• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.

9

BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT. Perusahaan Nusantara III (Persero) Medan berada di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, Dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan.

Pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal perkebunan dibawah BUMN perkebunan, dimana PT Perkebunan III, IV, V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung kedalam perusahaan baru yaitu PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aset kewajiban. Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, SH. Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-8331 HT.01,01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8674.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 6 tanggal 12 Agustus 2008 dari Syafril Gani, SH, M.Hum, notaris dikota Medan, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan

ketentuan Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara, akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Mentri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-731697.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008.

Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan Pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi.Lahan perkebunan PTPN III tersebar di 6 (enam) Daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan tahun 2010 Luas lahan yang dikelola mencapai 159.026.89 Ha yang terdiri dari tanaman karet seluas 37.788.31 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 105.026.89 Ha, dan areal lain-lain seluas 16.840.67 Ha, yang didukung oleh 11 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total Kapasitas 423.33 ton tandan Buah Segar (TBS)/Jam, 11 Unit Pabrik pengolahan Karet (PPK) dengan kapasitas 142.41 to karet kering (KK)/Hari.

Perseroan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, Kebun PIR Plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan bentuk produk sebagai berikut:

a. Komoditi Karet : Lateks Pusingan, Crumb Rubber dan Sheet. b. Komoditi Kelapa Sawit : Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Karnel.

Perseroan juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit, karet didalam dan di luar negeri.Untuk mendukung pemasaran komoditi dan produk

11

yang dihasilkan, seluruh BUMN di Indonesia telah membentuk Kantor Pemasaran Bersama (KTB) yang berkedudukan di Jakarta- Indonesia.

Logo Perusahaan

Gambar 2.1

Logo PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero)

Lambang gambar Dan Makna Warna Logo PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) adalah :

1. Gambar 12 helai daun Kelapa Sawit di sebelah kiri bola dunia dan 7 urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 12 Paradigma Baru dan 7 Strategi Bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan PTPN III, yaitu selalu menjadi Perusahaan Perkebunan terbaik dengan Team Work yang Solid dan Inovatif, serta ditunjang dengan Green Tekhnology, Green Business dan ramah lingkungan.

2. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru, melingkar bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III memiliki 5 Tata Nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha. Gambar 2 Meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka 3, melambangkan PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang berwarna putih bermakna

produksi Lateks dan Produk turunannya sedangkan yang berwarna Orange adalah produksi CPO beserta turunannya, yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia

Visi, Misi perusahaan dan Tata Nilai

Visi

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis yang terbaik.

Misi

Adapun misi perusahaan meliputi :

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan. 3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategi dan

mengembangkannya secara optimal.

4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor- investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. 6. Memotifasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan

Tata Nilai

PTPN III memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas professional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis :

13

1. Proactivity – selalu bersikap proaktif denagn penuh inisiatif yang

2. mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.

3. Excellence – selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha

bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi kita.

4. Team-work – selalu mengutamakan kerja sama tim, agar mampu

menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

5. Innovation – selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode dan produk baru.

6. Responsibility – selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

B. Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan yang besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan-batasan tugasnya, kepada siapa dia bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktivitas akan berjalan secara sistematis dan terkoordinir dengan baik dan benar.

Dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, sumber wewenangnya berasal dari Direktur Utama selanjutnya didelegasikan kepada direktur terkait yang terdiri dari empat bagian: Produksi, Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan, Sumber Daya Manusia (SDM). Struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) berbentuk organisasi garis dan staf dimana tanggung jawab dan wewenang di dalam perusahaan secara vertical dan mencerminkan hubungan antara bagian-bagian yang horizontal.

