• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi CV. Satu Nusa di masa yang akan datang

7 BAB II CV. SATU NUSA

A. Sejarah Ringkas

CV. Satu Nusa adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa transportasi darat untuk mengangkut penumpang antar kota antar provinsi. Rute awal bus Satu Nusa ini adalah Medan-Padang dan Medan-Kotanopan

dan mulai berkembang sampai Medan- Bukit Tinggi. Kemudian tahun 1972 ALSSatu Nusa menambah trayek Medan ke beberapa kota Propinsi di Pulau Sumatera, yaiutu: Banda Aceh, Padang, Pekan Baru , Jambi, Bengkulu, Palembang dan sampai di ujung Pulau Sumatera tanjung Karang Prropinsi Lampung. Dimana pada masa itu masih sangat sulit untuk terjangkau kendaraan jarak tempuh jauh dikarenakan lintasan jalan yang masih belum bagus. Tetapi Satu Nusa berkomitmen untuk dapat melayani dan membantu perkembangan ke daerah dengan menambah trayek perjalanan.

Pada masa 1970 an itu, bus belum dapat menyeberangi Selat Sunda, bila ada penumpang yang ingin bertujuan ke Jawa dari Bakahuni Propinsi Lampung, maka menyeberang dengan perahu atau kapal kecil untuk sampai di Merak. Kemudian bertolak dari Merak ke tujuan masing masing. Satu Nusa juga sudah melayani tujuan daerah Jawa saat itu, hanya saja biro keagenan yang mengantarkan untuk dari Merak ke tujuannya.

Untuk perkembangan usaha, di era 1980-an, Satu Nusa telahmembuka trayek untuk tujuan Jakarta, Bandung, Semarang , Yogyakarta dan Surabaya. Saat itu sudah ada kapal yang mampu membawa bus ikut menyeberangi selat

sunda dari Bakahuni Tanjung Karang ke Merak Banten. Jumlah Penumpang meningkat dengan adanya pengangkutan yang saat itu adanya program pemerintah untuk transmigrasi dari Jawa ke Sumatera. Maka sejumlah transmigran itu banyak yang menggunakan fasilitas armada bus Satu Nusa dari Jawa ke Sumatera.

Kebijakan CV. Satu Nusa adalah:

1. Menghasilkan Pelayanan yang ramah sesuai dengan permintaan pelanggan.

2. Memperhatikan kenyamanan dan kebersihan bus.

3. Menerapkan sistem manajemen mutu terpadu sesuai Motto dari CV. Satu Nusa adalah “Bekerja sama dan Sama–sama bekerja”.

1. Visi CV. Satu Nusa

Visi CV. Satu Nusa adalah Menjadikan CV. Satu Nusa sebagai Service Company yang bergerak dalam bisnis jasa transportasi.

2. Misi CV. Satu Nusa

Misi CV. Satu Nusa adalah Aman Lancar dan Sopan.

. 3. Tujuan CV. Satu Nusa

Tujuan CV. Satu Nusa adalah

a. Menjalankan usaha di bidang jasa.

b. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa – jasa

9 B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing–masing karyawan. Oleh karena itu dengan adanya struktur organisasi diharapkan setiap bagian dapat melaksankan tugasnya masing–masing dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk tujuan melalui strategi yang dipilih untuk menjamin kelancaran kegiatan di CV.Satu Nusa memperlancar dan mempertegas atau mempermudah prosedur kerja agar terdapat koordinasi yang efisien dan efektif. Faktor koordinasi sangat penting untuk memperoleh hasik kerja yang sangat maksimal dan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai tentunya dibutuhkan suatu organisasi, dimana struktur organisasi tersebut disusun secara efektif dan efisien.

Struktur organisasi harus fleksibel terhadap perubahan dan perkembangan di lingkungannya. Maka perusahaan atau badan usaha pada umumnya beranggapan bahwa struktur organisasi ini sangat perlu karena melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Adapun strukturorganisasi CV. Satu Nusasecara jelasdapat dilihat padagambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sumber : CV. Satu Nusa

Direksi Kabag. Pengankutan Kepala Kantor Kabag. Umum Kabag. Pembukuan Loket Bongkar Muat Pegudangan Perwakilan Personalia Bagian Pembantu Pengemudi Kasir Kondektur Satpam Pengemudi

11 C. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari CV. Satu Nusa yaitu 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham merupakan rapat umum bagi pemegang saham yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam melakukan pemungutan suara dan penetapan kebijakan perseroan

Adapun Tugas dan Wewenang RUPS adalah:

1. Mengadakan rapat umum tahunan para pemegang saham yang di laksanakan tiap-tiap tahun selambat-lambatnya bulan juli pada tahun berjalan.

