• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan adalah berupa jawaban dari semua pemasalahan. Saran adalah sebuah masukan bagi penelitian selanjutnya.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Sejar ah dan per kembangan buku

Buku adalah kumpulan lembaran kertas empat persegi panjang yang satu sisinya dijilid bersama – sama, berisi tulisan dan gambar. Bagian depan dan belakang dilindungi oleh sampul yang terbuat dari bahan yang lebih tahan gesekan, kelembapan, dll. Setiap sisi dari lembaran kertas tersebut disebut halaman. Dilihat dari fungsinya buku merupakan alat komunikasi yang berupa tulisan yang disusun secara sistematis agar pemaparanya lebih mudah dan jelas. Sejak jaman dahulu setelah manusia mengenal tulisan, mereka berusaha menuliskan apa yang ada di benak mereka seperti doa – doa dalam upacara, rumus, resep medis bahkan tentang pengeahuan alam semesta. Bangsa Sumeria menuliskan tuliskan mereka di keping – keping batu yang kemudian huruf mereka disebut huruf paku. Demikian juga bangsa Mesir kuno yang menulis diatas papyrus, gulungan kertas kuno bangsa Mesir yang dibuat dari pohon Papyrus yang tumbuh subur di delta sungai Nil. Orang Mesir kuno membekali jenazah dengan gulungan papyrus tertulis agar orang mati tersebut tidak tersesat.

Penampilan fungsi buku berubah pada abad pertengahan. Gulungan diganti dengan codex (potongan kayu), gulungan papyrus yang dilipat dan dilindungi oleh tutup kayu yang berat. Perubahan ini bertahap selama beberapa abad.

Di Cina dan di Jepang, perubahan bentuk gulungan menjadi halaman yang terlipat dan diapit sampul berlangsung lebih cepat dan sederhana, yakni lewat bentuk wiru. Suatu bentuk yang di jaman modern dianut oleh print out kompuer.

Penjilidan buku yang seribu tahun dari awal daripada percetakan ini berwalkan dari codex tersebut. Ditemukanya teknik mencetak dengan cetakan logam yang digerakkan adalah sebuah penemuan penting dalam sejaah buku. Penemuan itu membuat buku menjadi lebih mudah diperbanyak, kemajuan sains serta perkembangan sosial menjadi lebih pesat. Orang barat meniru dua hal dari budaya Cina yaitu pembuatan kertas dan pencetakan blok ( blok printing ) pada

abad ke 13, seperti yang digunakan pada batik cetak dan ini merupakan tonggak awal lahirnya buku modern.

Penyempurnaan bentuk buku terus berjalan sampai pada abad ke 19, pencetakan dan pembuatan buku yang bersifat seni berubah menjadi produksi buku secara masal. Pada akhir abad ke 19 proses pembuatan buku dengan tangan telah diganti seluruhnya oleh proses mekanis. Pada awal itu juga ditemukan teknik penjilidan yang menggunakan kain tenun kapas sebagai penguat. Penemuan penting berikutnya terjadi pada pertengahan abad ke 20 dimana ditemukanya cetak offset, teknik cetak laser yang mencetak lbih cepat dan memngurangi biaya pembuatan, komputer yang juga memudahkan untuk membuat sebuah buku serta ditemukanya tata huruf yang dibantu dengan fotografi.

2.1.1 Kajian tentang buk u1

Seperti juga pada media lain, buku juga mempunyai bagian – bagian (komponen). Pada umumnya, bagian buku terbagi menjadi 2, yaitu sampul buku (cover) dan tubuh buku (isi buku). Cover buku merupakan penutup atau pelindung isi buku. Cover/sampul buku juga berperan sebagai informasi pertama yang diberikan kepada pembaca tentang isi buku. Sedangkan isi buku adalah bagian yang menyajikan seluruh gagasan, pemikiran penulis secara utuh dan koheren. Bagian – bagian buku :

1. Cover terdiri dari atas dua jenis, yaitu softcover dan hardcover. Softcover pada umunya paling sering digunakan oleh penerbit – penerbit buku.. softcover juga biasa disebut sampul lunak atau juga paperback. Bahan cover ini menggunakan kertas art paper 120 gr atau artcartoon 230 gr. Sedangkan jenis sampul yang kedua adalah jenis Hardcover. Ukuran kertas jauh lebih tebal dan kuat. Hardcover biasanya digunakan untuk menyampul buku – buku luks seperti ensiklopedi atau buku – buku yang diasumsikan abadi atau buku yang

