• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Setelah mengkaji lebih jauh mengenai pengendalian intern penjualan, dan juga peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia, serta hasil pengujian hipotesa maka penulis menarik kesimpulan secara umum bahwa:

1. Pengendalian intern penjualan dalam perusahaan cukup memadai, karena adanya dukungan dari faktor-faktor berikut ini:

a. Struktur organisasi perusahaan yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian dalam perusahaan.

b. Adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi operasi penjualan, fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan barang.

c. Prosedur otorisasi yang ada cukup memadai yaitu dengan ditetapkannya kebijakan-kebijakan dan prosedur pelaksanaan serta pencatatan-pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan (fraud).

d. Digunakannya dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang cukup memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.

e. Perusahaan melakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir tahun untuk memberikan keyakinan kebenaran atas pencatatan persediaan.

manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian yang diterapkan di perusahaan serta dapat memberikan penilaian juga saran-saran perbaikan yang berguna bagi kepentingan manajemen.

2. Audit intern sebagai salah satu unsur pengendalian intern telah berperan dalam fungsinya sebagai alat manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Kedudukan auditor intern yang khusus dalam struktur organisasi perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf yang mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Direktur, dan auditor intern tersebut tidak mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada para bawahan. Dengan demikian kedudukan auditor intern tersebut memenuhi syarat independen.

b. Auditor intern dalam perusahaan adalah seorang yang profesional sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mempunyai kemampuan teknis yang tinggi yang merupakan syarat bagi seorang auditor intern yang berhasil.

c. Manajemen memberikan dukungan terhadap auditor intern. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan hasil audit intern yang disampaikan kepada Direktur dan tindakan yang dilakukan oleh direktur selanjutnya. Laporan auditor intern juga merupakan bahan pertimbangan bagi keputusan yang akan diambil oleh manajemen.

d. Adanya aktivitas auditor intern yang meliputi fungsi verifikasi, fungsi compliance, dan fungsi evaluasi.

intern tersebut diatas, terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada baik pada pengendalian intern penjualan maupun pada pelaksanaan audit intern dalam perusahaan. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa kelemahan yang ada:

1. Usulan perbaikan yang disampaikan oleh audit intern, kadang-kadang lambat dijalankan oleh pimpinan atau manajemen, jika tanggapan pimpinan lambat, maka akan berakibat semangat kerja audit intern menurun.

2. Bagian accounting juga merangkap sebagai bagian keuangan. Dimana fungsi pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh bagian accounting. Seharusnya perusahaan mempunyai bagian keuangan yang khusus mengurusi keuangan perusahaan.

3. Karena departemen audit intern PT. Akari menangani audit kantor pusat dan kantor cabang, oleh karena itu sebaiknya frekuensi audit intern ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.

4. Pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia masih memiliki kelemahan yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian kredit.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya, penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan pengendalian intern dan fungsi audit intern, yaitu:

berdasarkan hasil audit intern sehingga para pelaksana operasi pada bagian penjualan, dan prosedur pengiriman barang dapat lebih efektif serta karyawan dapat benar-benar melaksanakan tugasnya.

2. Frekuensi audit intern sebaiknya ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.

3. Antara bagian penjualan dan bagian kredit sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan dapat dihindari.

4. Pada kantor cabang sebaiknya perusahaan menetapkan bagian yang khusus mengurusi masalah keuangan kantor cabang.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1991, Auditing An Integrated Approach, 6th Edition, New Jersey: Prenctice Hall Inc.

Arens, A Alvin and James K Loebbecke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu, edisi 6,

alih bahasa oleh AmirAbadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.

Arens, Alvin A.; Elder, Randal J. and Beasley, Mark S., 2003, Auditing: An Integrated

Approach, 9th Edition, United States of America: Pearson Education Inc.

Brink, Victor Z and Witt Herbert, 1982, Modern Internal Auditing Appraisal Operation

& Control, 4th Edition, A. Ronald Press Publication: New York, Mill Valley, California.

Cashin, James A., Neuwrith, Paul D. and Levy, John Fuck, 1988, Chasin’s Handbook

for Auditors, 2th Edition, Singapore: Mc Graw-Hillbook Co.

Cushing, Bany E. and Romney, Marshall B., 1990, Accounting Information System, 5th

Edition, by Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Hartadi, Bambang, 1991, Internal Auditing, Suatu Tinjauan Sistem Informasi Manusia

dan Cara Pelaporannya, Edisi pertama, Yogyakarta: Andi Offset.

Heckert, J. Brooks, Wilson, James D. and Campbell, 1990, Controllership, Tugas

Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh Gunawan Hutauruk, Penerbit Erlangga.

Holmes, Arthur W. and Burn, David C., 1979, Auditing Standard And Procedure, 9th

Edition.

Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Standar Profesional Akuntan Publik: Standar

Auditing, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kosasih, Ruchyat, Drs.,Ak. , 1993, Auditing Prinsip dan Prosedur, edisi lengkap,

Bandung.

Kotler, Philip and Garu Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke-8,

Jakarta, Erlangga.

La. Midjan, M.S. Ak., dan Drs. Azhar Susanto, MBus., Ak., 1997, Sistem Informasi

Akuntansi I,Edisi ke 9, Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi,Bandung.

Matz, Adolph and Milton F Usry, 1984, Cost Accounting: Planning and Control, 8th

Brace Javanovich, San Diego.

Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, Yogyakarta: Badan Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Saladin, Djasmin Drs., 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Pengendalian, Linda Kkarya Bandung.

Tuanakotta, Theodorus M., 1982, Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik,

Edisi 3, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tugiman, Hiro Dr., Ak., 2002, Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit,

Institut Pendidikan dan Pelatihan Audit dan Manajemen.

Willson, D James and John B Campbell, 1989, ControIIership: The Work of the

Dokumen terkait