• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang sesuai dengan data yang diperoleh penulis pada PT. Bisma Niaga Lestari.

BAB II

PROFIL PT. BISMA NIAGA LESTARI MEDAN

A. Sejarah Umum PT. Bisma Niaga Lestari

PT. BISMA NIAGA LESTARI adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang rental dan rekondisi (perbaikan) alat-alat berat beserta penyediaan suku cadangnya dan pelayanan purna jual di Indonesia. Sebagai agen tunggal Caterpillar, merk terkenal di dunia, nama PT. Bisma Niaga Lestari tidak asing lagi dikalangan para pengusaha, terutama yang bergerak dalam bidang konstruksi (alat-alat berat).

PT. Bisma Niaga Lestari Medan didirikan pada tanggal 01 Januari 1992, yang didirikan oleh Achmad Kismet Hamami, seorang pensiunan kolonel Angkatan Laut. Pada tahun 1985, Hamami ditugaskan oleh Hankam untuk membantu dr. Soemitro Djojohadikusumo, pendiri Indo-Consult yaitu lembaga konsultan dibidang ekonomi dan keuangan. Sambil menyerap ilmu dari Soemitro, dia pun mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana.

Pada tahun 1988, ketika Soemitro diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Hamami yang sudah merampungkan kuliahnya, ditunjuk memimpin Indo-Consult. Secara kebetulan Caterpillar, perusahaan alat besar yang berpusat di Illinois, Amerika Serikat, sedang mencari agen tunggal di Indonesia. Hamami lewat Indo-Consult menawarkan diri. Melalui serangkaian pembicaraan maka kesepakatan keduanya pun terjadi.

Kisah hidup Hamami seakan berbalik, pria yang waktu itu baru berusia 40 tahun mempercepat masa pensiunannya. PT. Bisma Niaga Lestari didirikan pada tanggal 01 Januari 1992 di Jakarta, selain AHK Hamami, tokoh pendiri lainnya adalah Nugroho, SH dan Drs. Utomo Josodirjo. PT. Bisma Niaga Lestari resmi menjadi agen tunggal Caterpillar di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1993, penandatanganan kesepakatan antara PT. Bisma Niaga Lestari dan Caterpillar dilakukan di Jakarta.

Ladang telah dibuka, tapi merintis usaha bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk menjadi agen penjualan alat besar yang harga per unitnya mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Sebagai modal awal, Hamami beruntung dari orang tuanya sebesar tiga juta rupiah, tentunya modal dasar ini sama sekali tidak menutupi kekurangan kebutuhan operasional perusahaan. Saat itu, tidak ada satu Bank pun baik swasta maupun milik pemerintah yang bersedia meminjamkan uang kepada PT. Bisma Niaga Lestari. Dengan persetujuan menteri perdagangan, PT. Bisma Niaga Lestari di izinkan untuk mengadakan kerja sama dengan satu perusahaan asing yang bergerak dalam bidang alat besar, kerja sama itu dituangkan dalam perjanjian selama lima tahun. Pihak asing menyediakan keuangan serta manjalankan usaha secara teknis, sedangkan segala keuntungan akan dibagi sedemikian rupa sehingga semua hutang pada akhir lima tahun tersebut dapat dikembalikan, disamping adanya biaya pengelolahan.

Pada masa Orde Baru pemerintah sedang giat-giatnya membangun. Hampir tidak ada satu proyek pun yang tidak mengunakan alat besar. PT. Bisma Niaga Lestari telah banyak membantu melancarkan jalannya pembangunan seperti

pembuatan jalan, waduk, pembukaan tempat pemukiman transmigran dan berbagai kegiatan lainnya. Berkat ketekunan, kerja keras dan pasar yang bergairah, PT. Bisma Niaga Lestari langsung melejit. Pada awal tahun 1993 segala kewajiban dapat diselesaikan dengan baik, dan PT. Bisma Niaga Lestari pun mendapat kepercayaan penuh dari beberapa Bank asing juga dari Caterpillar sebgai perusahaan yang bersih, ulet dan berpotensi.