1

tidak akan termakan zaman. Resiko harga buku pasti jauh lebih mahal. Didalam cover buku terdapat bagian – bagian kecil sampul depan,belakang,punggung sampul,telinga sampul depan dan belakang. Sampul depan berfungsi sebagai informasi utama kepada pembaca yang isinya terdapat judul buku, nama penulis dan penyusun nama penerbit dan lainnya. Lalu sampul belakang biasanya terdapat no. ISBN , barcode, synopsis, keautoritatifan penulis/penyusun dll.

2. Isi Buku, terdiri atas lembaran – lembaran kertas yang disusun dengan rapi sesuai urutan halaman. Ukuran isi buku harus ditentukan dengan isi buku. Indonesia tidak mempunyai standar baku untuk untuk buku. Untuk ukuran buku saku (novel dan bacaan ringan lain) berukuran 15,5 × 23,5 cm atau 13 × 20 cm. Untuk ukuran buku sekolah 17,5 × 25 cm, 19 × 26 cm, dll. Ada juga yang berukuran lebih besar seperti buku ensiklopedi. Isi buku mempunyai bagian pokok yaitu kulit ari (front pages atau preeliminari pages), isi, dan halaman akhir (end pages). Kulit ari berisi identitas buku dan penjelasan pengantar serta pemetaan/daftar mengenai isi buku. Kulit ari juga berisi halaman copyright, indentitas buku (yang meliputi judul buku, nama penulis, nama editor, layouter, desain sampul, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dll), kata pengantar dan atau kata pendahuluan, dan yang terakhir adalah daftar isi. Isi merupakan bagian-bagian pemaparan penulis secara utuh yang merupakan jantung buku tersebut. Sedangkan halaman terahir biasanya berisi daftar pustaka, profil penulis, lampiran, indeks, dll.

2.1.2 Kategor i jenis buku2

Untuk menyusun atau membuat sebuah buku, selayaknya seseorang harus tahu jenis buku apa yang ditulis atau disusun. Pengetahuan atas jenis – jenis buku ini akan mempermudah untuk menentukan isi dan bagaimana buku itu kita

2

perlakukan nantinya. Berikut adalah pembagian dari jenis – jenis buku, antara lain :

Komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud punya pendapat lain, dalam buku Understanding Comic, komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada penggunannya.

Cer gam pada umumnya sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto fiksi dan lain – lain.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya dalam bentuk crita. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks daripada cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrical sandiwara atau sajak.

Antologi adalah sebuah kumpulan dari karya – karya sastra. Antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain – lain.

Dongeng merupakan kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi satu aluran perjalanan hidup dengan pesan moral didamnya.

Biogr aphy adalah kisah tentang kehidupan seseorang. Sebuah biographi lebih komplek daripada sekedar tanggal lahir atau mati dan data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasan yang terlibat dalam mengalami kejadian – kejadian.

Fotogr aphy adalah buku kumpulan dari karya – karya seseorang, buku jenis ini akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai objeknya. Untuk kepentingan lain buku ini, buku fotography ini bisa juga berisi berisi penjelasan mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan sebuah foto yang baik.

Ensiklopedi adalah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.

Panduan (How to) disebut juga buku petunjuk, misalnya tentang beternak ayam, buku panduan wisata, berkebun kelapa sawit, dan lain – lain.

2.1.3 Kajian Buku Pr ofil

Buku biography sama halnya dengan buku profil adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.3

Sama dengan halnya seperti pada buku profil yang pada umumnya mengangkat biografi atau perjalanan sebuah individu, buku profil wisata religi juga mengulas tentang sejarah perjalanan dan seluk beluk dari sebuah tempat ibadah tersebut. Bangunan sama halnya dengan seorang individu yang mempunyai sejarah berkembang mulai dari awal hingga jati dirinya yang patut untuk diungkap.

