• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain:

1. Pengaruh kondisi dari seluruh komponen sistem kerja di CV. Haycal Pratama terhadap tingkat stress kerja (job stress) yang dialami karyawan secara simultan sangat signifikan yaitu sebesar 92%. Komponen sistem kerja tersebut yaitu kondisi organisasi, pekerjaan (task), lingkungan fisik, lingkungan sosial, peralatan dan teknologi mesin serta karakteristik individual.

2. Kondisi Organisasi (X1) memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap tinggi rendahnya job stress karyawan. Besarnya kontribusi kondisi organisasi yang secara langsung berkontribusi terhadap job stress karyawan adalah sebesar 8,5%.

3. Kondisi pekerjaan (X2) memiliki kontribusi yang tidak signifikan terhadap tinggi rendahnya job stress karyawan. Besarnya kontribusi kondisi pekerjaan yang secara langsung berkontribusi terhadap job stress karyawan adalah hanya sebesar 0,3%.

4. Kondisi lingkungan fisik (X3) memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap tinggi rendahnya job stress karyawan. Besarnya kontribusi kondisi lingkungan fisik yang secara langsung berkontribusi terhadap job stress karyawan adalah sebesar 6,7%.

5. Kondisi lingkungan sosial (X4) memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap tinggi rendahnya job stress karyawan. Besarnya kontribusi kondisi

Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS), 2009.

USU Repository © 2009

lingkungan sosial yang secara langsung berkontribusi terhadap job stress karyawan adalah sebesar 88,2%.

6. Kondisi peralatan dan teknologi (X5) memiliki kontribusi yang tidak signifikan terhadap tinggi rendahnya job stress karyawan. Besarnya kontribusi kondisi peralatan dan teknologi yang secara langsung berkontribusi terhadap

job stress karyawan adalah hanya sebesar 0,4%.

7. Karakteristik individual (X6) memiliki kontribusi yang tidak signifikan terhadap tinggi rendahnya job stress karyawan. Besarnya kontribusi kondisi karakteristik individual yang secara langsung berkontribusi terhadap job stress karyawan adalah hanya sebesar 0,3%.

8. Komponen atau variabel yang berpengaruh signifikan dan paling dominan diantara enam variabel bebas adalah X1 , X3 dan X4 dengan kontribusi simultan X1, X3 dan X4 terhadap Y adalah sebesar 91,1%.

9. Perbaikan untuk komponen lingkungan sosial hanya dapat diantisipasi oleh karyawan sendiri dengan merubah cara pandang terhadap masalah sosial yang terjadi di sekitar instansi pemerintahan tersebut, selalu beradaptasi dengan perubahan kondisi, menjalin hubungan sosial yang lebih sehat serta menganggap peraturan yang berlaku bukan untuk mengikat namun untuk kebaikan bersama. Atau dengan kata lain perbaikan untuk komponen ini adalah dengan mengubah pola pikir dan perilaku karyawan terhadap pengaruh sosial tersebut. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan memberikan training kepribadian untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengubah pola pikir terhadap masalah menjadi lebih baik dan membentuk pribadi yang lebih tangguh secara mental di kehidupan sosialnya.

Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS), 2009.

USU Repository © 2009

- Merumuskan standar, criteria dan strategi untuk mengatur muatan kerja agar benar-benar sesuai dengan kapabilitas dan sumberdaya yang tersedia. Kalau kita menerima order yang deadline-nya begitu menekan, sementara kita secara skill dan resource belum siap dan itu kita “paksakan”, ya mau tidak mau akan menimbulkan stress. Untuk mengantisipasinya berarti kita perlu mempersiapkan diri untuk memiliki kualitas yang sesuai dengan standard demand yang sekiranya akan kita hadapi.

- Merancang pekerjaan atau tugas yang kira-kira menantang, memberikan nilai tambah, memberikan kesempatan orang untuk mengaplikasikan keahliannya atau pengetahuan atau pengalaman. Bagaimana jika pekerjaan yang ada saat ini adalah rutinitas yang itu-itu saja? Mungkin pilihannya adalah memberi tantangan baru yang kira-kira bisa dicapai dan bisa dijadikan bukti adanya perkembangan atau peningkatan.

- Mempertegas peranan dan tanggung jawab masing-masing orang agar tidak terjadi crowded atau overlapping. Ini bisa dilakukan secara formal (kesepakatan baku) atau non-formal (catatan berdasarkan perkembangan keadaan).

- Memberi kesempatan berpartisipasi dalam proses mengambil keputusan. Orang akan merasa bertanggung jawab apabila dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Merasa bertanggung jawab adalah bagian positif dari kejiwaan. Jiwa yang positif akan tidak mudah terkena stress kerja.

- Mengurangi berbagai bentuk komunikasi dan informasi yang bisa menimbulkan kekacauan, ketakutan atau ketidakpastian.

Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS), 2009.

USU Repository © 2009

- Memberi ruang terjadinya proses keakraban sosial di antara para pekerja, misalnya makan bareng, mengunjungi yang sakit, mengadakan perlombaan, dan lain-lain

- Menetapkan manajemen kinerja: memberi reward kepada yang berprestasi dan menegur yang melanggar serta menyemangati yang tertinggal. Jangan sampai kita bersikap acuh tak acuh pada yang berprestasi, acuh tak acuh pula pada yang melanggar dan acuh tak acuh pula pada yang tertinggal.

- Menjaga keputusan dan aksi (implementasi) agar sesuai dengan nilai- nilai yang dianut organisasi

11. Perbaikan untuk komponen kondisi lingkungan fisik adalah:

- Menata ulang letak semua peralatan, material dan benda - benda yang ada di areal kerja secara lebih teratur dengan mempertimbangkan jangkauan operator dan unsur safety. Membuat rak – rak peralatan baru, disusun rapi dan diberi label berdasarkan jenisnya.

- Temperatur ruangan yang dirasa kurang nyaman bagi operator diantisipasi dengan pendingin ruangan yaitu kipas angin dan ventilasi ruangan yang cukup. Sedangkan kebisingan dari mesin Genset diantisipasi dengan menggunakan Ear plug (penutup telinga).

- Menyediakan alat pelindung diri bagi operator untuk menghindari bahaya atau kecelakaan kerja. Bahaya yang dapat terjadi pada saat operator bekerja antara lain yaitu tegangan listrik pada saat pemasangan dan

Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS), 2009.

USU Repository © 2009

perbaikan instalasi listrik serta terjatuh atau tergelincir pada saat perawatan gedung.

7.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran yang diusulkan kepada pihak perusahaan antara lain :

1. Pimpinan perusahaan seharusnya membina interaksi dan komunikasi yang lebih baik lagi dengan seluruh karyawannya.

2. Pimpinan dan karyawan sebaiknya meningkatkan ketrampilan interpersonal seperti latihan asertif, resolusi konflik dan membangun hubungan kerjasama yang akan bermafaat.

3. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat motivasi karyawan dalam bekerja serta kaitannya dengan stress kerja yang dialami karyawan.

4. Dalam penelitian survei dengan kuisioner, harus lebih diperhatikan kejelasan setiap item pertanyaan dan indikator lainnya yang bisa saja terjadi.

Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS), 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen terkait