ABSTRAK
Suatu pengendalian intern yang memadai diperlukan bagi manajemen dalam perusahaan agar tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya audit intern yang baik serta adanya tanggung jawab dari manajemen terhadap pengendalian intern dalam perusahaannya.
Dengan berkembangnya suatu perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan menjadi semakin kompleks, maka manajemen mempunyai kemampuan yang semakin terbatas. Adanya keterbatasan pihak manajemen mengakibatkan manajemen tidak dapat melaksanakan fungsi pengawasan sendiri. Oleh karena itu diperlukan fungsi audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya.
Audit intern merupakan salah satu unsur pengendalian intern yang memadai. Fungsi audit intern mempunyai peranan penting dalam menunjang pengendalian intern penjualan, karena selain melakukan penilaian dan audit terhadap berbagai catatan, prosedur, pelaksanaan dari kebijakan perusahaan, juga memberikan informasi dan saran-saran yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis tertarik melakukan penelitian pada PT. Akari Indonesia yang bergerak dalam bidang penjualan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti masalah mengenai bagaimana pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan PT. Akari Indonesia, dan membuktikan sampai seberapa jauh pelaksanaan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern atas penjualan.
Pada skripsi ini penulis mengajukan hipotesa: “Jika peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dilaksanakan secara memadai maka akan menunjang pengendalian intern penjualan.”
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yang terdiri dari observasi, wawancara, membagikan kuesioner pada orang-orang yang bersangkutan, dan juga penelitian kepustakaan.
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 4
1.4. Kegunaan Penelitian 4
1.5. Kerangka Pemikiran 5
1.6. Metode Penelitian 7
1.7. Lokasi Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Audit Intern 9
2.1.1. Pengertian Audit Intern 9
2.1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Intern 14
2.1.3. Fungsi Audit Intern 17
2.1.4. Wewenang dan Tanggung Jawab Auditor Intern 19
2.1.5. Kompeten dan Independensi Audit Intern 22
2.1.6. Program Audit Intern 24
2.1.7. Syarat-syarat Audit Intern yang Efektif 27
2.1.8. Pelaksanaan Audit Intern 30
2.1.9. Laporan Hasil Audit Intern 31
2.2. Pengendalian Intern 33
2.2.1. Pengertian Pengendalian Intern 35
2.2.3. Komponen Pengendalian Intern 41 2.2.3.1. Lingkungan Pengendalian 41 2.2.3.2. Penilaian Risiko Pengendalian 44 2.2.3.3. Aktivitas Pengendalian 45 2.2.3.4. Sistem Komunikasi dan Informasi Akuntansi 49 2.2.3.5. Pemantauan 49 2.2.4. Unsur-Unsur Pengendalian Intern 49 2.2.5. Pentingnya Pengendalian Intern 59 2.2.6. Keterbatasan Pengendalian Intern 61 2.2.7. Langkah-Langkah Untuk Memahami
Pengendalian Intern 62 2.2.8. Pemahaman Pengendalian Intern Untuk
Perencanaan Audit 63 2.2.9. Pemahaman Terhadap Rancangan dan Operasi
2.3.6. Aktivitas Penjualan 80 2.3.7. Dokumen yang Digunakan 81 2.3.8. Kebijakan Penjualan 82
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian 83
3.1.1. Sejarah Singkat dan Lingkup Perusahaan 84 3.1.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 85 3.2. Metode Penelitian 96 3.2.1. Teknik Pengumpulan Data 96 3.2.2. Operasionalisasi Variabel 98 3.2.3. Rancangan Analisis Hipotesis 99
3.2.4. Penarikan Kesimpulan 101
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3.4. Prosedur Penagihan Piutang 108
4.4. Pelaksanaan Komponen Pengendalian Intern Penjualan 109
4.5. Peranan Audit Intern dalam Pengendalian Intern Penjualan 115
4.6. Pengujian Hipotesis 121
4.6.1. Analisa Deskriptif 121
4.6.2. Analisa Statistik 124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 128
5.2. Saran 130
DAFTAR PUSTAKA 132
LAMPIRAN 134
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia 134
2. Daftar Pertanyaan Audit Intern Variabel Independen 135
3. Daftar Pertanyaan Pengendalian Intern Penjualan Variabel Dependen 142
4. Jawaban Responden (untuk Variabel Independen) 153
5. Jawaban Responden (untuk Variabel Dependen) 155
6. Konfirmasi Order 161
7. Invoice 162
8. Surat Jalan 163
9. Surat Titipan Barang 164
10.Tanda Terima 165
Struktur Organisasi
PT. Akari Indonesia
Pusat dan Cabang
Manajer Sumber Daya Manusia Dewan Komisaris
Direktur
Kepala Cabang
Internal Audit
Manajer Keuangan Manajer
Operasi Manajer
Pemasaran
Salesman Admin
Sales
Accounting Admin Service
Bagian Gudang
Bagian Pengiriman
Barang
Koordinator Teknisi
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERN
VARIABEL INDEPENDEN
Berilah tanda silang (• ) pada salah satu angka (1,2,3) untuk pilihan jawaban yang anda kehendaki.
3 = Y = Ya
2 = RR = Ragu-Ragu
1 = T = Tidak
No. Pertanyaan
Y
3
RR
2
T
1
Independensi
1. Apakah auditor intern bertanggung jawab
langsung kepada:
a. General Manager
b. Direktur
c. Dewan Komisaris
d. Lainnya
2. Pihak yang melakukan audit di perusahaan:
a. Auditor intern
b. Manajer Akuntansi dan Keuangan
c. Lainnya
3. Apakah pengangkatan auditor intern dilakukan
atas dasar persetujuan Dewan Komisaris?
4. Apakah auditor intern dalam melaksanakan
tugasnya berdasarkan surat penugasan?
5. Apakah auditor intern memiliki kebebasan yang
cukup dalam melaksanakan pekerjaannya?