Buku profil wisata religi selain tentunya dapat digunakan sebagai buku komersil yang layak jual, buku profil wisata religi dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk mempelajari seluk beluk sebuah tempat ibadah mulai dari sejarah, keunikan arsitektur, budaya, kegunaan atau fungsinya sampai saat ini. Buku profil pada umumnya hanya menampilkan keseluruhan dari kota melalui angka atau index, didalamnya berisi tentang jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, potensi daerah fasilitas dan infrastruktur.4 Tetapi di buku ini akan ditambah dengan teknik fotografi dan layout dimana para pembacanya akan lebih tertarik untuk datang menikmati keindahan tempat – tempat tersebut.

Pada umumnya buku profil hanya membahas profil kota dan disimpan untuk kepentingan di kantor – kantor daerah ataupun di Dinas Pariwisata karena buku profil kota hanya membahas tentang kota secara keseluruhan dan bersifat formal. Buku tersebut mencantumkan data – data sebuah kota dalam angka. Di dalam contoh buku profil Pulau – pulau kecil Tidore pada tahun 2010 layout dan teknik fotografi yang dihasilkan sudah cukup baik menurut kriteria buku profil, sedangkan di dalam buku profil Kota Gresik 1896 – 1916 telah dikemas secara

3

http://hilmo22.wordpress.com/2008/09/09/my-destiny/#comment-99

4

menarik dengan membahas kehidupan sejarah sosial dan ekonomi kota Gresik pada masa itu.

Gambar 2.1 Contoh buku profil daerah kepualuan Tidore dan Kota Gresik

Gambar 2.2 Contoh buku profil Kota Semarang saat ini

Kesimpulan :

- Buku Profil Wisata Religi Semarang membahas sekilas Kota Semarang dan pariwisata tempat/bangunan-bangunan religi.

2.2 Kajian Komunikasi Visual 2.2.1 Kajian Layout

Layout dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak, adalah pengaturan tulisan – tulisan dan gambar – gambar. Ada tiga criteria dasar dalam pembuatan teknik layout yaitu : it works (mencapai tujuannya), it organizes (ditata dengan baik) dan it attracts (menarik bagi pengguna).5

Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya apabila pesan – pesan yang disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik, supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lainya dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapat perhatian yang cukup dari penggunanya. Apabila sebuah desain layout dibuat baku, maka pekerjaan mendesain akan diambil ahli oleh komputer saja. Oleh karena itu dalam mendesain sebuah layout desain tata letak tidak dikenal aturan – aturan yang berlaku secara menyeluruh.

Mendesain sebuah layout tidak akan pernah sama dalam mengerjakan sebuah proyek. Karena dalam berkarya sebuah desainer mempunyai misi yang berbeda, yang ditujukan kepada publik yang berbeda, klien yang selera berbeda, atau yang jelas isi informasi yang berbeda.

Karena kemajemukan poduk dan jasa ditambah dengan perubahan pola marketing, mak keputusan untuk membeli yang dilakukan calon konsumen sering kali dilakukan berdasarkan informasi yang tertera pada brosur, ikaln, ataupun media cetak lainnya. Keefektifan desain grafis memberikan kemudahan kepada seseorang untuk menerima suatu produk, jasa, atau sekedar image. Pengambilan keputusan sering dipengaruhi oleh emosi dan intuisi. Melalui media cetaklah orang akan akan dapat membaca serta melihat pesan tersebut secara berulang – ulang.6

Didalam setiap buku atau tulisan yang membahas tentang prinsip desain, selalu dimuat 5 buah prinsip utam dalam desain, yaitu :

5

http ://Faculty.Petra.aci.id/dwikris/docs/desaingrafisweb/layout_design/html

6

Menurut Tom Lincy (dalam Design Principle for Desktop Publishing) • PROPORSI (proportion) • KESEIMBANGAN (balancing) • KONTRAS (contrast) • IRAMA (rhythm) • KESATUAN (unity) PROPORSI

Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya. Dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau bidang kerja yang populer, yaitu yang dikenal dengan ukuran letter, 8,5” x 11”.

KESEIMBANGAN (balancing)

Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau tidak simetris.

Keseimbangan formal digunakan untuk menata letak elemen – elemen grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetri sering digunakan dalam karya publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan serta memberi kesan aman.