2. Memiliki wewenang mengangkat anggota direksi dewan komisaris dan sewaktu-waktu mereka dapat dihentikan oleh RUPS.

3. Menetapkan dan selanjutnya mengesahkan anggaran dasar dan sewaktu-waktu dapat melakukan perubahan atas ketetapan-ketetapan anggaran dasar.

2. Direksi

Direksi diangkat dan dapat diberhentikan oleh RUPS(rapat umum pemegang saham) dan direksi terdiri dari seorang direktur utaman dan direktur .

Adapun tugas dan wewenang dari direksi adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan urusan surat-surat saham .tanda-tanda deviden.

2. Sebagai perantara penyerahan saham-saham istimewa kepada pihak yang ditunjuk oleh penetapan rapat pemegang saham istimewa.

3. Memiliki wewenang atau kekuasaan dalam menggerakkan perseroan dibawah pengawasan satu dewan komisaris

4. Berwenang mewakili perseroan dengan sah dan langsung di dalam dan di luar pengadilan tentang segala kejadian dan mereka berhak mengikat perseroan dengan pihak lain, baik tindakan pengurus maupun tindakan pemilik.

5. Berkewajiban memberikan penjelasan tentang segala hal perseroan yang dipertanyakan komisaris.

3. Komisaris

Dewan komusaris memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1. Dewan komisaris berkewajiban mengawasi pekerjaan direksi

2. Para anggota dewan komisaris, bersama-sama atau masing-masing setiap waktu berhak memasuki gedung-gedung, kantor-kantor dan berhak memeriksa segala buku-buku dan surat-surat berharga dan mengetahui seluruh kegiatan yang dijalankan.

4. Kepala Kantor

Kepala kantor merupakan suatu jabatan yang memimpin pelaksanaan operasional pengangkutan, yang membawahi atau dibantu oleh beberapa staff kepala bagian untuk membantu kegiatan rutin operasional perusahaan.

13

Adapun tugas dan wewenang dari kepala kantor adalah sebagai berikut: 1. Mengkoordinir semua aktivitas kerja para staff dan memberikan

pengarahan rutin terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan

2. Mewakili perusahaan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan organisasi angkutan darat.

3. Membuat laporan pertanggung jawaban kerja tahunan tentang perkembangan usaha pengangkutan kepada para direksi.

5. Kepala Pembukuan

Kepala pembukuan mempunyai tugas dan wewenanguntuk melaksanakan kegiatan pencatatan seluruh dokumen dan catatan kedalam daftar laporan keuangan termasuk neraca dan daftar perhitungan laba rugi untuk di periksa oleh direksi para pemegang saham

6. Kepala Keuangan

Kepala keuangan mempunyai tugas dan wewenang untuk mengatur dan memeriksa sumber-sumber penerimaan dari kegiatan operasional termasuk pendapatan dari komisi dan pendapatan lain-lain dan juga mengatur pengeluaran rutin serta membuat laporan tentang sumber dan penggunaan dana tahunan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan.

7. Kepala Pengangkutan

Kepala pengangkutan mempunyai tugas dan wewenang dalam mengatur pemberangkatan penumpang melalui loket-loket yang ditunjuk

dan memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen pemberangkatan, bertanggung jawab memeriksa barang atau kiriman barang yang masuk dan keluar, melakukan pengiriman atas barang yang masuk ke gudang ke alamat yang ditujukan. Kepala pengangkutan membawahi kepala bagian loket dan kepala bagian gudang.

1. Kepala bagian Loket

Kepala bagian loket melakukan tugas mengkordinir penjualan tiket penumpang, bertanggung jawab terhadap pemesanan dan pembatalan tiket penumpang dan membuat laporan berupa catatan daftar calon penumpang yang akan diberangkatkan sebagai bahan laporan untuk kepala pengagnkutan

2. Kepala bagian Gudang

Kepala bagian gudang mempunyai tugas dan wewenang dalam melakukan pencatatan setiap barang-barang yang masuk ke gudang dan bertanggung jawab menjaga barang kiriman sebelum dikirimkan ke tempat tujuan dan membuat transaksi keluar dan masuk barang kiriman kepada kepala pengangkutan.

