• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan lanskap resor di Hangzau Xixi Tourist Resort Hotel Group China

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan lanskap resor di Hangzau Xixi Tourist Resort Hotel Group China"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN LANSKAP RESOR

DI HANGZHOU XIXI TOURIST RESORT HOTEL GROUP,

CHINA

Oleh

DIANTI AYUNINGTYAS

A34204057

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

DIANTI AYUNINGTYAS, A34204057. Perancangan Lanskap Resor di Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China. (Dibawah bimbingan SITI NURISJAH)

Resor merupakan salah satu sarana pendukung untuk memenuhi

kebutuhan rekreasi. Lanskap resor merupakan hal yang penting untuk dipelajari

guna menciptakan sebuah resor yang dapat memenuhi kepuasan rekreasi

manusia, mengingat resor adalah objek wisata yang memaksimalkan potensi

lanskap.

Cina merupakan salah satu negara tujuan wisata yang sangat terkenal

dengan objek dan atraksi kebudayaan dan filosofinya. Keunikan budaya

tradisional Cina dan juga didukung oleh panoramanya yang indah menjadi nilai

jual pariwisata yang tinggi bagi negara ini. Salah satu wilayah di Cina, tepatnya di

Xixi, Hangzhou, provinsi Zhejiang yang merupakan wilayah wetland menjadi

tujuan untuk pembangunan resor.

Belt Collins International Consultant (Singapore), Pte. Ltd atau disingkat

BCI merupakan sebuah perusahaan konsultan berskala internasional yang

didirikan pada tahun 1953 di Honolulu (Hawaii). BCI ini terus berkembang hingga

memiliki delapan cabang lainnya yang menyebar di berbagai negara, mulai dari

benua Amerika, Pasifik hingga ke Asia Tenggara. Hangzhou Xixi Tourist Resort

Hotel Group, China adalah salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh

perusahaan BCI. Proses perancangan tapak tersebut dari mulai awal hingga

pada tahap yang sedang dilakukan merupakan hal yang penting untuk dipelajari.

Tujuan dari kegiatan magang yaitu untuk memperluas dan menambah

pengetahuan serta pengalaman keprofesian di bidang arsitektur lanskap.

Magang bermanfaat dalam mengembangkan keprofesian diri sebagai mahasiswa

arsitektur lanskap dalam kegiatan praktek perancangan lanskap, khususnya di

lanskap resor.

Kegiatan magang dilakukan selama 14 minggu yang dimulai pada minggu

ketiga bulan Juni 2008 hingga minggu keempat bulan September 2008. Kegiatan

magang ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : (1) Kegiatan magang keterampilan

dan penggunaan AutoCAD di PT. Envirospace, Bogor (2) Proses perizinan dari

Ministry of Manpower Singapore (untuk kegiatan magang di BCI) dan (3)

Kegiatan magang di BCI Singapore yang dimulai pada tanggal 30 Juli 2008

(3)

3

Kegiatan magang di PT. Envirospace, Bogor dilaksanakan sebelum

melakukan magang di BCI. Kegiatan ini merupakan kegiatan keterampilan untuk

menunjang kegiatan studio sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan lebih

terfokus pada kegiatan teknis, diantaranya adalah pendalaman menggunakan

software AutoCAD, Photoshop, Bryce, pembuatan gambar dengan teknik

freehand, pewarnaan dengan menggunakan marker, scanning serta mempelajari

beberapa buku untuk membuka wawasan tentang desain dan alemen-elemen

desain baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Kegiatan magang di BCI dilakukan dengan partisipasi aktif dalam

kegiatan studio maupun di lapangan. Data diperoleh melalui wawancara dan

studi pustaka yang berasal dari buku, report serta sumber pustaka lainnya.

Tahapan kegiatan berupa pengenalan lembaga dan manajemen, studi pustaka

serta kegiatan perancangan pada perusahaan yang terdiri dari Preliminary

Concept Design, Final Concept Design, Preliminary Design Development, Final

Design Development, Hardscape Working Drawing serta Softscape Working

Drawing. Batasan magang berada pada ruang lingkup proses kegiatan

perancangan pada proyek Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China

yaitu dimulai pada tahap Preliminary Concept Design sampai tahap Softscape

Working Drawing.

BCI membuat batasan ruang lingkup bisnis yang berfokus pada empat

aspek yaitu (1) Land Planning, (2) Civil Engeenering, (3) Landscape Architecture

dan (4) Environmental Consultant. BCI yang berlokasi di Singapore merupakan

cabang perusahaan Belt Collins yang berfokus pada bidang Landscape

Architecture. Dalam mengerjakan suatu proyek, perusahaan ini memiliki standar

tahapan kegiatan sehingga peroses pekerjaan dari awal penerimaan proyek

hingga implementasi harus mengikuti standar tahapan, yaitu (Mobilization), (2)

Design Process (Concept Design, Design Development dan Working Drawing),

(3) Implementation serta (4) Maintenance. Struktur organisasi perusahaan terdiri

atas : (1) President/Managing Director, (2) Vice President, (3) Associate Director,

(4) Associate, (5) Landscape Architect, Project Manager, Horticulturist dan (6)

CAD Drafter.

Hangzhou Xixi Wetland yang merupakan lokasi tapak terletak di provinsi

Zhejiang, China. Daerah ini merupaka suatu bentuk kota air (wetland) dengan

beragam kebudayaannya. Wilayah Hangzhou Xixi Wetland ini diresmikan

(4)

untuk melindungi dari kerusakan lingkungan serta memperkenalkan Xixi Wetland

tersebut sebagai daerah pariwisata.

Kegiatan perancangan pada proyek Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel

Group, China dimulai dari tahap Concept Design hingga Softscape Working

Drawing. Hasil dari tahap Concept Design berupa zonasi ruang yang terdiri dari

Main Entry Area, Main Dining Terrace, Central Water Body, Wrtland Edge serta

Villa Courtyard. Tahap ini dikerjakan dengan menggunakan freehand dan

bantuan software Sketch Up dan Photoshop. Tahap Design Development

mencakup proses pengembangan perancangan dari tahap Concept Design

hingga tahap awal Hardscape dan Softscape. Pada tahap ini dihasilkan Grading

and Drainage Plan, Material Plan, Soil Depth Plan, Softscape Plan serta

pengembangan dari zonasi yang telah ada. Tahapan Hardscape Working

Drawing mencakup pekerjaan yang berkaitan dengan semua elemen hardscape

yang ada pada desain, detail dari Grading and Drainage Plan, Material Plan

serta pembuatan Dimension Setout Plan. Selain itu dihasilkan gambar detail dari

elemen-elemen hardscape yang digunakan dalam tapak, antara lain detail

perkerasan, bangku, jembatan dan water feature. Pada tahap Softscape Working

Drawing dilakukan pembuatan detail penanaman dan penghitungan tanaman

yang digunakan dalam desain tapak yang dimulai dengan berbagai pohon,

bambu, semak, ground cover, rumput serta tanaman air.

Pada umumnya penerimaan proyek didapatkan dengan melakukan

tender process terlebih dahulu. Namun pada perusahaan BCI, khususnya pada

proyek Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China penerimaan proyek

dilakukan dengan penunjukkan langsung oleh klien. Hal ini dikarenakan reputasi

BCI yang sudah sangat baik di mata dunia sehingga timbul kepercayaan pada

masyarakat terhadap kualitas dari pelayanan dan hasil yang diberikan oleh BCI.

Dalam proses perancangan yang dilakukan oleh BCI, riset dan analisis

dilakukan oleh surveyor dan arsitek. Sistem kerja seperti ini membuat BCI

terfokus pada pekerjaan sesuai bidangnya yaitu perancangan arsitektur lanskap.

Analisis yang dilakukan oleh BCI adalah site visit untuk melakukan fotografi.

Sebenarnya penting sekali bagi BCI untuk melakukan analisis ataupun

mengetahui dan mempelajari analisis tapak yang dilakukan oleh arsitek untuk

melihat faktor-faktor ekologisnya mengingat wetland merupakan sebuah tapak

(5)

5

kepada BCI. BCI hanya membuat desain lanskapnya dengan meneruskan

pekerjaan yang dilakukan oleh arsitek.

BCI selalu memberi kepuasan terhadap klien dari hasil pekerjaannya. Hal

ini didukung oleh faktor-faktor yaitu teamwork, disiplin waktu, peralatan dan

perlengkapan, teknik menggambar freehand, memiliki komitmen untuk memberi

kepuasan terhadap klien serta selalu tanggap terhadap perkembangan desain

yang berguna untuk membuat gagasan-gagasan konsep perancangan.