C. Uraian Tugas ( job description )

Dalam organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Medan sumber wewenang berasal dari RUPS dan kemudian didelegasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris mendelegasikan kepada Direktur terkait yaitu : Direktur Produksi , Direktur Keuangan , Direktur Pemasaran , dan Direktur SDM.Berikut ini adalah uraian tugas direksi PT perkebunan Nusantara III Medan yang dapat dilihat sebagai berikut :

1. Rapat Umum Pemegang Saham (R.U.P.S)

Tugas rapat umum pemegang saham (R.U.P.S) :

a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau aset perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

c. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

2. Dewan Komisaris

Tugas dewan komisaris :

a. Memberikan nasehat kepada pimpinan

b. Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan c. Mengawasi jalannya perusahaan.

3.Satuan Pengawasan Intern

Tugas satuan pengawasan intern :

a. Mengelola bagian pengawasan Intren dan membantu Direktur Utama dalam pengawasan Intren serta memberikan saran dan tidak

15

lanjutmencapai sasaran perusahaan secara efisien, efektif dan ekonomis.

b. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemeriksaan.

c. Dalam melaksanakan tugasnya kepada BPI memperhatikan pedoman BPIBUMN dan ketentuan lainnya serta di bantu oleh kepala seksi bawahan.

4. Direktur Utama

Tugas direktur utama :

a. Membangun perusahaan kelas duniayang berbasis agribisnis. b. Mewujudkan portofolio bisnis perusahaan yang memberikan

keuntungan dan nilai tambah.

c. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data, serta memberdaya gunakan secara maksimal.

d. Melaksanakan kebiasaan perusahaan, sesuai dengan yang diatur di dalam anggaran perusahaan, serta ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan mengawasi secara umum.

f. Bersama-sama dengan anggota Direksi lainnya mewakili perusahaan didalam dan diluar pengadilan.

g. Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

h. Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan pemerintah.

5. Direktur Produksi

Tugas direktur produksi :

a. Menetapkan dan mewujudkan sarana strategi di bidang produksi. b. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien. c. Merencanakan program sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000.

d. Menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan Direksi.

e. Melaksanakan peraturan-peraturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencakup tanaman.

f. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada kebijaksanaan Direksi.

g. Melaksanakan rencana rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.

6. Direktur Keuangan

Tugas direktur keuangan :

a. Menyusun perencanaan dibidang keuangan.

b. Menetapkan Administrasi ketentuan - ketentuan dibidang keuangan.

17

c. Mengelola Administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan dan perkantoran serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan itu.

d. Melaksanakan pengendalian pengawasan terhadap bidang-bidangnya.

7. Direktur Sumber Daya Manusia

Tugas direktur sumber daya manusia :

a. Menetapkan kebutuhan SDM (Kompetensi, Kuantitas, dan Waktu) b. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan, penyelesaian

hukum dan agrarian, kesepakatan, kesehatan, dan keamanan serta sosial umum.

c. Menyusun perencanaan dibidang ketenaga kerjaan dan masalah umum serta kesejahteraan karyawan.

d. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dibidang yang dikelolanya.

e. Mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.

f. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang-bidang diatas.

8. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Tugas direktur perencanaan dan pengembangan :

a. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis bidang perencanaan dan pengembangan usaha.

b. Menetapkan strategi dan kebijakan bidang perencanaan dan pengembangan usaha serta mengevaluasi pelaksanaannya.

c. Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portofolio bisnis dan disertifikasi usaha.

d. Fokus pada pengembangan usaha baru dan pengembangan industri hilir.

9. Bagian Tanaman

Tugas Bagian Tanaman :

a.Menyusun rencana jangka pendek (anggaran belanja) dalam bidang tanaman dan produksi.

b. Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman.

10.Bagian Teknik

Tugas Bagian Teknik :

a.Membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin, sipil / bangunan baik dari kebun sendiri (inti) maupun dikebun pelasura (pir) dan daerah pengembangan.

b. Membuat rencana perawatan / pemeliharaan mesin-mesin, traksi dan bangunan sipil.

