Kesimpulan
Melalui Credit Analysis dengan Instrument – instrumen yang ada seperti Rasio Likuiditas, Solvabilitas, lalu Working Capital Management maupun Capital Structure Management bisa mencerminkan kemampuan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Dari sisi Likuiditas dan Working Capital Management yang dimiliki oleh AISA maka dapat mencerminkan bahwa AISA memiliki kemampuan yang baik dalam mengembalikan kewajiban jangka pendek, namun kemampuan tersebut tidak stabil dilihat dari Quick Ratio yang relatif tidak stabil, meskipun secara pengembalian cukup baik, namun secara pengaturan perputaran kas, AISA terbilang sangat buruk dan hal ini murni dari pengaturan serta efisiensi perusahaan dalam pembayaran utang, penagihan piutang serta Inventory management.
Dari sisi Solvabilitas dan Capital Structer yang dimiliki AISA, maka jelas menunjukkan bahwa komposisi pendanaan didominasi oleh Hutang dibandingkan dengan Modal, tercermin dari DTA Ratio maupun DER Ratio. Namun hal ini tidak didukung dengan kemapuan Solvency Perusahaan yang cukup rendah karena Income perusahaan yang rendah dibandingkan dengan Hutang yang mereka miliki.
Dari kedua sisi tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas dan kontinuitas perusahaan AISA cukup rendah.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan perusahaan AISA memiliki resiko kredit yang tinggi, dan kemampuan keuangan yang cukup rendah, sehingga banyak aspek yang harus diperbaiki.
Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa kemampuan keuangan perusahaan memiliki keterkaitan antara setiap aspeknya, diantara working capital management, capital structure hingga ke profitabilitas dan kontinuitas perusahaan. Cara efektif untuk memperbaiki keadaan keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera adalah memperbaiki secara bertahap dimulai dari working capital management yang bisa difokuskan kepada inventory management, dan perputaran uang melalui cash conversion cycle sehingga mengurangi resiko secara likuiditas perusahaan. Lalu untuk meningkatkan kemapuan solvency perusahaan, PT Tiga Pilar Sejahtera harus mengurangi ketergantungannya terhadap hutang dan berfokus dengan memanfaatkan modal yang ada untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dalam meraup laba.
Jika secara solvabilitas dan likuiditas perusahaan bisa teratasi dengan baik, maka kemungkinan besar profitabilitas dan kontinuitas perusahaanpun akan meningkat ke arah yang positif.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.investopedia.com/terms/w/workingcapital.asp (diakses 26 November 2016)
http://www.investopedia.com/terms/d/debt.asp(diakses 26 November 2016)
www.jurnalakuntansikeuangan.com . Altman Z-Score untuk memprediksi Kebangkrutan (diakses 24 November 2016)
http://www.investopedia.com/terms/r/retainedearnings.asp (diakses 25 November 2016)
Indofood.2016.”Laporan Keuangan Indofood2015”.Diambil dari
http://www.indofood.com/menu/financial-statements (diakses 25 November 2016)
Indofood.2015.”Laporan Keuangan Indofood2014”.Diambil dari
http://www.indofood.com/menu/financial-statements (diakses 25 November 2016)
Indofood.2014.”Laporan Keuangan Indofood2013”.Diambil dari
http://www.indofood.com/menu/financial-statements (diakses 25 November 2016)
MayoraIndah.2015.”Mayora Indah Tbk_Audited Financial Statements 2014”.Diambil dari
http://www.mayoraindah.co.id/investor-relation/kinerja-perseroan/laporan-keuangan-tahunan/ (diakses 25 November 2016)
MayoraIndah.2014.”Mayora Indah Tbk_Audited Financial Statements 2013”.Diambil dari
http://www.mayoraindah.co.id/investor-relation/kinerja-perseroan/laporan-keuangan-tahunan/ (diakses 25 November 2016)
MayoraIndah.2013.”Mayora Indah Tbk_Audited Financial Statements 2012”.Diambil dari
http://www.mayoraindah.co.id/investor-relation/kinerja-perseroan/laporan-keuangan-tahunan/ (diakses 25 November 2016)
Indofood.2015.”FinancialStatement2014”.Diambil dari