Sejak berdiri 17 tahun lalu, hingga kini Bisma telah berkembang dengan pesat, didukung oleh lebih dari 10 cabang yang tersebar hampir diseluruh Indonesia, termasuk cabang di Sumatera Utara. Cabang Pekanbaru didirikan secara resmi menjadi cabang pada tanggal 6 Juli 1994, yang mana sebelumnnya hanyalah merupakan representatif saja. Selama masih berstatus representatif, kantor sementara adalah di hotel namun kemudian dibangun perkantoran untuk membantu kinerja karyawan yang lebih efektif. Kemudian di Medan di bangun kantor beserta workshop nya di jalan Sisingamangaraja KM 6,5

B. Struktur Organisasi PT. Bisma Niaga Lestari

Setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu cara untuk menggambarkan tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab antar bagian yang satu dengan yang lain, sehingga memungkinkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tersebut dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan struktur organisasi ini diharapkan setiap pegawai mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban yang dilaksanakan serta dapat mempertanggung jawabkan kepada atasan dan atasan akan mengetahui bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, sehingga setiap aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinir. Struktur orginisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung moral karyawan. Karyawan dapat mengetahui tentang apa yang diharapkan dari pekerjaannya, siapa atasannya dan bagaimana pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis.

Struktur organisasi juga ditujukan untuk membina keharmonisan kerja, agar setiap tugas dapat dilaksanakan dengan teratur dan penuh tanggung jawab, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan akan tercapai.

Adapun struktur organisasi pada PT. Bisma Niaga Lestari dapat dilihat pada Gambar 2. 1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bisma Niaga Lestari Medan Sumber : PT. Bisma Niaga Lestari

KOMISARIS DIREKTUR GENERAL MANAGER PERSONALIA LEGAL RECEPTIONIST SECURITY DRIVER SPARE PARTS SPARE PARTS PURCHASE ACCOUTING MARKETING WORKSHOP FINANCE SERVISE &KONTRAK SALES WARE HOUSE ADM.KEUANGAN IT PAJAK SEKRETARIS C. Job Description

Ketika sedang menghadapi pekerjaan yang menumpuk, seringkali seorang karyawan mengeluh tentang tambah banyaknya tugas dan perintah atasan, yang katanya tidak sesuai lagi dengan Job Description-nya. Sering kali terjadi perbedaan pendapat antara karyawan dan perusahaan, tentang tugas yang akan dikerjakan atau acuan yang digunakan sebagai batasan wewenang. Dengan adanya Job Description , apa yang di inginkan perusahaan dan bagaimana membuat agar tugas yang harus dikerjakan, dapat diketahui dengan jelas, tanpa melanggar dari wewenang yang telah diatur oleh para Dewan Direksi. Berikut ini adalah uraian tugas dari PT. Bisma Niaga Lestari :

1. Komisaris

a. Mengawasi jalannya perusahaan terutama pengendalian manajemen perusahaan, dalam menjalakan roda perusahaan yang dijalankan oleh Dewan Direksi.

b. Memberikan masukan-masukan, nasehat-nasehat Dewan Direksi untuk menjalankan tugas perusahaan.

c. Menilai dan memberikan penilaian terhadapa kinerja (penampilan) perusahaan terutama kinerja Dewan Direksi dalam menjalankan perusahaan.

2. Direktur

Tugas dari Direktur :

a. Menjalankan perusahaan selaku badan eksekutif khususnya pelaksanaan jalannya perusahaan, sesuai dengan garis-garis yang ditentukan di Rapat Dewan Direksi.

b. Membuat peraturan.

c. Mengendalikan jalannnya perusahaan dengan menerapkan sistem manajemen profesional.

d. Membangun struktur manajemen yang solid atau kuat dan berdaya guna (efektif).

e. Melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan ditinjau dari struktur manajemen perusahaan.

f. Mengawasi pelakasanaan tugas-tugas manajemen yang berada dibawahnya dan struktur tingkat manajer perusahaan.

g. Memberikan dan menyampaikan hasil-hasil kesepakatan kepada manajer sesuai dengan bagian-bagian masing-masing.

h. Membuat keputusan-keputusan tekhnis manajerial yang sesuai dengan garis-garis besar Rapat Dewan Direksi.

