• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa rancangan self-assessment yang dapat mengungkap pemahaman siswa yang berorientasi pada Teori Marzano dalam konsep usaha dan energi terdiri dari 4 fase utama yaitu persiapan, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut serta replikasi. Keempat fase self-assessment tersebut harus digunakan pada siswa yang telah terbiasa melaksanakan self-assessment. Selain itu dapat juga disimpulkan hal-hal berikut:

1. Rancangan self-assessment yang dapat mengungkap pemahaman siswa yang berorintasi pada Teori Marzao pada konsep usaha dan energi terdiri dari tahapan-tahapan yang mengacu kepada empat fase pelaksanaan

self-assessment, tahapan-tahapan ini harus dilakukan secara berkesinambungan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

2. Dengan menggunakan self-assessment dalam pembelajaran maka seorang guru juga dapat menampilkan profil pemahaman siswa terhadap satu pelajaran tertentu dengan rinci berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi.

3. Dengan menggunakan assessment dalam pembelajaran maka

self-assessment dapat mengungkap pemahaman siswa lebih dalam daripada

108

self-assessment harus memperhatikan karakteristiknya sebagai bagian dari

tes formatif yang lebih berfungsi untuk pembelajaran lebih lanjut daripada memberikan grade atau nilai terhadap capaian siswa.

4. Beberapa kelebihan dalam penggunaan self-assessment dalam mengungkap pemahaman siswa yang berorientasi pada Teori Marzano dalam konsep usaha dan energi adalah pertama, pelaksanaan

self-assessment dalam proses pembelajaran di kelas memberikan banyak

dampak positif terutama dalam meningkatkan kebermaknaan dan kesadaran khususnya terhadap proses penilaian. Kedua, pelaksanaan

self-assessment meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa di kelas khusunya

penilaian. Ketiga, pelaksanaan self-assessment merupakan penilaian siswa sendiri terhadap hasil dan proses pembelajarannya sehingga mengembangkan sikap-sikap positif seperti sikap jujur, tanggung jawab, percaya diri dan sikap-sikap positif lainnya. Keempat hasil

self-assessment yang dilakukan oleh siswa dapat menunjukan pemahaman

siswa yang berorientasi pada Teori Marzano dan pemahaman ini dapat diamati setiap indikatornya atau bahkan setiap bagian dari indikatornya. Sedangkan kekurangan pelaksanaan self-assessment dalam mengungkap pemahaman siswa yang berorientasi pada Teori Marzano dalam konsep usaha dan energi yaitu pertama karena hasil self-assessment memberikan tingkat subjektivitas yang tinggi. Kedua pelaksanaan self-assessment membutuhkan persiapan yang sangat matang sehingga akan menguras banyak waktu dan tenaga baik tenaga siswa maupun tenaga guru itu sendiri.

5. Dukungan pelaksanaan self-assessment dalam mengungkap pemahaman siswa yang berorientasi pada Teori Marzano dalam konsep usaha dan energi. Pertama suasana dan proses pembelajaran yang baru bagi siswa

membuat siswa bersemangat terhadap proses pembelajaran. Kedua pelibatan siswa yang lebih dari biasanya dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan self-assessment menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sedangkan hambatan yang muncul dalam pelaksanaan

self-assessment untuk mengungkap pemahaman siswa yang berorientasi pada

Teori Marzano dalam konsep usaha dan energi. Hambatan pertama adalah kesiapan siswa dan guru dalam pelaksanaan self-assessment yang masih kurang. Kedua masih dapat ditemukan beberapa pernyataan

self-assessment yang masih kurang dipahami oleh siswa.

B. Saran

Setelah mengalamai kajian mendalam terhadap hasil penelitian dan guna memperbaiki pelaksanaan self-assessment selanjutnya atau sebagai masukan untuk penelitian self-assessment lebih lanjut maka dirumuskanlah beberapa saran yang harus dilakukan. Adapun saran-saran yang harus dilakukan untuk pelaksanaan self-assessment adalah sebagai berikut:

1. Fase persiapan dari pelaksanaan self-assessment harus dilakukan dengan lebih optimal terutama pertemuan yang digunakan untuk memberikan pemahaman tentang assessment dan latihan penggunaan

self-assessment. Dari sudut pandang pelaksana, pelaksana harus mempersiapkan, memeriksa dan mengkonsultasikan terlebih dahulu terkait apa yang akan diberikan kepada siswa. Sedangkan dari sudut pandang siswa dilakukan dengan optimalisasi pertemuan pertama sebagai pondasi awal pelaksanaan self-assessment.

2. Seorang guru atau peneliti harus memiliki waktu yang terjadwal baik dalam proses pembelajaran di kelas ataupun di luar pembelajaran untuk

110

melakukan hal-hal yang mendukung proses pelaksanaan self-assessment yang baik.

