• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab empat penulis menyimpulkan dan memberi saran atas penelitian yang dilakukan berdasarkan uraian sebelumnya yang mungkin berguna dalam meningkatkan sistem pengawasan inter kas pada Dinas Sosial Kota Langsa.

BAB II

DINAS SOSIAL KOTA LANGSA

A. Sejarah Singkat Dinas Sosial Kota Langsa

Pembangunan kesejahteraan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional, memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Seiring dengan kemajuan di bidang kesejahteraan sosial yang dicapai, memasuki tahun 2008 bangsa Indonesia masih tetap dihadapkan pada permasalahan kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, keterpencilan, korban bencana dan tindak kekerasan yang yang merupakan masalah sosial, yang belum sepenuhnya terjangkau oleh pembangunan kesejahteraan sosial. Pembangunan kesejahteraan sosial yang telah dilaksanakan pada umumnya telah memberi kontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang adil dan merata.

Permasalahan dan kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari kondisi dan perubahan lingkungan baik fisik maupun non-fisik. Perencanaan yang lebih cermat perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek manusia, lingkungan fisik, sosial dan lingkungan psikologis. Pembangunan kesejahteraan sosial secara nyata telah memberikan efek positif dalam meningkatkan kesejahteraan umum, peran aktif masyarakat dan pemeliharaan iklim sosial yang kondusif. Namun dengan terjadinya perubahan-perubahan di dalam kehidupan bermasyarakat maka perencanaan strategis jangka menengah yang merupakan bagian dari perencanaan

jangka panjang dan acuan rencana tahunan perlu dirumuskan dengan mengedepankan prioritas, sasaran program, lokasi dan kegiatan.

Permasalahan kesejahteraan sosial di Kota Langsa masih didominasi oleh permasalahan “konvensional” terutama kemiskinan dan keterlantaran , kecacatan, keterpencilan dan ketertinggalan serta kesulitan dalam memperoleh pekerjaan dan perumahan. Tantangan yang dihadapi tercermin dari masih rendahnya kemampuan sosial-ekonomi sebagian besar masyarakat, serta rendahnya daya dorong perekonomian, keterbatasan penyediaan infrastruktur, serta Populasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PPMKS) yang masih menjadi beban sosial yang sangat kompleks.

Dinas Sosial Kota Langsa yang dibentuk melalui Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kota Langsa Nomor 14 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Qanun Nomor 3 tentang Pembentukan dan Penataan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Langsa; menganggap perlu disusunnya suatu Rencana Strategis (RENSTRA) yang akan menjelaskan seluruh aspek kesejahteraan sosial baik dari segi permasalahan, kebijakan-kebijakan yang ditetapkan serta program/kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang akan dilaksanakan.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Langsa Tahun 2008-2012 selalu berpegang pada ketentuan perundang-undangan terutama tentang pengelolaan keuangan negara, perbendaharaan negara, pemerintahan daerah, perimbangan keuangan pusat dan daerah, sistem perencanaan pembangunan

nasioal yang memberikan kejelasan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan nasional.

B. Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Langsa

Adapun visi dan misi Dinas Sosial Kota Langsa dapat dijelaskan di bawah ini.

Visi

Departemen Sosial RI yang menetapkan visi: “Kesejahteraan Sosial, Oleh

dan Untuk Semua”. Visi ini mengandung arti bahwa pembangunan kesejahteraan

sosial sebagai bagian dari kesejahteraan rakyat adalah upaya dan gerakan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan sosial oleh dan untuk seluruh rakyat Indonesia, yang dilakukan dalam rangka mewujudkan keadilan sosial sebagaimana amanat UUD 1945. Oleh karena itu setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh taraf kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya dan sekaligus mempunyai kewajiban yang sama pula untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Di samping itu Kota Langsa sesuaia dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2007-2012 telah menetapkan visi sebagai berikut: “Terwujudnya Masyarakat yang aman, damai, bermartabat, maju,

sejahtera dan Islami”.