3. General Manager

Tugas dari General Manager :

a. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan perusahaan dalam batas wilayah masing-masing.

b. Memberikan nasehat, bimbingan kepada para bawahan dalam segala bidang. c. Mematuhi keputusan yang dibuat oleh Dewan Direksi mengenai harga

unit-unit yang akan dijual.

d. Mengawasi pelaksanaan penjualan unit-unit peralatan secara keseluruhan.

4. Sekretaris

Tugas dari Sekretaris :

a. Membantu branch manager dalam hal surat menyurat.

b. Menyimpan surat-surat masuk dan keluar sehubungan dengan tugas dan fungsi General Manager.

5. Departemen Personalia Tugas dari Departemen Personalia :

a. Mengatur dan melakukan pengiriman tenaga kerja yang akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan.

c. Mengatur kegiatan dalam bidang administrasi. d. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja.

e. Menyusun struktur gaji, golongan serta jabatan pegawai.

f. Menangani masalah yang berhubungan dengan asuransi tenaga kerja atau ASTEK.

6. Spare Parts / Logistic Tugas dari Spare Parts :

Departement ini mempunyai tugas utama yaitu memperhatikan persediaan barang yang ada dan memeriksa machine engine yang rusak. Tugas lain ialah membantu bagian sales pada waktu menyerahkan unit baru kepada para pelanggan yang sudah membelinya. Maintenance program untuk unit baru ini pun tetap dilaksanakan oleh bagian ini.

Bagian service ini dicabang utama dikepalai oleh seorang Service Operation Supervisor, oleh karena itu maka tugas dan wewenang Service Operation Supervisor adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijakan perusahaan dibidang service.

b. Meningkatkan mutu service hingga memuaskan para pelanggan.

c. Mengatur secara keseluruhan kegiatan para Service Man agar tidak ada yang clean up dan lost time.

d. Mengunjungi para pelanggan yang mempunyai alat-alat berat merek Caterpillar.

Workshop dikepalai oleh seorang Workshop Operation Foreman, yang bertanggung jawab langsung kepada Service Operation Supervisor. Workshop Operation Foreman bertugas mengatur sistem pekerjaan sedemikian rupa sehingga merupakan suatu tim kerja yang kompak dan serasi. Walaupun kekompakan dipertahankan, bukan berarti tidak ada pembagian tugas disana. Pembagian tugas yang telah ditentukan adalah sebagai berikut :

a. Utility, bagian ini khususnya melakukan pekerjaan peremajaan undercarriage, CTS, fabrication dan pemeliharaan.

b. General Bay, segala pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh service man seperti membersihkan komponen engine dan pemasangan/ penyetelan kembali.

c. Specialization, bagian ini khusus untuk satu jenis pekerjaan saja seperti engine tune up, turbocharger, pump, cylinder head, electricity, transmission, hydraulic, dan sebagainya.

d. Field Service, bagian ini dikepalai oleh seorang foreman yang mengatur tugas para mekanik untuk melakukan tugas perbaikan alat-alat berat dimana alat-alat berat berada dilapangan dan sedang digunakan. Dalam hal ini para mekanik yang dikirim ke lapangan untuk memperbaiki alat-alat berat.

8. Departemen Keuangan Departemen ini bertugas :

a. Bertanggung jawab dan mengatur serta mengendalikan keuangan peredaran, pemasukan dan pengeluaran keuangan.

b. Membuat atau menciptakan suatu sistem akuntasi perusahaan yang dapat menunjang sturktur manajerial perusahaan.

c. Mengadakan kontrol peredaran uang diperusahaan.

d. Menginventariskan modal maupun keuntungan perusahaan.

e. Membantu Direktur Utama dalam mengatur pemberian upah atau gaji kepada masing-masing karyawan sesuai dengan bidang dan kedudukannya.

f. Menginventarisasikan kerugian-kerugian yang terjadi dalam pelaksanaan jalannya perusahaan.

Bagian departemen ini tergabung dengan beberapa bagian kecil yaitu sebagai berikut :

1. Workshop Inspector, yang bertugas memeriksa engine dan machine yang

perlu diperbaiki kemudian menentukan suku cadang yang perlu diganti dan yang masih baik untuk dipakai dan menentukan biaya pengeluaran.

