• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penulisan dan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi kemajuan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan dimasa yang akan datang.

BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT Perkebunan Nusantara IV, atau disingkat PTPN IV, didirikan berdasarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero), dan PT Perkebunan VIII (Persero) sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, di mana anggaran dasarnya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01. Th.96 tanggal 8 Agustus 1996, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81, dan Tambahan Berita Negara No.

8675. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Nomor: SK-44/MBU/03/2016 dan Nomor: KPJAK/Hold/AD.NIV/03/2016 yang dinyatakan dalam Akta No. 05 tanggal 14 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan S.H., M.Kn. Perubahan terakhir tercantum pada Akta Perubahan Nomor 22 tanggal 9 September 2016 yang dibuat di hadapan Notaris Ferry Susanto Limbong, S.H.

Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp 3.500.000.000.000,- (tiga triliun lima ratus miliar Rupiah) terdiri atas:

• 1 (satu) saham Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah).

• 3.499.000 (tiga juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu) saham Seri B dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per lembar saham.

Modal disetor sebesar Rp 2.942.116.000.000,- (dua triliun sembilan ratus empat puluh dua miliar seratus enam belas juta Rupiah) atau 2.942.116 lembar saham, yang terdiri atas:

• 1 (satu) saham Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu juta Rupiah).

• 2.942.115 (dua juta sembilan ratus empat puluh dua ribu seratus lima belas) saham Seri B dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu juta Rupiah) per lembar saham.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berkedudukan di Medan, Sumatera Utara dengan Kantor Direksi beralamat di Jl. Letjend.Suprapto No. 2, Medan. Dalam menjalankan bisnisnya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit dan Segmen Usaha Komoditi Teh.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki 30 unit kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit, 1 unit kebun yang mengelola teh, serta 1

8

unit kebun plasma kelapa sawit. Unitunit kebun tersebut berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Untuk proses pengolahan, PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki 16 unit pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas total 635 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit pabrik teh dengan kapasitas total 150 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 2 unit pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 400 ton per hari. Selain mengelola kedua komoditi tersebut, PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di Unit Usaha Adolina.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT).

B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi

2. Misi

a. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

b. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.

c. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan asset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

C. Struktur Organisasi

Sesuai dengan kedudukannya, Bagian Satuan Pengawasan Intern bersifat independen terhadap unit-unit kerja lainnya dalam perusahaan.

Untuk menjalankan fungsi tersebut, didasarkan pada Surat Keputusan Direksi Nomor: 04.15/Kpts/117/X/2016, tanggal 11 Oktober 2016, tentang Pedoman Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Kedudukan SPI di dalam organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan bagian yang langsung berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama.

10

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan Gambar 2.1

Struktur Organisasi

D. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas (Job Description) dari setiap unit pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan : 1. RUPS

RUPS memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-Undang Perseroa atau Anggaran Dasar. Sebagai pemegang tertinggi dalam perseroan, RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari Direksi atau Komisaris RUPS.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

3. Komite Audit

a. Bertugas memonitori dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun buku setiap tahunnya dan penetapan

12

laporan pertanggungjawaban keuangan perusahaan tahun sebelumnya.

b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI).

c. Melakukan evaluasi atas sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu.

d. Melakukan evaluasi dan memonitori atas laporan Direksi tentang progress pelaksanaan arahan RUPS.

e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi.

4. Komite Pemantau MR dan GCG

a. Membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi yang dapat diambil oleh perusahaan.

b. Membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi risiko usaha sesuai best practices pengelolaan risiko.

c. Memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang terdiri dari risiko keuangan, risiko pasar, risiko dana, risiko operasional, risiko legal dan risiko sumber daya manusia sesuai Best Practices pengelolaan risiko.

d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional sesuai best practices pengelolaan risiko dan selanjutnya melaporkan kepada Dewan Komisaris.

e. Melakukan pendalaman atas potensi risiko sesuai dengan best practices pengelolaan risiko yang perlu mendapatkan perhatian

Komisaris dan memberikan saran perbaikan dan tindaklanjut kepada Komisaris.

