• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : ANALISIS PERAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

DALAM PEMBERDAYAAN NELAYAN GUNA MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN LINGKUNGAN PESISISR SUMATERA UTARA Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai Pemberdayaan Masyarakat, Peran Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Meningkatkan Perekonomian Pesisir, Tantangan dan Peluang Dinas Kelautan dan Perikanan,Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, Realisasi Program, Kegiatan dan Alokasi Dana pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera utara, Analisis Peran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara Dalam Pemberdayaan masyarakat pesisir.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah hasil penelitian dikembangkan, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat menunjang kemajuan perusahaan (instansi pemerintah) pada masa yang akan datang.

BAB II

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Rigkas

Pada waktu penjajahan Belanda dan Jepang, Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara masih bernama LAND BOW dan setelah Negara Republik Indonesia Merdeka pada tahun 1945 di bentuk jawatan Perikanan dimana pada saat itu Jawatan ini masih terdiri dari seksi-seksi antara lain:

1. Seksi Perikanan Rakyat.

2. Seksi Perikanan Darat.

3. Seksi Perikanan Laut.

4. Seksi Kehutanan.

Pada awal berdirinya Dinas Kelautan dan Perikanan adalah dengan nama Jawatan Pertanian yang terdiri dari seksi Perikanan Darat dan Seksi Perikanan Laut, berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 1951 PP mengenai Jawatan Perikanan Darat Daerah Sumatera Utara ini berlaku sampai dengan Tahun 1974, sedangkan untuk Seksi Perikanan Laut adalah berdasarkan PP Nomor 64 Tahun 1952 tentang Jawatan Perikanan Laut Daerah Sumatera Utara, PP ini berlaku hingga Tahun 1975, kemudian pada Tahun 1974 Perikanan Darat dan Perikanan Laut digabung dengan nama Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Tanggal 13 Maret 1974 No 29/1974 yang beralokasi di Jalan Sei Batugingging No.6 Medan, di pimpin oleh IR. Bambang Suboko dari

Tahun 1974-1984. Setelah itu pada Tahun 1984-1986 dibawah kepemimpinan IR.

Koesno Raharjo, kemudian pada Tahun 1986-1990, Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara di bawah Kepemimpinan IR. Boedi Soesilo, pada Periode 1990-1999 Dinas Perikanan Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara berada di bawah Kepemimpinan IR. H.Zainuddin P. Siregar, dan Periode akhir Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah di bawah pimpinan IR. Sofyan Sori Nasution pada Tahun 1999-2001.

Dengan peraturan pemerintah No.12 tahun 1957 tanggal 18 Desember 1957,tentang penyerahan sebagai dari urusan pemerintah pusat dalam bidang perikanan laut, kehutanan, karet rakyat kepala daerah dan kemudian dibentuk Jawatan Perikanan Laut Swantara Sumatera Utara. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Otonomi Provinsi Sumatera Utara.

Menteri Pertanian tanggal 23 Oktober 1972 No. 437/Mentan/1972 dan mulai tanggal 13 Maret dearah perikanan darat dan daerah perikanan laut disatukan menjadi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsin Sumatera Utara. Berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2001 Dinas Kelautan dan Perikana Provinsi Sumatera Utara membawahi 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT) daerah yaitu :

1. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penangkapan Ikan Belawan.

2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pembinaan Budi Daya Ikan Kerasaan.

3. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (UPT LPPMHP).

10

Kemudian dengan peraturan Gubernur No. 12 Tahun 2005 tanggal 3 Agustus 2005 Unit Pelaksana Teknis bertambah. Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 56 tahun 2011 tentang Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Provinsi Sumatera Utara maka terbentuklah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang berkedudukan di Jalan Sei Batu Gingging No.6 Medan, Kel. Medan Selayang, Kec. Medan Baru Kota Medan tepatnya pada saat kepemimpinan Ir. Yosep Siswanto pada Tahun 2006-2009.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara di pimpin oleh Bapak H. Zonny Waldy, S.Sos.,MM sejak 13Agustus 2014, kemudian diganti oleh Bapak Mulyadi Simatupang, S.Pi.,M.Si sampai dengan sekarang, dengan adanya Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru terbentuklah 5 UPT di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :

1. Unit Pelaksana Pelabuhan Perikanan Pantai Pulu Tello (UPT PPP P. Tello).

2. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (UPT LPPMHP) Medan.