3. Sekelompok siswa tidak bisa secara instan mendapatkan hasil dari proses pelaksanaan self-assessment secara langsung tapi dibutuhkan waktu yang panjang untuk memetik hasil proses pelaksanaan self-assessment baik di dalam kelas maupun di luar kelas sehingga pelaksanaan self-assessment tidak bisa dilakukan sekali tapi harus dilakukan berkali-kali.

4. Semua tahapan dalam penelitian harus terdokumentasi secara lengkap dan utuh dan proses wawancara sebaiknya tidak dilakukan oleh peneliti langsung untuk menghindari subjektivitas dari peneliti.

111

Ako, Wahanga Wakapari. (2009). Assessment Matters: Self-Assessment and Peer Assessment. Teaching Development Unit. Hamilton

Andrade, H. & Du, Y. (2007). Student responses to criteria-referenced self-Assessment.

Assessment and Evaluation in Higher Education, 32 (2), 159-181

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Baharudin dkk. (2006). Kamus Pintar Plus Fisika untuk SMA. Bandung. Epsilon Grup

Falchikov. (2003). Involving Students in Assessment. Pshyichology Learning and Teaching. 102-108

Gieone. (2011). Perlunya Self Assessment dalam Penilaian Belajar [online]. Tersedia: http://gieonedhana.blogspot.com/2011/03/self-assessment.html . [15 Agustus 2012]

Goode, Kevin., Kingston, Teresa., Grant, Janet Millar., Munson, Lorellie. (2010). Assessment for Learning: Etfo Voice

Hasanah, E.W. (2006). Penggunaan Self-Assessment untuk Mengungkap Penguasaan Konsep Siswa pada Konsep Reproduksi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi: tidak diterbitkan Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdarakya.

112

Komara, Desri As’adi. (2011). Penggunaan Self Assessment dalam Mengungkap Pemahaman Siswa Sma Pada Konsep Pencemaran Lingkungan. Skripsi Jurusan pendidiakn Biologi. Tidak diterbitkan

Marhaeni, A.A Istri N. (2007). Asesmen Otentik dalam Rangka KTSP Suatu Upaya Pemberdayaan Guru dan Siswa. Tidak diterbitkan.

Marzano dkk. (1994). Assessing Student Outcomes : Performence Assessment Using the Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. Lucas Heights Community School

Marzano dkk. (2007). Designing & Assessing Educational Objectives : Applying the New Taxonomy. California: Corwin Press

McCrae, Janeta. (1993). Self-Assessment: An Essential Learning Key. Leeds. The Higher Education Academy

Orsmond, Paul. (2004). Slf- and Peer- Assessment Guidence on Practice in the Biosciences. Great Britain: Centre for Bioscince, The Higher Education Academy.

Pawito (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : LKiS Yogyakarta.

Purnama, Yaktiva Dwi. (2012). Penerapan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback Siswa Sma Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia. Tidak Diterbitkan.

Purwanto, N. (1984). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rolheiser, Carol., Ross, John A. (2003). Student Self-Evaluation: What Research Says and What

Practice Shows. [online]. Tersedia: http://www.cdl.org/resource-library/articles/self_eval.php. [4 Mei 2013]

Aksara

Schools Assessment and Reporting Unit. (2000). Assessment and Reporting Issues 7-12, Bulletin 3 Student self and peer assessment. New South Wales : Deptartement of Education and Training

Septiani, Reni. (2011). Penerapan Self Assessment dalam Mengungkap Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Materi IPBA. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika. Tidak Diterbitkan Sluijsmans, D., Dochy, F., Moerkerke., G. (1999). Creating A Learning Environment by using

self-, peer- and co- assessment. Learning Environment Reserch 1: 293-319

Sluijsmans, D., Dochy, F., Moerkerke., G. (1998). The use of self-, peer- and co- assessment in higher education Areview of literature. Educational Technology Expertise Centre Open University of Netherland

Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suhendar. (2012). Fisika SMA Online [Online]. Tersedia: http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/02/self-assessment.html. [15 Agustus 2012]

The Literacy and Numeracy Secretariat Capacity Building Series (2007). Student Self-Assessment.[online].Tersedia:http://www.edu.gov.on.ca/eng/literacynumeracy/inspire/res earch/capacityBuilding.html. [4 Mei 2013]

Uno, Hamzah D., Koni, Satria. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta. PT Bumi Aksara. Zulharman. (2007). Self dan Peer Assessment sebagai Penilaian Formatif dan Sumatif. Tersedia;

http://zulharman79.wordpress.com/2007/05/29/self-assessment-sebagai-penilaian-formatif-dan-sumatif/. [15 Agustus 2012]

Dokumen terkait