• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. LAJ serta pembahasan yang berlandaskan teori, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Audit internal atas persediaan barang jadi pada PT. LAJ telah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini dikarenakan audit internal sangat berperan dalam mengamankan persediaan barang jadi. Audit internal merupakan salah satu unsur dari pengendalian intern yang dapat mencegah pencurian-pencurian atas persediaan barang jadi. Audit internal sebagai karyawan independen ikut serta dalam proses stock opname bersama-sama dengan karyawan bagian gudang dan akuntansi. Jadi jika laporan stock opname menunjukkan jumlah persediaan yang tidak wajar, audit internal dapat mengambil tindakan korektif untuk menyelidikinya.

2. Peranan audit internal pada PT. LAJ dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi telah berperan dengan cukup baik. Hal ini didukung dengan hipotesis penelitian dapat diterima karena tingkat signifikansi menunjukkan hasil 0.049 ≤ 0.05 sehingga dapat disimpulkan “audit internal berperan dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Hasil regresi linear menunjukkan Ho ditolak sehingga H1 diterima.

Bab V / Kesimpulan dan Saran       

 

Peranan audit internal tersebut digambarkan sesuai dengan unsur-unsurnya yaitu:

a. Independensi

Struktur organisasi audit internal yang diterapkan pada PT. LAJ sudah mencerminkan independensi. Audit internal memiliki akses langsung untuk mengadakan pemeriksaan atas aktiva atau catatan perusahaan.

b. Kecakapan profesional

Auditor internal PT. LAJ telah memiliki kecakapan profesional yang memadai. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas karyawan dengan memberikan pelatihan agar kinerjanya sesuai dengan harapan pimpinan. c. Perencanaan dan program pemeriksaan

Auditor internal PT. LAJ selalu membuat perencanaan dan program pemeriksaan sebelum melaksanakan tugas, sehingga dapat melakukan pemeriksaan secara terarah dan teratur jadi pemeriksaan dapat selesai tepat waktu. Perencanaan tersebut harus disetujui oleh pimpinan setelah itu baru dapat dilaksanakan

d. Laporan hasil pemeriksaan

Auditor internal membuat laporan hasil pemeriksaan setelah selesai melaksanakan pemeriksaan. Laporan ini memuat ruang lingkup, tujuan pemeriksaan, dan disajikan secara jelas, ringkas, dan tepat waktu. Laporan ini juga menyajikan temuan dan kesimpulan atas pemeriksaan secara objektif, lengkap, dan akurat. Audit internal dapat memberikan saran yang membangun untuk perbaikan perusahaan.

Bab V / Kesimpulan dan Saran       

 

e. Followup (tindak lanjut)

Saran-saran dan kesimpulan yang diberikan dalam laporan pemeriksaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut. Follow up merupakan tahap akhir dari langkah kerja audit internal. Tindak lanjut merupakan keyakinan dari audit internal atas tindakan yang layak dan tepat dari hasil temuannya.

Pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. LAJ dapat dikatakan efektif karena telah sesuai dengan unsur-unsur:

a) Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas atas persediaan

PT. LAJ telah memiliki struktur organisasi yang jelas disertai dengan pemisahan fungsi dan uraian tugas.

b) Sasaran dan kebijaksaan persediaan

Sasaran dan kebijaksanaan persediaan ditetapkan dengan maksud untuk mempertahankan jumlah persediaan yang optimal dan kebijaksaan dalam melakukan stock opname.

c) Fasilitas penyimpanan dan penanganan persediaan

Fasilitas penyimpanan telah sesuai dengan keadaan dan bentuk persediaan. Denah gudang telah dirancang sebaik mungkin.

d) Klasifikasi dan identifikasi persediaan

Klasifikasi persediaan dibedakan menurut jenis barang dan kemasannya. e) Standarisasi dan simplikasi persediaan

PT. LAJ mengusahakan memelihara kontinuitas persediaan barang jadi untuk selalu menjaga jumlah persediaan yang optimal dan mencegah kelangkaan produk.

Bab V / Kesimpulan dan Saran       

 

Universitas Kristen Maranatha [81] f) Catatan dan laporan yang memadai

Metode pencatatan yang digunakan secara perpetual dengan metode penilaian FIFO. Catatan dan laporan dapat dijadikan dasar laporan mengenai pengelolaan persediaan barang jadi sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu manajemen yang bermanfaat.

g) Tenaga kerja yang memuaskan

Tenaga kerja yang diperoleh sangat efektif dan melalui proses pengujian terlebih dahulu, agar tenaga kerja yang dimiliki berkualitas dalam bidangnya.

5.2 Saran

Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada perusahaan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Pada gudang sebaiknya ditata ulang agar penempatan produk atau barang yang ada lebih tersusun secara rapi dan teratur.

2. Atap gudang sebaiknya diperbaiki agar tidak terus menerus bocor dan merusak barang persediaan.

3. Diadakan program pelatihan karyawan agar dapat meningkatkan kualitas dan kompeten di bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

Universitas Kristen Maranatha [82] DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin. A., James. K Locbbocke. (2006). Auditing and Integrated

Approach, 11th, Prenhall, New Jersey.

Arens, Alvin. A., James. K Locbbocke. (2003). Auditing dan Pelayanan

Verifikasi, edisi 9, Indeks, Jakarta.

Arens, Alvin. A., James. K Locbbocke. (2006). Auditing dan Pelayanan

Verifikasi, edisi 9, Indeks, Jakarta.

Agoes, Sukrisno. (1999). Auditing oleh Akuntan Publik, LP FEUI, Jakarta. Boynton and Kell. (2002). Modern Auditing, jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Brink, Victor. Z. and Herbert Witt. (1991). Modern Internal Auditing, Salemba Empat, Jakarta.

Cooper dan Emory (1996). Metode Penelitian Bisnis, Erlangga, Jakarta. Halim, Abdul. (2001). Auditing 2, UPP STIM YKPN, Jakarta.

Hasan Iqbal, (2002). Pokok-Pokok Materi Statisitik 2 (Statistik Inferensif), Bumi Aksara, Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Irdiantoro. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.

Komaruddin. (1996). Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke-2, Bina Aksara, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga

Jakarta.

Maynard Greg R. (1999). Internal Auditing as a Function of Risk Management,

Universitas Kristen Maranatha [83] Mcdonald, Malcom H.B., Warren J. Keegan. (2005). Prinsip-Prinsip Akuntansi,

Salemba Empat, Jakarta.

Messier, Glover (2005). Auditing and Assurance Service a Systematic Approach, 4th, Salemba Empat, Jakarta.

Santoso, Singgih. (2004). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS

11.5, Elex Media komputindo, Jakarta.

Sawyer B Lawrence. (2005). Internal Audit, Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Skousen. (2004). Intermediate Accounting, 15th, Salemba Empat, Jakarta. Sugiono. (2004). Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Tuanakotta, Theodorus M. (1982). Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan

Publik, Edisi ke-3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

Tugiman, Hiro. (2000). Pengenalan Internal Audit, Edisi ke-5, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2002). Pandangan Baru Internal Auditing, Kanisius, Yogyakarta. Widjayanto, Nugroho. (1991). Pemeriksaan Operasional Perusahaan, FEUI,

Jakarta.

Wilson, James D, dan John B. Campbell. (1991). Controllership: Tugas Akuntan

Manajemen, Erlangga, 1996, Jakarta.

Dokumen terkait