• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan yang berupa jawaban terhadap permasalahan dan nilai baru yang ditemukan. saran bagi proyek desain selanjutnya sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan yang dilakukan.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Kebudayaan Daerah di Indonesia

Kebudayaan adalah asal kata dari budaya yang dapat kita artikan sebagai hasil rasa, cipta, dan karsa manusia. Mengingat kebudayaan adalah tumpahan ekspresi hidup manusia maka budaya itu musti dilestarikan keberadaannya dengan baik di tengah masyarakatnya. Kalau budaya adalah rasa, cipta, dan karsa manusia maka untuk hasil dari budaya itulah yang dinamakan dengan kebudayaan.1

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.2

2.1.1. Wujud Kebudayaan Daerah di Indonesia 3

Menurut wujudnya, kebudayaan di bagi menjadi 2 komponen , yaitu : • Material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat

1

“Perkembangan Kebudayaan dalam Wacana Sejarah” , Haraian Umum Pelita , 2007

2

Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan di Masa Depan, [ Jakarta: P&K, 1992], hal 247

3

terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

2.1.1.1. Rumah Adat Daer ah di Indonesia

Rumah adat adalah bangunan yang mencerminkan budaya, sejarah dan geografis daerah setempat.Indonesia memiliki keanekaragaman budaya disetiap daerahnya, sehingga rumah adat pun beranekaragam bentuknya tergantung pada daerahnya masing-masing

Gb. 2.1 Rumah gadang di minangkabau Gb. 2.2 joglo di jawa

2.1.1.2. Pakaian Adat Daer ah di Indonesia

Gb.2.3. Pakaian adat jawa Gb. 2.4 pakaian adat minangkabau

Pakaian adat setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri khas nya masing–masing. Pakaian adat ini, biasanya digunakan dalam acara–acara tertentu disetiap daerah. Biasanya digunakan saat upacara pernikahan, maupun upacara adat lainnya.

2.1.1.3. Senjata Tr adisional Daer ah di Indonesia

Gb. 2.5. Mandau dari Kalimantan Gb. 2.6. Keris dari Jawa

Senjata tradisional adalah senjata yang digunakan oleh masyarakat untuk perang pada saat perang antar suku. Sedangkan, sekarang senjata tradisional digunakan untuk pelengkap dalam upacara adat dimasing- masing daerah.

2.1.1.4. Tar ian Tr adisional Daerah di Indonesia

Gb. 2.7. Tari jaipong dari Jawa Barat Gb. 2.8. Tari Kecak dari Bali

Tarian tradisional disetiap daerah yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam. Biasanya digunakan untuk acara–acara tertentu, misalnya utuk upacara adat atau untukmenyambut tamu kehormatan.

2.1.1.5. Alat Musik Tradisional Daer ah di Indonesia

Indonesia juga memiliki alat musik tradisional di setiap daerahnya. Di masing– masing daerah terdapat alat musik yang unik dan memiliki cara memainkan yang berbeda disetiap daerahnya.

Gb. 2.9 Sasando dari Nusa Tenggara Timur Gb. 2.10 Angklung dari Jawa Barat

2.2. Kebudayaan J awa Timur

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. 4

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Terdapat 2 jenis suku, yaitu suku asli Jawa Timur dan pendatang. Suku yang termasuk suku asli adalah suku Madura dan suku Tengger, sedangkan suku pendatang adalah Cina, Arab dan Bali. Sehingga, di Jawa Timur memiliki keanekaragaman kebudayaan.

2.2.1. Rumah Adat J awa Timur

Rumah adat Jawa Timur, merupakan rumah joglo. Hampir semua rumah adat yang ada di Jawa merupakan rumah Joglo. Namun, setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri.

Gb. 2.11. Rumah adat Jawa Timur

4

2.2.2. Tar ian Adat J awa Timur

Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan.

2.3. Studi Media 2.3.1. J enis-J enis Media

Dari berbagai ragam dan bentuk dari media pengajaran, pengelompokan atas media dan sumber belajar dapat ditnjau dari jenisnya, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual, dan media audio-visual.5

2.3.1.1. Media Audio

Media audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam kata–kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129) media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Contoh media Audio adalah radio, alat perekam pita, magnetik, piringan hitam, laboratorium bahasa.

5

2.3.1.2. Media Visual

Media yang melibatkan indera penglihatan. Yang termasuk dalam media ini adalah media cetak-verbal, media visual non verbal-grafis, dan media visual-non cetak.

Media visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistic berbentuk tulisan). Media visual non verbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan non verbal yakni berupa symbol-symbol maupun unsure-unsur grafis.contohnya adalah lukisan, grafik, diagram, bagan, dll. Media visual-non cetak adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, seperti miniature, diorama, dll.

2.3.1.3. Penger tian Media Audio Visual

“Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98). Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.6

Komunikasi Audio Visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya. Media yang menunjangnya itu adalah media elektronik.7 Contohnya seperti televisi, VCD player, DVD player, computer dan lain-lainnya yang bisa digunakan untuk memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan dan informasi tersebut. Bentuk aplikasinya dari komunikasi visual itu bisa berbentuk film yang bersifat entertain maupun informatif dan iklan seperti yang kita sering lihat di televisi.