Seimbang bukan berarti sama besar, tetapi memiliki tampilan yang sama bobotnya. Kebalikanya, keseimbangan informal memiliki tampilan yang tidak simetri. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun memiliki kesan yang seimbang hanya cara pengaturanya yang tidak sama.

KONTRAS (contrast)

Jika suatu layout desain menampilkan elemen – elemen yang sama kuatnya, maka akhirnya tidak ada satupun materi di halaman itu yang menonjol. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kontras sehingga akan diperoleh fokus yang ingin ditonjolkan.

bagian yang kontras

Gambar 2.4 Contoh bagian kontras pada sebuah letterhead

Masing – masing elemen harus ada yang dominan. Yang dapat ditonjolkan dalam sebuah layout adalah headline, ilustrasi atau foto, dan tidak menutup kemungkinan white space nya. Guna menampilkan kontras pada sebuah layout terdapat banyak cara untuk memperoleh fokus yaitu dengan meredupkan warna elemen sehingga elemen – elemen lainnya menjadi lebih fokus.

IRAMA (rhythm)

Irama sebenarnya bermakna sama dengan repetition alias pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Penggunaan pola warma maupun

motif yang diulang dengan irama tertentu merupakan salah sartu prinsip penyusunan layout. Dalam publikasi yang memiliki beberapa halman, kontinuitas dan iramanya haruslah dijaga. Dengan demikian, pembaca masih dapat mengikuti alur dari publikasi melalui cirri dari desain layout tersebut.

Gambar 2.5 Contoh desain yang menggunakan prinsip irama dan perulangan

UNITY (kesatuan)

Prinsip kesatuan atau unity adalah hubungan antara elemen – elemen desain yang semua berdiri sendiri – sendiri serta memiliki ciri sendiri – sendiri yang disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh. Penerapan prinsip kesatuan dalam desain grafis harus memperhatikan karakteristik dan fungsi setiap elemen.

Memanfaatkan Gr id Untuk Menjaga Konsistensi Desain7

Dalam penyusunan halaman, grid sangat berguna untuk menjaga konsistensi margin. Susunan grid pada satu halaman dapat berbentuk sederhana maupun sangat kompleks. Lembaran dapat berbentuk pembagian bidang teks dan bidang kosong di sisi kiri kanan halaman yang biasa disebut margin, tetapi juga dapat sepenuhnya menggambarkan pembagian bidang dari dua halaman yang terbuka dan saling berbuhungan.

Gambar 2.7 Contoh grid untuk mengatur kolom.

Elemen teks dalam lay out

Teks adalah hal terpenting dalam elemen lay out karena teks memberi informasi yang dibutuhkan pembaca untuk mengerti isi dari buku tersebut.

KESIMPULAN :

- Buku profil ini harus menyesuaikan dengan prinsip – prinsip dasar layout sehingga informasi yang disampaikan buku ini menjadi jelas.

- Menggunakan Grid untuk menjaga konsistensi desain.

7

2.3 Kajian fotografi8

Fotografi adalah proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari sebuah objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka terhadap cahaya. Alat yang paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar media penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan yang disebut lensa.

2.3.1 J enis - jenis fotogr afi9 1. Human inter est

Foto ini adalah semua foto yang objek utamanya adalah manusia. Unsur utama dari jenis fotografi ini adalah manusia yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan.

Gambar 2.8. contoh fotografi human interest

8

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi

9

2. Foto Natur e

Dalam jenis fotografi nature objek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, hutan, gunung, pemandangan, dan lain – lain.

Gambar 2.9 Contoh fotografi nature

3. Foto Ar sitek tur

Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan – bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna, dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain, dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini.

• Foto Still Life

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar atau objek benda mati. Membuat gambar dari benda matimenjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif, dan mengandung pesan yang disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam menciptakan foto ini.

Gambar 2.10 Contoh fotografi still life

• Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

Gambar 2.11 Contoh fotografi jurnalistik

2.3.2 J enis – J enis Lensa10 1. Lensa standar t Zoom

Lensa ini sering disebut orang sebagai lensa jalan – jalan, lensa keliling karena memiliki focal length/rentang fokal yang fleksibel. Focal Length nya 18 – 55 mm atau 17 – 50 mm.