Hard material dan soft material yang digunakan dalam tapak adalah

berdasarkan temanya yaitu tradisional sehingga material yang digunakan adalah

material lokal. Hard material yang digunakan dalam desain antara lain jembatan,

timber deck, feature lantern, beberapa elemen tradisional sebagai aksen serta

paving sangat memperlihatkan budaya lokal sehingga akan sangat terasa

atmosfer dari traditional wetland. Soft material yang digunakan pada desain juga

sangat mencerminkan kebudayaan lokal seperti reeds, bambu, willow dan

tanaman air. Keuntungan dari penggunaan material lokal ini adalah selain

mendukung tema resor ini juga memiliki harga yang ekonomis serta mudah

(6)

PERANCANGAN LANSKAP RESOR

DI HANGZHOU XIXI TOURIST RESORT HOTEL GROUP,

CHINA

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

DIANTI AYUNINGTYAS

A34204057

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

(7)

7

Judul : PERANCANGAN LANSKAP RESOR DI HANGZHOU XIXI

TOURIST RESORT HOTEL GROUP,CHINA Nama : Dianti Ayuningtyas

NRP : A34204057

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA

NIP. 130 516 290

Menyetujui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr

NIP. 131 124 019

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Februari 1986. Penulis

merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari Ansori Hidayat dan

Trisyati.

Tahun 1992 penulis lulus dari TK. Nurul Huda, Kedaung, Ciputat,

Tangerang kemudian pada tahun 1998 penulis lulus dari SDN VI Ciputat,

Tangerang. Selanjutnya pada tahun 2001 penulis menyelesaikan studi di SLTPN

2 Ciputat, Tangerang kemudian pada tahun 2004 penulis lulus dari SMAN I

Ciputat, Tangerang. Tahun 2004 penulis diterima di IPB sebagai mahasiswa

Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian melalui jalur SPMB.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif dalam organisasi

kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (HIMASKAP) sebagai

anggota. Selain itu penulis juga aktif dalam kepanitiaan beberapa acara

(9)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi

rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul Perancangan Lanskap Resor di Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China ini disusun melalui hasil magang di Belt Collins International Consultant, Pte. Ltd.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh masukan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini antara lain sebagai

berikut :

1. Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA selaku dosen pembimbing skripsi atas saran,

kritik, perhatian dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dr, Ir. Andi Gunawan, Msc dan Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr sebagai

dosen penguji atas masukan dan sarannya untuk perbaikan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Setiahadi, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan saran dan bimbingannya selama penulis menempuh

perkuliahan di Departemen Arsitektur Lanskap IPB.

4. Mama, papa beserta keluarga besar yang telah memberikan doa, nasehat

serta dukungan yang tiada henti kepada penulis.

5. Oka Dwipayana, SP atas segala perhatian, dukungan, nasehat, kasih

sayang serta berbagai pelajaran hidup yang senantiasa diberikan kepada

penulis.

6. Seluruh staf dan pengajar Departemen Arsitektur Lanskap.

7. Seluruh staf perusahaan Belt Collins International Consultant (Singapore).

8. Seluruh staf perusahaan PT. Envirospace, Bogor.

9. Rekan-rekan seperjuangan selama mengikuti kegiatan magang dan

teman-teman ARL’41 atas kebersamaannya selama ini.

10. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

Bogor, Januari 2009

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Manfaat ... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Lanskap ... 4

2.2 Perancangan Lanskap ... 4

2.3 Permintaan Rekreasi ... 6

2.4 Pariwisata ... 7

2.5 Resor ... 7

2.6 Wetland ... 8

2.7 Konsultan Lanskap ... 9

2.8 Manajemen Proyek Lanskap ... 10

BAB III : METODOLOGI ... 12

3.1 Lokasi Magang ... 12

3.2 Waktu Magang ... 12

3.3 Metode Magang ... 12

3.3.1 Kegiatan Studio dan Lapang ... 12

3.3.2 Kegiatan Administrasi ... 15

3.3.3 Data ... 16

3.4 Batasan Magang... 16

BAB IV : MAGANG DI PT. ENVIROSPACE,BOGOR ... 19

4.1 Kondisi Umum Perusahaan ... 19

4.2 Kegiatan Magang di PT. Envirospace, Bogor ... 20

4.2.1 Penggunaan Software AutoCAD ... 21

4.2.2 Penggunaan Software Photoshop ... 21

4.2.3 Penggunaan Software Bryce ... 22

(11)

iii

BAB V : MAGANG DI BELT COLLINS INTERNATIONAL CONSULTANT

(SINGAPORE) PTE. LTD ... 24

5.1 KONDISI UMUM PERUSAHAAN ... 24

5.1.1 Sejarah Perusahaan ... 24

5.1.2 Lokasi Perusahaan ... 24

5.1.3 Ruang Lingkup Perusahaan ... 25

5.1.4 Tahapan Pengerjaan Proyek ... 27

a. Mobilization ...27

b. Design Process ... 27

Concept Design ...27

Design Development...27

Working Drawing...29

c. Implementation ...29

d. Maintenance ...30

5.1.5 Struktur Organisasi ... 30

5.2 KONDISI UMUM WILAYAH ... 31

5.2.1 Kondisi Umum Cina ... 31

a. Geografi dan Iklim ... 31

b. Kebudayaan ... 32

Seni dan Literatur ... 33

Bahasa ... 33

Agama ... 34

c. Demografi ... 34

d. Olahraga dan Rekreasi ... 35

5.2.2 Kondisi Umum Hangzhou, Provinsi Zhejiang ... 36

a. Kota Surga ... 35

b. Geografi dan Iklim ... 36

c. Ekonomi ... 38

d. Populasi ... 38

e. Kebudayaan ... 38

f. Sightseeing ...39

5.2.3 Kondisi Umum Xixi Wetland ... 40

5.3 PROSES PERANCANGAN TAPAK HANGZHOU XIXI TOURIST RESORT HOTEL GROUP, CHINA... 43

(12)

5.3.2 Analisis Tapak ... 45

a. Analisis Tapak Total ... 45

b. Analisis Tapak Proyek 708.45 ... 47

5.3.3 Konsep ... 49

a. Konsep Tapak Total ... 49

b. Konsep Pengembangan Tapak (Proyek 708.45) ... 50

Main Entry Area ...52

Main Dining Terrrace ...60

Central Water Body ...63

Wetland Edge ...66

Villa Courtyard ...71

5.3.4 Design Development ...73

a. Grading and Drainage Plan ...73

b. Material Plan ...73

c. Soil Depth Plan ...75

d. Zonasi pada Design Development ... 76

Wetland Boardwalk ...76

Baiyun Dining Area ...77

Public Courtyard ...77

Outdoor Entertainment Area ...77

Boat Taxi and Boardwalk access ...95

Walkways and Bridges ...95

Villa Courtyard ...95

Standard Villa Courtyard ...105

Suite Villa Courtyard ...105

Presidential Suite Villa Courtyard ...105

e. Softscape Plan ... 118

5.3.5 Hardscape Working Drawing ...119

a. DimensionSetout Plan ... 120

b. Grading Plan ...120

c. Material Plan ...121

5.3.6 Softscape Working Drawing (20 %) ... 121

BAB VI : PEMBAHASAN ... 124

6.1 Penerimaan Proyek ... 124

(13)

v

6.3 Desain ... 126

6.3.1 Proses Desain ... 126

6.3.2 Produk Desain ... 128

6.4 Material ... 130

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN ... 131

7.1 Kesimpulan ... 131

7.2 Saran ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 133

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses Perancangan lanskap pada perusahaan BCI Singapore .. 13

Gambar 2. Proses Kerja Magang ... 17

Gambar 3. Lokasi Penyebaran Perusahaan BCI ... 24

Gambar 4. Tahapan Pengerjaan Proyek pada Perusahaan BCI Singapore ... 28

Gambar 5. Struktur Organisasi perusahaan BCI Singapore ... 30

Gambar 6. Peta Republik Cina ... 31

Gambar 7. Chinese Dragon Boat Racing ...35

Gambar 8. Grand Canal, Hangzhou ... 36

Gambar 9. Peta Hangzhou, Propinsi Zhejiang ... 37

Gambar 10. Hamparan Perkebunan Teh Longjing (Dragon Well) ...39

Gambar 11. Sunset pada Westlake ...40

Gambar 12. Xixi Wetland National Park ...41

Gambar 13. Peta lokasi Xixi Wetland ...43

Gambar 14. Kondisi Conservation Village, Xixi Wetland ...44

Gambar 15. Peta lokasi tapak (Hangzou Xixi Tourist Resort Hotel Group) ... 45

Gambar 16. Analisis tapak keseluruhan ... 46

Gambar 17. Analisis tapak Proyek 708.45 ... 48

Gambar 18. Resort Character Diagram ...50

Gambar 19. Overall Landscape Masterplan ...51

Gambar 20. Landscape Masterplan pada Proyek 708.45 (Preliminary Concept Design) ... 53