5. Direktur Utama

a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan.

b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.

d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.

e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi.

f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.

g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisarisatau Rapat Umum Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang

14

Perusahaan,Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.

h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan.

i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan administrasi asset.

j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan.

k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan SekretarisPerusahaan (termasuk P2BJ).

m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko.

n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.

o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.

p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.

6. Direktur Operasional

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.

b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.

c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut.

d. Membantu tugas-tugas direktur utama.

e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan.

f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

g. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan.

h. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan.

i. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.

j. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.

16

7. Direktur Komersil

a. Memastikan penggunaan yang efisien dari semua sumber daya, b. Mengembangkan strategi, pencarian peluang baru bagi keberhasilan

pengembangan perusahaan.

c. Bertanggungjawab untuk pembentukan dan pelatihanyang efektif dari tim penjualan.

d. Manajemen penjualan, pilihan saluran distribusi dan pengelolaan jaringan dealer.

e. Mengembangkan lini produk dan harga, berbagai program yang dapar meningkatkan penualan perusahaan.

8. Direktur SDM dan Umum

a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum.

b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum.

d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.

Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.

e. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.

f. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM, dan kegiatannya.

h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atauKey Performance Indicator (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional.

i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.

j. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.

k. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan.

l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahanserta Bagian Pengadaan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.

m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.

18

9. Sekertaris Perusahaan

a. Bertugas memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Memberikan penjelasan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

c. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.

d. Menyimpan dokumen-dokumen perusahaan.

e. Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan.

f. Membantu jika diperlukan dalam mempersiapkan Laporan Tahunan Perusahaan.

10. Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI)

a. Bertugas menilai terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap informasi keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

b. Menilai terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan.

c. Menilai terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna.

d. Menilai capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengajuan ketaatan Unit

Usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna.

e. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi.

11. Bagian Perencanaan Strategis

a. Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas perencanaan, penyusunan program kerja.

b. Pelaksaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja.

12. Bagian Tanaman

a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance bidang tanaman.

b. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja.

c. Melaksanakan pemesanan kecambah Kelapa Sawit yang bersertifikat dan biji karet yang berkualitas.

d. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metode baru bidang tanaman.

13. Bagian Pengolahan

a. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan bahan baku menjadi produk akhir.

b. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi yang berhubungan dengan proses pengolahan.

20

c. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima serta produksi yang dikirim.

d. Membuat laporan manajemen pengolahan.

14. Bagian Teknik

a. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi.

b. Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan mesin dan listrik.

15. Bagian Keuangan

a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intern dan tahunan kepada pemegang saham.

b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian) interim dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan kepada stakeholders.

c. Mempersiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berkaitan dengan data keuangan.

d. Melaksanakan pemeriksaan kas, persediaan dan aktiva lainnya serta verifikasi penggunaan unag kerja dan administrasi keuangan Distrik manajer dan Kebun atau unit secara periodik.

e. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencana kerja anggaran perusahaan/rencana operasional di bagian keuangan.

16. Bagian Akuntansi

a. Melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva, kewajiban, kewajiban, ekuiti, penjualan, dan beban.

b. Melaksanakan rekonsiliasi perkiraan internal dan eksternal.

c. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencan kerja anggaran perusahaan/rencana kerja operasional di bagian akuntansi.

d. Menyusun proyeksi dan realisasi cash flow perusahaan.

17. Bagian Pemasaran

Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian dan promosi.

18. Bagian Pengembangan Usaha

a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

b. Melaksanakan pembangunan sistem da Training Program dalam rangka pemenuhan kompetensi.

c. Melaksanakan kegiatan promosi, kenaikan golongan, demosi dan mutasi.

19. Bagian SDM

a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

22

b. Melaksanakan pembangunan sistem da Training Program dalam rangka pemenuhan kompetensi.

c. Melaksanakan kegiatan promosi, kenaikan golongan, demosi dan mutasi.