Dengan berpedoman kepada visi Departemen Sosial RI dan visi Kota Langsa tersebut, Dinas Sosial Kota Langsa merumuskan visi dalam upaya mengembangkan potensi yang ada untuk menindaklanjuti pembangunan kesejahteraan sosial yang ingin dicapai dalam wilayah Pemerintahan Kota Langsa.

Rumusan Visi Dinas Sosial Kota Langsa adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Langsa melalui pembangunan sosial.

Makna yang terkandung dalam visi ini adalah : 1. Masyarakat

masyarakat yang dimaksud disini adalah setiap manusia yang berdomisili di Kota Langsa.

2. Kesejahteraan

kesejahteraan yang dimaksud disini adalah kehidupan masyarakat Kota Langsa yang hidup dalam suasana penuh dengan rasa bahagia, karena sanggup memenuhi kebutuhan akan pangan, pakaian, rumah yang sehat, kesehatan dan pendidikan dalam hal pemerintah turut memberikan jaminan perlindungan keamanan, jaminan kebebasan beragama, jaminan kebebasan untuk berpikir dan berpendapat serta terciptanya suasana aman, tentram dan penuh dengan kedamaian.

3. Pembangunan Sosial

Pembangunan sosial yang dimaksud adalah Pembangunan Kesejahteraan Sosial melalui Program dan Kebijakan yang merupakan kewenangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kota Langsa sehingga mampu memberikan kontribusi secara nyata dalam menangani masalah-masalah sosial di Kota Langsa.

Untuk mencapai rumusan visi diatas, agar masyarakat Kota Langsa menjadi peduli terhadap pembangunan kesejahteraan sosial yang dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan, maka ditetapkan misi Dinas Sosial Kota Langsa sebagai berikut :

1. meningkatkan pengendalian permasalahan sosial masyarakat, 2. meningkatkan stabilitas kesetiakawanan sosial,

3. meningkatkan pengembangan investasi modal sosial, 4. meningkatkan SDM aparatur dan pelaku sosial masyarakat.

C. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Langsa

Adapun struktur organisasi Dinas Sosial Kota Langsa dalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Dinas Sosial Kota Langsa merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2. Tugas pokok

Dinas Sosial Kota Langsa merupakan salah satu instansi pemerintahan yang mempunyai tugas untuk mengelola dan melaksanakan sebahagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesejahteraan sosial serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Walikota Kota Langsa.

3. Fungsi

a. melaksanakan pembinaan terhadap kewenangan bidang sosial, b. perencanaan kebijakan teknis di bidang sosial,

c. menyelenggarakan fungsi pelaksanaan teknis di bidang kesejahteraan sosial dalam masyarakat,

d. pelaksanaan pengawasan perizinan di bidang sosial,

e. pengkoordinasian kegiatan-kegiatan usaha kesejahteraan sosial,

f. pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, organisasi dan ketatalaksanaan dinas,

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya..

Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Walikota Langsa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlu dikemukakan bahwa bidang tugas Departemen Sosial pada saat terbitnya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1958 adalah sebagai berikut :

1. penelitian ( research ),

2. rehabilitasi penyandang cacat, 3. urusan korban perang,

4. urusan perumahan , 5. urusan transmigrasi,

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1958, urusan yang diserahkan adalah meliputi urusan bimbingan dan perbaikan sosial. Penyerahan tugas tersebut diserahkan berdasarkan azas desentralisasi atau azas perbantuan.

Tugas yang diserahkan atas azas desentralisasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab daerah sepenuhnya ( tugas otonom ) adalah :

1. penyelenggaraan pusat-pusat penampungan bagi anak-anak terlantar (untuk observasi dan seleksi),

2. penyelenggaraan panti-panti asuhan bagi bayi terlantar,

3. penyelenggaraan panti-panti asuhan tingkat pertama bagi anak-anak yatim piatu dan anak terlantar,

4. penyelenggaraan panti-panti asuhan tingkat lanjutan bagi anak-anak yatim piatu yang terlantar,

5. usaha penempatan anak dalam asuhan keluarga, 6. usaha pemungutan anak bagi anak angkat,