8. Kepala Keamanan

Kepala bagian keamanan mempunyai tugas dan wewenang dalam menjagakeamanan seluruh kegiatan operasional kantor dan penjagaan lokasi penyimpanan bus, memeriksa tamu yang akan memasuki lokasi tertutup untuk umum, serta berwenang memeriksa daftar kehadiran para

15

staff dan karyawan perusahaan pengangkutan CV. Satu Nusa melalui kartu daftar hadir.

9. Pengemudi

Tugas pengemudi adalahsebagai berikut:

a. Mengemudikan kendaraan sesuai dengan surat perintah yangdikeluarkan oleh manageroperasional.

b. Mengecek kondisi kendaraan sebelum beroperasi.

c. Menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan.

10. Kondektur

Tugas kondektur adalahsebagai berikut:

a. Menarik ongkos langsung dari penumpang.

b. Menyerahkan hasil setoran kepada bagian keuangan perusahaan. 11. Pembantu Pengemudi

Tugas pembantu pengemudi adalah sebagai berikut: a. Menjaga kebersihaan kendaraan.

b. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan bus selama operasi.

c. Membantu perbaikan kendaraan selama mengalami kerusakan dalam beroperasi.

D. Jaringan Usaha

Bidang usaha CV. Satu Nusa adalah Dalam CV. Satu Nusa Medan ini, kami mengkaji strategi yang dilakukan oleh CV. Satu Nusa Medan dalam melakukan penjualan tiket . CV. Satu Nusa memberlakukan sistem penjualan

tiket secara online untuk mempermudah pasar dalam membeli tiket tersebut . Strategi penjualan tiket secara online ini memberi keuntungan bagi CV. Satu Nusa itu sendiri dalam hal efektivitas dan keuntunga bagi pasar dalam hal efisiensi.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentumemiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga dengan CV. Satu Nusa. Perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan hal itu karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan– kegiatan serta program–program kerja apa saja yang sedang dilakukan perusahaan pada saat ini guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah sebagai berikut:

1. Jasa angkutan darat (penumpang dan barang) yang meliputi wilayah Sumatera dan Jawa.

2. Mendirikan dan menjalankan usaha-usaha industry diantaranya perbengkelan motor.

17 F. Rencana Usaha

Rencana Kegiatan CV. Satu Nusa yang hendak dicapai di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:

1. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan pengguna jasa. 2. Meningkatkan kualitas dan kenyamanan serta kebersihan bus.

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA CV. SATU NUSA

A. Pengertian Sistem Pengawasan Internal Kas

Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu organisasi. Dalam arti sempit pengawasan internal berarti pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan secara mendatar (cross footing), maupun penjumlahan secara menurun (footing). Sedangkan pengertian pengawasan internal dalam arti luas, pengawasan internal tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi juga meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI,2001,319.2): “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai”.

Menurut Rolin C. Niswonger Dkk, (1999:183): “Pengawasan internal meliputi rencana organisasi dan semua metode serta kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu organisasi untuk mengamankan harta kekayaannya, menguji ketepatan dan sampai seberapa jauh data Akuntansi dapat dipercaya, menggalakan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan”.

19

Menurut Warren,Reeve, Fees(2005:289): “Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalagunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang–undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya”. Sistem ini menciptakan pengawasan intern yang cukup terhadap kas, diperolehnya data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha serta mendorong dipenuhinya kebijaksanaan pimpinan.

Sedangkan menurut Abubakar Erwin (2001:83): “Sistem pengawasan internal suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai”. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yang menjadi alat pengawasan internal merupakan penekanan pada penggunaan, cara-cara dan prosedur-prosedur yang bertujuan untuk:

1. Melindungi harta atau aktiva perusahaan.

2. Memeriksa kecermatan dan seberapa jauh kehandalan data akuntansi yang disajikan dapat dipercaya keabsahannya.

3. Meningkatkan efisiensi kerja karyawan.

4. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan. Jadi pada dasarnya, pengawasan internal kas bertujuan untuk melindungi harta perusahaan, dan berusaha sedapat mungkin menghindari penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan.