11.Bagian Keuangan

19

a.Membuat laporan kepada Direksi mengenai realisasi keuangan serta menyelenggarakan administrasi keuangan dan barang-barang kebutuhan masyarakat.

b. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan asuransi perusahaan. c.Bekerja sama dengan bagian pemasaran hasil dan pemasukan uang

dan pengendalian / pengeluaran untuk kebutuhan perusahaan.

12.Kepala Bagian Keuangan

Tugas Kepala Bagian Keuangan :

a.Melaksanakan pengalihan keuangan meliputi seluruh fungsi fungsi perencanaan, pencarian sumber-sumber penerimaan, penyimpanan/pendapatan pada kertas folio terbaik, pengalokasian penggunaan pengawasan.

b. Melaksanakan kegiatan administrasi Keuangan Perpajakan dan Asuransi Aset perusahaan.

c.Membina kerja sama yang baik dengan biro/bagian terkait sehingga tugas-tugas dan kerjasama yang digariskan Direksi dapat terlaksana dengan baik.

13.Kepala Urusan Kas dan Bank

Tugas Kepala Urusan Kas dan Bank :

a.Mengkoordinir penyusunan laporan kerjaan posisi kas dan bank, triwulan, semester, dan tahunan.

b. Mengkoordinir penyusunan rencana pembagunan hutang pokok dan bangunan atas penarikan kredit investasi yang akan, sedang dan telah diproses penarikannya.

c.Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran kepada pihak ketiga secara mingguan, dua mingguan, dan bulanan.

Wewenang Kepala Urusan Kas dan Bank :

a.Menjalankan program kerja dalam rangka keuangan organisasi dilengkapi Urusan Kas dan Bank.

b. Memberikan penilaian dan pembimbingan karyawan dilengkapi Urusan Kas dan Bank.

c.Menilai dan mengevaluasi pelaksaan tugas-tugas bawahannya

D. Jaringan Usaha

1. Kelapa Sawit - Minyak sawit dan Inti sawit

PT. Perkebunan nusantara III menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi yang memebrikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal dipasar lokal maupun internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet - Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Hampir seluruh dunia mengenal sumatera sebagai penghasil karet bermututinggi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT.Perkebunan Nusantara III diusahakan untuk menghasilkan karet yang berkualitas terbaik didunia.Mutu Produk RSS-1, SIR-10, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar

21

internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year, Firestone, Han kook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet - Rubber threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cowmat, Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin. Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisipasi perubahan fluktuasi pad karet alam dan persaingan kuat karet sintesis PT perkebunan Nusantara III sekarang ini memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan pabrik Rubber Thread, Pabrik Rubber article, Rubber Cowmat, Convenyor Beh, Rubber Karlet dan kesin.ini adalah produk utama pabrik - pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standart ( SII ) Certificate, International Quality certificate ISO 9001:2000 dan ISO 14001 1996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

1. Penghargaan Karet Nusantara Award 2007

Pada tanggal 2007 bertempat di Hotel Aston Palembang, Kementrian Negara BUMN menyerahkan Karet Nusantara Award 2007 kepada beberapa kebun / unit yang ada di BUMN Perkebunan. Motivasi dari Kementrian Negara BUMN sebagai pemegang saham dalam acara tersebut, perlunya memberikan dorongan kepada seluruh elemen perkaretan BUMN Perkebunan dengan memberikan penghargaan terhadap kinerja yang telah dilakukan para manajer kebun dan pabrik khususnya pada tahun 2006 atas pencapaian kinerja dan produktivitas.

Pada hari kamis, tanggal 6 Desember 2007 bertempat dihotel Borobudur Jakarta, PT Perkebunan Nusantara III memperoleh penghargaan Indonesia Quality Award Tahun 2007.penganugerahan diberikan oleh Menteri Negara BUMN yang diwakili Sekretaris kementrian Nerara BUMN Bapak Muhammad Said Didu kepada Bapak Ir. H. Amri Siregar selaku Direktur Utama.pada tahun 2007 terjadi peningkatan skor Balridge PTPN III dari tahun 2006 dengan skor 467 menjadi 479 dan meraih predikat “ Good Performance “ .Peningkatan tersebut tentunya menaikkan nilai dan image perusahaan yang pada gilirana akan memberikan kontribusi dalam terwujudnya PTPN III menjadi perusahaan kelas dunia pada tahun 2010.