20. Bagian Umum dan PKBL

a. Mengurus penerbitan sertifikast Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan Kantor Direksi.

b. Mengurus pengelolaan Poliklinik Kantor Direksi dan memonitor pengiriman pasien Poliklinik Kantor Direksi.

c. Melaksanakan analisa dan evaluasi keamanan perusahaan dalam upaya penyelenggaraan pengamanan personil, asset, informasi atau dokumen, lingkungan dan investasi.

d. Melaksanakan investasi dan interogasi internal serta menuangkannya ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan resume hasil pemeriksaan.

21. Bagian Logistik

a. Melakukan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan unit kerja lain guna mendukung pelayanan dan operasional perusahaan.

b. Melakukan analisa kebutuhan pengadaan barang atau jasa yang diminta para unit kerja lain guna memenuhi pengadaan barang atau jasa.

22. Bagian Hukum dan Pertanahan

Merumuskan program kegiatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

E. Tata Nilai Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki tata nilai perusahaan dirangkum dalam frasa “PRIMA”, meliputi:

1. Profitability. Mengutamakan Profit.

2. Responsibility. Bertanggung jawab terhadap stakeholder.

3. Integrity. Integritas

4. Market ahead. Selalu yang terdepan 5. Accountability. Terpercaya

F. Jaringan Usaha

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan yang bergerak dalam usaha perkebunan mengelola 2 komoditi utama, yaitu kelapa sawit dan teh yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Pucuk Teh. Kegiatan usaha perusahaan tersebut terletak di atas luar arel lahan seluas 175.735 Ha areal konsensi yang menyebar di 9 kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Berdagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menjadikan minyak sawit sebagai komoditi yang memberikan pendapatan besar bagi

24

perusahaan, Mutu produk minyak sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan pasar internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

1. Kelapa sawit

Kelapa sawit masih menjadi nafas utama kelangsungan bisnis Perseroan dengan luasan area konsensi mencapai 96,17% dari total area konsensi yang dikelola.

a. Areal Tanaman Kelapa Sawit

Tahun 2016, realisasi areal konsesi komoditi kelapa sawit Perseroan tercatat seluas 169.009 Ha, relatif sama dengan tahun 2015 yaitu sebesar 169.057 Ha. Dari luas areal konsesi kelapa sawit tersebut, persentase komposisi areal Tanaman Menghasilkan sebesar 68,42%, Tanaman Belum Menghasilkan 6,66% dan Tanaman Baru dan Ulangan 6,22%.

b. Produksi Kelapa Sawit

Realisasi produksi Tandan Buah Segar (TBS) pada tahun 2016 untuk hasil kebun sendiri tercatat sebesar 2,20 juta ton, menurun 1,65% jika dibandingkan tahun 2015 (2,24 juta ton). Sementara realisasi pembelian TBS tahun 2016 menurun sebesar 21,67% menjadi 381,43 ribu ton dari jumlah tahun 2015 yaitu 486,93 ribu ton. Secara total, produksi TBS pada tahun 2016 adalah 2,73 juta ton,

mengalami penurunan sebesar 142,59 ton atau 5,22% dari tahun sebelumnya.

Rendahnya jumlah tandan buah segar (TBS) belum mencapai target, akan tetapi komponen produksi rerata BRT menunjukkan trend positif sebesar 1,42% di atas target RKAP Perubahan (RKAP-P). Penyebab tidak tercapainya produksi TBS diantaranya:

1. Realisasi produksi dibandingkan dengan angka trossen masih dibawah 9,10%. Apabila angka trossen ini dapat tercapai, maka capaian produksi dapat optimal

2. Adanya faktor kehilangan yang sangat sulit diprediksi.

Asumsi kehilangan adalah sebenarnya persentase selisih trossen.

c. Produksi Minyak Sawit

Total produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2016 tercatat sebesar 699,77 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 38,23 ribu ton atau setara 5,18%. Penurunan ini sebagian besar diakibatkan menurunnya produksi TBS dan capaian pembelian TBS yang menurun 21,67%

dibandingkan tahun sebelumnya. Turunnya jumlah pembelian ini diakibatkan oleh semakin tingginya tingkat persaingan harga, rendahnya pasokan TBS dari pihak ketiga