6. Apakah auditor intern memperoleh kesulitan
untuk:
bagian yang diaudit
b. Melihat catatan dan dokumen dari objek yang
diaudit
c. Mewawancarai dan meninjau langsung
orang-orang yang bekerja pada bagian yang
sedang diaudit
7. Apakah pihak manajemen dalam perusahaan
mempengaruhi auditor intern dalam melakukan
pekerjaan?
8. Apakah auditor intern mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan bukti-bukti dari objek yang
diaudit?
9. Apakah antara auditor intern dengan bagian dari
objek yang diaudit karena pengungkapan yang
tidak benar:
a. pernah terjadi perbedaan pendapat
b. jarang terjadi perbedaan pendapat
c. sering terjadi perbedaan pendapat
10. Apakah setiap hasil audit yang dilakukan auditor
intern disampaikan ke bagian yang terkait?
11. Apakah dalam melakukan tugasnya, auditor
intern dapat mempertahankan sikap mental yang
independen?
12. Apakah dalam mengemukakan pendapat, auditor
intern dapat mengemukakan saran atau
rekomendasi dengan bebas tanpa didasari
pengaruh dari siapapun?
Kompetensi
intern memiliki pengalaman yang cukup?
14. Apakah auditor intern memiliki hubungan yang
baik dengan para staf pada saat pelaksanaan audit
intern?
15. Apakah auditor intern menguasai bidang dan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya?
16. Apakah auditor intern memiliki latar belakang
akuntansi dalam melakukan audit intern?
17. Apakah setiap hasil audit yang telah dilakukan
auditor intern akan disampaikan kepada bagian
yang terkait?
Program Audit Intern
18. Apakah dalam program audit terdapat:
a. Tujuan audit
b. Prosedur audit
c. Tahap audit
d. Ruang lingkup audit
e. Staffing
f. Schedulling
19. Apakah auditor intern bersedia melakukan
program audit yang telah digunakan
sebelumnya?
20. Apakah program audit dibuat setiap
melaksanakan audit?
21. Apakah bagian audit intern menyusun program
audit yang akan dilakukan?
22. Apakah dalam penyusunan program audit
tersebut melibatkan pihak manajemen?
a. Tertulis
b. Sistematis
24. Apakah waktu pembuatan program audit:
a. Sebelum memulai pengambilan sekilas atas
fisik
b. Pada waktu melakukan pengambilan sekilas
atas fisik
c. Sesudah melakukan pengambilan sekilas atas
fisik
25. Apakah dalam program audit yang disusun
terdapat suatu tujuan untuk mencapai hasil yang
efektif dan efisien?
26. Apakah di setiap pelaksanaan audit tersebut,
auditor intern memperoleh penugasan dari
atasan?
27. Apakah program audit memuat prosedur yang
harus diikuti auditor untuk mencapai tujuan
audit?
28. Apakah program audit memuat kriteria mengenai
kehematan, efisiensi, dan efektivitas?
29. Apakah program audit menghendaki penelaahan
atas pengendalian manajemen?
30. Apakah program audit yang telah dibuat dan
digunakan:
a. dapat dijadikan acuan pembuatan program
berikutnya
b. dapat digunakan lagi untuk pelaksanaan audit
berikutnya
intern dilakukan secara rutin?
32. Apakah auditor intern mendapatkan persetujuan
dari direktur perusahaan dalam pembuatan
program audit?
33. Apakah program pelaksanaan audit telah
diuraikan dengan jelas?
34. Apakah dalam melaksanakan audit, auditor intern
mengetahui tujuan yang telah ditetapkan sudah
tercapai?
35. Apakah auditor intern selalu mengadakan
peninjauan dan evaluasi terhadap hasil kerjanya?
Pelaksanaan Audit Intern
36. Apakah auditor intern dalam melakukan audit
memastikan bahwa sumber yang ada di dalam
perusahaan telah digunakan secara efektif dan
efisien?
37. Apakah dalam pelaksanaan audit intern selalu
dilakukan secara mendadak tanpa harus ada
pemberitahuan terlebih dahulu?
38. Apakah auditor intern berkonsultasi kepada
direktur atas program auditnya?
Laporan Hasil Audit Intern
39. Apakah laporan-laporan audit yang disajikan
didukung dengan adanya bukti-bukti yang nyata?
40. Apakah laporan audit memuat kesimpulan dan
temuan yang objektif?
41. Apakah laporan audit dibuat secara tertulis dan
42. Apakah setelah audit selesai, laporan hasil audit
langsung dikeluarkan?
43. Apakah di dalam laporan audit tercantum koreksi
dan rekomendasi yang perlu diperbaiki?
Kegiatan dan Tindak Lanjut
44. Apakah pada periode sebelumnya rekomendasi
yang diajukan auditor intern seluruhnya ditindak
lanjuti?
45. Apakah auditor intern memberitahukan objek
yang akan diaudit mengenai resiko yang terjadi
jika rekomendasi tidak dilaksanakan?
46. Apakah ada penyelesaian alternatif jika
rekomendasi ditolak / jika dalam jangka waktu
yang cukup lama tidak dilakukan tindak lanjut?
47. Apakah hasil pemantauan dan perkembangan
tindak lanjut atas rekomendasi yang diajukan,
dilaporkan kepada Direktur?
48. Untuk melakukan tindak lanjut atas rekomendasi
yang diajukan apakah memperhitungkan terlebih
dahulu biaya yang harus dikeluarkan dengan
manfaat yang diperoleh?
49. Apakah saran dan rekomendasi yang
disampaikan kepada top management mendapat
tanggapan yang positif?
50. Apakah auditor intern melakukan review
terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil audit?
51. Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan
tindak lanjut?
dari auditor intern tersebut:
a. selalu dilaksanakan
b. jarang dilaksanakan
c. tidak perlu dilaksanakan
53. Apakah usul-usul yang diberikan dan diuraikan
oleh auditor intern mendapatkan tanggapan dari
pihak yang bersangkutan?
