• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari sistem yang berjalan maupun sistem usulan yang meliputi dokumen, prosedur serta peralatan pendukung juga saran untuk pengembangan sistem tersebut di masa depan atau masa yang akan datang khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

9 2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai satu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan operasi di dalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Gordon B. Davis (2012:17) menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung.

Prof. Dr.S. Prajudi Atmosudirdjo (2012:17) menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

10

2.1.1 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud ialah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut supra sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain memulai penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). 6. Keluaran Sistem (Output)

Hasill energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan berupa informasi. 7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki tujuan dan sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

12

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia. Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang ada secara fisik, misalnya komputer, sistem produksi, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, adanya siang malam, pergantian musim.

Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya dimana akan menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan.

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:8).Informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan yang sekarang maupun keputusan yang akan datang.

2.2.1 Ciri-ciri Informasi

Kualitas dari informasi tergantung dari beberapa hal sebagai berikut : a. Akurat

Informasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas maksudnya. Sehingga output (keluaran) dapat dipertanggungjawabkan.

b. Tepat Waktu

Informasi yang dapat pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dari pengambilan keputusan.

c. Relevan

Informasi mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.

14

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 46) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen dan Jenis Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Berikut ini adalah komponen-komponen sistem informasi :

a. Blok masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model

Blok ini terdiri dari prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input.

c. Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu brainware, software, dan hardware.

e. Blok basis data

Database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi maka diperlukan beberapa kendali yang dirancang dan diterapkan untuk meminimalisir kerusakan pada sistem.

2.4 Pengertian Pemasaran

Menurut Daryanto (2011 : 1) pemasaran adalah “Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”.

Menurut Tjiptono (2008 : 5) pemasaran adalah “Fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”.

Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,

16

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem kegiatan bisnis yang saling berhubungan untuk merencanakan, mendistribusi, dan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.4.1 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan hal ini unit strategi bisnis diharapkan dapat mencapai sasaran pemasaran. Strategi pemasaran ini terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi perusahaan.

Menurut Fandy Tjiptono (1995), pemasaran mempunyai lima elemen yang saling berkaitan, yaitu :

a) Pemilihan pasar

b) Perencanaan produk meliputi produk khusus yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual.

c) Penetapan harga, yaitu menetukan harga yang dapat mencerminkan nilai kualitatif dari produk kepada pelanggan.

d) Sistem distribusi. yaitu saluran wholesale dan retail yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

e) Komunikasi pemasaran yang meliputi periklanan, personal selling, dan public relation.

2.5 Pengertian Pemesanan

Menurut Agus (2000 : 30) pemesanan adalah keseluruhan proses kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan inventory atau persediaan tempat pendistribusian produk dan catatan keseluruhan transaksi pemesanan.

Dapat disimpulkan bahwa pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan mempunyai sebuah sistem pemesanan yang baik.

2.5.1 Tujuan Pemesanan

Berikut ini merupakan tujuan utama dari pemesanan : a. Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen

b. Meminimumkan investasi pada persediaan c. Perencanaan kapasitas

d. Pengesahan produksi dan pengendalian produksi e. Persediaan dan kapasitas

f. Penyimpanan dan pergerakan material g. Peralatan, routing, dan proses planning 2.6 Pengertian Website

Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian

18

bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.

2.7 Pengertian Internet

Internet adalah sebuah jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer lokal dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar komputer yang terhubung ke jaringan tersebut.

2.8 world wide web

Salah satu layanan aplikasi di internet adalah world wide web (www), pelayanan yang cukup baru dikembangkan di internet dan menjadi layanan aplikasi yang paling populer digunakan pemakai jaringan internet dan perkembangannya terus dilakukan sampai saat ini untuk menyempurnakan teknologi ini. WWW atau yang biasa disebut web saja, bekerja menggunakan teknologi yang disebut hypertext, yang kemudian dikembangkan menjadi suatu protocol aplikasi yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP).

2.9 Hipertext Transfer Protocol (HTTP)

Hypertext Transfer Protocol adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari

protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak usah membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang

2.10 Hypertext Markup Language (HTML)

Merupakan salah satu varian dari SGML (Standard Generalized Markup Language), yaitu sebuah standar dari ISO (International Organization for Standarization) untuk pertukaran dokumen secara elektronik. HTML sendiri secara formal diumumkan sebagai RF 1866.Yang dipergunakan dalam pertukaran dokumen melalui protokol HTTP.Tata penulisan yang digunakan dalam dokumen Web. Dokumen ini, akan dieksekusi oleh browser, sehingga browser mampu menghasilkan suatu dokumen sesuai dengan keinginan yang mendesain page. Dokumen ini mempunyai kemampuan menampilkan gambar, suara, teks, maupun penyediaan link terhadap halaman web lainnya, baik dengan alamat yang sama serta alamat yang berbeda HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.

20 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang penulis lakukan bertempat di CV.AMADDA yang meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan deskripsi tugas.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Di awal tahun 2010 project pembangunan properti di Bandung khususnya apatemen berkembang pesat, hingga menjadi tren investasi yang tengah naik daun.Begitu banyak investor yang tertarik untuk mulai memiliki aset dalam bentuk apartemen. Hal tersebut dikarenakan kenaikan harga apartemen yang terus mengalami kenaikan, terlihat di tahun 2012 harga unit-unit apartemen di beberapa wilayah strategis Bandung seperti Ciumbuleuit, Dago (Bandung utara), dan Jatinangor (Bandung Timur) naik hingga dua kali lipat, dan masih mengalami kenaikan hingga tahun 2014 ini. Pembangunan properti pun menjamur hingga ke wilayah lainnya.