6

adesanjaya.blogspot.com

7

Komunikasi audio visual akan selalu terus melekat menjadi satu kesatuan walaupun dilihat dari sejarah penemuan film itu sendiri, film pertama kali diputar tanpa suara. Film pertama dengan hadirnya suara berhasil ditemukan dan diputar melalui film The Jazz Singer pada tahun 1928 di Amerika oleh perusahaan film Warner Brother yang bekerja sama dengan American telephone and telegraph. Film dengan kemampuan daya visualnya yang didukung audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Dalam Bidang entertain atau hiburan seperti pada program televisi yang berupa sinetron, reality show, kuis serta film dan lain – lainnya adalah bentuk dari komunikasi audio visual.

2.4. Tinjauan Media Audio Visual

Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98). Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.8

Media audio Visual dibedakan menjadi dua, yaitu : media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film (animasi, videografi, dll) dan media audio pada umumnya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.

Berikut merupakan elemen-elemen yang biasa digunakan dalam pembuatan film :

8

Aadesanjaya.blogspot.com; contoh makalah pendidikan “media audio visual”

J enis Berdasar kan Inder a

Elemen Media

audio Suara

Tabel 2.1. Tabel Elemen Audio-Visual

Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam media audio visual, membutuhkan banyak elemen yang mendukung, agar dapat menghasilkan sebuah karya audio visual.

2.4.1. Bentuk -Bentuk Media Audio Visual9

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.

Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:

1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya. 2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik

dengan suara.

3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board. 4. Media visual gerak contoh, film bisu

5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya

6. Media seni gerak

7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya 8. Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).

9

dosen.fip.um.ac.id, “Media Pembelajaran Audio Visual”

Gambar statis

Animasi (gambar gerak rekaan) Video (garmbar gerak)

2.4.2. Penger tian Animasi

Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.

2.4.3 J enis – J enis Animasi a. Animasi 2d

Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes,

Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film

Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snow White and

The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).

b. Animasi 3d

Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney

(Pixar Studio), maka berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film

sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2,

Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian.

Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).

Gb. 2.13. contoh Animasi 3d

2.4.4 Media Audio Visual sebagai Media Pendidikan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Menurut Zamris Habib dan Waldopo dalam penelitiannya memaparkan bahwa film yang disukai anak–anak adalah film kartun. Anak–anak lebih menyukai film kartun dibanding film yang bukan kartun.10 Sehingga , pendidikan anak sekarang ini mengacu kepada media–media alternatif seperti film kartun atau animasi.

Media alternatif ini dianggap efektif karena selain menghibur, didalam film kartun ini juga dapat diselipkan materi–materi pendidikan moral, agama

10

maupun pelajaran sekolah. Media ini juga sangat flexible, karena dapat di gunakan untuk semua umur sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:11

1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.

3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984)

2.5. Videografi

2.5.1. Penger tian Videogr afi

Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar tersebut dinamakan frame. Dan kecepatan dalam membaca gambar-gambar tersebut disebut dengan frame rate dengan satuan fps (frame per second).12

Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, videografi banyak digunakan oleh masyarakat untuk membuat sebuah karya film, baik itu film animasi maupun film yang biasa kita lihat dilayar televise maupun bioskop. Karya-karya tersebut merupakan gambar bergerak yang memiliki cerita tersendiri, dan sudah dapat dikatakan sebagai videografi.

11

staff.uny.ac.id, Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran.pdf

12

2.5.2. Teknik Kamer a 13 2.5.2.1. Distance

Long shoot (LS)

Pengambilan gambar dengan menggunakan jarak yang jauh, biasanya digunakan untuk mengambil gambar objek secara utuh, dan juga mengambil gambar lingkungan sekitar dari objek.

Establishing shot

Pengambilan gambar ini biasanya digunakan untuk opening sebuah adegan, yang banyak menunjukan keadaan sekitar sebelum masuk ke bagian cerita. Pengambilan gambar ini bisa disebut juga dengan ekstra

long shoot (ELS)

Medium Shoot (MS)

Pengambilan gambar jenis ini adalah untuk menunjukan objek dan sekitar objek dengan jarak tertentu. Pengambilan gambar ini dibatasi dari pinggul objek, sehingga lingkungan sekitar objek masih dapat terlihat. Biasanya digunakan untuk adegan percakapan antar dua objek.

Close up (CU)

Close up ditujukan untuk mengambil sebagian dari scene, yang

menunjukan detail objek. Biasanya digunakan untuk menunjukan ekspresi dari objek.

Gb. 2.14. gambar pengambilan jarak gambar

13

2.5.2.2. Angle

Angel shoot atau pengambilan sudut gambar adalah teknik dimana

pengambilan gambar dari setiap adegan, dimana setiap sudut gambar yang diambil memiliki maksud dan pesan tersendiri, berikut adalah jenis angel atau pengambilan sudut gambar :

Eye-level

Penggunaan sudut eye-level untuk menunjukan objek secara aslinya. • High angle

Penggunaan sudut ini dapat membuat objek terkesan lebih berkuasa dan lebih kuat dibanding dengan objek yang lain disekitarnya.