Gambar 21. Landscape Masterplan pada Proyek 708.45 (Final Concept Design) ... 54

Gambar 22. Aerial Perspective pada Proyek 708.45 (Final Concept Design) ... 55

Gambar 23. Tampak atas Main Entry Area pada Preliminary Concept Design 56 Gambar 24.Tampak atas Main Entry Area pada Final Concept Design ...57

Gambar 25. Potongan Main Entry Area pada Preliminary Concept Design ...58

Gambar 26. Potongan Main Entry Area pada Final Concept Design ...58

Gambar 27. Perspektif Main Entry Area pada Preliminary Concept Design ...59

Gambar 28.Perspektif Main Entry Area pada Final Concept Design ...59

Gambar 29. Tampak atas Main Terrace ...61

(15)

vii

Gambar32. Perspektif Main Terrace pada Final Concept Design ...63

Gambar 33. Tampak atas Central Water Body pada Preliminary dan Final

Concept Design ...64

Gambar 34. Potongan Central Water Body pada Preliminary dan Final Concept

Design ...65

Gambar 35. Perspektif Central Water Body pada Preliminary dan Final Concept

Design ...66

Gambar 36. Tampak atas Wetland Edge pada Preliminary dan Final Concept

Design ...67

Gambar 37. Potongan 1 Wetland Edge (Dining Pavilion) pada Preliminary dan

Final Concept Design...68

Gambar 38. Potongan 2 Wetland Edge (Villa) pada Preliminary dan Final

Concept Design ...69

Gambar 39. Perspektif Wetland Edge pada Preliminary Concept Design ...70

Gambar 40. Perspektif Wetland Edge pada Final Concept Design ...70

Gambar 41. Tampak atas Villa Courtyard pada Preliminary Concept Design ...71

Gambar 42. Tampak atas Villa Courtyard pada Final Concept Design ...72

Gambar 43. Perspektif Villa Courtyard pada Final Concept Design ...72

Gambar 44.Tampak atas Wetland Boardwalk pada Preliminary Design

Development ...78

Gambar 45. Potongan A Wetland Boardwalk pada Final Design Development 79

Gambar 46. Potongan B Wetland Boardwalk pada Final Design Development 80

Gambar 47.Potongan C Wetland Boardwalk pada Final Design Development 81

Gambar 48. Potongan D Wetland Boardwalk pada Final Design Development 82

Gambar 49 Tampak atas Baiyun Dining Area pada Preliminary Design

Development ...83

Gambar 50. Potongan Baiyun Dining Area pada Preliminary Design

Development ...84

Gambar 51. Tampak atas Baiyun Dining Area pada Final Design

Development ...85

Gambar 52. Potongan Baiyun Dining Area pada Final Design Development ..86

Gambar 53. Tampak atas Public Courtyard pada Preliminary Design

Development ...87

Gambar 54. Potongan Public Courtyard pada Preliminary Design

(16)

Gambar 55. Tampak atas Public Courtyard pada Final Design Development ..89

Gambar 56. Potongan Public Courtyard pada Final Design Development ...90

Gambar 57. Tampak atas Outdoor Entertainment Area pada Preliminary

Design Development ...91

Gambar 58. Potongan Outdoor Entertainment Area pada Preliminary Design

Development ...92

Gambar 59. Tampak atas Outdoor Entertainment Area pada Final Design

Development ...93

Gambar 60. Potongan Outdoor Entertainment Area pada Final Design

Development ...94

Gambar 61. Tampak atas Boat Taxi and Boardwalk Access pada Preliminary

Design Development ...96

Gambar 62. Potongan 1 Boat Taxi and Boardwalk Access pada Preliminary

Design Development ...97

Gambar 63. Potongan 2 Boat Taxi and Boardwalk Access pada Preliminary

Design Development ...98

Gambar 64. Tampak atas Walkways and Bridges pada Preliminary Design

Development ...94

Gambar 65. Potongan 1 Walkways and Bridges pada Preliminary Design

Development ...100

Gambar 66. Potongan 2 Walkways and Bridges pada Preliminary Design

Development ...101

Gambar 67. Potongan 1 Walkways and Bridges pada Final Design

Development ...102

Gambar 68. Potongan 2 Walkways and Bridges pada Final Design

Development ...103

Gambar 69. Potongan 2 Walkways and Bridges pada Final Design

Development ...104

Gambar 70. Tampak atas dan Potongan Standard Villa Courtyard pada

Preliminary Design Development ...107

Gambar 71. Potongan 2 Standard Villa Courtyard pada Preliminary Design

Development ...108

Gambar 72. Tampak atas Standard Villa Courtyard pada Final Design

(17)

ix

Gambar 73. Potongan 1 Standard Villa Courtyard pada Final Design

Development ...110

Gambar 74. Potongan 2 Standard Villa Courtyard pada Final Design

Development ...111

Gambar 75. Potongan 3 Standard Villa Courtyard pada Final Design

Development ...112

Gambar 76. Tampak atas Suite Villa Courtyard pada Final Design

Development ...113

Gambar 77. Potongan 1 Suite Villa Courtyard pada Final Design

Development ...114

Gambar 78. Potongan 2 SuiteVilla Courtyard pada Final Design

Development ...115

Gambar 79. Tampak atas Presidential SuiteVilla Courtyard pada Final

Design Development ...116

Gambar 80. Presidential SuiteVilla Courtyard (Images) pada Final Design

Development ...117

(18)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Jenis, Bentuk dan Sumber Data Proyek 708.45 Hangzhou, Xixi

Tourist Resort Hotel Group, China ...16

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Magang ... 18

(19)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ilustrasi kondisi Conservation Village

Lampiran 2. Ilustrasi kondisi tapak

Lampiran 3. Grading and Surface Drainage Plan

Lampiran 4. Subsoil Drainage Plan

Lampiran 5. Materials Plan (Preliminary Design Development)

Lampiran 6. Materials Plan (Final Design Development)

Lampiran 7. Soil Depth Plan

Lampiran 8. Softscape Plan (Preliminary Design Development)

Lampiran 9. Softscape Plan (Final Design Development)

Lampiran 10. Dimension Setout Plan Zone 5 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 11. Grading Plan Zone 5 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 12. Material Plan Zone 5 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 13. Material Board LH-50 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 14. Public Area Section + Detail LD-31 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 15. Paving Typical Details LD-101 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 16. Feature Paving LD-111 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 17. Lake Edge Typical Details LD-131 (Hardscape Working Drawing)

Lampiran 18. Lighting LD-140 (Hardscape Working Drawing)

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi semakin berkembang di berbagai bidang kehidupan

sehingga menuntut dipenuhinya berbagai kebutuhan manusia. Salah satu

kebutuhan sekunder yang saat ini sedang meningkat adalah rekreasi. Clawson

dan Knetsch (1966) mengemukakan bahwa permintaan rekreasi akan semakin

meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan

teknologi. Untuk itu dibutuhkan sarana dan prasarana untuk memenuhi

kebutuhan rekreasi atau kebutuhan sekunder tersebut.

Resor merupakan salah satu sarana pendukung untuk memenuhi

kebutuhan rekreasi tersebut. Sarana dan prasarana resor terdiri dari lanskap dan

infrastruktur fisik (bangunan). Lanskap resor merupakan hal yang sangat penting

untuk menciptakan sebuah resor yang dapat memenuhi kepuasan rekreasi

manusia, mengingat resor adalah objek wisata yang memaksimalkan potensi

lanskap. Untuk itu perlu adanya perencanaan dan perancangan lanskap resor

yang baik dengan melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan

resor tersebut. Keberhasilan pembangunan resor dapat terlihat dari kepuasan

rekreatif para penggunanya, sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memenuhi

kebutuhan rekreasi

Pembangunan resor telah meluas ke mancanegara. Cina merupakan

salah satu negara tujuan wisata yang sangat terkenal dengan kebudayaan dan

filosofinya. Keunikan budaya tradisional Cina menjadi nilai jual yang tinggi bagi

negara ini dan didukung juga dengan panorama yang indah. Hal ini sangat

mendukung industri resor yang berkembang di Cina karena kebudayaan dan

panorama merupakan hal yang bernilai dalam pembangunan sebuah resor.

Salah satu wilayah di Cina, tepatnya di Xixi, Hangzhou, provinsi Zhejiang yang

merupakan wilayah wetland yang sangat terkenal dan menjadi salah satu daerah

yang dilestarikan, menjadi tujuan untuk pembangunan resor. Hangzhou selain

menampilkan panorama yang indah juga merupakan salah satu daerah di Cina

yang kaya akan warisan kebudayaannya.

