• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, terdapat tiga simpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Ke tiga simpulan tersebut merupakan hasil analisis secara sistematis. Berikut ini akan diuraikan secara lebih detail.

Pertama, Hasil analisis teks dan intertekstual menunjukkan bahwa pemberitaan Prakeputusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2014 pada HU Tempo dan Republika. terdapat kesamaan dan perbedaan antara Tempo dan Republika dalam mengangkat tema kepada pembaca. Persamaan tema yang diangkat dapat dilihat pada aspek kedua kubu akan sama-sama menjaga keamanan ketika MK memberikan putusan. Hal tersebut terurai pada data 3 yang merupakan berita Tempo dengan judul ” 50 Ribu Polisi dan TNI Amankan Jakarta” serta data

5 yang merupakan data Republika dengan judul ”Jangan Merusak”. Meski pun

memiliki persamaan dalam mengangkat tema, Tempo dan Republikatetap memiliki sudut pandang yang berseberangan. Sementara itu, perbedaan yang terjadi pada kedua koran tersebut adalah Tempo mengangkat topik bahwa KPU yang berpeluang menang telak. Seperti yang tertera pada berita yang berjudul

“KPU Berpeluang Menang Telak”, topiknya menggambarkan bahwa KPU akan

memenangkan putusan MK. Republika mengangkat topik bahwa kubu Prabowo-Hatta akan memenangkan putusan dengan menggunakan judul “KPU Pasrah dengan putusan MK”, topik tersebut menggambarkan kepasrahan KPU dan KPU

digambarkan sebagai pihak yang lemah.

Berdasarkan analisis praktikkewacanaan (DiscoursePractice), praktikkewacanaan memusatkan perhatian pada bagaimana produksi dan konsumsi teks. Namun, analisis ini hanya akan memusatkan perhatian pada produksi teksnya dengan menggunakan teori framing. Model teori framing yang digunakannya adalah model teori Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil dari penelitiannya, dalam Tempo gagasan peluang menang KPU ditempatkan

Kelvin Prabowo,2015

PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA (ANALISIS WACANA KRITIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih dominan dan detail, sedangkan gagasan peluang menang Prabowo-Hatta tidak mendetail bahkan implisit. Sementara itu, dalam Republika gagasan peluang menang Republikaditemaptkan lebih dominan dan lebih detail.

Pada tataran analisis praktik sosiokultural (sosioculturalpractice), hasil analisis situasional, institusional, dan sosial menunjukkan bahwa Dua dari tiga judul Tempo banyak menitik beratkan kepada aspek keamanan dan satu lagi adalah bentuk keberpihakan Tempo atas peluang menang telak untuk KPU. Pertama, wacana mengenai keamanan. Tempo seolah ingin menunjukkan bahwa situasi menjelang putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2014 adalah peristiwa yang berpotensi adanya keributan. Hal itu juga didasari dari beberapa aksi pendukung Prabowo-Hatta yang kerap terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Kedua, wacana mengenai peluang menang mutlak KPU. Tempo dalam isi teks pemberitaannya banyak mengutip pendapat dari narasumber yang berpihak pada KPU, terlepas dari pendapat-pendapat tersebut objektif atau tidak. Hal itu juga didasari pada unsur situasional jalannya persidangan yang menurut beberapa pakar hukum tata negara yang dikutip Tempo, lebih banyak yang menyerukan KPU lebih berpeluang menang, bahkan menang telak.

Sementara itu, koran Republika menyoroti wacana terkait sikap KPU yang pasrah atas apa pun putusan MK. Wacana tersebut muncul setelah melihat proses jalannya persidangan yang menghadirkan saksi-saksi dari kedua belah pihak. Kedua, wacana yang coba dibangunnya adalah larangan untuk bertindak anarkis, baik itu dari pihak Prabowo-Hatta, Jokowi-JK, atau pun KPU. Wacana tersebut muncul setelah situasi yang semakin bergejolak menjelang sidang MK, dengan banyaknya aksi massa, terutama dari pendukung kubu Prabowo-Hatta. Ketiga, wacana mengenai sikap optimis masing-masing calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Wacana tersebut menempatkan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK dalam keadaan seimbang. Aspek situasionalnya adalah bukti-bukti yang dikumpulkan masing-masing kuasa hukum dan sikap optimis.

Kedua, bentuk pertarungan Tempo dan Republika. Dari peristiwa pertarungan wacana, peluang, keamanan, dan sikap masing-masing aktor

Kelvin Prabowo,2015

PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA (ANALISIS WACANA KRITIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

politkmenjelang putusan sidang gugatan sengketa Pilpres 2014 dapat terlihat bahwa masing-masing aktor politik tengah bertarung melalui media. Meski tidak secara langsung, tetapi wacana-wacana yang dibuat oleh masing-masing media mengindikasikan adanya kecenderungan menguatkan dan melemahkan masing-masing aktor politik. Dengan demikian fakta yang dituangkan dalam teks akan banyak makna tersirat. Fakta yang dituangkan akhirnya terbentuk dalam kemasan berita. Kemasan ini merupakan rangkaian ide yang menunjukkan isu apa yang dibicarakan dan peristiwa yang relevan.

