• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan bab yang meliputi kesimpulan dan saran yang berdasarkan atas penjelasan dari bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang mungkin berguna dalam meningkatkan sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri).

BAB II

PT. MUTIARA KARYA MITRA HUMAN RESOURCES

DEVELOPMENT (DIVISI DALAM NEGERI)

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Mutiara Karya Mitra merupakan salah satu perusahaan swasta yang selain bergerak dibidang pengembangan sumber daya manusia (Human Resources Development) dan menempatkan tenaga kerja tersebut pada perusahaan-perusahaan pelanggan (Outsourcing), PT. Mutiara Karya Mitra juga bergerak dibidang Pengiriman Jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Masing-masing dari kedua bidang ini dibagi dalam dua divisi yaitu Divisi luar negeri dan divisi dalam negeri. Divisi luar negeri merupakan bagian perusahaan yang bergerak dalam pengiriman jasa tenaga kerja (TKI), sedangkan divisi dalam negeri yaitu bagian perusahaan yang bergerak dalam pengembangan sumber daya manusia (Human Resources Development) dimana divisi inilah yang menjadi objek penelitan dan pembahasan dalam skripsi minor ini.

PT. Mutiara Karya Mitra ini didirikan pada Tanggal 08 Februari 1995, dengan No. Izin Usaha: 1006 / D. P3TKDN / 2001, yang berlokasi di Jln. Kapten Muslim No.89 C Medan 30123, pendirian ini didasari oleh Bapak Drs.W.Purba dan Ibu S. Sitanggang. PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) merupakan perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Trikomsel Multimedia. Dalam prakteknya PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development sebagai penyedia teanga kerja dan menempatkannya pada

perusahaan pelanggan, sedangkan PT. Trikomsel Multimedia sebagai penyedia barang atau produk yang akan dipasarkan oleh tenaga kerja PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development.

Karena cerahnya prospek dibidang pengembangan sumber daya manusia (Human Resources Development) maka PT. Mutiara Karya Mitra-Trikomsel Multmedia membuka jaringan usaha dengan perusahaan-perusahaan lain yang berada di Jakarta, Batam, Pekan Baru, Padang, Aceh, dll.

Kegiatan utama dari PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Depvelopment (Divisi Dalam Negeri) adalah menciptakan suatu ketenangan kerja dan ketenangan berusaha melalui jasa recruitment, supply tenaga kerja dan outsourcing yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja serta mengantisivasi dan menangani masalah-masalah ketenaga kerjaan yang selama ini menjadi beban pemikiran dari pimpinan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, jasa serta bidang-bidang lain yang banyak menggunakan tenaga kerja.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT.Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) adalah sebagai berikut :

1) Recruitment & Supply Tenaga Kerja.

Guna mendapatkan calon-calon tenaga kerja yang qualified dan terampil sesuai dengan permintaan dan kebutuhan daripada user untuk itu PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) melakukan seleksi yang

sangat cermat melalui skill test dengan test tertulis, wawancara kemudian di ikuti dengan psikotest.

2) Outsourcing Tenaga Kerja.

Dengan sistem ini PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) dapat menyiapkan tenaga-tenaga yang terampil setelah melalui job yang dibutuhkan, dan kemudian penempatan tenaga kerja tersebut pada perusahaan pelanggan, pengawasan serta penanganan masalah tenaga kerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri).

3) Pelatihan dan Pengembangan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan target utama perusahaan ini, oleh karena itu senantiasa berusaha untuk mengembangkan keterampilan dan kepribadian tenaga kerja sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan globalisasi masa kini.

Dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) memiliki fasilitas Balai Latihan dan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Disnaker dengan instruktur yang qualified.

Gambar dan Makna Logo PT. Mutiara Karya Mitra

Setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta tertentu mempunyai logo yang melambangkan ciri khas dari perusahaan atau instansi tersebut. Dimana setiap instansi memiliki makna logo yang berbeda-beda yaitu sesuai dengan tujuan dan jenis kegiatan perusahaan.

Adapun gambar dari logo PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) adalah sebagai berikut :

Gambar Logo PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources

Development (Divisi Dalam Negeri)

Makna Logo :

1. Majikan 2. Agent 3. TKI

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memberikan makna bahwa semua pihak yang terlibat dalam perusahaan PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) harus bekerja sama dengan tekat yang bulat untuk mencapai tujuan bersama.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar atau susunan kesatuan teknis yang terdiri dari bagian dalam suatu ikatan yang saling berhubungan dan mempersatukan fungsi-fungsi dari suatu organisasi serta menerapkan hubungan yang baik dan harmonis sesuai dengan tujuan perusahaan. Struktur organisasi dapat mencerminkan arus/garis perintah, tugas, kewajiban dan tanggung jawab suatu perusahaan. Salah satu syarat untuk merancang pengawasan intern adalah adanya stuktur yang jelas agar dalam pelaksanaan tugas dan wewenang dalam organisasi dapat berjalan lancar dan setiap bagian dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan yang diatur dan ditetapkan dalam organisasi.

