• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan pada tanggal 21 Februari sampai dengan tanggal 21 maret dan proses observasi awal pada tanggal 7 Februari ini meneliti model pembelajaran TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada pembelajaran seni tari. Sample yang digunakan pada penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas X.5 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi yang berjumlah 44 orang. Penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah, dimana setiap permasalahan tersebut dijawab oleh peneliti melalui serangkaian pertemuan yang disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian diterapkan kepada siswa oleh peneliti sendiri.

Proses penerapan model pembelajaran TGT pada pembelajaran seni tari yang diterapkan pada kelas X.5 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi sebagai sample dilakukan 4 kali pertemuan dengan materi tari Jayengrana dan elemen-elemen tari yaitu ruang gerak, tenaga dan tempo. Pada setiap pertemuan dilakukan tahap-tahap pembelajaran yaitu presentasi materi yang dilakukan oleh guru, pembagian siswa dalam bentuk kelompok, pemberian tugas kelompok dalam bentuk LKS yang harus dikerjakan oleh siswa, presentasi hasil diskusi siswa dengan menyelesaikan LKS, pembagian kelompok turnamen akademik dengan membagi siswa dalam beberapa meja turnamen yang terdiri dari 3 orang siswa setiap mejanya, pelaksanaan turnamen akademik, perhitungan poin yang dihasilkan oleh siswa, reward yang diberikan oleh guru kepada kelompok siswa yang menghasilkan nilai poin tertinggi, bumping atau pergeseran meja dari poin yang dihasilkan oleh siswa kemudian penutup yang dilakukan oleh guru dengan memotivasi siswa untuk belajar lebih keras agar mendapatkan reward yang akan disiapkan oleh guru pada pertemuan selanjutnya.

Hasil penerapan model pembelajaran TGT untuk meningkatkan hasil belajar kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi yaitu berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi kepada siswa-siswi bahwa siswa-siswi merasa tertarik dan memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal tersebut dikarenakan pada model TGT ini ada tahapan turnamen akademik yang nantinya akan mendapatkan reward kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi. Oleh karena itu siswa sangat antusias, menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan pembelajaran menjadi tidak membosankan. Model pembelajaran TGT ini memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Model pembelajaran TGT terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa dari ketiga ranah hasil belajar menurut taksonomi Bloom yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata yang dihasilkan sebelum diterapkan model pembelajaran TGT yaitu memperoleh nilai 67,79 dan nilai rata-rata yang dihasilkan setelah diterapkan model pembelajaran TGT yaitu memperoleh nilai 75,18. Dari rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT tersebut terlihat perkembangan yang signifikan. Selan itu juga dibuktikan dengan uji hipotesis yang dilakukan oleh peneliti dengan taraf signifikan 5% yaitu bahwa t hitung lebih besar dari t tabel dengan hasil 13,52>2,704. Maka dari hasil uji-t tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran TGT mempunyai pengaruh terhadap meningkatnya hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada pembelajaran seni tari.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap model pembelajaran TGT yang diterapkan pada siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi sebagai sample, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran yang perlu disampaikan untuk keberlangsungan pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga perlu menjadi perhatian dari semua pihak. Adapun saran-saran tersebut yaitu sebagai berikut :

154

Widya Silviani Sutisna, 2013

Studi Eksperimen Model Pembelajran Teams Game Tournament Pada Pembealajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Suka Bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Setelah dilakukan penelitian model pembelajaran TGT di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, maka model pembelajaran TGT ini dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran untuk memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar yang didapatkan oleh siswa dapat menjadi maksimal.

2. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada suatu pembelajaran perlu adanya perhatian dari semua pihak hal tersebut tidak hanya guru yang mempunyai kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik dan menguasai model pembelajaran yang mampu memotivasi siswa dalam belajar. Akan tetapi juga harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang di sediakan oleh sekolah guna menunjang proses pembelajaran.

3. Peneliti berharap akan adanya peneliti lainnya yang berhubungan dengan hasil belajar atau dengan model pembelajaran Teams Game Tournament pada pembelajaran seni tari untuk memberikan sumbangsih bagi perkembangan pendidikan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu referensi.

Widya Silviani Sutisna, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya, S Beni. (2012). Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta : PT. Buku Seru.

Carin. (edisi 1). [online]. Tersedia : http://cooperatif/Model-pembelajaran-cooperative-learning-bumiku-Bmy-earth-.htm. [17 Februari 2013]

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Furqon. (2008). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Hardini, Istiani dan Puspita, Dewi. (2012). Starategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia.

Joyce, Bruce dkk. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT. Refika Aditama.

Masunah, Juju. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. Bandung : Jurusan Pendidikan Seni Tari.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Munthe, Bermawi. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.

Nurholis. Kelebihan dan Kekurangan Model TGT. (edisi 1). [online]. Tersedia : http://home-edukasi.blogspot.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-

tgt.html. [30 Mei 2013].

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rahyubi, Heri. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung : Nusa Media.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : PT Ghalia Indonesia.

Slavin, E. Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

Solihatin, Etin dan Raharjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Widya Silviani Sutisna, 2013

Studi Eksperimen Model Pembelajran Teams Game Tournament Pada Pembealajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Suka Bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xiii Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih Nana. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : UPI.

Tim MKDP Landasan Pendidikan. (2009). Landasan Pendidikan. Bandung : Koordinator MKDP LANPEN UPI.

Trianto. (2010). Pengantar Peneletian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Prenada Media Group. Yaumi, Muhammad. (2012). Pembelajaran Multiple Intelligences. Jakarta : Dian

Rakyat.

Zahro, Wahyuni. Materi Pembelajaran Seni Tari. (edisi 1). [online]. Tersedia : http//zahro-wahyuni.blogspot.com/…/m ateri-pembelajaran-seni-tari. [14 September 2012].

_________. (2012). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI.

_________. (edisi 1). Kurikulum Mata Pelajaran Seni Budaya SMA. [online]. Tersedia : http//www.google.co.id/kurikulum-mata-pelajaran-seni-budaya-sma-journal.unp.ac.id. [4 Januari 2013].

_________. (edisi 1). [online]. Tersedia : http://tedjo21.files.wordpress.com2009/09/76-seni-budaya-sma pdf. [4 Januari 2013].

Dokumen terkait