• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Prevalensi terjadinya ameloblastoma yang ditemukan di Poli Bedah Mulut SMF Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik selama tahun 2007-2008 sebesar 18 orang.

2. Ameloblastoma tidak memiliki predileksi terhadap jenis kelamin tertentu dimana distribusinya adalah sama pada laki-laki dan perempuan.

3. Ameloblastoma dapat saja terjadi pada semua rentang usia dengan angka kejadian yang paling tinggi terjadi pada rentang usia 21-30 tahun sebesar 44,44%.

4. Lokasi yang paling sering ditemukan ameloblastoma adalah pada mandibula sebesar 94,44% dan pada maksila sebesar 5,56%.

5. Metode perawatan yang paling banyak dilakukan adalah

hemimandibulektomi yaitu sebesar 94,44%. Hal ini berkaitan dengan lokasi ameloblastoma yang paling sering ditemukan pada mandibula. Dan dengan dilakukannya pembedahan secara radikal diharapkan tidak terjadi rekurensi.

6. Metode rekonstruksi yang paling banyak dilakukan adalah dengan penggunaan AO plat tanpa penggunaan protesa sebesar 61,11%. Hal ini disebabkan karena lokasi tumor yang terjadi lebih banyak pada mandibula. Pada maksila rekonstruksi dilakukan dengan menggunakan protesa obturator.

7. Dari segi estetis sebanyak 8 orang dari 10 pasien yang dapat dihubungi kembali merasa tidak puas. Keluhan fungsional pasca operasi yang paling tinggi adalah dalam hal pengendalian saliva sebesar 50% sedangkan keluhan yang paling rendah adalah dari segi kenyamanan penggunaan plat atau protesa obturator sebesar 11,11%.

6.2 Saran

Saran penulis dalam penelitian ini:

1. Sebaiknya data demografis pasien dicatat dengan lengkap pada rekam medik sehingga apabila kita ingin melakukan penelitian ataupun follow up kembali pasien dapat dengan mudah dihubungi.

2. Perlunya peningkatan kesadaran dan pengetahuan bagi pasien akan pentingnya kesehatan sehingga pasien bersedia untuk dilakukan follow up kembali mengingat angka rekurensi ameloblastoma yang tinggi.

3. Pada penelitian yang lebih lanjut diharapkan menggunakan sampel yang lebih banyak dan waktu melakukan follow up yang lebih panjang sehingga dapat memperkecil bias dalam penelitian.

4. Agar pasien bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik, perawatan yang dilakukan harus secara komprehensif mulai dari pembedahan sampai rekonstruksi untuk mengembalikan fungsi estetis dan fungsional pasien. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang baik antara dokter bedah mulut dengan dokter gigi spesialis prostodonsia dalam menentukan rencana perawatan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd ed. Missouri : Mosby, 1997: 136-143.

2. Lagares DT, Cossio PI, Guisado JMH, Perez JLG. Mandibular Ameloblastoma a review of the literature and presentation of six cases. J Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2005; 10: 231-8.

3. Montoro JRdMC, Tavares MG, Melo DH et al. Mandibular Ameloblastoma Treateed by Bone Resection and Imediate Reconstruction. Brazillian Journal of Otorhinolaryngology 2008;74 (1);155-7.

4. Peterson LJ. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 4th ed. St Louis: CV Mocby, 2003: 498.

5. Thoma KH, Vanderveen JL. Oral Surgery. 5th Ed. Saint Louis; The C.V. Mosby Company,1969: 991-1002.

6. Santos JN, Pinto LP, Figueredo CRLVD, Souza LBD. Odontogenic Tumos: analysis of 127 cases. Pesqui Odontol Brass 2001; 15: 308-313.

7. Shafer WG, Hine MK, Levy BM, Tomich CE. A Textbook of Oral Pathology. 4th ed. Philadelphia; WB Saunders Company, 1983:276.

8. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd Ed. Philadelphia; Saunders,2004: 611-2,616.

9. Farmer ED, Lawton FE. Stone’s Oral and Dental Diseases. 5th ed. Great Britain; E & S Livingstone Ltd, 1966:890.

10.Booth PW, Schendel SA, Hausamen JE. Maxillofacial Surgery. 2nd Ed.Missouri; Churhill Livingstone Elsevier, 2007:426-34,492-5,1466-8.

11.Farzad P. Ameloblastoma of the Jaws.

Agustus 2008>.

12.Ishikawa G, Waldron CA.Color Atlas of Oral Pathology. 1st Ed. Delhi; A.I.T.B.S Publisher & Distributors,1999: 146-7.

13.Sudiono J, Kurniadhi B, Hendrawan A, Djimantoro B. Ilmu Patologi. Ed 1. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC,2003: 153.