1. Komisaris Utama (Pemilik Saham)

Meminta pertanggungjawaban mengenai jalannya kegiatan perusahaan Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris, direktur utama

dan direktur keuangan.

Mengambil keputusan yang sangat penting bagi perusahaan. 2. Dewan Komisaris

Memberikan pertimbangan dan nasihat kepada direktur utama dalam mencapai tujuan perusahan.

3. Direktur Utama

Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja secara keseluruhan.

Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing bagian.

Mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan rencana dan tujuan serta kebijakan yang digariskan oleh dewan komisaris.

Menjaga kelancaran operasional untuk jangka panjang.

Bertanggung jawab atas segala akibat dari pengambilan keputusan atau kebijakan.

4. Direktur Keuangan

Menentukan kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan untuk mencapai fungsi pembelanjaan yang efektif dan efesien.

Memimpin dan mengawasi seluruh urusan administrasi didalam perusahaan.

5. Manager Operasional

Bertanggung jawab dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan perusahaan serta mengawasi kegiatan operasi perusahaan.

Melaksanakan perencanaan serta seleksi karyawan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, yaitu meliputi :

a. Unit Seleksi dan Wawancara

Unit Seleksi dan Wawancara bertugas untuk mewawancari dan melakukan seleksi terhadap calon tenaga kerja. Seleksi dilakukan dengan cara menyelenggarakan ujian yang

mencakup Matematika dan Bahasa Inggris dasar. b. Unit Medical TKI

Bagian ini bertugas sebagai tempat pendaftaran calon tenaga kerja, untuk meminta dan mengembalikan formulir pendaftaran. Unit Medical bertugas mengarahkan calon tenaga kerja untuk melakukan kesehatan ke rumah sakit yang sudah ditentukan oleh PT. Mutiara Karya Mitra.

c. Unit Imigrasi TKI

Unit ini bertanggung jawab atas keimigrasian dari masing-masing calon tenaga kerja. Dimana tempat untuk melaku- kan pengurusan imigrasian di Polonia dan di Kantor Keimigrasian Belawan.

d. Unit Visa dan Bebas Fiskal

Bagian ini bertanggung jawab dalam mengurus izin dari departemen tenaga kerja dan melakukan pengurusan visa untuk calon tenaga kerja.

e. Unit Pemberangkatan

Bagian ini betugas untuk melakukan pengurusan terhadap transportasi dan keberangkatan tenaga kerja.

6. Manager Keuangan

Menganalisis laporan keuangan secara periodik.

Membuat laporan pertanggungjaawaban kepada direktur utama. Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya. Untuk mempelancar tugasnya Manager Keuangan dibantu oleh Kasir, dengan tugas yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran tunai.

7. Manager Pemasaran

Menentukan kebijaksanaan pokok dalam bidang pemasaran dan memimpin pelaksanaanya.

Mewakili perusahaan dalam bidang pemasaran untuk mencapai sasaran organisasi.

Mengadakan hubungan koordinasi dengan manager lainnya. Untuk memperlancar tugasnya, manager pemasaran dibantu oleh :

a) Perencanaan Pemasaran

Bagian ini mengurus perencanaan pemasaran dan menyimpan data-data dari calon tenaga kerja dan tenaga kerja.

b) Pelaksanaan Pemasaran

Bagian ini berungsi untuk mencari pelanggan baru dan menjaga relasi dengan pelanggan yang telah ada. Menangani protes dan keluhan dari pelanggan serta melakukan pemasaran terhadap calon tenaga kerja.

8. Staff Operasional

kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mengatur pembagian kerja karyawan.

Mengawasi kelancaran pekerjaan karyawan. 9. Staff Administrasi & Keuangan

Menghitung gaji dan membuat daftar slip gaji karyawan.

Membagikan atau mentransfer gaji dan upah karyawan ke masing-masing rekening karyawan.

Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan atas perhitungan dan pembayaran gaji dan upah.

10. Supervisor

Melakukan penyeleksian bagi para calon karyawan.

Meninjau secara langsung pembagian kerja dan kinerja karyawan. Mengawasi tingkat kehadiran karyawan.

Membuat peringatan dan teguran kepada karyawan yang melakukan kelalaian dalam melaksanakan tugasnya.