54. Apakah setelah mendapatkan usul dan saran dari
auditor intern bagian yang bersangkutan
konsistensi dalam melakukan perbaikan?
55. Apakah perubahan yang dilakukan bagian yang
bersangkutan merupakan saran atau usul yang
dikemukakan oleh auditor intern?
56. Apakah temuan audit yang ada dikonfirmasikan
kepada setiap bagian yang terkait?
57. Apakah auditor intern ikut mengawasi dan
melaporkan hasil dari pengawasan yang
dilakukan jika saran yang diberikan auditor
DAFTAR PERTANYAAN PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN
VARIABEL DEPENDEN
Berilah tanda silang (• ) pada salah satu angka (1,2,3) untuk pilihan jawaban yang anda kehendaki.
3 = Y = Ya
2 = RR = Ragu-Ragu
1 = T = Tidak
No. Pertanyaan
Y
3
RR
2
T
1
Lingkungan Pengendalian
1. Apakah pimpinan menunjukkan komitmen
terhadap integritas dan nilai etika?
2. Apakah pimpinan menunjukkan rasa tanggung
jawab yang besar?
3. Apakah pimpinan melakukan upaya untuk
mengurangi adanya dorongan dan godaan untuk
melakukan tindakan penyimpangan bagi para
staf-nya?
4. Apakah setiap penyimpangan yang terjadi selalu
diselidiki dan ditindaklanjuti?
5. Apakah di dalam perusahaan terdapat struktur
organisasi yang menjelaskan wewenang dan
tanggung jawab tiap-tiap bagian dalam
perusahaan?
6. Apakah struktur organisasi telah menunjukkan
pemisahan fungsi antara fungsi otorisasi,
pencatatan, dan penyimpanan aktiva?
7. Apakah wewenang dan tanggung jawab telah
8. Apakah karyawan diberikan penjelasan mengenai
tugas dan wewenangnya?
9. Apakah setiap personel pada perusahaan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai?
10. Apakah falsafah dan gaya operasi manajemen
memberikan tanda yang jelas kepada pegawai
tentang pentingnya suatu pengendalian intern?
11. Apakah setiap personel memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan
perusahaan?
12. Apakah manajemen mempunyai pertimbangan
terhadap tingkat kompetensi yang diisyaratkan
dari pekerjaan tertentu?
13. Apakah manajemen bersedia untuk melakukan
penyesuaian laporan keuangan jika terjadi salah
saji material?
Tujuan Pengendalian Intern
a. Pelaporan Keuangan Yang Handal
14. Apakah setiap transaksi penjualan yang dicatat
adalah sah dan benar terjadi?
15. Apakah setiap transaksi penjualan telah
diotorisasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh
perusahaan?
16. Apakah setiap transaksi penjualan yang terjadi
telah dicatat seluruhnya?
17. Apakah setiap transaksi penjualan telah dinilai
sesuai dengan tujuan perusahaan?
penjualan barang telah dilakukan dengan cara
komputerisasi?
19. Apakah terdapat bukti yang dapat diandalkan
atas pembayaran barang?
20. Apakah dilakukan audit terhadap alat-alat
pengendalian yang digunakan untuk
mendapatkan, mengidentifikasikan, dan juga
mengukur informasi penjualan?
b. Taat Kepada Peraturan Perundang-undangan
Yang Berlaku
21. Apakah setiap sistem dan prosedur penjualan
telah dilaksanakan dan ditaati oleh seluruh
karyawan perusahaan?
22. Apakah peraturan kepegawaian yang ditetapkan
perusahaan telah ditaati oleh seluruh karyawan
perusahaan?
23. Apakah perusahaan sudah membayar pajak
dalam jumlah yang tepat dan tepat waktu?
c. Efisiensi dan Efektivitas Dalam Penjualan
1. Tercapainya Target Penjualan
24. Apakah dilakukan perbandingan antara target
penjualan dengan realisasinya?
25. Apakah perbandingan-perbandingan itu selalu
menghasilkan tindakan yang korektif?
26. Apakah dilakukan analisa terhadap selisih yang
terjadi?
27. Apakah dalam catatannya telah menunjukkan
peningkatan dalam hal angka penjualan?
disusun dan dilaksanakan sebaik mungkin?
29. Apakah dengan dilakukan audit intern telah
membantu efektivitas penjualan?
30. Perusahaan menyusun anggaran (budget)
penjualan setiap:
a. satu bulan
b. triwulan
c. kuartal
31. Apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
hasil penjualan yang ditetapkan?
32. Apakah perusahaan membuat target penjualan
secara jelas?
33. Apakah target penjualan tersebut selalu
dibandingkan dengan target yang sebelumnya?
34. Apakah perbandingan antara hasil penjualan
tahun lalu dengan tahun berikutnya sudah cukup
efektif?
2. Biaya Penjualan
35. Apakah setiap pengeluaran yang terjadi selalu
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
36. Apakah perusahaan membandingkan biaya
dengan hasil penjualan secara rutin?
37. Apakah persentase suatu biaya yang didapat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya?
38. Apakah setiap pengeluaran (biaya) yang terjadi
diotorisasikan juga kepada Direktur perusahaan
tersebut?
39. Apakah ada keluhan dari pelanggan mengenai
aktivitas perusahaan?
40. Apakah ada keluhan dari pelanggan mengenai
hasil produksi PT. Akari Indonesia?
41. Apakah para pelanggan telah mendapatkan
pelayanan yang layak?
42. Apakah perusahaan telah melakukan berbagai
upaya untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan?
43. Apakah selama ini konsumen merasa puas
mengenai:
a. Harga produk
b. Kualitas produk
44. Apakah pelanggan sering mengeluh terhadap
pelayanan yang telah diberikan?
45. Apakah keluhan dari pelanggan tersebut dapat
diatasi perusahaan?