3. Unit Pelaksana Teknis Pembinaan Penangkapan Ikan (UPI) Belawan.

4. Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Kerasaan.

5. Unit Pelaksana Teknis PPP Tanjung Balai.

Logo Instansi Gambar 2.1

Logo Dinas Kelautan dan Perikanan Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan.

Makna khusus dari logo dinas kelautan dan perikanan Provinsi Sumatera Utara yakni:

1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Sumatera Utara dengan melawan imperialisme, kolonialisme, feodalisme, dan komunisme.

2. Bintang bersudut lima, perisai, dan rantai, melambangkan kesatuan rakyat dalam membela dan mempertahankan pancasila.

3. Pabrik, pelabuhan, karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi, dan tulisan Sumatera Utara, melambangkan daerah yang indah, permai, masyur dan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir melambangkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan,

12

dimana ketiganya ini berikut dengan tongkat dibawah kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa patriotisme dan membela keadilan.

5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur bersemangat, dan persatuan kegotongroyongan yang dinamis.

1. VISI, MISI DAN TUJUAN

Visi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yaitu:

“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang memiliki Daya Saing dan berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat “, adapun Misi yang di tetapkan untuk mewujudkan Visi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yaitu :

1. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan dan masyarakat pesisir.

2. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara efisien dan berkelanjutan.

3. Meningkatkan persediaan bahan pangan sumber protein dan bahan baku industri di dalam negeri serta eksport.

4. Memantapkan sistem pendukung, yang terdiri dari teknologi, permodalan sarana dan prasarana kelembagaan serta iklim usaha yang kondusif.

5. Peningkatan produksi perikanan budidaya yang dilaksanakan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi serta penggunaan induk dan benih unggul.

B. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugasnya, maka akan diperlukan sistem organisasi dan manajemen yang baik. Faktor koordinasi sangat penting untuk memperoleh hasil kerja yang sangat maksimal, agar tujuan yang di inginkan dapat tercapai.

Tentunya dibutuhkan suatu organisasi, dimana struktur organisasi tersebut disusun secara efektif dan efisien. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara mempunyai Struktur organisasi berbentuk garis dimana wewenang dialirkan dari Kepala Dinas Kepada Sekretaris kemudian dilanjutkan kepada Kepala Bidang, demikian seterusnya. Susunan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari beberapa unsur, yakni:

14

TABEL 2.2 Struktur Organisasi

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

C. Job Description

1. Kepala Dinas

a. Menyelenggarakan perumusan, penetapan, pengaturan dan pengkoordinasi pelaksanaan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan meliputi perencanaan, pengendalian, pengawasan perikanan budidaya perikanan tangkap jaringan mutu dan keamanan hasil perikanan serta pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

b. Menyelenggarakan pengkoordinasi dan fasilitas pengendalian dan pengawasan perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengawasan, pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

c. Menyelenggarakan penataan pembinaan dan pengkoordinasian Unit Pelaksana Teknis Dinas.

d. Melaksanakan penegakan hukum perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengawasan pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

2. Sekretariat

a. Menyelenggarakan pengelolaan dan administrasi umum.

b. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja dan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

16

c. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

d. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

e. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional serta pengkoordinasian laporan, evaluasi, monitoring atas kegiatan bidang-bidang Dinas Pelaksanaan Teknis Dinas.

f. Menyelenggarakan pengelolaan dan pengembangan anggaran belanja daerah serta program, pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi di bidang perikanan.

g. Menyelenggarakan pembangunan perikanan skala Provinsi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

h. Menyelenggarakan bimbingan dan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan analisis dan penyajian data dan statistik serta informasi di bidang perikanan di wilayah laut kewenangan Provinsi.

i. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas kelembagaan dari Sumber Daya Manusia bidang Kelautan dan Perikanan.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat membawahi:

1. Sub Bagian Umum

a. Pembinaan disiplin pegawai serta mutasi dan pemberhentian pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

b. Melaksanakan Peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.

c. Melaksanakan administrasi/penata usahawan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat naskah dinas dan arsip, serta melaksanakan urusan keprotokolan dan penyampaian rapat-rapat serta pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum minimal dan pendokumentasian surat-surat dan juga barang-barang.

d. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait pada instansi.