Low angle

Penggunaan sudut ini dapat membuat objek terkesan penting

Gb. 2.15. gambar pengambilan angle

2.6. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa14

Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat politis bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan. Penyampaian isi pesan melalui televisi adalah langsung antara kominikator dan komunikan.

14

Informasi yang disampaikan oleh televisi mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.

Secara harfiah televisi artinya “melihat dari jauh”. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan sebuah peradaban, terutama dalam bidang komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Daya tarik televisi sangatlah besar, sehingga mempengaruhi pola-pola kehidupan rutinitas manusia. Menurut Cangara (2003), televisi memiliki sifat media massa, yaitu :

• Bersifat melembaga, pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, mulai dari perkumpulan, pengelola sampai penyajian informasi. • Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memungkinkan antara dialog dan penerima.

• Meluas dan serempak, artinya dapat melintasi waktu dan jarak, juga informasi yang disampaikan dapat diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

• Bersifat terbuka, sehingga dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja. 2.6.1. Stasiun Televisi

Kini banyak sekali stasiun televise yang bermunculan baik stasiun tv lokal maupun nasional , seperti Trans, Trans 7, TVRI, TV One, SBO dll. Setiap stasiun televisi memiliki segmentasi dan tujuan tersendiri, yang nantinya akan mempengaruhi program acara yang ditayangkan. Seperti SBO yang memiliki segmentasi remaja muda Surabaya, maka kebanyakan program yang ditampilkan adalah sekitar anak muda, mulai dari berita sampai life style yang dimiliki anak muda.

2.6.1.1. Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI)15

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24

15

Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta sebagai perekat sosial.

Visi Misi

• Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional

• Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.

• Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.

• Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan

• Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia Internasional.

Beberapa acara yang dimiliki oleh TVRI yang mengandung nilai edukasi, sesuai dengan Visi dan Misi yang dimilikinya, yaitu :

• Reportase Anak

Acara ini merupakan acara yang berisikan berita mengenai hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak, misalnya saja lifestyle anak-anak. Acara ini ditayangkan setiap hari minggu pukul 08.30-09.00 am.

• Mari Menggambar

Acara ini adalah acara yang mengajarkan anak-anak untuk menggambar sesuatu. Yang ditayangkan setiap hari minggu, pukul 08.00-08.30 am.

Gb. 2.17. gambar acara mari menggambar

Berdasarkan visi misi dan program acara yang dimiliki oleh TVRI ini, maka penulis memilih stasiun televisi republik Indonesia ini sebagai stasiun televisi, yang nantinya akan menyiarkan film edukasi untuk anak ini.

2.7. Kar akter istik Segmen Anak –anak16 2.7.1. Demografis

• Unisex (laki-laki dan perempuan) • Usia 8-12 tahun (SD kelas 3-6) • Pendidikan SD ( Sekolah Dasar ) • Tinggal di Perkotaan

• SES menengah keatas 2.7.2. Psikogr afis

Dalam perkembangan jiwani anak,pengamatan menduduki tempat yang sangat penting. Salah satu teori mengenai fungsi pengamatan ini adalah teori

Meumann ,ia membedakan tiga fase perkembangan fungsi pengamatan, yaitu :

a) Fase Sintetis Fantastis : semua pengamatan atau penghayatan anak meberikan kesan – total . hanya beberapa onderdil / abgian saj ayang dapat ditangkap oleh anak–anak. Selanjutnya, anak akan melengkapi tanggapan tersebut dengan fantasinya. Periode ini berlangsung antara usia 7 – 8 tahun.

16

b) Fase Analisa: periode ini berlngsung saat anak berusia 8-9 tahun. Ciri–ciri dari macam–macam benda mulai diperhatikan oleh anak. Bagian mulai ditangkap, namun belum dikaitkan dengan kerangka keseluruhan. Sekarang fantasi anak mulai berkurang , dan diganti dengan pemikiran yang lebih rasional.

c) Fase Sintese : periode ini terjadi saat anak berusia 12 tahun keatas. Anak mulai memahami benda-benda dan peristiwa. Tumbuh wawasan akal budinya . bagian–bagian sekarang mulai dikaitkan dengan totalitasnya. Anak sekolah dasar mulai memandang semua peristiwa dengan obyektif. Semua kejadian ingin diselidiki dengan tekun dan penuh minat. Pada usia ini, anak mempunyai kecenderungan untuk mengumpulkan macam– macam benda. Pada masa ini, anak–anak benar–benar akan cenderung ingin belajar dan memaami segala hal yang ada disekeliling mereka. Anak–anak ini lebih menyukai hal–hal yang dinamis. Sehingga, bila kita mengajarkan mereka suatu hal yang dapat membuat mereka merasa tertarik, maka hal tersebut dapat terserap dengan baik.

Dokumen terkait