• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kegiatan magang ini memiliki tujuan untuk meningkatkan softskill serta keterampilan dalam keprofesian arsitektur lanskap yang berfokus pada perancangan lanskap resor di Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China

yang terlatak di Hangzhou, propinsi Zhejiang. Dengan mengikuti proses perancangan yang dilakukan sebagai kegiatan studio maka dapat meningkatkan keterampilan dalam hal teknik-teknik perancangan yang berskala internasional. Keterampilan tersebut tidak hanya diperoleh dari satu proyek Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China melainkan dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan selama magang dengan pekerjaan beberapa proyek. Selain itu kegiatan magang dapat menambah pengetahuan tentang desain bergaya Cina khususnya dan desain berskala internasional lainnya serta pengetahuan tentang dunia kerja pada sebuah perusahaan konsultan arsitektur lanskap.

Proyek 708.45 Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China adalah sebuah proyek resor yang dikerjakan oleh BCI dengan melalui proses desain sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu dari awal Preliminary Concept Design hingga Softscape Working Drawing. Proyek ini dimulai pada Oktober 2007 dan kontraknya berlangsung selama 28 bulan. Pada saat kegiatan magang berlangsung proyek ini sedang mencapai tahap akhir dari Hardscape Working Drawing dan pada saat kegiatan magang berakhir sedang mencapai tahapan Softscape Working Drawing (20%). Sampai saat kegiatan magang berakhir, proyek ini telah berjalan selama 13 bulan. Dapat dikatakan bahwa proyek ini mencapai tahap Softscape Working Drawing dalam waktu kurang lebih 1 tahun kemudian sisa waktu kontraknya adalah merupakan tahap site supervision process dan maintenance.

Proyek 708.45 Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China memiliki konsep traditional chinese wetland. Konsep dan desainnya dinilai cukup baik dan dapat menarik wisatawan namun jika dilihat dari aspek lingkungannya, perancangan proyek ini kurang baik untuk mendukung keberlanjutan wetland itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan seperti kondisi ekologis tapak kurang diperhitungkan dalam pembuatan rancangannya. Kasus seperti ini

132

merupakan hal yang kurang baik karena bagaimanapun juga sebaiknya diperhitungkan fungsi ekologisnya terlebih lagi tapak ini adalah wetland yang sifatnya sensitif akan gangguan. Apabila ingin membuat suatu perancangan sebaiknya memperhatikan aspek-aspek terutama yang terkait dengan berbagai bentuk ekosistem yang peka terhadap gangguan atau kerusakan.

Dalam proses perancangan proyek ini tidak terlepas dari masalah yang secara umum berasal dari klien. Masalah seperti ini merupakan bagian dari proses desain yang pada akhirnya akan memberi kepuasan terhadap klien. Di bagian akhir dari tiap tahap dilakukan presentasi kepada klien yang memungkinkan adanya perubahan desain sesuai keinginan klien. Solusinya adalah dengan diadakan meeting oleh satu tim kerja untuk memperbaiki desain atau produk perancangan sesuai dengan yang diharapkan klien.

7.2 Saran

Dari hasil kegiatan magang, terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, yaitu :

1. Sebagai konsultan profesional, BCI sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerjanya dengan manajemen tim kerja yang lebih baik serta lebih meningkatkan kedisiplinan waktu bagi staf agar pekerjaan dapat selesai sesuai dengan target yang ditetapkan.

2. Dalam perancangan proyek apapun BCI sebaiknya lebih memperhatikan faktor-faktor ekologis yang dapat dilakukan dengan mempelajari analisis tapak yang telah dilakukan oleh arsitek sehingga dihasilkan rancangan tapak yang tidak hanya baik dalam segi fungsi untuk kebutuhan manusia tetapi juga baik dalam segi fungsi ekologisnya.

3. Departemen Arsitektur Lanskap diharapkan tetap mempertahankan kegiatan magang untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Basuni, S. dan S. Soedarjo.1988. Beberapa Pengertian dan Terminologi dalam Rekreasi. Media Konservasi.

Booth, N. K. 1983. Basic Elements of Landscape Architecture Design. Illinois : Waveland Press Inc. 315 p.

Boovy, M Bard and F. Lawson. 1997. Tourism and Recreation Development. The Architecture Press. Ltd. 62 p.

Clawson, W and J. L Knetsch. 1996. Economics of Outdoor Recreation. Baltimore, USA : The John Hopkins Press. 328 p.

Harris, W Charles and N. T Dines. 1988. Time Saver Standards for Landscape Architecture : Design and Construction Data. New York : McGraw – Hill Book Company.

Kraus, R. G. and J. E. Curtis. 1982. Creative Management In Recreation and Parks. Edisi Ketiga. London : The C.V. Mosby Company.

Direktorat Jenderal Pariwisata. 1982. Petunjuk Perjalanan Dalam Negeri. Douglass, W. R. 1982. Forest Recreation. New York : Pergaman Press. 326 p. Gold, S. M. 1980. Recreation Planning and Design. New York : McGraw – Hill

Book Company. 164 p.

Haslam, S. M. 2003. Understanding Wetlands : fen, bog and marsh. London : Taylor and Francis Inc.

Iastate Education, 2008. About Wetland.

http://www.ag.iastate.edu/centers/iawetlands/About.html

Laurie, M. 1986. Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (terjemahan). Bandung : Intermatra. 133 hal.

Pusdiklat Parpostel. 1984. Sarana Kepariwisataan Bidang Akomodasi Aneka Wisata. Jakarta.

Rachman, Z. 1984. Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana dalam Arsitektur Pertamanan. Makalah Diskusi pada Festival Tanaman VI Himagron. Institut Pertanian Bogor: Bogor. (Tidak dipublikasikan).

Simonds, J. O. 2006. Landscape Architecture – A Mannual of Site Planning and Design. New York : McGraw – Hill Book Company.. 331 p.

Tan, H. B. 1995. Tropical Resort. Singapore : Page One Publishing.

Van Dijk, Monique and M. Alexandra. 1991. China through the looking Glass - HANGZHOU. London :Atomic Energy Press

134

Wikipedia, 2008. China.http://en wikipedia.org/wiki/china

Wikipedia, 2008. Xixi Wetland.http://en wikipedia.org/wiki/xixiwetland

Yusup, A. 1983. Tipe-tipe Kepariwisataan. Majalah Teknis Pariwisata Vol.VII No. 1-2. 22 hal.

136

Lampiran 1. Ilustrasi kondisi Conservation Village

135

Lampiran 5. Materials Plan (Preliminary Design Development)

137

Lampiran 7. Soil Depth Plan

139

Lampiran 9. Softscape Plan (Final Design Development)

141

Lampiran 11. Grading Plan Zone 5 (Hardscape Working Drawing)

143

Lampiran 13. Material Board LH-50 (Hardscape Working Drawing)

145

Lampiran 15. Paving Typical Details LD-101 (Hardscape Working Drawing)

147

Lampiran 17. Lake Edge Typical Details LD-131 (Hardscape Working Drawing)

149

Lampiran 19. Furniture LD-141 (Hardscape Working Drawing)

Dokumen terkait