2. Sub Bagian Keuangan

a. Melaksanakan penyusunan bahan dana penyiapan anggaran dan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas serta penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah.

b. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan serta penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi serta verifikasi keuangan.

c. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya.

d. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan

18

e. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan.

f. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya.

3. Sub Bagian Program

a. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data kelautan dan perikanan.

b. Melaksanakan penyusunan bahan secara strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas.

c. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

d. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi dan pengolaan data kelautan dan perikanan.

e. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait instansi.

3. Bidang Perikanan Budidaya

a. Menyelenggarakan kebijakan produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan laut.

b. Menyelenggarakan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan.

c. Menyelenggarakan kebijakan pengelolaan pengguna sarana dan prasarana pembudidaya ikan .

d. Menyelenggarakan potensi dan alokasi lahan pembudidaya ikan agar dapat menghasilkan benih ikan yang lebih banyak.

e. Menyelenggarakan teknis perbanyakan dan pengelolahan induk perjenis, induk dasar dan benih alam.

f. Penyelenggaraan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis pakan ikan.

g. Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan uraian tugas, Kepala Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dibantu oleh:

a. Seksi Teknologi b. Seksi Pasca Panen c. Seksi Kesehatan Ikan

4. Bidang Perikanan Tangkap

a. Menyelenggarakan koordinasi kebijakan lokasi pembangunan pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan provinsi.

b. Menyelenggarakan dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan negara lain.

c. Menyelenggarakan kebijakan pembangunan kapal perikanan dan pembuatan alat tangkap ikan.

d. Menyelenggarakan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan pengedaran jauh untuk penangkap ikan.

e. Penyelenggaraan dan koordinasi pengawasan untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan provinsi.

f. Menyelenggarakan dan koordinasi kebijakan penempatan rumpon di

20

g. Bidang Perikanan Tangkap membawahi: Seksi Sarana Penangkapan, Seksi Pengolahan dan Pemasaran, Seksi Usaha Penangkapan.

5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan

a. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pengawasan untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan serta sumber daya manusia dalam kewenangan wilayah Provinsi.

b. Menyelenggarakan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan.

c. Menyelenggarakan pengawasan pembenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit serta menyelenggarakan pembinaan pemantauan dan mengawasi lembaga sertifikat pembenihan ikan.

d. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di bantu oleh: Seksi Sumberdaya Perairan Umum, Seksi Sumberdaya Kelautan, Seksi Penanganan, Pelanggaran, dan Penegakan Hukum.

6. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil

a. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

b. Penyelenggaraan Kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat

pesisir antar kabupaten/kota dalam wilayah Kewenangan Provinsi Sumatera Utara.

c. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam diwilayah pesisir dan laut dalam kewenangan provinsi.

d. Penyelenggaraan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dua sumberdaya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

e. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

D. Strategi dan Kebijakan

a. Meningkatkan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

b. Meningkatkan jumlah pembudidaya ikan yang menerapkan Cara Berbudidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).

c. Meningkatkan volume ekspor hasil perikanan.

d. Meningkatkan jumlah Unit Pengolah Ikan (UPI) yang memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).

e. Meningkatkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

f. Mengurangi kegiatan Illegal Fishing (Penangkapan ikan tanpa dokumen pendukung).

BAB III

ANALISIS PERAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM PEMBERDAYAAN NELAYAN GUNA MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN DI LINGKUNGAN PESISIR SUMATERA UTARA

A. Pemberdayaan Nelayan

Pengertian Pemberdayaan Nelayan

definisi pemberdayaan nelayan diartikan sebagai usaha-usaha sadar yang bersifat terencana, sistematik, dan berkesinambungan untuk membangun kemandirian sosial, ekonomi dan politik masyarakat nelayan dengan mengelola potensi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. Kegiatan perencanaan untuk mengelola sumberdaya pesisisr melalui partisipasi atau keterlibatan oleh sektor-sektor ekonomi, lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah yang memiliki keterkaitan dengan pengeloaan wilayah pesisir tersebut.