Belt Collins International (Singapore) atau disingkat BCI merupakan

perusahaan konsultan berskala internasional yang berfokus pada bidang

(21)

2

tahun 1953 di Honolulu (Hawaii) dan terus berkembang hingga memiliki delapan

cabang lainnya yang menyebar di berbagai negara, mulai dari benua Amerika,

Pasifik hingga ke Asia Tenggara. BCI merupakan perusahaan konsultan

profesional yang telah mengerjakan berbagai proyek, terutama proyek-proyek

resor mewah yang ada di dunia, seperti Amerika, Pasifik, Asia Tenggara, Timur

Tengah hingga Eropa.

Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group, China adalah salah satu

proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan BCI. Bentuk tapaknya relatif

landai dan sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan perairan (wetland).

Kebudayaannya sangat unik dan mampu menarik banyak wisatawan asing untuk

berkunjung kesana. Oleh karena itu resor ini dirancang untuk dibangun dengan

mempertahankan kebudayaan tradisional Cina yang sangat dominan pada

lingkungan tapak dan mengembangkannya dalam suatu konsep. Proses

perancangan tapak tersebut dari mulai awal hingga pada tahap yang sedang

dilakukan merupakan hal yang penting untuk dipelajari.

1.2 Tujuan Magang

Tujuan umum dari kegiatan magang ini yaitu untuk mempelajari dan

meningkatkan soft skill serta ketrampilan mendesain dalam keprofesian arsitektur

lanskap yang berfokus pada teknik-teknik perancangan lanskap resor Hangzhou

Xixi Tourist Resort Hotel Group di Cina.

Tujuan khusus dari kegiatan magang ini adalah :

1. Mempelajari dan mengikuti proses dan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses perancangan pada salah satu kawasan

rekreasi di Cina, yaitu Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group.

2. Mempelajari berbagai masalah yang berhubungan dengan proses

perancangan lanskap resor baik di studio maupun di lapangan

serta berbagai alternatif pemecahannya.

3. Mempelajari dan mengikuti proses bekerja di studio dan di

lapangan sesuai dengan manajemen kerja yang diterapkan pada

perusahaan Belt Collins International Consultant Pte. Ltd,

(22)

1.3 Manfaat Magang

Kegiatan magang ini diharapkan mempunyai manfaat dalam

mengembangkan keprofesian diri sebagai mahasiswa arsitektur lanskap dalam

kegiatan praktek perancangan lanskap, khususnya di lanskap resor. Selain itu

juga untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan mengenai teknik

perancangan dalam skala yang lebih komplek pada lanskap resor serta

menambah pengalaman khususnya yang berkaitan dengan aplikasi ilmu

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap

Menurut Simonds (2006), lanskap adalah suatu bentang alam dengan

karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Dalam

suatu lanskap karakter harus menyatu secara harmonis dan alami untuk

memperkuat karakter lanskap tersebut.

Rachman (1984) mengatakan bahwa lanskap adalah wajah dan karakter

lahan/tapak dan bagian dari muka bumi dengan segala sesuatu dan apa saja

yang ada di dalamnya baik bersifat alami maupun buatan manusia, yang

merupakan total dari bagian hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya,

sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imjinasi

dapat membayangkan.

Bentukan-bentukan penampakan dan kekuatan lanskap alam yang

dominan, sangat sedikit dan dapat diubah. Beberapa elemen lanskap alami yang

tidak dapat diubah yaitu bentukan topografi seperti pegunungan, lembah, sungai

dan pantai, penampakan presipitasi, embun, kabut dan sebagainya. Sedangkan

elemen lanskap yang dapat diubah diantaranya bukit-bukit, semak belukar, parit,

dimana seorang perencana dapat memodifikasinya (Simonds, 2006).

2.2 Perancangan Lanskap

Perancangan adalah ilmu dan seni pengorganisasian ruang dan massa

dengan mengkomposisikan elemen lanskap alami dan non alami serta kegiatan

yang ada di dalamnya agar tercipta suatu karya tentang ruang yang secara

fungsi berdaya guna dan secara estetik bernilai indah sehingga tercapai

kepuasan jasmaniah dan rohaniah manusia serta makhluk hidup lain di

dalamnya, selaras dengan faktor ruang, waktu, dan geraknya (Rachman, 1984).

Menurut Simonds (2006), perancangan ditekankan pada penggunaan

volume dan ruang. Setiap volume memiliki bentuk, tekstur, ukuran, bahan,

warna, dan kualitas lain. Semuanya dapat mengekspresikan dan

mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai dengan baik sehingga ruang

dapat memberikan dampak yang berbeda pada psikologis manusia. Dari

pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perancangan akan menghasilkan

(24)

menentukan bentuk rancangan lanskap antara lain bentuk tapak itu sendiri,

sirkulasi, topografi, arsitektur, bahan dan pemeliharannya, serta fungsi dan

kegunaan yang diinginkan dari tapak.

Karakter tapak yang menarik harus dipertahankan atau diciptakan

sehingga semua elemen yang banyak variasinya ini menjadi kesatuan yang

harmonis. (Simonds ,2006)

Proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur lanskap menurut

Simonds (2006) terdiri atas Commision, Research, Analysis, Synthesis,

Construction, dan Operation. Commision adalah tahap dimana klien menyatakan

keinginan/kebutuhannya serta membuat definisi pelayanan dalam suatu

perjanjian kerja. Research merupakan tahap pengumpulan/inventarisasi data.

Analysis merupakan tahap menganalisis tapak, melakukan pengkajian terhadap

peraturan pemerintah, ketentuan standar, potensi dan standar serta membuat

program pengembangan tapak. Synthesis merupakan tahap analisis

perbandingan, pengkajian dampak, akomodasi dan konsolidasi, membuat studi

skematik atas alternatif-alternatif yang kemudian dituangkan dalam ide konsep,

serta menentukan metode pelaksanaan. Construction merupakan tahap

pelaksanaan dengan mempersiapkan dokumen, kontrak kerja, supervisi dan

pengecekan pelaksanaan. Operation merupakan tahap penyelesaian proyek

yang mencakup pelaksanaan kunjungan periodik, penyesuain dan perbaikan

serta observasi penampakan.

Booth (1983) menyatakan bahwa proses perancangan/disain umumnya

memiliki tahap-tahap sebagai berikut :

1. Penerimaan Proyek

2. Riset dan analisis (termasuk mengunjungi tapak)

a. Persiapan rencana dasar

b. Inventarisasi tapak (pengumpulan data) dan analisis (evaluasi)

c. Wawancara dengan pemilik

d. Pembentukan program

3. Desain

a. Diagram fungsi ideal

b. Diagram fungsi keterhubungan tapak

c. Rencana konsep

d. Studi tentang komposisi bentuk

(25)

6

f. Desain skematik

g. Rencana Induk (Master Plan)

h. Design Development

4. Gambar-gambar konstruksi

a. Rencana Pelaksanaan (Layout Plan)

b. Rencana Bertahap (Grading Plan)

c. Rencana Penanaman (Planting Plan)

d. Detil konstruksi

5. Pelaksanaan

6. Evaluasi setelah konstruksi

7. Pemeliharaan (Maintenance)

Fungsi dari perancangan tersebut yaitu :

1. Memberikan kerangka kerja yang logis dan terorganisasi untuk membuat

suatu solusi perancangan.

2. Membantu untuk meyakinkan segala pihak bahwa solusi yang ada sesuai

dengan keterbatasan perancangan (tapak, keinginan klien, anggaran biaya,

dll).

3. Membantu menentukan penggunaan lahan yang terbaik bagi klien melalui

penelitian dan diberikan solusi alternatif setiap permasalahan.

4. Sebagai dasar penjelasan dan pemikiran suatu perancangan kepada klien.

2.3 Permintaan Rekreasi

Permintaan rekreasi adalah sejumlah kesempatan rekreasi yang

diinginkan oleh masyarakat atau gambaran total partisipasi masyarakat dalam

kegiatan rekreasi secara umum yang dapat diharapkan jika fasilitas-fasilitas

rekreasi yang layak tersedia (Basuni dan Soedarjo, 1988). Douglass (1982)

berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan

rekreasi, yakni (1) masyarakat, unsur-unsurnya terdiri dari jumlah penduduk,

tempat tinggal, umur dan pendidikan, (2) uang, berkaitan dengan tingkat

pendapatan dan kemakmuran, (3) waktu, berhubungan dengan kesibukan dan

mobilitas, (4) komunikasi, berkaitan dengan media massa, status sosial, dan

kesenangan pribadi, (5) suplai, yang menyangkut aspek keterjangkauan

(26)

2.4 Pariwisata

Menurut Direktorat Pariwisata Indonesia (1982), pada hakekatnya

pariwisata adalah suatu proses bepergian dari seseorang untuk sementara waktu

dari suatu tempat ke tempat lain, dikarenakan timbulnya dorongan secara

naluriah pada diri sendiri untuk dipenuhi dan dirasakan sebagai kepentingan

hidupnya, baik ekonomi, sosial, budaya, agama, kesehatan maupun kepentingan

lainnya yang bersifat sekedar ingin tahu, menambah pengalaman atau belajar.

