkategorikan jenis aktiva tetapnya ke dalam lima kategori yang masing masing harga perolehan dan masa manfaatnya telah ditetapkan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yaitu:

1. Tanah

2. Bangunan/ gedung 3. Kendaraan

4. Peralatan

5. Inventaris kantor, seperti komputer, meja

Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diatas terkait ciri-ciri aktiva tetap, maka seluruh kategori yang ada pada Dinas Perhubungan Kota Medan aset tetap sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dimana aktiva tetap yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yang dimaksudkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu aktiva yang berwujud, yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Kota Medan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

C. Macam-macam Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Aktiva tetap juga dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.

a. Aktiva tetap berwujud juga dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Memiliki umur tidak terbatas seperti tanah.

2. Memiliki umur terbatas seperti gedung mesin, kendaraan, dan inventaris kantor.

b. Aktiva tetap tidak berwujud seperti renovaasi gedung.

D. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Setiap aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2009 : 285) berpendapat bahwa : “ Biaya

perolehan suatu aktiva terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPh msukan tidak boleh retribusi (non refundable), dan setiap biaya yang dapat diretribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut dapat bekerja

untuk penggunaan yang dapat dimasukkan setiap potongan dikurangkan dari harga pembelian’’. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan beberapa cara dengan pembelian, disumbangkan (hadiah), dan dibangun sendiri.

Dinas Perhubungan Kota Medan dalam perolehan aktiva tetapnya dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Dengan pembelian secara tunai

Perolehan aktiva tetap yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat ke dalam bukubesar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehannya dibuat dengan menjumlahkan harga yang diberikan penjual ( harga faktur ) dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan. Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitulasi sebagai harga perolehan aktiva tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari pembelian aktiva tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur tersebut.

Jika dalam suatu pembelian diperoleh suatu aktiva tetap seperti gedung atau tanah, maka perngalokasian harga perolehan dari aktiva tersebut didasarkan pada perbandingan nilai wajar dari masing-masing aktiva yang diperoleh. Dengan begitu aktiva tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aktiva tetap tersebut diterima sebesar harga perolehannya. Menurut Warren, Reef dan Fees(2007 : 145) berpendapat bahwa “harga perolehan aktiva tetap mencakup segala pengeluaran yang perlu sampai aktiva tersebut dapat dipakai’’.

Jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka dalam akiva tetap yang bersangkutan dicatat sebesar nilai tunainya. Sedangkan selisih antara

tunai dengan harga pembelian kredit tersebut dianggap sebagai beban bunga.

b. Dengan cara dibangun sendiri

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh perusahaan didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindah bukuan aktiva dalam pelaksanaanya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek selesai diperoleh dan berita acara serah terima dari pembuat aktiva tetap yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik.

E.Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasioanal perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut IkatanAkuntan Indonesia, (2009 : 212) “ penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat’’.

Hal-hal yang menyebabkan penyusutan biasa diidentifikasikan sebagaai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional. Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, dan karena cuaca. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan.

Disamping pengeluaran dalam masa penggunaan, masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aktiva tetap. Menurut

Sofyan Harahap(2007 : 52) yang dimaksud dengan penyusutan adalah : “ pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaanya’’. Beberapa istilah-istilah khusus didalam akuntansi sesuai dengan pengkategorian aktiva terkait dengan proses hargaalokasi harga perolehan aktiva tetap, antara lain :

Dokumen terkait