2. Lensa Pr ime / Fixed lens

Lensa ini hanya memiliki satu ukuran focal length sehingga tidak memiliki kemampuan zoom namunmemiliki kualitas ketajaman lensa yang baik dari lensa zoom pada kuran focal length yang sama (28mm, 50mm, 90mm, 100mm, 135 mm). kegunaan lensa ini untuk portrait.

10

3. Lensa Telephoto Zoom

Lensa ini memiliki interval focal length yang cukup jauh (70-200mm, 55 – 200mm, dll). Sangat berguna bagi fotografer olahraga dan jurnalistik.

4. Lensa Super Zoom

Interval focal length-nya sangat lebar, lebih lebar daridapa lensa zoom diatas sehingga seringkali mendapat julukan lensa sapu jagat. Lensa ini sangat diperlukan saa kita melakukan kegiatan travel namun kekurangannya ialah kualitas lensa yang tidk sebaik dengan jenis lensa lain, namum kelebihannya kita tidak perlu mengganti lensa di body kamera kita. Focal length- nya antara lain : 18 – 200 mm, 18-250 mm dan lain lain.

5. Lensa Makro

Lensa ini berguna untuk menangkap detail objek yang tidak bisa dilihat oleh kasat mata, seperti serangga, detail mata serangga, detail bunga, dan detail perhiasan.

6. Lensa Fish Eye

Jenis lensa ini dapat mengambil gambar lebih dari 180°. KESIMPULAN :

- Jenis fotografi yang digunakan dalam buku profil ini adalah jenis fotografi Still Life dan jenis fotografi Jurnalistik.

- Lensa yang digunakan adalah lensa standart zoom 18-55mm dan Lensa Tele photo zoom 70 – 200 mm untuk menghasilkan fotografi jurnalistik yang baik.

2.4 Teor i War na11

Disadari atau tidak, warna memliki peran yang sangat besar dalam pengambilan keputusan saat membeli barang. Warna juga meningkatkan brand

11

recognition sebanyak 80 % menurut penelitian. Karena itu memilih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain.

Berikut ini adalah daftar warna dan maknanya :

Abu – abu : dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, seimbang,emosi yang kuat, seimbang, netral.

Putih : rendah hati, suci, netral, kebenaran, cahaya, damai, dingin, haapan, lemah lembut, kosong.

Hitam : klasik, baru, ketakutan, depresi, Kemarahan, kematian, misteri, formal, elegan, kaya, gaya serius, dukacita.

Merah : perayaan, kekayaan, suci, tulus, gairah, kuat, energy, cinta, roman, panas, ambisi, maskulin, marah, penghormatan.

Bir u : laut, manusia, damai, kesatuan, tenang, peraya, bijaksana, bumi, ramah, kebenaran.

Hijau : kecerdasan, kesuburan, murah hati, nasib baik, malu, sakit, abadi, tulus, kesehatan, keseimbangan, harmoni.

Kuning : sinar matahari, gembira, bahagia, optimis, cerdas, idealism, harapan, tidak jujur, serakah, lemah.

Ungu : bangsawan, iri, sensual, spiritualitas, kreativitas, kaya, kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, harga diri.

J ingga : hinduisme, buddhisme, kebahagiaan, energy, kesimbangan, panas, bahaya, emosi berlebih, peringatan bahaya.

Cokelat : tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, kesuburan desa, stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme.

Pink : musim semi, rasa syukur, terima kasih, pengharapan, feminism, cinta, roman.

2.5 Metode Segmenta si Pasar12

12

Khasali, Reinald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, targeting, positioning. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Didalam karakteristik segmen dewasa ada dua tipe orang dewasa, yaitu dewasa secara seksual dan dewasa secara ekonomi. Menurut konsep ini manusia dianggap dewasa apabila sudah berumur 17 tahun.

Secara ekonomi, seseorang dianggap dewasa jika ia sudah dewasa jika ia sudah memiliki pekerjaan, sebagian langsung bekerja pada saat tamat SLTA/sejenisnya (yaitu antara umur 18-20), dan sebagian lagi telah meraih gelar sarjana (antara umur 24-27). Pada usia ini sudah dewasa apabila sudah bisa membiayai hidupnya sendiri.

Dengan begitu dapat diperoleh sejumlah kelompok usia, yaitu :

Dokumen terkait