Abdullah (1983), menjelaskan bahwa perjalanan wisata mempunyai

berbagai macam motivasi dan tujuan tertentu, antara lain :

a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism) : jenis pariwisata ini

dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk

berlibur, mencari udara segar yang baru, dll.

b. Pariwisata untuk rekreasi (recreational tourism) : jenis pariwisata ini dilakukan

oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburnya untuk

beristirahat. Biasanya mereka tinggal selama mungkin di tempat-tempat yang

dianggap menarik.

c. Pariwisata kebudayaan (cultural tourism) : jenis pariwisata ini ditandai oleh

adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar dan studi di

pusat-pusat pengajaran dan penelitian.

d. Pariwisata olahraga (sport tourism) : dapat dibedakan atas :

Big sport Evens, yaitu pariwisata-pariwisata olahraga besar seperti

Olympic Games, kejuaraan dunia.

Sport Tourism of the Plactitioners, yaitu peristiwa olahraga bagi

mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri seperti

pendakian gunung, olahraga naik kuda, mancing.

d. Pariwisata untuk urusan usaha (Business Tourism) : suatu bentuk perjalanan

wisata karena berkaitan dengan pekerjaan/jabatan.

e. Pariwisata untuk tujuan konferensi (Convention Tourism) : jenis pariwisata ini

menggunakan tempat-tempat wisata sebagai tempat konferensi, atas dasar

kesadaran akan besarnya potensi ekonomi yang didapat dari

penyelenggaraan konferensi.

2.5 Resor

Resor merupakan suatu tempat untuk menampung wisatawan yang akan

(27)

8

istirahat dan bersenang-senang yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang

(Pusdiklat, Pos dan Telekomunikasi, 1994). Menurut Boovy, Bard dan Lauson

(1997), resor merupakan tempat yang dikembangkan untuk peristirahatan para

wisatawan, dengan berbagai fasilitas yang disediakan untuk akomodasi, rekreasi

dan kebutuhan lainnya. Melalui konsentrasi dari kebutuhan diatas maka kawasan

tersebut dapat membentuk identitas dan karakternya sendiri serta merupakan

tempat yang spesifik untuk tujuan pariwisata atau sebagai basis persinggahan ke

objek-objek wisata lain.

Tan (1995), menyatakan bahwa resor adalah suatu bentukan industri

pariwisata yang berkembang. Resor merupakan tantangan bagi arsitektur hotel

konvensional yang monoton. Alam resor berbeda dengan yang dimiliki oleh

bangunan pada umumnya. Sebagian resor dibangun dengan desain mewah

yang memiliki keistimewaan tertentu, dana desain yang tidak terbatas, berlokasi

di daerah terpencil dengan tapak yang eksotik, digunakan sebagai tempat

peristirahatan dengan ketenangan dan suasana meditasi. Keunikan lainnya yaitu

adanya penggabungan nilai-nilai modern dengan elemen-elemen tradisional dan

sejarah. Asia Tenggara memiliki berbagai atribut alam yang mendukung

pariwisata seperti banyaknya gunung-gunung, hutan tropis, pantai berpasir dan

taman bawah laut, demikian juga sejarah dan keragaman budayanya.

Pada umumnya ada 3 hal yang dijual dari sebuah resor, yaitu :

1. Pemandangan (Scene)

Potensi fisik kawasan resor yaitu seperti kondisi fisik, kekhasan fisik,

flora/fauna dan iklim daerah yang dapat dimanfaatkan sebagai view, rekreasi,

berolahraga dan sebagainya.

2. Budaya (Culture)

Merupakan kekhasan daerah setempat, misalnya kehidupan sehari-hari,

budaya dan sebagainya.

3. Acara (Event)

Merupakan suasana ataupun hal-hal spesifik yang terjadi (hanya terjadi)

pada saat tertentu seperti upacara ritual budaya setempat.

2.6 Wetland

Wetland adalah sebuah area lahan yang terdiri dari tanah yang telah

jenuh air atau sesuatu yang lembab, seperti paya, rawa ataupun tanah

(28)

lingkungan penghubung antara ekosistem terestrial dengan ekosistem perairan

yang berbeda satu sama lain tetapi saling ketergantungan (Wikipedia, 2008).

Haslam (2003) mengatakan wetland adalah sebuah lahan yang mana jenuh air

merupakan faktor dominan yang menyebabkan terbentuknya tanah secara alami

(hydric soil), jenis vegetasi tertentu serta komunitas hewan hidup di atasnya.

Ada beberapa tipe wetland, diantaranya diklasifikasikan berdasarkan

sumber airnya. Sumber air wetland dapat dibedakan menjadi dua, (1) berasal

dari presipitasi (hujan dan hujan salju). Banyak diantara permanent wetland dan

semi permanent wetland terisi oleh air hujan ataupun salju yang mencair, (2)

barasal dari air tanah. Biasanya wetland yang sumber airnya berasal dari air

tanah adalah permanent wetland (Iastate Education, 2008)

Menurut Wikipedia (2008), wetland dapat diklasifikasikan de dalam tiga

kelas, yaitu :

Hydrogeomorphic classes

Hydrogeomorphic (HGM) mengklasifikasikan wetland berdasarkan tiga

faktor yang mempengaruhi fungsinya, yaitu posisi pada lanskap (geomorphic

setting), sumber air (hydrology) serta aliran dan fluktuasi air (hydrodynamics).

Wetland pada lahan kering

Wetland pada lahan kering terbentuk karena pengaruh iklim dan

faktor-faktor lingkungan lain. Tipe wetland ini bisa berupa freshwater atau saline water,

permanen ataupun musiman / sementara. Selama musim kering, wetland

menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan.

Intertidal wetland

Intertidal wetland merupakan wetland yang terbentuk karena pengaruh

salinitas dan pergerakan pasang surut. Intertidal wetland dapat bertahan pada

kondisi ekstrim seperti saline water pada saat pasang, fresh water pada saat

surut dan juga pada saat banjir.

2.7 Konsultan Lanskap

Menurut Gold (1980), pemerintah lokal dan pengembang swasta memiliki

tanggung jawab moral yang sama dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas

rekreasi dalam kota. Perencanaan kota dan arsitek lanskap berperan penting

dalam kegiatan preservasi, perancangan ruang terbuka, pembangunan fasilitas

rekreasi, dan program sosial dalam hal pemberian pelayanan kebutuhan rekreasi

(29)

10

1) Kemampuan profesional, yaitu kompetensi secara teknis, berupa

kemampuan dari segi perancangan, dimana kualitas suatu perancangan

sebuah perusahaan dapat dilihat melalui proyek yang sudah dikerjakan dan

diselesaikannya.

2) Persediaan pelayanan, dimana kualitas pelayanan dapat dievaluasi dari

referensi klien sebelumnya.

3) Kemampuan untuk menyediakan staf tim perencanaan dengan latar

belakang, pengalaman, dan pengetahuan yang memadai untuk mengerjakan

suatu proyek dan menyelesaikannya dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Pakar dan ahli dari disiplin ilmu lainnya dapat dibentuk dalam

suatu tim sesuai dengan proyek yang diperlukan.

4) Kemampuan untuk menyewa staf ahli tambahan yang dibutuhkan sesuai

tuntutan muatan kerja.

5) Pengalaman, alat-alat dan pengetahuan langsung yang berkaitan dengan

situasi dan proyek yang beragam jenisnya.

6) Hasil kerja yang objektif dan profesional.

7) Sistem kerja konsultan yang berdasarkan pada jadwal kerja yang telah dibuat

sesuai keuntungan yang seimbang dan saling menguntungkan.

Kriteria untuk memilih konsultan yang profesional adalah : (1)

Pengalaman dan reputasi (2) Latar belakang dari setiap staf yang ada (3)

Kemampuan tingkat muatan kerja (4) Ketersediaan pakar ahli dalam setiap

bidang disiplin ilmu (5) Tanggung jawab secara professional (6) Tanggung jawab

sosial.