2. Service Account, melaksanakan proses akunting dalam hal ongkos perbaikan

barang para pelanggan termasuk harga suku cadang, barang penunjang, semua ongkos-ongkos, pajak dan sebagainya yang erat hubungannya dengan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

3. Service Support, bagian ini mengatur pemakai peralatan service yang akan digunakan untuk perkerjaan reparasi, seperti mengatur service tool dan melaksanakan warranty claim dan biaya pengeluaran reparasi.

9. Departemen Pemasaran

a. Membantu Direktur Utama dalam menjalankan perusahaan untuk mencari peluang penjual di pasar.

b. Membantu Direktur Utama dalam menjalankan keputusan- keputusan yang telah diatur dalam Rapat Dewan Direksi.

c. Melihat peluang-peluang terutama dalam bidang rental dan rekondisi alat-alat berat dengan menjalankan kerjasama antara relasi yang ada.

d. Memasarkan produk yang ditawarkan kepada klien-klien yang membutuhkan produk dan merancang Promosi Produk yang semenarik mungkin yang dapat menarik para pelanggan.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

PT. Bisma Niaga Lestari dalam melaksanakan usahanya, telah banyak membantu melancarkan jalannya pembangunan. Sejak Orde Baru sampai saat ini Indonesia menggalakkan pembangunan disegala bidang, peran inilah yang diambil PT. Bisma Niaga Lestari, dengan menyediakan sarana peralatan besar demi memperlancar roda pembangunan seperti pembuatan jalan, pembukaan hutan dan lahan transmigrasi, pembuatan waduk dan berbagai kegiatan lainnya sekaligus dalam misinya adalah senantiasa menjadi wadah dan pencipta lapangan kerja bermutu dengan tujuan meningkatkan serta kesejahteraan insan Indonesia dan memberikan kontribusinya yang tidak ternilai pada penyerapan tenaga kerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program ahli teknologi.

Setelah 17 tahun PT. Bisma Niaga Lestari Medan berlalu, prestasi demi prestasi telah diraih. Hingga kini fasilitas layanan pelanggan pun telah

berkembang demikian pesatnya melalui 10 cabang tersebar di Indonesia. PT. Bisma Niaga Lestari terkhusus bergerak dalam bidang rental, perbaikan, rekondisi dan perawatan dari berbagai mesin-mesin. PT. Bisma Niaga Lestari mempunya 4 divisi usaha yang terdiri dari :

1. Divisi Profisi Agriculture

Divisi ini menangani perusahaan yang bergerak dibidang kehutanan dan pertanian termasuk kelapa sawit.

2. Divisi Construction

Divisi ini membawahi bidang pembangunan fisik seperti pembangunan jalan raya, lapangan terbang, jalan layang dan perumahan.

3. Divisi Power System

Divisi ini membidangi atau menyediakan tenaga listrik untuk industri yang membutuhkannya seperti hotel, supermarket, rumah sakit, dan industri manufaktur.

4. Divisi Mining

Mengurusi seluruh perusahaan pertambangan yang bergerak dibidang tambang terbuka dan tambang tertutup, seperti tambang batubara, nikel, emas dan tambang.

Tabel 2.1

PERALATAN – PERALATAN YANG TELAH DIMILIKI PT. BISMA NIAGA LESTARI

No Customer Lokasi Kerja Jenis Pekerjaan Unit Tah un

1 EXCAVATOR KOBELCO KOBELCO CATERPILLAR CATERPILLAR HYUNDAI HYUNDAI KOMATSU SK 200/V SUPER SK 200/V STD E320 311 R210 LC-3 STD R210 LC-7 STD PC200/5 15 UNIT 1 UNIT 5 UNIT 1 UNIT 15 UNIT 5 UNIT 1 UNIT 1998 1997 1997 1995 2004 2004 1995 2 BULLDOZER KOMATSU CATERPILLAR D70LE D6G 3 UNIT 2 UNIT 1998 2006 3 BACKHOELOADER JCB JCB 3CX 6 UNIT 2006