STRUKTUR ORGANISASI PT. MUTIARA KARYA MITRA

DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR UTAMA

KOMISARIS KOMISARIS UTAMA

Sumber : PT. Mutiara Karya Mitra Tahun 2008 DIVISI LUAR NEGERI

STAFF OPERASIONAL STAFF ADM. & KEUANGAN SUPERVISOR KASIR

Manager Keuangan Unit Seleksi &

Wawancara

Unit Visa & B. Fiskal Unit Pemberangkatan

Unit Imigrasi TKI

Unit Medical TKI

Manager Operasional Perencanaan Pemasaran Pelaksanaan Pemasaran Manager Pemasaran

C. Pengertian Gaji dan Upah

Gaji dan upah merupakan masalah yang sensitif. Sebab besar kecilnya jumlah gaji dan upah dapat mempengaruhi bersedia tidaknya karyawan bekerja dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini karyawan menjual jasa tenaga kerja yang dimilikinya untuk memperoleh imbalan disebut dengan gaji dan upah.

Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara harian maupun bulanan. Imbalan yang diberikan kepada karyawan yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih mengandalkan fisik biasanya disebut upah.

Gaji dan upah tidak memiliki defenisi yang baku. Para ahli akuntansi banyak memberikan definisi tentang gaji dan upah yang berbeda-beda menurut sudut pandang mereka masing-masing. Namun pada prinsipnya keseluruhan definisi yang diberikan mempunyai tujuan yang sama. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gaji dan upah, penulis telah mengutip beberapa definisi gaji dan upah yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Sugiyarso dan F. Winarni (2005: 95)

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan management. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara bulanan. Upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh, yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mangandalkan kekuatan fisik. Jumlah upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang terselesaikan.

Menurut Robert L. Malthis dan Jhon H. Jackson (2002 : 370)

“Upah adalah pembayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan pembayaran

yang konsisten dari satu periode ke periode lainnya dengan tidak memandang jumlah kerja”.

Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (2000 : 17)

Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Istilah upah (wages) biasanya digunakan untuk pembayaran kepada karyawan lapangan (pekerja kasar), baik yang terdidik maupan tidak terdidik”.

Selanjutnya Mulyadi (2001 : 373 ) mengemukakan sebagai berikut:

Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umunya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasar- kan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dibayar berdasarkan hari, jam, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan.

Dari beberapa defenisi diatas, terlihat bahwa antara gaji dan upah memiliki perbedaan antara lain :

1) Gaji adalah balas jasa yang diberikan kepada karayawan yang mempunyai jenjang jabatan tertentu yang bersifat tetap, sedangkan upah diberikan kepada karyawan pelaksana (buruh) yang bersifat tidak tetap.

2) Upah diberikan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan, sedangkan gaji diberikan tidak berdasarkan jam kerja atau jumlah unit yang terselesaikan.

3) Gaji merupakan balas jasa yang diterima karyawan karena tugas administratif dan mengement, sedangkan upah adalah imbalan yang diberikan kepada buruh, yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih mengandalkan kekuatan fisik.

4) Gaji biasanya diberikan secara bulanan, sedangkan upah biasanya diberikan secara harian atau berdasarkan unit yang terselesaikan.

D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Gaji dan upah tidak lain adalah harga yang dibayar dari penggunaan sumberdaya manusia, atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang melaksanakan kegiatan produksi. Untuk menentukan biaya jumlah tenaga kerja secara akurat, maka harus diketahui unsur-unsur atau elemen-elemen yang mempengaruhinya. Banyak faktor mempengaruhi gaji dan upah, seperti sistem penggajian, jenis tenaga kerja, kontrak kerja antara perusahaan dengan karyawan yang mempunyai banyak hal perbedaan pada masing-masing perusahaan.

Pada umumnya biaya tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan tidak terbatas kepada gaji, upah, dan macam-macam tunjangan yang diberikan kepada karyawan, melainkan juga meliputi berbagai pengeluaran untuk karyawan yang diterima langsung oleh karyawan, seperti misalnya: tunjangan pengobatan, pajak penghasilan karyawan yang ditanggung oleh perusahaan.

Perusahaan biasanya menetapkan gaji dan upah berdasarkan tarif untuk setiap satuan waktu, misalnya: jam, hari kerja, jumlah unit atau satuan produk yang mereka selesaikan. Pada umumnya perusahaan dalam melakukan

pembayaran gaji dan upah atas balas jasa tenaga kerja terdiri dari gaji (upah) dikurangi dengan berbagai potongan.