3. Sawit Nusantara Award 2008

Sebagai bentuk apresiasi dari Kementrian Negara BUMN bagi kebun dan unit yang meneglola bisnis komoditi kelapa sawit dalam meningkatkan kinerjanya di lingkup BUMN Perkebunan diselenggarakan acara penganugerahan Sawit Nusantara Award untuk tahun 2008 dipercayakan kepada PTPN IV sebagai penyelenggara acara yang dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Juli 2008 di Pengeran Beach Hotel Padang. Dan dirangkaikan dengan “ Rapat Kerja dan Workshop Manajer Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Lingkup BUMN PerkebunN ’’. PT Perkebunan Nusantara III memperoleh 7 ( tujuh ) award antara lain :

23

Tabel 1.2

Sawit Nusantara Award 2008

Kategori Kebun / Unit Peringkat

Kebun Inti Kebun Mambang Muda II ( kedua )

Pabrik Kelapa Sawit

PKS. Rambutan I ( pertama ) PKS. Sei Silau II ( kedua ) PKS. Sei Mangkei III ( Ketiga ) Peningkatan

Produktivitas Kebun Kelapa Sawit

Kebun Mambang Muda III ( Ketiga )

Peningkatan

Produktivitas Pabrik Kelapa Sawit

PKS. Rambutan I ( pertama ) PKS. Sei Silau III ( ketiga )

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III Medan

F. Rencana Usaha

Dalam perencanaan kegiatan untuk pelaksanaan sistem kearsipan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan untuk masa yang akan datang tentunya berorientasi pada visi dan misi PT. Perkebunan Nusantara III Medan yaitu meenjadi perusahaan agrobisnis dunia dengan kinerja prima dan tata kelola terbaik pada tahun 2009.

Peralatan pada PT. Perkebunan Nusantara III pada umumny sudah cukup baik. Rencana kedwpannya terkait sistem kearsipan PT. Perkebunan Nusantara III yanag akan dilakukan adalah :

1. PT. Perkuban Nusantara III akan Mempergunakan peralatan dalam sistem kearsipan adalah sebgai berikut :

Guide adalah petunjuk tempat berkasa - berkas arsip disimpan dana sekaligus berfungsi sebagai pemisah anatar berkas - berkas tersebut .

b. Tickler ( berkas pengingat )

Tickler adalah semacam kotak yang dipergunakan untuk menyimpan kartu arsip.

c. Kartu kendali arsip

Kartu kendali arsip digunakan untuk peminjaman oleh setiap pejabat yang memerlukan arsip. Kartu ini harus diberikan rangkap tiga, masing - masing digunakan untuk :

1) Disertakan pada surat yang dipinjam.

2) Ditinggal pada arsip sebagai pengganti sementara arsip yang dipinjam.

25

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN

A. Akuntansi Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan terus - menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan. Aktiva ini dicantumkan di Neraca dalam lajur Aset ( Aktiva ) dengan judul Land Building & Equipment atau Plant & Equipment, Fixed Assets, Tangible Assets, Property and Equipment atau aktiva tetap dan lain - lain.

Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda - beda tetapi pada prinsipnya pengertian tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada beberapa definisi aktiva tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti definisi aktiva tetap menurut Mulyadi ( 2001 : 591 ) menyebutkan bahwa aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus - menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan.

Menurut PAI ( Prinsip Akuntansi Indonesia ) mendefinisikan aktiva tetap sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Menurut Ikatan Kuntansi Indonesia ( PSAK No.17 : 1494, Revisi 2007 ), menyebutkan bahwa aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif.