7. penyelenggaraan pusat-pusat penampungan bagi orang dewasa terlantar dan gelandangan (untuk observasi dan seleksi),

8. penyelenggaraan panti-panti karya tingkat pertama, 9. penyelenggaraan panti-panti karya tingkat lanjutan,

10.penyelenggaraan rumah-rumah perawatan bagi orang-orang jompo,

11.pemberian bantuan bagi fakir miskin dan orang terlantar di luar rumah perawatan,

13.penyelenggaraan usaha sosial ke arah pemberantasan kemiskinan,

14.pengawasan bimbingan serta pemberian bantuan / subsidi kepada organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha tersebut di atas.

Tugas yang diserahkan atas bantuan dalam bidang bimbingan dan perbaikan sosial tersebut adalah sebagai berikut :

1. penyelenggaraan bimbingan sosial tahap pemberian pengertian, tuntutan teknisi pengembangan swadaya masyarakat,

2. penyelenggaraan penyuluhan sosial, 3. penyelenggaraan pendidikan tenaga sosial, 4. penyelenggaraan rehabilitas bebas hukum, 5. perijinan undian sosial,

6. pengawasan / bimbingan kepada organisasi-organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha tersebut di atas,

7. penghimpunan bahan untuk dokumentasi dan statistik sosial.

Dalam pelaksanaan tugas bimbingan dan perbaikan sosial, selaras dengan Qanun Kota Langsa No. 3 Tahun 2007 tentang pembentukan dan penataan susunan organisasi dan tata kerja dinas daerah, sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kota Langsa nomor 14 tahun 2007 tentang perubahan atas Qanun nomor 3 tahun 2007 tentang pembentukan dan penataan susunan organisasi dan tata kerja dinas-dinas daerah Kota Langsa.

Organisasi Dinas Sosial Kota Langsa terdiri atas : 1. Kepala Dinas,

2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum,.

b. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan. 3. Bidang Pemberdayaan Sosial, terdiri dari :

a. Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial,

b. Seksi Pembinaan Organisasi dan Swadaya Sosial. 4. Bidang Bantuan Sosial, terdiri dari :

a. Seksi Penanggulangan dan Bantuan Bencana,

b. Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial, Fakir Miskin dan Jompo. 5. Bidang Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Masyarakat, terdiri dari :

a. Seksi Kesejahteraan Anak dan Panti Asuhan,

b. Seksi Kesejahteraan Keluarga Masyarakat dan Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan.

6. Bidang Rehabilitasi Sosial, terdiri dari :

a. Seksi Rehabilitasi Penyandang Tuna Sosial,

b. Seksi Penyandang dan Rehabilitasi Penyandang Cacat. 7. Kelompok Jabatan Fungsional

8. Unit Pelaksana Teknis ( Panti-panti ) terdiri dari :

a. Panti Taman Harapan, b. Panti Malahayati, c. Panti Bustanul Fakhri,

d. Panti Aziziah Seuriget.

Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Kota Langsa terdiri atas : 1. Adapun tugas Kepala Dinas sebagai berikut :

a. memimpin dan membina dinas dalam melaksanakan tugas yang ditetapkan berdasarkan peratutan Perundang-undangan yang berlaku,

b. menetapkan kebijaksanaan umum di daerah bidang sosial, c. menetapkan kebijakan teknis di bidang sosial,

d. melaksanakan kerjasama dengan instansi yang menyangkut bidang sosial, e. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

bidang tugasnya.

2. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan dan pengkordinasian penyusunan perencanaan strategik, program kerja dan kegiatan, pengolahan data dan pelaporan serta pembinaan organisasi ketatalaksanaan,

b. pengelolaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dokumentasi dan penataan arsip,

c. penyiapan data, informasi dan hubungan masyarakat,

d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidangnya.

3. Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan pemberdayaan sosial penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pemberdayaan sosial serta/melaksanakan program pemberdayaan sosial,

b. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan pemberdayaan sosial,

c. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Bidang Bantuan Sosial mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang bantuan sosial,

b. penyiapan bahan dan data guna penyusunan program pembinaan dan petunjuk teknis di bidang bantuan sosial serta memantau dan melaporkan pelaksanaan pemberian bantuan sosial,

c. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyuluhan dan bimbingan

sosial kepada anak, keluarga dan masyaraka,

b. penyiapan bahan dan penyelenggaraan pembinaan terhadap kesejahteraan anak, keluarga dan masyarakat,

c. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang rehabilitasi sosial,

b. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang rehabilitasi sosial,

c. pelaksana rencana program dan petunjuk teknis di bidang rehabilitasi sosial,

d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang rehabilitasi sosial, e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas,

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan kehlian dan kebutuhan.

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas 1. Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur Akuntansi penerimaan kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Sosial Kota Langsa meliputi serangkaian proses baik manual ataupun terkomputerisasi mulai pencatatan, pengikhtisaran atas transaksi dan/atau

kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa.

a. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait pada prosedur akuntansi penerimaan kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen (dokumen sumber dan dokumen pendukung) yang digunakan pada prosedur akuntansi penerimaan kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa, terdiri atas:

1. surat ketetapan pajak daerah merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah untuk menetapkan pajak daerah atas wajib pajak,

2. surat ketetapan retribusi merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran untuk menetapkan retribusi atau wajib retribusi,

3. surat tanda setoran merupakan dokumen yang dibuat oleh bendahara penerimaan untuk menyetor penerimaan daerah atau pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk dijadikan dokumen dalam menyelenggarakan akuntansi pada satuan kerja perangkat daerah,

4. bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah,

5. nota kredit bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening kas umum daerah, 6. buku jurnal penerimaan kas merupakan catatan yang diselenggarakan oleh

fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan penerimaan kas,

7. buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk mencatat peringkasan (posting) semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar untuk setiap rekening aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan,

8. buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang berisi rincian item buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.

c. Laporan yang dihasilkan

Laporan yang dihasilkan dari prosedur akuntansi penerimaan kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa, terdiri atas : 1. laporan realisasi anggaran satuan kerja perangkat daerah,

2. neraca satuan kerja perangkat daerah,

d. Uraian prosedur penerimaan kas

Prosedur akuntansi penerimaan kas terdiri atas prosedur akuntansi penerimaan kas, yaitu :

1. fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas, disertai uraian rekening-lawan asal penerimaan kas dimaksud,

2. bukti transaksi penerimaan kas mencakup antara lain : a. surat tanda setoran,

b. bukti transfer, c. nota kredit,

d. Bukti penerimaan lainnya.

3. fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah secara periodik atau berkala melakukan posting ke buku besar,

4. jika dianggap perlu fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah dapat membuat buku besar pembantu yang berfungsi sebagai rincian dan kontrol buku besar,

5. Pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas, buku besar dan buku besar pembantu dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku.

Adapun bagian yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas pada Dins Sosial Kota Langsa adalah kepala dinas, kepala bidang, kepala sekretariat/tim verifikasi, bendahara dan pemegang uang muka kegiatan (PUMK). Dimana prosedur penerimaan kas dapat dilihat sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala dinas bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan kas dan penerimaan kas di Dinas Sosial Kota Langsa.

b. Kepala Bidang

Kepala bidang membuat rencana kegiatan sesuai dengan daftar penetapan anggaran (DPA) yang telah disetujuai oleh DPRK. Kemudian membuat daftar rician yang akan diajukan ke tim verifikasi.

c. Kepala sekretariat/tim verifikasi

Rincian yang telah diverifikasi selanjutnya diteruskan ke bendaharawan untuk diajukan ke badan pengelola keuangan derah (BPKD).

d. Bendahara

Bendahara berfungsi melakukan pencatatan transaksi penerimaan kas dan memasukkan transaksi tersebut ke program.

e. Pemegang uang muka kegiatan (PUMK)