4. Ketepatan Waktu
a. Ketepatan Waktu Selesai
46. Apakah produk yang telah dipesan oleh bagian
penjualan diselesaikan tepat pada waktunya oleh
bagian produksi?
47. Pernahkah terjadi keterlambatan dalam waktu
penyelesaian produk yang dipesan oleh bagian
penjualan?
b. Ketepatan Pengiriman
48. Apakah penyerahan barang diserahkan tepat pada
49. Apakah bila terjadi keterlambatan penyerahan
barang, perusahaan mengetahui hal-hal yang
menjadi penyebabnya?
50. Apakah bila terjadi keterlambatan penyerahan
barang, perusahaan akan mengambil tindak lanjut
untuk mempertanggung jawabkan kepada calon
pembeli?
5. Laba Optimal Perusahaan
51. Apakah perusahaan telah mencapai laba yang
optimal dalam bidang penjualan?
52. Apakah perusahaan tersebut dapat menjual
produknya secara optimal?
53. Apakah analisa penjualan yang dilaksanakan
dapat juga memberikan bantuannya kepada
manajemen penjualan dalam hal menetapkan
anggaran penjualan menyeluruh yang sesuai serta
melaporkan penyesuaian pelaksanaan dengan
rencana?
54. Apakah dalam pengendalian intern juga perlu
dipertimbangkan investasi yang digunakan dalam
perusahaan?
55. Apakah pengendalian intern penjualan
menghasilkan suatu laba yang optimal yang
diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian
yang sesuai dan diharapkan atas investasi?
56. Apakah penggunaan tingkat pengembalian atas
investasi merupakan suatu cara yang cocok untuk
mengukur prestasi kinerja manajemen?
pendapatan yang wajar atas dana-dana yang telah
digunakan?
6. Peningkatan Pangsa Pasar
58. Apakah tingkat pengembalian atas investasi
mencapai sasaran yang diharapkan perusahaan?
59. Apakah produk yang dijual telah dipasarkan
secara luas?
60. Apakah produk yang dijual mengalami
peningkatan di daerah pemasarannya?
Penetapan Resiko
61. Apakah terdapat tindakan dari manajemen untuk
mengurangi resiko yang akan dihadapi?
62. Apakah manajemen cepat tanggap terhadap
resiko usaha yang disebabkan oleh:
a. Peraturan dan perundang-undangan baru?
b. Karyawan yang tidak kompeten?
c. Sistem informasi?
e. Restruktur perusahaan?
63. Apakah manajemen menetapkan resiko sebagai
bagian dari perancangan dan pengoperasian
pengendalian intern untuk meminimalkan salah
saji dan ketidak beresan yang mungkin dapat
timbul?
64. Apakah manajemen perusahaan telah
memperkirakan akibat yang akan timbul dari
setiap resiko yang ditetapkan?
65. Apakah manajemen perusahaan melakukan
pengidentifikasian tindakan pengendalian intern
yang akan dihadapi?
66. Apakah manajemen perusahaan telah
memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh
atas suatu pengendalian yang telah ditetapkan
perusahaan?
67. Apakah keuntungan yang diperoleh lebih besar
dibandingkan biaya yang telah dikeluarkan untuk
melaksanakan pengendalian tersebut?
68. Apakah perusahaan telah melakukan verifikasi
terhadap data penjualan dengan computer?
Informasi dan Komunikasi
69. Apakah perusahaan memiliki sistem informasi
akuntansi yang memadai untuk mendukung
pelaksanaan aktivitas perusahaan?
70. Apakah terdapat komunikasi dua arah antara
atasan dan bawahan?
71. Apakah informasi yang dihasilkan tepat waktu
pada saat dibutuhkan?
72. Apakah data penjualan yang terkumpul dapat
dijadikan informasi untuk penyusunan laporan
penjualan?
73. Apakah dokumen dan juga catatan dijadikan
sebagai alat komunikasi pada antar bagian /
departemen?
74. Apakah informasi yang dihasilkan tepat waktu
pada saat yang dibutuhkan?
75. Apakah pengendalian intern penjualan telah
menyediakan data yang andal sesuai dengan yang
76. Apakah ada otorisasi harga penjualan beserta
dengan perubahannya?
Aktivitas Pengendalian
77. Apakah terdapat pemisahan tugas yang jelas
antara fungsi penjualan dengan fungsi:
a. Pencatatan piutang?
b. Penerimaan kas?
c. Akuntansi?
78. Apakah pemberian kredit diperiksa sebelum
pesanan disetujui?
79. Apakah ada pencatatan terhadap pengeluaran
barang?
80. Apakah semua barang yang keluar menggunakan
dokumen pengeluaran barang?
81. Apakah formulir di bawah ini:
a. faktur penjualan
b. surat jalan
diberi nomor urut?
82. Apakah pencatatan penjualan berdasarkan faktur
penjualan dan surat jalan yang telah diperiksa?
83. Apakah faktur penjualan disiapkan oleh staf yang
tidak menangani:
a. Pengiriman barang?
b. Pembukuan piutang?
c. Penanganan kas?
84. Apakah faktur penjualan diperiksa atas:
a. perkalian dan penjumlahannya?
b. syarat pembayaran waktu?
d. jumlah barang yang dibandingkan dengan
jumlah yang tertera dalam faktur?
85. Apakah nota retur penjualan diperlukan
persetujuan oleh pejabat yang berwenang?
86. Apakah setiap retur penjualan dibuatkan
dokumennya?
87. Apakah setiap transaksi penjualan yang
dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan?
88. Apakah penerimaan uang harian selalu
disetorkan ke bank pada hari kerja berikutnya?
89. Apakah perusahaan menetapkan harga jual,
sistem penjualan, dan diskon penjualan selalu
ditetapkan dan disetujui oleh pejabat yang
berwenang?