Gaji (upah kotor) biasanya terdiri dari gaji (upah) pokok termasuk lembur ditambah dengan berbagai macam tunjangan, misalnya: uang makan, transport, premi, bonus, asuransi, pensiun, dan lain sebaganya.

Unsur-unsur atau elemen-elemen gaji dan upah merupakan pendapatan atau penghasilan yang dimasukan kedalam daftar gaji karyawan pada setiap bulannya. Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) adalah sebagai berikut :

1) Gaji pokok

Gaji pokok adalah gaji yang dibayarkan kepada karyawan dalam jumlah tetap dan jumlahnya telah ditetapkan dengan standar gaji pokok yang dilakukan secara periodik. Standar gaji pokok pada PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development disusun menurut pangkat, golongan, dan masa kerja karyawan.

2) Tunjangan harian

Tunjangan harian adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan jumlah ship atau jumlah jam karya-

wan bekerja.

Perhitungan : 1 ship = 7 jam

Tarifnya Rp 7000,-/ship 3) Tunjangan kerajinan

Tunjangan kerajinan dibayarkan kepada setiap karyawan sesuai dengan tingkat kerajianan dan kehadiran karyawan. Tunjangan ini diberikan kepada setiap karyawan. Besarnya jumlah tarif tunjangan kerajinan yang diberikan kepada karyawan setiap bulanya adalah sebesar Rp 200.000,-/bulan. 4) Lembur

Lembur biasanya diberikan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, untuk jam kerja lembur ini tarifnya lebih tinggi dibandingkan jam kerja biasa. a. Perhitungan upah lembur :

Pekerja Jam Ke I = 173

1

x Tjr x Total Gaji Sebulan x 2

Pekerja Jam Ke II = 173

1

x Tjr x Total Gaji Sebulan x 3 o Tjr = Total Jam Kerja

o 7 Jam Pertama dikali 2 o 7 Jam Kedua dikali 3 5) Tunjangan Kesehatan

Tunjangan ini diberikan guna menjaga kesehatan karyawan. Setiap karyawan yang bekerja di PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) akan mendapat tunjangan kesehatan sebesar Rp 22.134,-/ bln. 6) Potongan Penjualan

Potongan penjualan ini sifatnya mengurangi gaji atau upah karyawan. Potongan ini diberikan jika terjadi kelalaian oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Pembayaran atau pembagian gaji dan upah kepada karyawan PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development biasanya dilaksanaka atau dibagikan pada tanggal 20 dalam bentuk cek. Dimana dalam pembagian gaji dan upah tersebut bagian administrasi dan keuangan PT. Mutiara Karya Mitra langsung memasukkan atau mentransfer sejumlah dana sebesar gaji dan upah karyawan tersebut ke No. rekening masing-masing karyawan. Adapun perhitungan pembagian gaji dan upah pada PT. Mutiara Karya Mitra adalah sebagai berikut :

Daftar Perhitungan Gaji dan upah

PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development Rincian Gaji Gaji Pokok Rp xxx Tunjangan Harian Rp xxx Tunjangan Kerajinan Rp xxx Lembur Rp xxx Tunjangan Kesehatan Rp xxx Potongan Kasus Rp xxx Total Rp xxx

E. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Pada umumnya dalam suatu perusahaan terdapat banyak unsur atau faktor yang menentukan besar-kecilnya gaji dan upah yang harus dibayar kepada karyawan secara individual pada setiap jatuh temponya pembayaran gaji dan upah. Untuk sampai kepada jumlah gaji dan upah yang dibayar kepada karyawan, terlebih dahulu harus ditentukan jumlah gaji dan upah masing-masing karyawan.

Dalam perhitungan gaji dan upah serta jumlah yang terutang kepada karyawan, perusahaan sangat memebutuhkan informasi atau prosedur pencatatan yang berhubungan dengan kehadiran (presensi), jumlah jam kerja, tarif dasar upah, dan rincian dari berbagai macam potongan terhadap gaji dan upah masing-masing. Dalam perhitungan gaji dan upah, umumnya paling tidak diperlukan dua macam formulir atau dokumen pencatatan waktu, yaitu : 1). Kartu Hadir/ presensi (Attendance Times Tickets) atau Clock Cards, 2). Kartu Jam Kerja (Labour Job Tickets atau Job Times Tickets).

Prosedur pencatatan waktu hadir dan waktu kerja, diselenggarakan oleh bagian tersendiri yang disebut bagian pencatat waktu yang umumnya termasuk salah satu fungsi personalia. Pelaksanaan pengawasan intern dilakukan melalui prosedur-prosedur yang telah ditentukan perusahaan.