Strategi Pemberdayaan

a. Strategi Fasilitasi, yaitu mengaharapkan kelompok menjadi sasaran program sadar terhadap pilihan-pilihan dan sumberdaya yang dimiliki. Strategi ini dikenal sebagai strategi kooperatif, yaitu agen peubah secara bersamaan dengan kliennya (masyarakat) mencari penyelesaian.

b. Strategi Edukatif, yaitu strategi yang diperuntukan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pengetahuan dan keahlian terhadap segmen yang akan diberdayakan.

c. Strategi Persuasif, yaitu strategi yang ditujukan untuk membawa perubahan melalui kebiasaan dalam berperilaku. Strategi ini lebih cocok digunakan bila target tidak sadar terhadap kebutuhan perubahan atau mempunyai komitmen yang rendah terhadap perubahan.

d. Strategi Kekuasaan, yaitu strategi yang efektif membutuhkan agen peubah yang mempunyai sumber-sumber untuk memberi bonus atau sanksi pada target serta mempunyai kemampuan untuk monopolis akses. Untuk terlaksananya strategi-strategi tersebut, program unggulan harus dibuat dan dilaksanakan secara terstruktur dan terencana dengan komitmen yang kuat.

Proses Pemberdayaan

a. Proses Penyadaran, dimana masyarakat diberi sebuah pencerahan dalam arti memberikan penyadaran bahwa mereka mampu untuk memiliki sesuatu dan bahwasanya mereka mempunyai kemampuan dan kapasitas yang luar biasa jika saja mereka mau mengeksplor kemampuan dalam dirinya.

b. Proses Pemberian Daya, pada proses ini mereka diberi daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki atau sesuai kecakapan penerima, sehingga masyarakat menjadi mau, tau dan mampu melakukan perubahan dalam hidupnya kearah yang lebih baik.

24

c. Proses Pengkapasitasan, yaitu proses dimana masyarakat yang diberdayakan diberi program pemampuan untuk membuat mereka memiliki skil dalam mengelola manajemen diri dan sumber daya yang dimiliki.

B. Peran Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Meningkatkan Perekonomian Lingkungan Pesisir

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta berjalannya tata laksana dan tata kerja kedinasan maka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok yang diemban Dinas Kelautan dan Perikanan adalah menjalankan dan melaksanakan Kewenangan Otonomi dibidang Kelautan dan Perikanan.

Seperti wawancara dengan staf yang telah dilakukan penulis paada tanggal 22 April 2019 adalah sebagai berikut :“Dinas perikanan sebagai perantara dalam aspek operasional perizinan dan pemberian kebijakan terkait pengadaan bantuan yang diberikan pemerintah pusat”.

wawancara dengan pegawai bidang KP3K juga menyatakan sebagai berikut :

“Dinas Perikanan berperan dalam sarana produksi yang dibutuhkan masyarakat nelayan. Pemberian bantuan sarana operasional, pembinaan kelompok nelayan, pembangunan tempat pelelangan ikan dan peningkatan pasca panen nelayan”.

Berdasarkan wawancara dengan responden diatas, dapat disimpulkan bahwa peran Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu sebagai perantara bantuan dari pemerintah pusat dalam meningkatkan perekonomian nelayan. Selain itu Dinas

Perikanan berperan aktif dalam memberikan izin terhadap usaha yang dijalankan nelayan.

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan.

2. Pemberian Perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang Kelautan dan Perikanan.

3. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a.

Penetapan kebijakan dan pengelolaan Plasma nutfah spesifik lokasi serta suaka perikanan di wilayah laut kewenangan sebagai berikut.

b.

Pemberian izin usaha dan pengawasan pembudidayaan, pembenihan, penangkapan dan pengangkutan ikan di darat dan perairan laut serta pembinaan terhadap penangkapan ikan.

c.