90. Apakah perusahaan menetapkan tujuan akan
pencapaian laba dari hasil penjualan?
91. Apakah seluruh kemampuan penjualan
ditunjukkan kepada upaya untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen?
92. Apakah perusahaan melakukan promosi sesuai
dengan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan?
93. Apakah target penjualan dibuat setiap bulan?
94. Apakah usaha perusahaan dalam meningkatkan
penjualan dilakukan dengan cara kegiatan
promosi?
95. Apakah kegiatan promosi tersebut menghasilkan
peningkatan penjualan yang diharapkan?
96. Apakah setiap jurnal dilakukan penjumlahan
dan catatan tambahan?
97. Apakah gudang dalam keadaan terkunci dan
dijaga oleh petugas yang kompeten?
Pemantauan
98. Apakah perusahaan:
a. Mengawasi kinerja karyawannya?
b. Memberi penilaian atas kinerja
karyawannya?
c. Mengawasi atas kinerja karyawannya dalam
kegiatan penjualan?
99. Apakah dilakukan inspeksi mendadak untuk
memastikan bahwa pengendalian intern berjalan
dengan semestinya?
100. Apakah dilakukan perbaikan terhadap berbagai
kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian
intern perusahaan?
101. Apakah pelaksanaan pengendalian intern
perusahaan sudah mencapai tujuan perusahaan?
102. Apakah pemantauan yang berkaitan dengan
penilaian efektivitas rancangan dan pengendalian
intern telah dilaksanakan secara periodik dan
terus menerus oleh manajemen?
103. Jika terjadi penyimpangan antara rancangan
dengan pengendalian intern, apakah dilakukan
tindak lanjut terhadap penyimpangan tersebut?
104. Apakah kekurangan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan manajemen telah sesuai dengan apa
Jawaban Responden (Untuk Variabel Dependen)
No. Kuesioner 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
2 Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
3 Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
5 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
6 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
7 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
8 Y R Y R Y Y Y Y Y R
9 Y Y Y R Y Y Y R Y Y
10 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
11 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
12 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
13 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
14 Y Y R Y Y R Y Y Y Y
15 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
16 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
17 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
18 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
19 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
20 R Y R Y R Y R Y R Y
21 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
22 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
23 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
24 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
25 Y Y Y Y Y R Y R Y R
26 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
27 R Y R Y R Y R Y R Y
28 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
29 Y T Y T Y R Y T Y Y
30 a. Y Y Y R Y Y Y Y Y R
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
c. R Y R Y R Y R Y R Y
31 R Y Y Y R Y Y Y Y Y
32 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
33 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
34 R Y T Y Y Y R Y R Y
35 Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
37 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
38 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
39 T R T T T Y T R T R
40 T T T T T T R T R Y
41 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
42 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
43 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
44 T Y T T T Y T T T T
45 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
46 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
47 T T T R T T T T Y T
48 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
49 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
50 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
51 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
52 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
53 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
54 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
55 Y Y Y Y Y Y R Y Y Y
56 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
57 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
58 Y Y R R Y Y Y Y Y Y
59 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
60 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
61 Y R Y Y Y Y Y Y R Y
62 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y T Y Y Y Y R Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
d. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
63 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
64 Y Y Y Y T R Y T Y Y
65 Y T Y Y Y Y Y Y Y Y
66 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
67 R Y Y Y R Y R Y R Y
68 Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
69 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
70 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
71 Y Y Y Y Y Y Y R Y Y
72 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
73 Y R Y T Y R Y Y Y Y
75 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
76 Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
77 a. R Y Y R Y R Y R Y R
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
78 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
79 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
80 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
81 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
82 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
83 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
84 a. Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
c. Y Y R Y Y Y Y Y Y Y
d. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
85 Y Y Y Y Y Y Y R Y R
86 Y Y Y Y T Y Y Y Y Y
87 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
88 Y Y Y R Y Y R Y R Y
89 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
90 Y R Y Y Y Y Y Y Y Y
91 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
92 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
93 R Y Y Y Y R Y Y Y Y
94 Y Y Y R Y Y Y T Y T
95 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
96 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
97 Y Y Y R Y Y Y Y Y Y
98 a. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
b. Y Y Y Y Y R Y Y Y Y
c. Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
99 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
100 Y Y Y Y R Y Y Y Y Y
101 R Y Y R Y R Y Y Y Y
102 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
103 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
No.