Didalam prosedur pencatatannya PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development memiliki 3 (tiga) dokumen sumber utama yang berkaitan dengan tugas langsung dalam pelaksanaan pencatatan dan perhitungan gaji dan upah. Adapun ketiga sumber tersebut adalah sebagai berikut :

2) Kartu Jam Kerja, dan 3) Slip Gaji dan Upah

Ad.1. Kartu Hadir (Absensi)

Kartu Hadir (Absensi) merupakan daftar yang berisikan nama dan tingkat kehadiran karyawan yang bekerja pada setiap hari jam kerja. Pencatatan kartu hadir dilakukan dengan bantuan mesin penncatat waktu (komputer) dan secara manual.

Dengan mesin pencatat waktu, diperlukan sebuah kartu untuk setiap karyawan yang harus dimasukkan kedalam mesin pencatat waktu secara berulang kali pada saat hadir, dan meninggal-kan tempat kerja baik untuk istirahat, mameninggal-kan siang, pulang. Secara manual setiap karyawan harus menandatangani daftar hadir pada saat masuk dan pulang selesai kerja.

Ad.2. Kartu Jam Kerja

Kartu Jam Kerja merupakan catatan waktu kerja per hari yang diselenggarakan untuk setiap karyawan. Kartu ini digunakan

karyawan untuk mencatat jumlah jam kerja atau berapa lama karyawan bekerja dalam tiap harinya. Setiap hari kartu jam kerja dari masing-masing karyawan dikumpulkan oleh bagian pencatat waktu untuk dianalisis atau diperiksa kebenarannya mengenai hal-hal sebagai berikut :

a. Kesesuaiannya dengan kartu hadir dari masing-masing karyawan. Pada dasarnya, jumlah jam kerja seorang karyawan harus sama dengan atau kurang dari jumlah keberadaanya dikantor atau pabrik.

b. Kebenaran pengisian tarif dan perhitungan upahnya.

c. Kebenaran pengisian jumlah jam kerja ke dalam daftar gaji dan upah untuk setiap karyawan.

Ad.3. Slip/ Daftar Gaji dan Upah

Gaji dan upah untuk tenaga kerja harian biasanya tidak dibayarkan setiap hari melainkan secara periodik, misalnya: mingguan, tengah mingguan, bahkan bulanan. Ini semua tergantung pada kebijakan manajemen pada maing-masing perusahaan. membayarkan gaji dan upah karyawan secara bulanan.

Slip/ Daftar gaji dan upah dibuat berdasarkan catatan waktu kerja masing-masing karyawan. Jumlah jam kerja masing-masing

karyawan dimasukkan kedalam daftar gaji dan upah untuk setiap pembayaran gaji dan tarif yang berlaku setiap hari. Kemudian dihitung gaji atau upah reguler, lembur, tunjangan-tunjangan serta memasukkan berbagai potongan jika terdapat kelalaian atau kesalah an tertentu pada karyawan dalam menyelesaikan/mengerjakan tugasnya.

Secara periodik tanggal jatuh tempo pembayaran gaji dan upah serta berbagai macam utang yang timbul dari pembayaran gaji dan upah pada PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) seperti pada daftar gaji dan upah dicatat kedalam jurnal umum, untuk kemudian diposting kedalam rekening-rekening pembukuan yang bersangkutan.

Gaji dan upah karyawan pada PT. Mutiara Karya Mitra Human Resources Development (Divisi Dalam Negeri) dibayar dalam bentuk cek. Dimana perusahaan membuka rekening khusus dibank untuk pembayaran gaji dan upah, secara periodik pada tanggal jatuh tempo yang ditentukan perusahaan, gaji dan upah dimasukkan ke No. rekening PT. Mutiara Karya Mitra sejumlah dana yang diperlukan kemudian dimasukkan atau ditransfer ke No. rekening masing-masing karyawan untuk pembayaran gaji dan upah tersebut.

F. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Pada umumnya perusahaan menggunakan pengawasan internal untuk mengarahkan operasi dan mencegah penyalahgunaan sistem. Dimana pengawasan internal dapat melindungi aktiva dengan mencegah pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat.

Pengawasan internal (internal control) merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan informasi usaha akurat, dan memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

harus memiliki sistem pengawasan yang baik dan akurat guna melindungi dan menghindari penyalahgunaan harta perusahaan. Pengawasan internal dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel entitas lainnya, yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut, yaitu : 1). Keandalan laporan keuangan, 2). Efektifitas dan efisiensi operasi, 3). Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Adapun tujuan dari pengawasan internal adalah sebagai berikut : a. Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.

Dokumen terkait