2.8 Manajemen Proyek Lanskap

Manajemen perusahaan sangat berhubungan erat dengan tata laksana

kerja. Menurut Kraus dan Curtis (1982), manajemen merupakan suatu proses

dari konsep, teori dan analisis tujuan dimana seorang manajer merencanakan,

mengatur, memimpin dan menjalankan tujuan tersebut melalui usaha manusia

secara sistematis, koordinatif dan saling kerja sama. Selain itu mereka juga

mendeskripsikan manajemen sebagai ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu

adalah manajemen berdasarkan teori dan ilmu pengetahuan dimana dalam

pembuatan keputusan dan kebijakan harus berdasarkan data empiris dan

prinsip-prinsip yang tepat sedangkan manajemen sebagai seni harus dapat

(30)

berhubungan satu sama lain haruslah bersifat fleksibel dan responsif terhadap

sifat dan kemampuan seseorang. Penerapan dari suatu ilmu pengetahuan untuk

(31)

12

BAB III

METODOLOGI

3.1 Lokasi Magang

Kegiatan magang dilakukan di PT. Envirospace, sebuah perusahaan

konsultan arsitektur lanskap yang berlokasi di Bogor dan di Belt Collins

International Consultant Pte. Ltd (Singapore), sebuah perusahaan konsultan

lanskap pada departemen Landscape Architecture. Perusahaan ini berlokasi di

Ann Siang Hill, Chinatown, Singapore.

3.2 Waktu Magang

Kegiatan magang secara keseluruhan berlangsung selama 14 minggu,

dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : (1) Kegiatan magang keterampilan dan

penggunaan AutoCAD di PT. Envirospace, Bogor, dimulai pada pertengahan

Juni 2008 hingga pertengahan Juli 2008. Kegiatan magang ini untuk

meningkatkan keterampilan sebelum melakukan magang di BCI Singapore, (2)

Proses Perizinan dari Ministry of Manpower Singapore (untuk kegiatan magang

di BCI), dimulai pada pertengahan bulan Juni 2008 hingga akhir bulan Juli 2008

dan (3) Kegiatan magang di BCI Singapore yang dimulai pada tanggal 30 Juli

2008 hingga 30 September 2008. Jadwal kegiatan magang keseluruhan dapat

dilihat pada Tabel 2.

3.3 Metode Magang

Metode magang yang dilakukan di perusahaan Envirospace Consultant,

Bogor dan pada perusahaan BCI Singapore untuk kegiatan perancangan

lanskap berupa partisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung di perusahaan,

wawancara dan studi pustaka. Ruang lingkup pekerjaan magang yang diikuti

dalam kegiatan magang ini secara umum meliputi :

3.3.1. Kegiatan Studio dan Lapang

Kegiatan magang yang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace, Bogor

berupa keterampilan pendukung kegiatan studio. Kegiatan yang dilakukan yaitu

membantu pekerjaan beberapa proyek yang sedang dikerjakan, seperti

pembuatan gambar potongan dan perspektif dengan meggunakan software

(32)

kegiatan colouring dengan menggunakan marker, pembuatan sketsa dengan

freehand dan scanning.

Sedangkan kegiatan magang yang dilakukan pada perusahaan BCI yaitu

terdiri dari beberapa proyek, dengan proyek utama yaitu perancangan lanskap

resor di Hangzhou Xixi Tourists Resort Hotel Group, China (Proyek 708.45).

Proses perancangan dilakukan berdasarkan standar yang berlaku di perusahaan

(Gambar 1).

Gambar 1. Proses Perancangan lanskap pada perusahaan BCI Singapore

Preliminary Concept Design merupakan tahap awal dari proses desain

yang dilakukan di perusahaan BCI. Kegiatan ini biasanya berupa pembuatan

konsep yang masih dituangkan secara umum dalam gambar (sketsa). Kegiatan

dilakukan dengan membantu beberapa kegiatan, seperti mewarnai ataupun

menggambar. Final Concept Design merupakan penyempurnaan dari Preliminary

Concept Design. Dalam hal ini akan ada perbaikan dalam desain yang

sebelumnya dibuat ataupun perbaikan presentasi gambarnya.

Preliminary Design Development adalah tahap memulai konsep

pengembangan. Gambar-gambar yang ditampilkan lebih detail serta sudah

memasuki tahap pemilihan bentuk, warna dan juga jenis material yang

digunakan. Sedangkan Final Design Development merupakan tahap akhir dari

Design Development. Tahapan ini lebih detail daripada Preliminary Design

Development, seperti adanya penambahan dimensi (ukuran) pada gambar serta

sudah mulai memasuki pemilihan material yang digunakan. Kegiatan yang

dilakukan lebih banyak menggunakan software AutoCAD.

Hardscape Working Drawing adalah tahap perancangan khusus untuk

elemen hardscape hingga detail konstruksinya. Kegiatan yang dilakukan

menggunakan software AutoCAD. Sedangkan Softscape Working Drawing

dikhususkan untuk elemen softscape dengan software pendukung AutoCAD. Preliminary Concept Design

Final Concept Design

Preliminary Design Development Final Design Development

(33)

14

Pada saat melakukan kegiatan magang, proyek 708.45 Hangzhou, Xixi ini

telah mencapai bagian akhir dari tahap Hardscape Working Drawing dan mulai

ikut membantu proyek tersebut pada saat mulai memasuki tahap Softscape

Working Drawing.

Terdapat beberapa proyek yang dikerjakan selama kegiatan magang

berlangsung. Berikut ini adalah proyek-proyek yang dikerjakan di studio selain

proyek utama (Proyek 708.45 Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group) :

1. Perancangan lanskap resor di Jumeirah Barama Bay, Phuket, Thailand

2. Perancangan lanskap resor di Conghua Hot Spring, China

3. Perancangan lanskap apartemen Hainan Qingshuiwan Agile Showflat,

China

4. Perancangan lanskap Conrad Resort and Residences Villa, Koh

Samui, Thailand

5. Perancangan lanskap resor Sterling Eastern, India

6. Perancangan Yen So Park, Vietnam

7. Perancangan lanskap di Laem Ka, Thailand.

Sedangkan proyek yang dikerjakan melalui kegiatan lapang yang

dilakukan selama magang yaitu :

1. Perancangan lanskap apartemen Blossom Condominium, Woodleigh

Close, Singapore

2. Perancangan lanskap apartemen Paterson Residences, Singapore

Berikut ini adalah ringkasan dari proyek-proyek tersebut.

1. Perancangan Lanskap Resor di Jumeirah Barama Bay, Phuket, Thailand

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Preliminary Concept Design. Kegiatan magang yang dilakukan pada proyek ini

adalah membantu pembuatan analisis kontur, colouring dengan menggunakan

marker serta pekerjaan lainnya dengan menggunakan AutoCAD.

2. Perancangan lanskap resor di Conghua Hot Spring, China

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Design Development. Penggambaran desain untuk proyek ini sebagian besar

dikerjakan dengan cara freehand dan sedikit penggunaan komputer. Kegiatan

yang dilakukan yaitu mewarnai, menggambar, photo montage dengan software

(34)

3. Perancangan lanskap apartemen Hainan Qingshuiwan Agile Showflat, China

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Hardscape Working Drawing. Kegiatan yang dilakukan adalah pekerjaan desain

dengan menggunakan Photoshop serta scanning dari buku.

4. Perancangan lanskap Conrad Resort and Residences Villa, Koh Samui,

Thailand

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Hardscape Working Drawing. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu dalam

pembuatan gambar detail elemen hardscape dengan menggunakan software

AutoCAD.

5. Perancangan lanskap resor Sterling Eastern, India

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Preliminary Concept Design. Kegiatan magang yang dilakukan dalam proyek ini

yaitu membantu pewarnaan gambar-gambar desain dengan menggunakan

marker.

6. Perancangan Yen So Park, Vietnam

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Preliminary Concept Design. Kegiatan magang yang dilakukan adalah photo

montage dan scanning dari buku yang akan digunakan dalam gambar..

7. Perancangan lanskap resor di Laem Ka, Thailand

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap

Final Concept Design. Kegiatan magang yang dilakukan adalah membuat

persiapan presentasi produk desain seperti memperbaiki gambar-gambar

presentasi dan overlay dari gambar keseluruhan untuk dibuat site plan.

Semua kegiatan dilakukan dengan freehand dan menggunakan software

Photoshop. Proses kerja magang secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar

2.

3.3.2. Kegiatan Administrasi

Kegiatan ini ditujukan untuk pengembangan kualitas berpikir dan kualitas

kerja mahasiswa dalam menghasilkan suatu karya arsitektur lanskap. Kegiatan

ini mengutamakan tiga hal yang dipelajari oleh mahasiswa magang, yaitu :

1. Mempelajari struktur dan organisasi perusahaan.

(35)

16

3. Mempelajari masalah dan solusi kerja yang dihadapi perusahaan

sehingga dapat dihasilkan suatu produk yang sesuai.