Pemegang uang muka kegiatan (PUMK) berfungsi menyalurkan dana kegiatan yang ada pada rekening Dinas Sosial Kota Langsa ke seluruh bidang.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur Akuntansi pengeluaran kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Sosial Kota Langsa meliputi serangkaian proses baik manual ataupun terkomputerisasi mulai pencatatan, pengikhtisaran atas transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa.

a. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait pada prosedur akuntansi pengeluaran kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen (dokumen sumber dan dokumen pendukung) yang digunakan pada prosedur akuntansi pengeluaran kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa, terdiri atas:

1. surat penyediaan dana merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukkan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi,

2. surat perintah membayar merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran untuk mengajukan surat perintah pencairan dana yang akan diterbitkan oleh bendahara umum daerah/kuasa bendahara umum daerah, 3. kuitansi pembayaran dan bukti penerimaan lainnya merupakan dokumen

4. surat perintah pencairan dana merupakan dokumen yang telah diterbitkan oleh bendahara umum daerah/kuasa bendahara umum daerah untuk mencairkan uang pada bank yang telah ditunjuk,

5. bukti transfer merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah,

6. nota Debet bank merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar ke rekening kas umum daerah, 7. buku jurnal pengeluaran kas merupakan catatan yang diselenggarakan oleh

fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas,

8. buku besar merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk untuk mencatat peringkasan (posting) semua transaksi atau kejadian selain kas dari jurnal pengeluaran kas ke dalam buku besar untuk setiap rekening aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan,

9. buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah untuk mencatat transaksi-transaksi dan kejadian yang berisi rincian item buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.

c. Laporan yang dihasilkan

Laporan yang dihasilkan dari prosedur akuntansi pengeluaran kas pada satuan kerja perangkat daerah Dinas Sosial Kota Langsa, terdiri atas :

1. laporan realisasi anggaran satuan kerja perangkat daerah, 2. neraca satuan kerja perangkat daerah,

3. catatan atas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah. d. Uraian prosedur penerimaan kas

Prosedur akuntansi pengeluaran kas terdiri atas prosedur akuntansi pengeluaran kas, yaitu :

1. fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah berdasarkan bukti transaksi pengeluaran kas mencatat ke dalam jurnal pengeluaran kas,

2. bukti transaksi pengeluaran kas mencakup antara lain : a. surat perintah pencairan dana,

b. bukti transfer, c. nota debet,

d. bukti pengeluaran lainnya.

3. Fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah secara periodik atau berkala melakukan posting dari buku jurnal ke buku besar.

4. jika dianggap perlu fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah dapat membuat buku besar pembantu yang berfungsi sebagai rincian dan kontrol buku besar,

5. pencatatan ke dalam buku jurnal pengeluaran kas, buku besar dan buku besar pembantu dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku.

Pengeluaran kas pada Dinas Sosial Kota Langsa digolongkan atas dua bagian, yaitu:

1. Biaya Operasi

Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasi Dinas yang terdiri dari:

a. biaya pemeliharaan

Biaya pemeliharaan adalah bagian yang dikeluarkan untuk merawat semua aktiva-aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, seperti kendaraan, gedung, komputer, dan lain-lain.

b. biaya kepegawaian

Biaya kepegawaian terdiri dari:

unsur gaji, biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkelanjutan setiap bulannya sebagai imbalan jasa para pegawai yang bekerja di perusahaan. Unsur gaji termasuk tunjangan berupa jabatan dan hari raya,

unsur cuti dan lainnya, yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan berupa cuti tahunan, cuti besar, perubahan pegawai, perawatan kesehatan, dan lain-lain,

biaya kesehatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara kesehatan bagi para pegawai,

biaya pensiun adalah biaya yang dikeluarkan sebagai tunjangan karyawan yang telah pensiun.

c. biaya adminstrasi

biaya administrasi adalah biaya perusahaan sehubungan dengan pengadaan fasilitas perusahaan. Adapun yang termasuk biaya administrasi yaitu:

biaya perjalanan dinas,

biaya alat tulis kantor.

biaya telepon, listrik dan air, 2. biaya teknis kegiatan.

Dokumen terkait