1. Pengawasan Akuntansi

Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan perusahaan dari catatan-catatan keuangan yang dapat dipercaya, oleh karena itu disusun sedemikian rupa untuk meyakinkan bahwa:

a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus.

b. Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi atau kriteria lain sesuai dengan tujuan ikhtisar tersebut dan menekankan pertanggungjawaban atas harta kekayaan perusahaan/instansi.

c. Penguasaan atas harta perusahaan/instansi dibeikan hanya dengan persetujuan atau wewenang pimpinan.

d. Jumlah aktiva/harta kekayaan prusahaan/instansi seperti yang tercantum dalam catatan perusahaan dicocokkan dengan aktiva/harta yang ada pada waktu yang tepat dengan tindakan yang sewajarnya diambil jika terjadi perbedaan.

2. Pengawasan Administratif

Pengawasan administratif meliputi (tapi tidak terbatas pada) rencana serta prosedur dan pencatatan yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang membuat pimpinan perusahaan untuk

21

Pemberian wewenang tersebut merupakan fungsi pimpinan perusahaan yang langsung berhubungan dengan tanggung jawab untuk mencapai titik tolak serta menciptakan pengawasan akuntansi.

3. Pengawasan Penggunaan

Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mengetahui apakah suatu barang atau inventaris sudah benar penggunaannya. Penggunaan ini penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang ada.

Menurut Soemarso (2002;320): “Kas adalahsegala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominal.”

Menurut Suharli (2006: 173), “kas dan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa harus menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Ciri-ciri sistem pengawasan internal yang baik adalah sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang baik.

b. Sistem organisasi dan tanggung jawab yang jelas. c. Sistem akuntansi yang baik.

e. Badan atau staf internalauditor yang cakap. f. Dewan komisaris yang kompeten dan cakap.

Kas tidak mempunyai tanda kepemilikan khusus dan mudah dipindahtangankan. Sifat demikian itu mengakibatkan manajemen harus yakin bahwa:

a. Setiap pengeluaran kas telah sesuai dengan tujuan penggunaan yang telah ditetapkan.

b. Kas yang seharusnya diterima memang benar-benar diterima. c. Tidak ada penyalahgunaan terhadap kas perusahaan.

Dari sifat-sifat kas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa aspek perencanaan dan pengawasan internal terhadap kas harus mendapat perhatian yang serius oleh manajemen. Dimana setiap pengawasan internal terhadap kas harus diciptakan untuk melindungi dan mengamankan serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengguna manajemen.

Secara garis besar pengawasan kas harus diarahkan kepada dua hal, yaitu: administrative dan accounting control sesuai dengan tanggungjawab manajemen terhadap kas yang secara umum terdiri dari:

a. Menyediakan kas dalam jumlah yang cukup untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan/instansi.

b. Menghindari terjadinya kas yang menganggur.

c. Meningkatkan efisiensi operasi dan mencegah terjadinya kerugian-kerugian sebagai akibat dari adanya tindak penyelewengan kas atau penyalahgunaan wewenang.

23

Berikut ini diuraikan beberapa hal yang menyebabkan pentingnya pengawasaninternal kas, mencakup:

a. Sebagian besar transaksi perusahaan yang terdiri dari uang kas dan transaksi lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kas, tetapi akan melalui kas juga.

b. Kas merupakan aset yang paling lancar sehingga menjadi sasaran utama untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi. perkreditan piutang disebabkan oleh pendebetan kas sehingga jika penerimaan kas salah, kemungkinan perkreditan juga akan salah.

c. Pendebetan hutang merupakan lawan dari perkreditan kas sehingga jika salah mendebet hutang berarti salah dalam penerimaan kas.

d. Kesalahan dalam perkiraan kas kemungkinan dikarenakan oleh adanya kesalahan pada perkiraan yang lainnya.

Jadi pada dasarnya, pengawasan internal kas bertujuan untuk melindungi harta perusahaan, dan berusaha sedapat mungkin menghindari penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan.

B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Internal Kas 1. Tujuan Pengawasan Internal

Mengingat mayoritas transaksi diperusahaan melibatkan kas, maka pengawasan internal kas sangat diperlukan guna menghindari terjadinya penyelewengan yang dilakukan terhadap kas.

Pengawasan internal kas tercakup dalam suatu pengawasan internal kas. Pada dasarnya tujuan pengawasan internal kas adalah:

a. Diperolehnya data/informasi mengenai kas yang sebenarnya.

b. Untuk mencek kecermatan antara dana dari catatan menurut pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya.

c. Untuk mencek pelaksanaan kegiatan/aktivitas mengenai kas sehingga apabila terjadi penyimpangan dari sistem yang diterapkan dapat diambil tindakan koreksi.