4 COMPACTOR DYNAPAC CA251 4 UNIT 1996

5 WHEEL ROLLER COMPACTOR SAKAI TS200 4 UNIT 1997 6 VIBRATING ROLLERR COMPACTOR SAKAI SV510D 4UNIT 2001

7 MOTOR GRADER MITSUBISHI MG431 4 UNIT 2000

8 COMPRESSOR DENYO AIRMAN DPS540HS PDS750S 1 UNIT I UNIT 1998 1998 9 ROUGH TERRAIN CRANE

TANADO TR250M-IV 4 UNIT 1990

10 CRAWLER CRANE KOBELCO 7150 1 UNIT 1997

11 FORKLIFT TOYOTA 7FD 40 4 UNIT 2006

12 HAMMER DIESEL KOBE 35 1 UNIT 2003

13 MOBILE CRANE KATO NK 500BV 1 UNIT 2000

14 DUMP TRUCK NISSAN NK 500BV 3 UNIT 2000

E. Kinerja Usaha Terkini

Dalam menjalankan perusahaan PT. Bisma Niaga Lestari mempunyai hasil usaha yang telah dicapai. Adapun pelanggan dan jenis pekerjaan yang sudah berhasil pada PT. Bisma Niaga Lestari dapat dilihat pada Tabel 2. 2 :

Tabel 2. 2

Kinerja Usaha Terkini PT. Bisma Niaga Lestari No Pelanggan Lokasi Kerja Jenis Pekerjaan Unit Tahun 1 PT Caltex Pacific Indonesia

Duri Rental Excafator, Compactor, Forklift, Crane 1998-2005 2 PT Truba Jurong Engineering Mandau, Pelalawan Gondai, Ukui Rental Compressor, Bulldozer, Crawler Crane 1998-2006 3 PT Wira Lanao Ltd, Riau Andalan

Calang Rental Excavator 1998

4 PT Pulp And Paper Langgam, Baserah

Rental Dump Truck, Compactor 1998-2003 5 PT Darma Wungu Guna Desa Bagan Sinambah, Bagan Batu

Rental Wheel Loader 1999

6 PT Pratama Energi Konstruksi TEknologi Pangkalan Kerinci Rental Rough Terraincrane Excapator, Compactor 1999 7 PT Caltex Pacific Indonesia Duri Borongan Jasa, Mengelas uLang komponen rangka bawah alat 1999-2000

berat 8 Kumagai Wika J.O Proyek PLTA Sipansiha poras Sibolga Rental Excapator, Compressor, Dump Truck 1999-2002 9 PT Bukit Kapur Reksa Proyek Refinery 1500 TPD Dumai Rental Crani 2000 10 PT Caltex Pacific Indonesia CMS-CEM Duri Borongan Rekondisi 1 unit mesin GM 6V-71 2000-2001 F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan pada PT. Bisma Niaga Lestari yang akan datang khususnya dalam hal meningkatkan disiplin karyawan terhadap efektivitas kerja antara lain : 1. Memberikan pendidikan dan pelatihan dalam hal ilmu pengetahuan, keahlian

untuk memotivasi karyawan bekerja lebih giat lagi guna meningkatkan disiplin karyawan.

2. Untuk meningkatkan efektivitas kerja perusahaan akan menambah fasilitas dan perlengkapan untuk kelancaran karyawan dalam bekerja agar tujuan atau hasil yang diharapakan dapat tercapai.

3. Melakukan pengawasan langsung pada kinerja karyawan untuk memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas.

4. Mengadakan evaluasi kerja untuk mengetahui apakah tugas yang diberikan tersebut terlaksana dengan baik atau tidak.

5. Sanksi hukuman yang diterapakan dalam perusahaan lebih ditingkatkan lagi untuk memelihara kedisiplinan karyawan.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Dan Efektivitas Kerja 1. Pengertian Disiplin

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Didalam kehidupan sehari-hari banyak yang mengartikan disiplin sebagai ketaatan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Beberapa definisi disiplin menurut para ahli :

Fathoni (2006 : 172) menyatakan bahwa : “Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM). Kedisplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal”.