Penataan dan pengelolaan perairan di darat dan perairan laut.

d.

Penetapan kebijakan dan pengawasan ekploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut sebatas wilayah laut kewenangan daerah Provinsi.

e.

Pembangunan dan pengelolaan tempat pelelangan ikan, serta pembangunan dan pengelolaan pangkalan pendaratan ikan.

f.

Pembinaan permukiman nelayan, penetapan sertifikasi mutu dan sarana Perikanan.

26

g.

Pengendalian terhadap pelaksanaan pemberantasan, pemberian izin dan pengawasan terhadap pengelolaan hasil perikanan.

h.

Pengelolaan dan pengawasan pesisir pantai, hutan bakau dan terumbu karang lingkup Kabupaten/Kota dan pulau-pulau kecil.

i.

Pemberian izin pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam dalam perairan laut wilayah lingkup kewenangan Provinsi.

j.

Penetapan kebijakan untuk mendukung pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan.

k.

Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal dalam bidang Kelautan dan Perikanan yang wajib dilaksanakan oleh Provinsi.

l.

Penyelenggaraan perjanjian atau persetujuan Internasional atas nama daerah di bidang Kelautan dan Perikanan.

m.

Penyelenggaraan Ekspor Impor sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

n.

Penyelengaraan riset dan teknologi bidang Kelautan dan Perikanan yang tidak berisiko tinggi.

o.

Penyelenggaraan sistem Kelautan dan Perikanan serta promosi Kelautan dan Perikanan.

p.

Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh Peraturan Perundang- undangan dan pengawasan kerjasama bidang Kelautan dan Perikanan.

q.

Pengendalian, pengawasan dan pemberantasan terhadap Illegal Fishing.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam menjalankan perannya telah melakukan beberapa kegitan sesuasi dengan kewenangan yang telah di berikan dalam meningkatkan perekonomian nelayan di Provinsi Sumatera Utara, adapun kegitan tersebut yaitu:

1. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara memberikan perizinan kepada masyarakat Nelayan untuk izin usaha dan pengangkutan ikan di darat maupun perairan laut serta pembinaan terhadap penangkapan ikan.

2. Dinas Kelautan dan Perikan Provinsi Sumatera Utara menjalankan kegiatan pengelolaan perairan di darat dan perairan laut yang berfungsi untuk menjaga kestabilan produksi ikan dan kebersihan laut tetap terjaga.

3. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara melakukan Pembangunan dan pengelolaan tempat pelelangan dan pangkalan pendaratan ikan yang bekerja sama dengan Kementerian.

4. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara memberikan izin dan pengawasan terhadap pengelolaan hasil Perikanan.

5. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menjalankan penyelenggaraan Ekspor Impor hasil tangkap sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

6. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara menjalankan kegiatan pengendalian, pengawasan dan pemberantasan terhadap Illegal Fishing, dengan mengadakan patroli laut dengan bekerja sama dengan

28

C. Tantangan dan Peluang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

Pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2013–2018 berkaitan dengan 5 prioritas pembangunan nasional, yakni:

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Pemantapan tata kelola pemerintah yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh intregitas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa dan transparan.

2. Penanggulangan Kemiskinan

Penurunan tingkat kemiskinan nasional absolute dari 14,1% pada tahun 2009 menjadi 8-10% pada tahun 2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan perlindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.

3. Ketahanan Pangan

Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produksi pertanian, peningkatan pendapatan petani serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

4. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan disertai penguasaan dan pengelolaan resiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim.

5. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca-Konflik

Program aksi untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca-konflik ditujukan untuk pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca-konflik.

Tantangan pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2013–2018 antara lain adalah :

A. Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1. Keterbatasan sarana pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan.

2. Batas wilayah perairan antara Indonesia dengan Negara tetangga belum tuntas diselesaikan.

3. Masih tingginya jumlah masyarakat pesisir yang tergolong kedalam masyarakat miskin.

4. Pemanfaatan potensi pulau-pulau kecil belum optimal.

4. Pemanfaatan potensi pulau-pulau kecil belum optimal.

Dokumen terkait