3.3.3 Data

Bentuk data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder

baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara lebih rinci bentuk-bentuk data

yang digunakan dalam kegiatan magang ini (proyek 708.45 Hangzhou Xixi

Tourist Resort Hotel Group, China) diuraikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Jenis, Bentuk dan Sumber Data Proyek 708.45 Hangzhou, Xixi Tourist Resort

Hotel Group, China

3.4 Batasan Magang

Batasan magang pada proyek Hangzhou Xixi Tourist Resort Hotel Group,

China (proyek 708.45) ini yaitu dari tahap Preliminary Concept Design sampai

tahap Softscape Working Drawing. Proyek ini sedang mencapai tahap akhir dari

proses desain karena sudah dimulai sejak Oktober 2007

Jenis Data Primer Data Sekunder Data Sumber Data

KONDISI UMUM Kondisi Biofisik

Letak dan Luas Studi pustaka

Topografi Studi pustaka Aksesibilitas Studi pustaka Vegetasi Studi pustaka Kondisi Sosial

Sejarah Kawasan Arsitek Lanskap dan studi pustaka KELEMBAGAAN

Sejarah Perusahaan Studi pustaka Struktur Organisasi Wawancara dan studi pustaka Sistem Kerja Wawancara dan Pengamatan PROSES

PERANCANGAN

Concept Design Arsitek Lanskap dan studi pustaka Design Development Arsitek Lanskap dan studi pustaka

(36)

Gambar 2. Proses Kerja Magang Studi Pustaka

Persiapan:

- Proposal

- Perizinan lokasi magang

- Kegiatan pra magang ketrampilan

- Perizinan magang PRA MAGANG

Persiapan dan pengenalan lembaga: - Perkenalan dengan staf

Praktikal studio dan pengenalan masalah

KEGIATAN STUDIO DAN LAPANG KEGIATAN ADMINISTRASI

Mempelajari sejarah dan struktur organisasi perusahaan

Mempelajari sistem kerja dan proses perancangan pada

perusahaan

Hasil Kegiatan Magang MAGANG

Penyusunan Laporan

PASCA MAGANG

Membantu mengerjakan beberapa proyek dengan tahap

yang berbeda-beda

Concept Design

Design Development

Hardscape WD

[image:36.595.94.514.80.723.2]
(37)

18

JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER

No. JENIS KEGIATAN

III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Kegiatan magang di Envirospace, Bogor

II Persiapan keberangkatan magang di Singapura

A. Proses Perizinan dari MOM

B. Mengurus Security Bond

III Kegiatan magang di BCI Singapore

A. Kegiatan Inti

1. Kegiatan Studio

a. Preliminary Concept Design

b. Final Concept Design

c. Preliminary Design Development

d. Final Design Development

e. Hardscape Working Drawing

f. Softscape Working Drawing 2. Kegiatan Lapang

Construction Review

B. Kegiatan Penunjang

[image:37.595.162.699.193.431.2]

Orientation

(38)

BAB IV

MAGANG DI PT. ENVIROSPACE, BOGOR

4.1 Kondisi Umum Perusahaan

PT. Envirospace merupakan sebuah perusahaan konsultan arsitektur

lanskap. Perusahaan ini berkantor pusat di Singapura yang lebih dikenal dengan

Envirospace Consultant Singapore. PT. Envirospace merupakan cabang dari

perusahaan Envirospace Consultant Singapore yang merupakan satu-satunya

cabang yang berada di Indonesia, berlokasi di Komplek Taman Yasmin, Bogor.

PT. Envirospace (Bogor) didirikan pada bulan Februari 2006. Perusahaan

ini dipimpin oleh seorang Dewan Komisaris dan seorang Managing Director..

Dewan Komisaris mempunyai wewenang untuk memberi kebijakan perusahaan.

Dewan komisaris dan Managing Director membawahi arsitek lanskap, drafter dan

bagian administrasi keuangan perusahaan. Bekerjasama dengan Envirospace

Consultant Singapore, PT. Envirospace ini telah menangani beberapa proyek

yang tersebar di Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Sumatera dan Kalimantan

hingga ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, India, Cina serta Vietnam.

Dalam mengerjakan setiap proyek di Indonesia, selalu dilakukan

konsultasi dengan Envirospace Consultant Singapore. Sedangkan untuk proyek

yang berada di luar negeri, secara umum ditangani oleh Envirospace Consultant

Singapore dan PT. Envirospace Bogor membantu pekerjaan proyek tersebut,

khususnya dalam pembuatan Concept Design. Apabila gagasan konsep atau

pekerjaan dari PT. Envirospace, Bogor belum disetujui oleh pihak Envirospace

Singapore maka pekerjaan tersebut diperbaiki sesuai saran yang diberikan oleh

pihak Envirospace Singapore. Kerjasama tersebut dibentuk dengan pembagian

tugas dari kedua perusahaan serta dihubungkan dengan komunikasi melalui

email. Selain itu juga dilakukan kunjungan ke Envirospace Consultant Singapore

yang dilakukan secara berkala untuk memberikan laporan pekerjaan serta

mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan.

PT. Envirospace (Bogor) berfokus pada bidang perencanaan dan

perancangan lanskap. Proyek-proyek pada bidang perencanaan contohnya

seperti Perencanaan Ruang Terbuka Hijau yang berlokasi di Jakarta. Sedangkan

proyek-proyek perancangan pada umumnya berlokasi di luar Indonesia yang

(39)

20

Selain itu juga terdapat beberapa proyek perancangan yang berlokasi di

Indonesia, seperti Jakarta, Bogor dan wilayah lainnya.

Seperti halnya perusahaan konsultan lain, PT. Envirospace bekerja

berdasarkan keinginan klien dan memiliki prosedur pekerjaan seperti pada

umumnya yang dimulai Rencana Konsep hingga Design Development dan RAB.

Seluruh pekerjaan yang dilakukan disimpan di dalam komputer dengan

folder-folder yang telah dikelompokkan berdasarkan lokasi dan nama proyeknya. Di

dalam komputer juga tersimpan berbagai koleksi gambar (foto) yang dapat

digunakan sebagai referensi desain ataupun dimasukkan ke dalam sebuah

gambar produk. Koleksi gambar (library) tersebut didapat dari hasil scan ataupun

juga dari internet.

Teknik freehand merupakan sebuah teknik yang dilakukan oleh

perusahaan ini dalam proyek-proyek perancangan, khususnya saat pembuatan

konsep yang masih berupa sketsa. Tools komputer pada perusahaan ini

digunakan untuk menyempurnakan gambar freehand dan pembuatan gambar

dalam tahap Design Development.

4.2 Kegiatan Magang di PT. Envirospace, Bogor

Magang di PT. Envirospace Bogor dilaksanakan selama 1 bulan sebelum

melakukan magang di Belt Collins International Consultant Singapore. Kegiatan

magang yang dilakukan pada PT. Envirospace, Bogor adalah kegiatan

keterampilan penunjang kegiatan studio sehingga kegiatan-kegiatan yang

dilakukan lebih terfokus pada kegiatan teknis. Kegiatan teknis tersebut dilakukan

secara khusus dalam bentuk latihan ataupun dilakukan dengan membantu

pengerjaan beberapa proyek yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk menambah

keterampilan serta wawasan dalam dunia kerja pada perusahaan konsultan yang

akan berguna untuk melakukan magang di Belt Collins International Consultant

(Singapore) Pte. Ltd. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain pendalaman

mengenai Software AutoCAD, Photoshop, Bryce yang merupakan

software-software pendukung untuk menghasilkan suatu produk serta pembuatan gambar

presentasi dengan software Powerpoint. Selain itu juga membantu pembuatan

proposal suatu proyek perencanaan. Berikut adalah penjelasan dari

(40)

4.2.1 Penggunaan Software AutoCAD

Software AutoCAD merupakan sebuah software komputer yang berguna

untuk membuat gambar kerangka. Dapat dikatakan bahwa software ini

merupakan dasar dari pembuatan gambar dengan menggunakan komputer.

Pada umumnya, proyek-proyek yang ditangani oleh PT. Envirospace ini

dikerjakan dengan teknik freehand yang mana teknik freehand pada perusahaan

ini sudah menjadi ciri khas dalam mengerjakan sebuah proyek. Namun

penggunaan software AutoCAD berguna untuk memproses gambar masterplan

yang biasanya diberikan oleh klien dalam bentuk file AutoCAD ini. Selain itu

software AutoCAD ini juga akan sangat membantu pekerjaan ketika sudah

memasuki tahap Design Development karena tahapan ini sangat membutuhkan

ketelitian dan keakuratan serta gambar-gambar yang dihasilkan dalam tahapan

ini harus sesuai dengan skala yang ada.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama masa magang pada

perusahaan ini yang berkaitan dengan penggunaan software AutoCAD antara

lain adalah digitasi untuk sebuah peta, mengerjakan sebuah site plan yang

menggunakan teknik komputer, membuat gambar perspektif yang mana diawali

dengan mambuatnya di software AutoCAD serta berbagai pelatihan dan

pendalaman materi tentang penggunaan software AutoCAD.