http://www.indofood.com/uploads/statement/Financial%20Statement_Full%20Notes_FY 14%20Billingual%20INDF.pdf (diakses 24 November 2016)
Indofood.2014.”FinancialStatement2013.Diambil dari
http://www.indofood.com/uploads/statement/Financial%20Statement_Full%20Notes_4Q 13%20Billingual%20INDF.pdf (diakses 24 November 2016)
Indofood.2014.”FinancialStatement2013.Diambil dari
http://www.indofood.com/uploads/statement/Indofood%20Sukses%20Makmur%20Tbk_ Billingual_31_Des%202015%20Released.pdf (diakses 24 November 2016)
18
DeltaDjakarta.2015.”AnnualReport2014”.Diambil dari
http://www.deltajkt.co.id/web/images/Report/ANNUAL_REPORT_2014_PT_DELTA_ DJAKARTA_Tbk.pdf (diakses 24 November 2016)
IndofoodCBP.2015.”AnnualReport2014”.Diambil dari
http://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/ICBP_2014_website.pdf (diakses 27 November 2016)
Indofood Sukses Makmur.2015.”AnnualReport2014”.Diambil dari
http://www.indofood.com/uploads/annual/ISM_2014_website.pdf (diakses 27 November 2016)
MayoraIndahTbk.2015.”AnnualReport2014”.Diambil dari
http://www.mayoraindah.co.id/wp-content/uploads/2013/08/AR_MYOR_2014.pdf (diakses 24 November 2016)
MayoraIndahTbk.2013.”AnnualReport2012”.Diambil dari
http://www.mayoraindah.co.id/wp-content/uploads/2013/08/AR_MYOR_2012.pdf (diakses 24 November 2016) Ultrajaya.2015.”AnnualReportUltrajaya2014”.Diambil dari
http://www.ultrajaya.co.id/investorrelation/annual%20report/ (diakses 24 November 2016) Ultrajaya.2013.”AnnualReportUltrajaya2012”.Diambil dari
19
LAMPIRAN
20 Lampiran 2 : Ikhtisar Laporan Keuangan PT Delta Djakarta Tbk
21
.
23 Lampiran 4 : Ikhtisar Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
24 Lampiran 5 : Ikhtisar Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.
25 Lampiran 6 : Ikhtisar Laporan Keuangan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
26 Lampiran 7 : Komponen Current Assets
27 Lampiran 9 : Working Capital
28 Lampiran 10 : Komponen Debt
29 Lampiran 11 : Komponen Equity
30 Lampiran 12 : Komponen Inventory
Common Size of Inventory
31 Lampiran 14 : Perhitungan Altman Z-Score PT Tiga Pilar Sejahtera
32 Lampiran 16 : Perhitungan Altman Z-Score PT Indofood Sukses Makmur
33 Lampiran 18 : Perhitungan Altman Z-Score PT Mayora Indah Tbk.
Lampiran 19 : Informasi Mengenai Altman Z-Score Menurut Sumber Lainnya
Menurut www.jurnalakuntansikeuangan.com saat ini formula Z-score untuk perusahaan jenis manufaktur dan non-manufaktur dibedakan. Perusahaan manufaktur menggunakan formula yang terdiri dari 5 koefisien sedangkan perusahaan non-manufaktur menggunakan formula yang terdiri dari 4 koefisien. Berikut adalah formula untuk masing-masing jenis perusahaan:
1. Perusahaan manufaktur :
Z = 0.717T1 + 0.847T2 + 3.107T3 + 0.420T4 + 0.998T5 Daerah diskriminan :
- Z > 2.9 = Kemungkinan gagal bayar rendah - 1.23 < Z < 2.9 = Kemungkinan gagal bayar meragukan - Z < 1.23 = Kemungkinan gagal bayar tinggi 2. Perusahaan non-manufaktur :
Z = 6.56T1 + 3.26T2 + 6.72T3 + 1.05T4 Daerah diskriminan :
- Z > 2.9 = Kemungkinan gagal bayar rendah - 1.22 < Z < 2.9 = Kemungkinan gagal bayar meragukan - Z < 1.22 = Kemungkinan gagal bayar tinggi
Dalam hal ini PT Tiga Pilar Sejahtera merupakan perusahaan manufaktur, sehingga formula yang digunakan adalah formula yang terdiri dari 5 koefisien.
Z = 0.717T1 + 0.847T2 + 3.107T3 + 0.420T4 + 0.998T5
Berikut adalah keterangan dari masing-masing koefisien : - T1 = Working capital / Total Asset
34 - T2 = Retained Earnings / Total Assets
- T3 = EBIT / Total Assets
- T4= Shareholders’ Equity / Total Liabilities - T5 = Sales / Total Assets
Dengan data sebagai berikut :
Dari data diatas, dihasilkan perhitungan sebagai berikut :
Didapatkan formula z-score dengan sebagai berikut :
Lampiran 20 : Solvency Ratio
2015 2014 2013 2012 2011
PT Indofood Sukses Makmur 0.110 0.140 0.120 0.230 0.260
35 Lampiran 21 : Pembagian Asset Distribution dan Capital Structure