26

dan pertambahan jumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) swasta yang beroperasi di sekitar di unit usaha.

d. Produktivitas Tandan Buah Segar, Minyak sawit, dan Inti sawit

Capaian produktivitas TBS tahun 2016 sebesar 19,11 ton/ha atau naik sebesar 0,33% dari tahun 2015. Produktivitas minyak sawit sebesar 4,48 ton/ ha relatif sama dengan tahun 2015 dan untuk inti sawit sebesar 0,81 ton/ha atau menurun 1,71% dari tahun 2015. Hal ini disebabkan tidak tercapainya target produksi TBS.

e. Profitabilitas Komoditi Kelapa sawit

Realisasi laba komoditi kelapa sawit sebelum PPh sebesar tahun 2016 sebesar Rp 815,04 miliar, naik cukup besar dari capaian tahun lalu yaitu Rp 251,41 miliar. Peningkatan cukup drastis ini sebagai dampak penghematan yang dilakukan oleh perusahaan dan naiknya jumlah penjualan komoditi kelapa sawit sebesar Rp 384,77 miliar atau 7,73%

2. Teh

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan mengelola komoditi teh sebesar 3,63% dari seluruh bisnis kebunnya.

Komoditas teh adalah salah satu unit usaha yang membuat PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan memiliki keunikan dibanding perkebunan lain di Sumatera Utara.

a. Areal Tanaman Teh

Areal tanaman teh yang dimiliki oleh Perseroan 3,63% dari total luas areal konsesi. Areal komoditi tanaman teh memiliki total luas 6.373 Ha terletak di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun dengan ketinggian antara 1.000 m s/d 1.500 m diatas permukaan laut. Dari luasan areal ini, 54,66% sudah menghasilkan, 6,06% belum menghasilkan, dan 38,75% merupakan areal tanam baru, tanam ulang, dan lain-lain.

b. Produksi Daun Teh Basah dan Teh Jadi

Produksi Daun Teh Basah dan Teh Jadi, baik dari kebun sendiri maupun pembelian, pada tahun 2016 tercatat sebesar 8.148 ton, atau meningkat 10,39% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan ini disebabkan oleh pertambahan areal Tanaman Menghasilkan (TM), peningkatan progres mutu di lapangan serta perbaikan mesin-mesin pengolahan.

c. Produktivitas Daun Teh Basah dan Teh Jadi

Produktivitas DTB pada tahun 2016 adalah sebesar 10,45 ton, menurun 11,57% dari tahun sebelumnya.Sementara capaian produktivitas Teh Jadi tercatat sebesar 2,22 ton,

28

juga mengalami penurunan dibanding tahun 2015 yaitu sebesar 10,04%.

d. Profitabilitas Komoditi Teh

Di tahun 2016, komoditi teh Perseroan belum mampu mencatatkankeuntungan. Namundemikian, kerugian pada tahun 2016 menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Kerugiantahun 2016 sebesar Rp 14,41 miliar, turun 39,05miliar atau 73,03% dari tahun 2015.

G. Rencana Kegiatan

Untuk melaksanakan tugas komite audit perlu disusun program kerja tahunan. Rencana kerja tahunan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan dimaksud antara lain:

e. Memonitor juga mengevaluasi proses penyelesaian laporan keuangan tahunan dan penetapan laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan.

f. Melakukan evaluasi atas efektifitas satuan pengawasan intern kegiatan tertentu.

g. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan direksi.

h. Melakukan evaluasi atas laporan manajemen triwulan direksi.

i. Melakukan evaluasi atas laporan kinerja bulanan Grup Unit Usaha tertentu.

j. Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian intern kegiatan tertentu.

k. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi perusahaan.

l. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta komisaris.

n. Ketentuan pelaksanaan program kerja komite audit.

BAB III

PERANAN ANALISIS SWOT PADA PT PERKEBUNAN IV MEDAN

A. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Keputusan strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting untuk analisis SWOT.

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi

Dokumen terkait