Kuesioner Ya
Ragu-Ragu Tidak Nilai
1 10 0 0 30
2 9 1 0 29
3 9 1 0 29
4 10 0 0 30
5 9 1 0 29
6 10 0 0 30
7 10 0 0 30
8 7 3 0 27
9 8 2 0 28
10 10 0 0 30
11 10 0 0 30
12 10 0 0 30
13 10 0 0 30
14 8 2 0 28
15 10 0 0 30
16 10 0 0 30
17 9 1 0 29
18 10 0 0 30
19 10 0 0 30
20 5 5 0 25
21 10 0 0 30
22 10 0 0 30
23 10 0 0 30
24 10 0 0 30
25 7 3 0 27
26 10 0 0 30
27 5 5 0 25
28 10 0 0 30
29 6 2 2 24
30 a. 8 2 0 28
b. 10 0 0 30
c. 5 5 0 25
31 8 2 0 28
32 10 0 0 30
33 10 0 0 30
34 6 3 1 25
35 9 1 0 29
36 10 0 0 30
37 10 0 0 30
39 1 3 6 15
40 1 2 7 14
41 10 0 0 30
42 10 0 0 30
43 a. 10 0 0 30
b. 10 0 0 30
44 2 0 8 14
45 10 0 0 30
46 10 0 0 30
47 1 1 8 13
48 10 0 0 30
49 10 0 0 30
50 10 0 0 30
51 10 0 0 30
52 10 0 0 30
53 9 1 0 29
54 10 0 0 30
55 9 1 0 29
56 10 0 0 30
57 10 0 0 30
58 8 2 0 28
59 10 0 0 30
60 10 0 0 30
61 8 2 0 28
62 a. 10 0 0 30
b. 8 1 1 27
c. 10 0 0 30
d. 10 0 0 30
63 10 0 0 30
64 8 1 1 27
65 9 0 1 28
66 10 0 0 30
67 6 4 0 26
68 9 1 0 29
69 9 1 0 29
70 9 1 0 29
71 9 1 0 29
72 10 0 0 30
73 7 2 1 26
74 10 0 0 30
75 9 1 0 29
77 a. 5 5 0 25
b. 10 0 0 30
c. 10 0 0 30
78 10 0 0 30
79 10 0 0 30
80 10 0 0 30
81 a. 10 0 0 30
b. 10 0 0 30
82 10 0 0 30
83 a. 10 0 0 30
b. 9 1 0 29
c. 10 0 0 30
84 a. 9 1 0 29
b. 9 1 0 29
c. 9 1 0 29
d. 10 0 0 30
85 8 2 0 28
86 9 0 1 28
87 10 0 0 30
88 7 3 0 27
89 10 0 0 30
90 9 1 0 29
91 9 1 0 29
92 10 0 0 30
93 9 2 0 31
94 8 1 2 28
95 10 0 0 30
96 10 0 0 30
97 10 0 0 30
98 a. 10 0 0 30
b. 9 1 0 29
c. 10 0 0 30
99 10 0 0 30
100 9 1 0 29
101 7 3 0 27
102 10 0 0 30
103 10 0 0 30
104 6 4 0 26
Jawaban Responden
(Untuk Variabel Independen)
No.
Kuesioner Responden Nilai
1 a. Y 3
b. Y 3
c. Y 3
d. T 1
2 a. Y 3
b. T 1
c. T 1
3 Y 3
4 Y 3
5 Y 3
6 a. T 1
b. T 1
c. T 1
7 T 1
8 T 1
9 a. Y 3
b. Y 3
c. R 2
10 Y 3
11 Y 3
12 Y 3
13 Y 3
14 Y 3
15 Y 3
16 Y 3
17 Y 3
18 a. Y 3
b. Y 3
c. Y 3
d. Y 3
e. Y 3
f. Y 3
19 Y 3
20 Y 3
21 Y 3
22 Y 3
23 a. Y 3
24 a. Y 3
b. Y 3
c. R 2
25 Y 3
26 Y 3
27 Y 3
28 Y 3
29 Y 3
30 a. Y 3
b. Y 3
31 Y 3
32 Y 3
33 Y 3
34 Y 3
35 Y 3
36 Y 3
37 Y 3
38 Y 3
39 Y 3
40 Y 3
41 Y 3
42 Y 3
43 Y 3
44 Y 3
45 Y 3
46 Y 3
47 Y 3
48 Y 3
49 Y 3
50 Y 3
51 Y 3
52 a. Y 3
b. Y 3
c. T 1
53 Y 3
54 Y 3
55 Y 3
56 Y 3
57 Y 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi
sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia sehari-hari, situasi yang
kurang menguntungkan dan persaingan yang semakin ketat ini dimanfaatkan oleh para
produsen dengan berlomba-lomba membangun perusahaan elektronik dalam memenuhi
kebutuhan manusia akan teknologi dan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.
Hal tersebut menjadikan perdagangan barang-barang elektronik semakin meningkat dari
waktu ke waktu. Setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan nilai yang berkaitan
dengan penyediaan produk dan jasa yang dibutuhkan konsumennya.
Tujuan suatu perusahaan didirikan pada umumnya untuk memperoleh laba. Laba
didapat apabila pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan pendapatan tersebut. Pendapatan ini merupakan dana bagi perusahaan
untuk dapat terus menjalankan kegiatan operasinya demi kelangsungan hidup
perusahaan tersebut (Asas Going-Concern). Dengan demikian diharapkan suatu
perusahaan akan dapat berkembang semakin besar, sehingga keuntungan yang akan
dicapai dapat lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh sebelumnya.
Penjualan merupakan suatu fungsi yang sangat penting atau menentukan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Apalagi dalam era globalisasi ekonomi saat ini, perusahaan
menghadapi perusahaan-perusahaan lain. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan
adalah meningkatkan penjualan. Agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
usahanya, maka diperlukan suatu alat bantu dalam mengendalikan perusahaan. Untuk itu
perlu sekali adanya suatu pengendalian intern yang memadai, karena apabila
pengendalian intern tidak tepat dalam melakukan penjualan maka dapat mengakibatkan
halangan bagi perusahaan dalam aktivitas penjualan. Dengan kata lain, pengendalian
intern penjualan harus dilakukan seefektif mungkin untuk mendapatkan laba yang
optimal.
Dalam hal ini, pengendalian intern bukanlah satu-satunya alat yang dapat
meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan,
pengendalian intern hanya dapat menekan sekecil mungkin terjadinya kesalahan atau
penyelewengan yang mungkin terjadi.
Dengan berkembangnya perusahaan dan meningkatnya aktivitas perusahaan akan
mengakibatkan timbulnya berbagai masalah dan operasi perusahaan menjadi semakin
rumit. Pimpinan perusahaan yang sebelumnya dapat mengawasi seluruh aktivitas
perusahaan sekarang mempunyai kemampuan terbatas. Hal demikian mendorong
pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab
kepada bawahannya.
Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik tanpa ada pengawasan dari
pihak manajemen. Manajemen bertanggung jawab terhadap pengendalian intern dalam
tidak dapat melaksanakan fungsi pengawasan sendiri. Oleh karena itu diperlukan adanya
fungsi audit intern yang dapat membantu manajemen melaksanakan tugasnya.