Fayol (1999 : 38) menyatakan bahwa : “Disiplin adalah hakekatnya kesatuan, ketekunan, kegiatan sikap, kelakuan, sikap hormat yang nampak sesuai dengan tata aturan yang telah disepakati antara organisasi dan pegawai-pegawainya”.

Sedangkan menurut Siagian (2002 : 305) menyatakan bahwa : “Pendisiplinan pegawai merupakan suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga pada karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawannya”.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin sebagai salah satu kegiatan manajemen yang secara bersama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan operasional perusahaan dan diharapkan dengan tindakan tersebut setiap anggota organisasi dapat menaati ketentuan yang sudah ditetapkan. Jadi, disiplin merupakan bentuk partisipasi dari karyawan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari atau dengan kata lain disiplin merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2. Pengertian Efektivitas Kerja

Pada umumnya setiap orang melakukan kegiatan tertentu untuk memperoleh efektivitas kerja yang maksimal. Bilamana tenaga kerja menegakkan disiplin maka kemungkinan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ada beberapa defenisi efektivitas kerja yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

Menurut Siagian (2003 : 151) : “Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat bergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu”.

Menurut Widjaya (1993 : 32) : “Efektivitas kerja adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan, melakukan sesuatu yang benar, yang membantu, memenuhui misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan”.

Menurut Komaruddin (1996 : 22) : “Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan di atas kegiatan yang telah ditetapkan lebih dahulu”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja merupakan suatu keadaan yang menunjukkan keberhasilan kerja yang baik dan sempurna atau prestasi yang optimal.

B. Jenis-Jenis Disiplin

Dalam usaha untuk menerapkan disiplin yang tinggi menurut Handoko, disiplin dapat dibedakan dalan tiga jenis :

1. Disiplin Preventif, yaitu :

Kegiatan yang dilakukan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standart dan peraturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan.

2. Disiplin Korektif, yaitu :

Kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran selanjutnya. Kegiatan korektif ini sering disebut berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing. 3. Disiplin Progresif, yaitu :

Kegiatan yang dilakuka untuk memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran –pelanggaran yang berulang.

Pada PT. Bisma Niaga Lestari penerapan kedisiplinan bagi karyawan ditentukan kedalam kesepakatan bersama yang merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak karyawan yang mengatur seluruh kegiatan yang

ada diperusahaan. Adapun bentuk disiplin yang diterapkan oleh PT. Bisma Niaga Lestari adalah sebagai berikut :

1. Peraturan jam kerja

Jam kerja yang berlaku untuk semua karyawan di PT. Bisma Niaga Lestari yaitu :

Senin – Sabtu : Jam 08.00- 17.00 Wib Istirahat : Jam 12.00 -13.00 Wib

Bagi karyawan yang terlambat masuk kerja sebanyak 4 (empat) kali dalam satu bulan akan diberikan teguran oleh atasan yang berada dibawah unit kerjanya.

2. Penyelesaian pekerjaan

Dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan, karyawan dituntut untuk menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan.

3. Setiap karyawan meningkatkan rasa kepedulian terhadap perusahaan dan bersikap proaktif dalam membela dan menjaga nama baik perusahaan.

Ini bertujuan agar disiplin kerja yang sudah ditetapkan oleh PT. Bisma Niaga Lestari dengan pihak karyawan lebih ditingkatkan dan dipatuhi supaya aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar dan tujuan perusahaan dapat terlaksana. Penerapan disiplin yang efektif adalah menghukum kegiatan karyawan yang salah, bukan menyalahkan karyawan tersebut. Para manajer harus mempertimbangkan perasaan karyawan dalam tindakan pendisiplinan, yaitu melalui pelaksanaan tindakan disiplin secara pribadi bukan didepan karyawan lain. Dengan semakin besarnya suatu perusahaan maka kedisiplinan menjadi hal

yang sangat penting untuk diterapkan didalam lingkungan pekerjaan, karena dengan penerapan disiplin tersebut maka setiap karyawan lebih terarah dalam menjalankan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing dan pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin dan Efektivitas Kerja 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan

Disiplin yang tinggi dari karyawan akan memungkinkan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Menurut Siagian dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain :

a. Teladan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan

Dokumen terkait