4.2.2 Penggunaan Software Photoshop

Photoshop juga merupakan sebuah program komputer yang digunakan

pada perusahaan konsultan arsitektur lanskap. Software ini berguna untuk

memanipulasi gambar yang telah dibuat sebelumnya baik itu dengan

menggunakan freehand ataupun dari file AutoCAD agar dihasilkan gambar yang

sempurna. Pekerjaan ini disebut juga dengan photo montage. Gambar-gambar

sketsa yang dibuat dengan freehand diperbagus dengan menggunakan software

ini, seperti memanipulasi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada pada gambar

sebelumnya, merubah warna, merubah ukuran ataupun memberi efek-efek

tertentu sesuai dengan keinginan. Semua ini dilakukan untuk memperbaiki

gambar sebelumnya yang dibuat dengan software lain ataupun dengan teknik

freehand. Apabila terdapat kesalahan dalam suatu gambar, software ini dapat

membantu dengan memanipulasi gambar tersebut yang dimaksudkan agar

(41)

22

Kegiatan yang dilakukan dalam penggunaan software Photoshop ini

selama magang berlangsung diantaranya adalah membuat gambar potongan

dalam sebuah konsep suatu proyek, memanipulasi dan menyempurnakan

gambar perspektif yang sebelumnya dibuat dengan menggunakan software

Bryce, pembuatan elemen-elemen desain yang disimpan sebagai library dan

dapat digunakan jika diperlukan setiap saat serta pembelajaran dan pendalaman

materi mengenai software Photoshop.

4.2.3 Penggunaan Software Bryce

Bryce merupakan sebuah software komputer yang dapat digunakan untuk

membuat gambar tiga dimensi atau perspektif. Software ini jarang digunakan

dalam perusahaan konsultan arsitektur lanskap karena pada umumnya gambar

perspektif dibuat dengan teknik freehand karena gambar dengan menggunakan

freehand akan membuat gambar terlihat lebih hidup. Selain itu adanya pilihan

software lain yang memiliki fungsi sama dengan Bryce, yaitu Sketch Up dan

3Dmax. Pada PT. Envirospace ini pembuatan gambar perspektif lebih banyak

menggunakan teknik freehand sehingga software ini jarang digunakan.

Pada saat kegiatan magang berlangsung, kegiatan magang yang

berhubungan dengan penggunaan software Bryce diantaranya adalah membuat

gambar perspektif pada sebuah proyek perancangan lanskap apartemen yang

berlokasi di Singapura. Gambar perspektif ini dibuat dasarnya dengan

menggunakan software AutoCAD.dan dibuat perspektifnya pada software Bryce

yang selanjutnya disempurnakan pada software Photoshop. Dalam software ini

juga dapat diatur arah pandang (angle) perspektifnya sesuai dengan keinginan.

4.2.4 Kegiatan Penunjang Lainnya

Kegiatan lain yang dilakukan selama magang di PT. Envirospace, Bogor

antara lain adalah kegiatan teknis seperti scanning, menggambar dengan

freehand serta pewarnaan. Scanning dilakukan untuk menambah referensi

gambar dari buku ataupun majalah ke dalam komputer yang disimpan sebagai

library. Selain itu dilakukan pembelajaran teknik gambar dengan menggunakan

freehand yang dilakukan dari awal pembuatan gambar hingga pewarnaan

dengan alat gambar khusus yaitu marker. Pembelajaran ini sangat bermanfaat

karena sebelumnya tidak pernah menggunakan alat-alat gambar penunjang

(42)

dalam teknik freehand adalah pensil warna. Marker merupakan alat mewarnai

yang sangat membantu dalam pembuatan gambar dengan cara freehand. Selain

hasilnya lebih memuaskan, juga gambar dapat diselesaikan dengan waktu yang

lebih singkat. Marker sudah umum digunakan pada perusahaan konsultan

arsitektur lanskap, yaitu pada pembuatan gambar dengan cara freehand.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, kegiatan lainnya yang dilakukan

sebagai kegiatan penunjang pekerjaan studio yaitu membaca dan mempelajari

buku-buku desain yang merupakan koleksi dari PT. Envirospace. Hal ini dapat

membuka wawasan mengenai desain dan elemen-elemen desain yang berlokasi

di berbagai negara, seperti Tropical Design yang merupakan kumpulan dari

desain pada daerah tropis yang bernuansa eksotis, Balinese Garden yaitu

kumpulan desain khas Bali, buku yang mengulas berbagai desain bergaya Asia,

Singapore Garden yaitu sebuah buku yang berisi kumpulan berbagai desain

taman yang berada di Singapura, buku yang berisi tentang berbagai desain

elemen air sebagai penghias lanskap serta buku lainnya. Buku-buku tersebut

digunakan untuk referensi desain dalam proses pengerjaan proyek yang

dilakukan pada perusahaan.

Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan untuk

membantu dalam melakukan magang di Belt Collins International Consultant

Singapore karena keduanya merupakan perusahaan konsultan yang mana

(43)

BAB V

MAGANG DI BELT COLLINS INTERNATIONAL CONSULTANT

(SINGAPORE) PTE. LTD

5.1 KONDISI UMUM PERUSAHAAN

5.1.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan Belt Collins International (BCI) telah berdiri lebih dari 50

tahun yang lalu. Perusahaan ini didirikan oleh Walter K. Collins, seorang

perencana yang karismatik dan Robert M. Belt, seorang teknisi sipil. Mereka

bersama-sama mendirikan perusahaan ini saat mereka bekerja bersama di

Honolulu. BCI adalah perusahaan pertama di Asia Pasifik yang secara

profesional mengkombinasikan teknik perencanaan lahan dan kota, teknik sipil,

arsitektur lanskap dan konsultan lingkungan dalam satu organisasi perusahaan.

Beberapa faktor yang mendukung prestasi ini diantaranya adalah :

(1) Kepemimpinan yang ditunjukkan selama perjalanan karir perusahaan

(2) Perusahaan BCI adalah perusahaan yang peduli terhadap kebudayaan lokal,

adat istiadat dan lingkungan alam serta segala perubahannya

(3) Perusahaan BCI aktif turut serta dalam pembentukan lingkungan fisik yang

lebih baik.

Kekuatan utama dari perusahaan BCI terletak pada tenaga ahlinya,

sangat sesuai dengan julukan yang diberikan kepada BCI yaitu “ketenangan”,

“profesionalisme” dan “pengalaman”. Pada awalnya perusahaan BCI hanya

berdiri di Honolulu tetap

Gambar

Gambar 2.  Proses Kerja Magang
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Magang
Gambar  4. Tahapan Pengerjaan Proyek pada Perusahaan BCI Singapore
Gambar 5.Struktur Organisasi perusahaan BCI Singapore
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap berikutnya kegiatan magang yang dilakukan meliputi penelaahan desain lapangan golf di lapang dan dari dokumen Padang Golf Halim, yakni kegiatan mengamati dan

Kegiatan magang dilakukan pada divisi lanskap PT. Airmas Asri yang berlokasi di Jalan Cikini IV No. Airmas Asri merupakan sebuah perusahaan konsultan arsitektur

Pola hubungan ruang terjadi pada hubungan kegiatan yang diwadahi oleh ruang tersebut, hubungan ini memiliki kegiatan yang berbeda tergantung dari frekuensi

Tahapan kegiatan magang mengikuti prosedur pelaksanaan yang ada pada perusahaan, dimana mahasiswa mulai bergabung ketika proyek GPR berada pada tahap konsep desain dan

Dalam laporan ini, penulis ingin menjelaskan pengalaman selama praktik kerja magang di Kamarupa Design Group, dan berharap dengan adanya laporan magang ini, penulis

Kegiatan magang ini dilakukan atas dasar pemikiran bahwa Ocean Ecopark merupakan tempat rekreasi yang berada pada suatu kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta

Tiga hal utama yang menjadi tujuan magang adalah memperoleh pengetahuan tentang manajemen proyek arsitektur lanskap dalam kegiatan perancangan serta

Tahapan kegiatan magang mengikuti prosedur pelaksanaan yang ada pada perusahaan, dimana mahasiswa mulai bergabung ketika proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort berada pada