Melihat perkembangan pasar ini, bukan mustahil kalau para investor yang mulai tergiur mengambil atau menambar properti sebagai investasi. Menagkap peluang ini CV. AMADDA membuat lini usaha sebagai jasa agent property dan jasa furnishing.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari CV. AMADDA adalah menjadi penyedia jasa penjualan properti (agent) dan pembuatan interior (furnishing) terdepan, handal, cepat, dan

terpercaya.

Adapun misi dari CV.AMADDA ialah sebagai berikut : 1. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang properti dan interior

2. Menyediakan informasi lengkap tentang properti di wilayah Bandung dan sekitarnya

3. Membuat inovasi design interior 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. AMADDA

3.1.4 Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas kerja pada bagian-bagian pihak yang terkait adalah sebagai berikut :

1. Direktur utama

Mengawasi semua kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Menerima dan memeriksa laporan-laporan dari setiap bulannya.

Direktur Utama

22

2. Manager umum

a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat

c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi 3. Manager Pemasaran

a. Menentukan harga jual produk yang akan dilaunching b. Menentukan sistem promosi

c. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketting untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yg ditentukan.

4. Manager Operasional

a. Bertanggung jawab terhadap proses produksi operasional di CV. AMADDA

b. Mengawasi segala kebutuhan operasional di CV. AMADDA

c. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasional di CV. AMADDA

d. Mengawasi jalannya proses operasional di CV. AMADDA 3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian terdiri dari dua metode yaitu pengumpulan data dan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang penulis gunakan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, atau gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan atau fenomena yang diselidiki.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Berikut ini penjelasan mengenai data primer dan data sekunder.

3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi, Kuesioner)

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

1. Observasi

Observasi ialah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan penelitian secara langsung ke tempat penelitian untuk mengamati dan pencatatan terhadap peristiwa yang sedang diselidiki pada objek penelitian. Penulis melakukan observasi langsung ke CV. AMADDA. 2. Wawancara

24

Suatu cara pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung antara peneliti (pengumpul data) dengan responden (sumber data), dalam hal ini responden yang penulis wawancara adalah bagian manager pemasaran. 3.2.2.2Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang dipakai penulis adalah dengan menggunakan metode berorientasi objek atau object oriented. Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang berorientasi kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

Pendekatan berorientasi objek dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis menggunakan metode prototype. Metode prototype dapat memberikan gambaran atau ide bagi seorang analis sistem untuk menyajikan gambaran secara lengkap.

Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototype. Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah

kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009).

Secara umum model prototype dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.2 Metode Prototype

Tahapan metode Prototype :

1. Pengumpulan kebutuhan dan perbaikan

Menetapkan segala kebutuhan untuk pembangunan sistem. 2. Desain cepat

Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti user.

3. Bentuk prototype

Menerjemahkan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman (contoh program atau setengah jadi).

4. Evaluasi

Program diuji oleh pelanggan 5. Perbaikan prototype

Perbaikan program yang sudah jadi, sesuai kebutuhan konsumen. Kemudian dibuat kembali dan di evaluasi kembali sampai semua kebutuhan terpenuhi.

26

6. Produk rekayasa

Program yang sudah jadi dan seluruh kebutuhan user terpenuhi. 3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML (Unified Modeling Language). Aplikasi yang dipakai penulis untuk membangun pemodelan dengan UML adalah aplikasi Dia. Berikut merupakan beberapa diagram yang digunakan oleh penulis, yaitu :

1. Diagram Use Case

Diagram Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang dibuat. Syarat penamaan pada use case adalah penamaan pada use case ialah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Komponen use case terdiri dari aktor dan use case. 2. Diagram Activity

Diagram Activity menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

3. Diagram Sequential

Diagram sequential menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan informasi yang dikirimkan dan diterima antar objek. Untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

Diagram class menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. 5. Diagram Component

Diagram Component menggambarkan ketergantungan diantara kumpulan

komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software ditujukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem dan memastikan sistem yang dibangun telah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian sistem itu sendiri bertujan untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

Rancangan pengujian menggunakan metode pengujian black-box. Pengujian dengan metode ini menitik beratkan pada fungsi sistem. Fungsi pengujian black-box untuk menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka (interface)

28

4. Kesalahan kinerja

5. Inisiasi dan kesalahan terminasi 3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum merancang sebuah sistem, sebaiknya melakukan analisis sistem yang sedang berjalan. Analisis sistem merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan beberapa tindakan. Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari secara seksama sistem pemasaran dan pemesanan di CV. AMADDA. Sehingga mampu memberikan rekomendasi untuk perusahaan mengenai pengembangan atau sistem informasi yang baru.

3.3.1 Analisis Prosedur yang Berjalan

Pada analisis prosedur harus diketahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang akan diusulkan. Analisis prosedur berfungsi juga untuk mengetahui permasalahan yang ada di sistem yang sedang berjalan sehingga dapat didefinisikan secara jelas.

3.3.1.1Use Case Diagram

Use case berisi tentang apa yang dilakukan oleh sistem atau apa yang

Dokumen terkait