Audit intern ini timbul karena keterbatasan manajemen dalam mengendalikan
aktivitasnya sehingga fungsi audit intern sangat diperlukan sebagai alat bantu
manajemen dalam pengendalian perusahaan. Audit intern merupakan suatu fungsi staf
yang mempunyai wewenang untuk mengawasi pengendalian intern. Fungsi staf audit
intern tidak hanya melakukan penilaian dan audit terhadap berbagai catatan, prosedur,
pelaksanaan dari kebijakan dan rencana perusahaan, melainkan juga memberikan
informasi yang objektif dan saran-saran yang berguna bagi perusahaan khususnya dalam
siklus penjualan.
Bertitik tolak pada hal-hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu audit intern terhadap penjualan pada sebuah perusahaan elektronik,
yang berlokasi di Bandung. Maka penulis memberi judul skripsi ini, yaitu:
”PERANAN AUDIT INTERN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN
DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN
(Studi Kasus pada PT. AKARI INDONESIA Cabang Bandung)
1.2.Identifikasi Masalah
Penelitian yang dilakukan terhadap pengendalian intern di PT. Akari Indonesia
dimaksudkan untuk meneliti masalah sebagai berikut:
2. Apakah pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan perusahaan telah
memadai?
3. Sampai seberapa jauh pelaksanaan audit intern sebagai alat bantu manajemen
dalam menunjang pengendalian intern atas penjualan?
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian pada PT. Akari
Indonesia mengenai peranan audit intern adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana pengendalian intern yang diterapkan perusahaan.
2. Mengetahui bagaimanakah pengendalian intern atas penjualan yang dijalankan
oleh perusahaan.
3. Mengetahui sampai seberapa jauh peranan audit intern sebagai alat bantu
manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan.
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan berguna bagi:
1. Bagi Penulis:
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana akuntansi jenjang S-1 di
Universitas Kristen Maranatha.
b. Untuk mengevaluasi serta menganalisa Pengendalian Intern yang telah
pelajari dalam rangka pengambilan kesimpulan dan saran atas dasar
penelitian.
c. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengendalian intern dan audit
intern serta untuk memperoleh data yang memadai guna menarik kesimpulan
mengenai peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam
menunjang pengendalian intern penjualan.
2. Bagi Perusahaan:
Untuk dapat memberikan masukan berupa saran-saran kepada manajemen yang
dapat dimanfaatkan oleh PT. Akari Indonesia dalam meningkatkan pengendalian
intern perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain:
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi
untuk menambah pengetahuan praktis atas penerapan pengendalian intern,
khususnya atas audit intern.
1.5.Kerangka Pemikiran
Perusahaan umumnya didirikan dalam skala kecil di mana pelaksanaan operasi
sehari-hari perusahaan dikelola oleh pemiliknya sendiri. Seiring dengan
perkembangannya, perusahaan menjadi perusahaan berskala menengah atau pun menjadi
perusahaan yang besar. Pada saat perusahaan berkembang, aktivitas yang terjadi dalam
perusahaan menjadi semakin banyak dan semakin kompleks. Di saat seperti itu, pemilik
keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Karena keterbatasan tersebut maka pemilik
mencari pihak yang dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan,
pihak tersebut adalah manajemen (pengelola).
Untuk mengawasi aktivitas penjualan ini diperlukan suatu pengendalian intern
yang memadai, untuk mengelola penjualan produk dengan baik. Pengendalian ini harus
dilakukan oleh pihak manajemen, karena pengendalian ini dapat berfungsi untuk
melindungi harta perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi,
meningkatkan efisiensi operasi perusahaan dan ketaatan pada kebijakan manajemen
yang telah digariskan.
Dengan berkembangnya perusahaan, maka kegiatan penjualan juga semakin
meningkat. Hal demikian memerlukan penanganan khusus, mengingat ruang lingkup
perhatian manajemen yang terbatas dalam mengendalikan perusahaan. Kenyataan ini
mengakibatkan pimpinan mendelegasikan sebagian wewenang kepada para bawahan
disertai dengan pengawasan yang memadai. Adanya pengendalian intern yang memadai
akan dapat mengurangi terjadinya kesalahan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dan dapat mendeteksi kesalahan
serta mengatasinya sedini mungkin.
Tujuan pengendalian intern dapat tercapai jika pelaksanaan seluruh prosedur dan
metode yang menjadi unsur itu sendiri, benar-benar sesuai dengan semestinya. Agar
pengendalian intern dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka diperlukan adanya audit
Adanya fungsi audit intern yang berjalan baik, dapat memberikan alternatif
tindakan yang terbaik bagi manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan
pengendalian intern perusahaan yang bersangkutan. Bertitik tolak dari dasar pemikiran
di atas, penulis dapat mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Jika audit intern
sebagai alat bantu manajemen dilaksanakan secara memadai maka akan
menunjang pengendalian intern penjualan.”
1.6.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif,
yaitu suatu metode dengan cara mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data
sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan
informasi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu:
1). Penelitian lapangan (Field Research) yaitu suatu cara untuk memperoleh data
primer dengan meninjau secara langsung objek penelitian. Data tersebut
diperoleh dengan cara:
i. Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak manajemen
perusahaan yang mendalami bidang yang berkaitan dengan objek yang
diteliti.
Penulis melakukan pengamatan fasilitas fisik dan meninjau pelaksanaan
kegiatan perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan penjualan.
iii. Questionaire
Penulis membuat questionaire yang diberikan kepada pihak-pihak
tertentu yang berhubungan dengan pertanyaan yang tercantum dalam
questionaire.
iv. Penelitian dokumen perusahaan
Penulis mengumpulkan dan mempelajari dokumen perusahaan yang
berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini.
2). Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu teknik pengumpulan data
dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan kepustakaan untuk memperoleh
data sekunder, seperti literature, buku-buku referensi, dan sumber-sumber lain
yang dapat digunakan sebagai pedoman dan dasar pemikiran teoritis dalam
melihat, membahas serta menganalisis masalah yang diteliti.