Pengawasan terhadap kas dapat diterapkan dengan cara, yaitu: 1) Pengawasan terhadap penerimaan kas.

Sumber penerimaan uang kas yang lazim dalam perusahaan berasal dari penjualan tunai, penerimaan kas pelunasan piutang untuk untuk penjualan kredit, dan penerimaan lainnya seperti hasil penjualan investasi sementara atau penjualan aktiva tetap perusahaan. Agar semua hasil penerimaan ini dapat diamankan dan menjadi milik perusahaan maka pengawasan intern yang baik harus diciptakan dan dibina.

2) Pengawasan terhadap pengeluaran kas.

Sama halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas juga harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Pengeluaran kas biasanya berupa pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan/instansi untuk berbagai macam keperluan, misalnya pembayaran hutang, pembayaran gaji karyawan dan biaya-biaya lainnya.

25

Adapun tujuan dari sistem pengawasan internal kas adalah sebagai berikut:

a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.

Tanggungjawab utama menjaga harta milik perusahaan dan mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan terletak ditangan manajemen, perlu adanya pengawasan internal yang baik agar dapat melimpahkan tanggung jawab secara tepat.

b. Menjaga ketelitian data akuntansi.

Sistem akuntansi dan administrasi sangat diperlukan guna menjaga ketelitian data akuntansi yang ada, sistem tersebut dapat berjalan baik dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan sebagai dasar pengawasan. Dengan adanya formulir atau bukti pencatatan yang tersedia, akan dapat diketahui apakah pencatatan itu dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada atau tidak.

c. Mewujudkan efisiensikerja.

Untuk dapat mewujudkan efisiensi kerja, perlu dirancang suatu sistem dan prosedur operasional tiap-tiap bagian operasi perusahaan/instansi, sehingga pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan tertib.

d. Membentuk dan menjagakebijaksanaan manajemen.

Dengan adanya formulir-formulir, bukti pencatatan dan prosedur yang telah ditetapkan serta adanya pemisahan

tanggungjawab yang jelas, diharapkan dapat membantu serta menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Pengawasan Internal Kas

Fungsi pengawasan internal kas secara umum antara lain ialah untuk menjamin terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disahkan oleh personil dan yang berwenang dan dengan jumlah yang benar. Ciri-ciri dasar dari sebuah pengawasan internal kas adalah sebagai berikut:

a. Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolaan penerimaan kas.

b. Pemisahaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas. c. Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari. d. Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas. e. Pemeriksaan intern dalam interval waktu yang tak terduga.

Terdapat tujuh macam fungsi struktur pengawasan internal kas secara rinci yang harus terpenuhi untuk mencegah setiap kesalahan yang mungkin terjadi di dalam pencatatan. Struktur pengawasan internal kas tersebut harus memberikan kepastian pada:

a. Setiap transaksi yang dicatat adalah sah (valid)

Struktur pengendalian internal kas tidak dapat memberikan transaksi fiktif, dan yang sebenarnya tidak terjadi di dalam catatan akuntansi lainnya.

27

b. Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat.

c. Dalam hal ini, jika suatu transaksi tidak diotorisasi, maka dapat mengakibatkan otorisasi yang curang.

d. Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dan hal ini dilakukan guna mencegah hilangnya setiap transaksi dari catatan.

e. Setiap transaksi harus dinilai dengan cepat dan tepat.

Pengendalian yang memadai harus disertai dengan prosedur untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan transaksi pada berbagai langkah-langkah proses pencatatan.

f. Transaksi yang terjadi harus diklasifikasikan dengan tepat.

Pengklasifikasian perkiraan yang tepat sesuai dengan kode perkiraan klien harus dicatat dalam jurnal.

g. Transaksi yang terjadi dicatat pada waktu yang tepat.

Setiap transaksi dimasukkan dengan tepat kedalam catatan tambahan dan diikhtisarkan dengan benar.

C. Unsur-unsur Pengawasan Internal Kas

Untuk menjamin agar pengawasan intern dapat berjalan dengan baik, seorang manajer harus mengetahui struktur pengawasan intern tersebut. Untuk menghasilkan suatu pengawasan intern yang baik dalam perusahaan diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengawasan internnya akan tercapai. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengawasan

Dokumen terkait