14.Archer WH. A Manual of Oral Surgery. 1st Ed. Philadelphia; W.B.Saunders Company, 1952: 313.

15.Shklar G. Oral Cancer.1st Ed. Philadelphia; W.B.Saunders Company, 1984: 264-71.

16.Riden K. Key Topic in Oral and Maxillofacial Surgery. Oxford; BIOS Scientific Publisher Ltd,1998: 238-9.

17.Keith DA. Atlas of Oral and Maxillofacial Surgery. Philadelphia; W.B. Saunders Company, 1992: 242-55.

18.Balasubramanian T. Hemimandibulectomy. http:

19. Har-El G, Bhaya M. Intraoperative Fabrication of Palatal Prótesis for Maxillary Resection. Archives of Otolaringology Head and Neck Surgery 2001; 127: 843-6. 20.Zarb GA, Bolender CL. Prosthodontic Treatments for Edentolous Patients.

21.Oh WH, Roumanas E. Alternate Technique for Fabrication of a Custom Impression Tray for Defenitive Obturator Construction. The Journal of Prosthetic Dentistry 2006 ;l 95 (6); 473-5.

22.Lyos AT. Mandibular Reconstruction. 18 Februari 1993.

23.Gueressi M, Piloni MJ, Keszier A. Odontogenic Tumor in children and adolescents A15 year Retrospective Study in Argentina. J Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2001;12:E180-5.

24.Hatada K, Noma H, Katakura A et al. Clinicostatical Study of Ameloblastoma Treatment. Journal of Japan Society for Oral Tumors 1999;11:143-50.

25.Beumer J, Curtis TA, Manurick MT. Maxillofacial Rehabilitation Prosthodontic and Surgical Considerations. St. Louis; Ishiyaku EuroAmerica Inc, 1996: 153-81. 26.Tingchun W, Zhe C, Fengchen T, Quanziang T, Citing Y. Ameloblastoma of the

Mandible Treated by Resection, Preservation of the Inferior Alveolar Nerve and Bone Grafting. J Oral and Maxillofacial Surgery 1984: 42 (2);93-6.

Lampiran 1

Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara

Prevalensi Ameloblastoma Pada Rahang yang Dilakukan Terapi Hemimandibulektomi dan Hemimaksilektomi di Poli Bedah Mulut SMF Gigi

dan Mulut RSUP H. Adam Malik dari tahun 2007-2008

KUESIONER

1. Nama : ……….. Umur : ……….. Alamat : ……….. Suku : ……….. Pendidikan : ... Pekerjaan : ... 2. Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita 3. Kapan anda menjalani operasi hemimaksilektomi atau hemimandibulektomi? ……….

4. Apakah anda merasa nyaman dengan memakai protesa obturator atau plat?

□ Ya □ Tidak 5. Apakah anda memiliki kesulitan sewaktu makan? □ Ya, alasannya... □ Tidak

6. Apakah anda mengalami kesulitan untuk mengucapkan kata-kata?

□ Ya, huruf-huruf apa saja ... □ Tidak

7. Apakah anda sering merasa mulut anda terasa penuh dengan air liur?

□ Ya □ Tidak

8. Kalau iya, berapa lama setelah operasi anda mampu mengendalikan air liur? ...

9. Apakah anda merasa bentuk wajah anda tidak sama bentuknya (simetris) antara kiri dan kanan?

□ Ya □ Tidak

10. Apakah anda sering merasa kebas (mati rasa) pada daerah yang dioperasi?

□ Ya □ Tidak

11. Apakah anda merasa kesulitan dalam membersihkan gigi dan mulut?

□ Ya, alasannya... □ Tidak

12. Apakah anda merasa kesulitan dalam membuka dan menutup mulut anda?

□ Ya □ Tidak

13. Apakah anda merasa sakit pada sendi sewaktu membuka dan menutup mulut?

□ Ya □ Tidak

14. Keluhan-keluhan lain yang anda rasakan setelah operasi?

a. ... b. ... c. ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

NAMA : IVANA

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : MEDAN/ 27 FEBRUARI 1987

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

KEBANGSAAN : INDONESIA

AGAMA : BUDHA

ALAMAT : JL. HELVETIA BY PASS NO.773

MEDAN

PENDIDIKAN

1. TAMATAN TK SUTOMO 2 TAHUN 1993.

2. TAMATAN SD SUTOMO 2 TAHUN 1999.

3. TAMATAN SMP SUTOMO 2 TAHUN 2002.

4. TAMATAN SMA SUTOMO 2 TAHUN 2005.

5. MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA ANGKATAN 2005.

MEDAN, APRIL 2009

IVANA NIM. 050600060

Dokumen terkait