Ketiga, cara penyajian ideologi yang dilakukan oleh Tempo dan Republika. Dari ke tiga bentuk unit analisis didapatkan bahwa Tempo dan Republika memiliki kesamaan dan perbedaan dalam penyajian. Dari aspek cara pembuatan teks Tempo dan Republika memiliki kesamaan, yakni menggunakan teknik polaritas. Sementara itu, perbedaan pada ke dua media tersebut ada pada aktor dan sasarannya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut. Pertama, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan teori AWK (Analisis Wacana Kritis) yang berpedoman pada teori SFG (SytemicFunctionalGrammar) untuk membedah tata bahasa kalimatnya agar hasil penafsiran teksnya dapat lebih mendalam.

Kedua, penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap pemberitaan pertarungan aktor politik yang fokus menganalisis tokoh politiknya. Selain itu, penganalisisan tersebut juga dapat melibatkan berita-berita di harian umum cakupan nasional lainnya sebagai objek penelitiannya.

Ketiga, dalam keterkaitannya dengan proses sosial, bahasa dapat terus berperan secara aktif. Bahasa bersifat dialektik, sehingga bahasa menjadi menarik untuk dikaji dan menjadi penting dieksplorasi untuk membantu mendapatkan pemaknaan yang akurat terhadap berbagai struktur dan dinamika sosial.

Kelvin Prabowo,2015

PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA (ANALISIS WACANA KRITIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rakyat Dan Inilah Koran (Suatu Analisis Wacana Kritis). Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Bachari, A. D. 2011. Analisis Pragmatik terhadap Tindak Tutur yang Berdampak Hukum (Tesis). Bandung: UPI

Bannet, T. 1982. “Media, Reality, Signification.” Dalam Michael Gurevitch, Tony

Bennet, James Curran, and James Wollacot (ed.). Culture, Society and the media London: Metheun.

Blake, R. H., Edwin O. H. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya: Papyrus

Carey, J. W. 1989. Communication as Culture; Essays on Media and Society. Boston: Unwin Hyman.

Chaer, A. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Cook, G. 1994. The Discourse of Advertising. London and New York: Routledge. Darma, Y. A. 2013. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya

Djajasudana, F. 2006. Wacana Pemahaman Hubungan Antar Unsur. Bandung: Refika Aditama.

Durham, F. D. 1998. “News frames as Social Narratives: TWA Flight

800.”Journal of Communication. Vol. 48. No 4.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing. Yogyakarta: LKiS

Eriyanto. 2008. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Fairclough, N. 1989. Language and Power. New York. Longman Group UK Limited.

Fairclough, N. 1992. “Introduction”. Dalam Norman Fairclough (ed.), Critical Language Awareness. New York.: Longman.

Fairclough dan Wodak, R. 1997. “Critical Discourse Analysis”. Dalam Teun A.

Van Dijk (ed.), Discourse as Social Interactio: Discourse Studies aMultidisciplinary Introduction, Vol. 2. London: Sage Publiction.

Kelvin Prabowo,2015

PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA (ANALISIS WACANA KRITIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Citra Mardjoko-Husein (Marhein) dalam Iklan Politik di Banyumas Televisi (BMSTV) pada Pilkada Banyumas Tahun 2008). Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan indonesia. Tidak diterbitkan.

Firmanzah. 2011. Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Partai Politik di Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Obor.

Fiske, J. 1990. Introducion to Communication Studies. Second Edition. London and New York: Routledge.

Halliday, M.A.K. 1978. Language as Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward Arnold.

Keraf, G. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, H. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabetta.

Lukmana, I. 2010. Analisis Bahasa untuk Kajian Sosial: Pemaknaan Kritis terhadap Praktik Berwacana Sebagai Praktik Sosial. Tidak Diketahui.

Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Neuman, W. L. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif ed. 7. Jakarta: Indeks.

Nimmo, D. 1982. Komunikasi Politik. Bandung: Rosdakarya.

Ras Amanda, Ni M. 2009. Pertarungan Aktor Politik di Media Cetak dalam Pemilukada Bangli 2010. Tesis Universitas Udayana. Tidak diterbitkan. Simon, R. 1999. Gagasan-Gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta: Insist Press dan

Pustaka Pelajar.

Sobur, A. 2006. Analisis Teks Media. Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiono, M. 1999. Kritik Antonio Gramsci terhadap Pembangunan Dunia Ketiga.

Bandung: LKiS.

Susanto, B. 2000. Politik dan Poskolonialitas di Indonesia. Yogyakarta: Lembaga Studio Realiano dan Kanisius.

Kelvin Prabowo,2015

PERTARUNGAN AKTOR POLITIK DALAM PEMBERITAAN PRAKEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT GUGATAN SENGKETA PILPRES 2014 PADA HARIAN UMUM TEMPO DAN REPUBLIKA (ANALISIS WACANA KRITIS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://korporat.tempo.co/tentang (diunduh pada 2 Februari, pukul 20.00 WIB.) http://profil.merdeka.com/indonesia/r/republika/(diunduh pada 2 Februari, pukul

Dokumen terkait