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu tahun.

Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi yaitu semua aktiva berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) dalam standar akuntansi Keuangan ( 2004 : No. 16 ) dikemukakan definisi aktiva tetap adalah sebagai “ Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaaat lebih dari satu tahun’’.

Sesuai dengan definisi yang telah dikemukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) diatas tentang aktiva tetap, maka definisi aktiva tetap menurut PTPN III Medan telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut mempunyai masa manfat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas kecuali tanah dan aktiva tetap bersifat non moneter dalam arti masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa - jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.

2. Penggolongan Aktiva Tetap

Dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain : a. Sudut substansi

27

1) Aktiva berwujud ( tangible assets ) seperti lahan, mesin, gedung. 2) Aktiva tidak berwujud ( intangible assets ) seperti hak cipta, hak

paten, franchise, dan lain - lain. b. Sudut disusutkan atau tidak

1) Aktiva tetap yang dapat disusutkan ( deprecisted plant assets ) seperti gedung, mesin, peralatan dan lain - lain.

2) Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan ( underpreciated plant assets ) seperti tanah.

Sesuai dengan pengetian yang dikemukan oleh Ikatan Alumni Indonesia di atas terkait ciri - ciri aktiva tetap, maka seluruh kategori yang ada pada PTPN III Medan telah disesuaikan dengan Standar AKuntansi Keuangan dimana aktiva tetap yang dimiliki ciri - ciri sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu berwujud dimiliki oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Beberpa aktiva tetap yang dimiliki oleh PTPN III Medan adalah antara lain :

 Bangunan gedung dan kelengkapan halaman  Peralatan kantor

 Komputer  Kendaraan  Mesin

3. Perolehan Aktiva Tetap

Dalam menjalankan aktivitasnya PTPN III Medan memperoleh aktiva tetap yang dibutuhkan perusahaan dengan melaksanakan dua cara, yakni membeli tunai,

dan mengadakan kontrak kerja dengan pihak lain ( tender ). Kedua cara ini dipilih berdasarkan pertimbangan atas efisiensi, kemampuan sumber daya perusahaan, serta sifat, jenis dan mutu aktiva yang dibutuhkan. Kedua cara tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Membeli tunai

Pemebelian aktiva tetap secara tuanai dilakukan apabila perusahaan kurang memilki kapasitas untuk membuat sendiri, baik dari segi kemampuan sember daya maupun terbatasnya kesempatan ( waktu ) dan manajemen perusahaan mempertimbangkan bahwa akan lebih efisiensi jika aktiva tersebut dibeli secara tunai dari pada di akuisisi dengan cara lain. Cara ini juga merupakan perolehan aktiva tetap yang lazim dipergunakan oleh perusahaan lainnya. Adapun aktiva tetap yang dibeli perusahaan secara tunai adalah inventaris kantor.

b. Kontrak kerja dengan pihak lain

Proses pengakuisisian aktiva jenis ini dilkaukan dengan cara pemberian tender kepada kontraktor yang menawarkan jasa pengadaan atau pembangunan aktiva tetap bagi perusahaan. Apabila telah telah diperoleh kesempatan antara perusahaan dengan kontraktor maka perusahaan memberi kepercayaan kepada kontraktor untuk membangun aktiva tetap tersebut, dimana perusahaan membayar sejumlah uang sebagai imbalan jasa yang diberikan oleh kontraktor sesuai dengan kesepakatan kerja. Contoh aktiva tetap PTPN III Medan yang diperoleh dengan cara tersebut adalah Rumah Sakit dan Poliklinik, Bangunan Kantor, Perumahan, Jalan dan jembatan dll.

29

Menurut Akuntansi definisi Penyusutan ( depreciation ) merupakan “ Biaya yang dibebankan terhadap produksi akibat penggunaan aktiva tetap itu dalam

Dokumen terkait