1.7.Lokasi Penelitian
Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini dilaksanakan pada PT. Akari
Indonesia yang bergerak di bidang distribusi, pelayanan, dan pemasaran produk Akari
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah mengkaji lebih jauh mengenai pengendalian intern penjualan, dan juga peranan audit intern sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia, serta hasil pengujian hipotesa maka penulis menarik kesimpulan secara umum bahwa:
1. Pengendalian intern penjualan dalam perusahaan cukup memadai, karena adanya dukungan dari faktor-faktor berikut ini:
a. Struktur organisasi perusahaan yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian dalam perusahaan.
b. Adanya pemisahan fungsi yang memadai antara fungsi operasi penjualan, fungsi pencatatan, fungsi penyimpanan barang.
c. Prosedur otorisasi yang ada cukup memadai yaitu dengan ditetapkannya kebijakan-kebijakan dan prosedur pelaksanaan serta pencatatan-pencatatan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyelewengan (fraud).
d. Digunakannya dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang cukup memadai serta dapat dipertanggungjawabkan.
manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian yang diterapkan di perusahaan serta dapat memberikan penilaian juga saran-saran perbaikan yang berguna bagi kepentingan manajemen.
2. Audit intern sebagai salah satu unsur pengendalian intern telah berperan dalam fungsinya sebagai alat manajemen dalam menunjang pengendalian intern penjualan. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kedudukan auditor intern yang khusus dalam struktur organisasi perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf yang mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Direktur, dan auditor intern tersebut tidak mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada para bawahan. Dengan demikian kedudukan auditor intern tersebut memenuhi syarat independen.
b. Auditor intern dalam perusahaan adalah seorang yang profesional sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mempunyai kemampuan teknis yang tinggi yang merupakan syarat bagi seorang auditor intern yang berhasil.
c. Manajemen memberikan dukungan terhadap auditor intern. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan hasil audit intern yang disampaikan kepada Direktur dan tindakan yang dilakukan oleh direktur selanjutnya. Laporan auditor intern juga merupakan bahan pertimbangan bagi keputusan yang akan diambil oleh manajemen.
intern tersebut diatas, terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada baik pada pengendalian intern penjualan maupun pada pelaksanaan audit intern dalam perusahaan. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa kelemahan yang ada:
1. Usulan perbaikan yang disampaikan oleh audit intern, kadang-kadang lambat dijalankan oleh pimpinan atau manajemen, jika tanggapan pimpinan lambat, maka akan berakibat semangat kerja audit intern menurun.
2. Bagian accounting juga merangkap sebagai bagian keuangan. Dimana fungsi pencatatan dan penerimaan uang dipegang oleh bagian accounting. Seharusnya perusahaan mempunyai bagian keuangan yang khusus mengurusi keuangan perusahaan.
3. Karena departemen audit intern PT. Akari menangani audit kantor pusat dan kantor cabang, oleh karena itu sebaiknya frekuensi audit intern ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
4. Pengendalian intern penjualan pada PT. Akari Indonesia masih memiliki kelemahan yaitu tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian kredit.
5.2. Saran
berdasarkan hasil audit intern sehingga para pelaksana operasi pada bagian penjualan, dan prosedur pengiriman barang dapat lebih efektif serta karyawan dapat benar-benar melaksanakan tugasnya.
2. Frekuensi audit intern sebaiknya ditingkatkan dan direncanakan dengan sebaik mungkin.
3. Antara bagian penjualan dan bagian kredit sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan dapat dihindari.
Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, 1991, Auditing An Integrated Approach, 6th Edition, New Jersey: Prenctice Hall Inc.
Arens, A Alvin and James K Loebbecke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu, edisi 6,
alih bahasa oleh AmirAbadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta.
Arens, Alvin A.; Elder, Randal J. and Beasley, Mark S., 2003, Auditing: An Integrated
Approach, 9th Edition, United States of America: Pearson Education Inc.
Brink, Victor Z and Witt Herbert, 1982, Modern Internal Auditing Appraisal Operation
& Control, 4th Edition, A. Ronald Press Publication: New York, Mill Valley, California.
Cashin, James A., Neuwrith, Paul D. and Levy, John Fuck, 1988, Chasin’s Handbook
for Auditors, 2th Edition, Singapore: Mc Graw-Hillbook Co.
Cushing, Bany E. and Romney, Marshall B., 1990, Accounting Information System, 5th
Edition, by Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Hartadi, Bambang, 1991, Internal Auditing, Suatu Tinjauan Sistem Informasi Manusia
dan Cara Pelaporannya, Edisi pertama, Yogyakarta: Andi Offset.
Heckert, J. Brooks, Wilson, James D. and Campbell, 1990, Controllership, Tugas
Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, diterjemahkan oleh Gunawan Hutauruk, Penerbit Erlangga.
Holmes, Arthur W. and Burn, David C., 1979, Auditing Standard And Procedure, 9th
Edition.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Standar Profesional Akuntan Publik: Standar
Auditing, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kosasih, Ruchyat, Drs.,Ak. , 1993, Auditing Prinsip dan Prosedur, edisi lengkap,
Bandung.
Kotler, Philip and Garu Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke-8,
Jakarta, Erlangga.
La. Midjan, M.S. Ak., dan Drs. Azhar Susanto, MBus., Ak., 1997, Sistem Informasi
Akuntansi I,Edisi ke 9, Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi,Bandung.
Matz, Adolph and Milton F Usry, 1984, Cost Accounting: Planning and Control, 8th
Brace Javanovich, San Diego.
Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, Yogyakarta: Badan Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Saladin, Djasmin Drs., 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian, Linda Kkarya Bandung.
Tuanakotta, Theodorus M., 1982, Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik,
Edisi 3, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tugiman, Hiro Dr., Ak., 2002, Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit,
Institut Pendidikan dan Pelatihan Audit dan Manajemen.
Willson, D James and John B Campbell, 1989, ControIIership: The Work of the