• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada PT SOCFIN

INDONESIA dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi PT SOCFIN INDONESIA.

BAB II

PT SOCFIN INDONESIA

A. Sejarah Ringkas

PT SOCFIN INDONESIA telah berdiri sejak tahun 1930 dengan nama Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe Anoyme) didirikan berdasarkan Akte Notaris William Leo No.45 tanggal 07 Desember 1930 dan merupakan perusahaan yang mengelola perusahaan perkebunan di daerah Sumatera Utara,Aceh Selatan dan aceh Timur.

Pada tahun 1965 berdasarkan penetapan Presiden No. 6 Tahun 1965, keputusan Presiden Kabinet Dwikora No. A/d/50/1965, Instruksi Mentri Perkebunan No.20/MPR/M.Perk/65 dan No. 29/MPR/M.Perk/65. No SK100/M.Perk/1965 maka perkebunan yang di kelola perusahaan PT Socfindo Medan SA berada dibawah pengawasan Pemerintah RI. Pada tahun 1966 diadakan serah terima surat hak milik perusahaan oleh pimpinan PT. Socfindo Medan SA Kepada Pemerintah RI sesuai naskah serah terima Tanggal 11 Januari 1960 No.1/Dept/66 dan dasar penjualan perkebunan dan harta PT. Socfindo Medan SA tersebut.

Pada tanggal 29 April 1968 dicapai suatu persetujuan antara pemerintahan RI (Diwakili Menteri Perkebunan) dengan Plantation Nort Sumatera SA (pemilik saham PT. Socfindo SA) dengan tujuan mendirikan suatu perusahaan perkebunan Belgia dengan komposisi modal 40% dan 60%. Pada tanggal 17 juni 1960, Presiden (dengan keputusan No. B-68/Press/6/1968 tanggal 13 Juni 1968)

dan Menteri Pertanian (dengan keputusan No. 94/kpts/OP/6/1968 tanggal 17 juni 1968). Menyetujui terbentuknya perusahaan patungan antara Pemerintah RI dengan pengusaha Belgia. Perusahaan patungan ini dinamai PT SOCFIN INDONESIA atau disingkat dengan PT SOCFINDO.

Pendiri perusahaan ini dikukuhkan dengan akte notaris Chairil Bahri di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1968 dan Akte perubahan tanggal 12 Mei 1968 No.

J.A 5/1202/1 Tanggal 13 September 1969. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan Akte No. 10 tanggal 13 September 2001 oleh Notaris Ny. R. Arie Soetarjo. Menganai Perubahan pemengan saham dengan komposisi modal menjadi 90% pengusaha Belgia dan 10 % Pemerintah Indonesia.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputin hal sebagai berikut :

1. Mengusahakan perkebunan kelapa sawit, karet dan lain-lain, tanaman serta pengolahannya.

2. Mengadakan rehabilitasi, perkebunan serta modernisasi perkebunan dan pembibitan, instalasi dan alat-alatnya sampai saraf yang mutahir.

3. Mendirikan dan mengusahakan perusahaan atau kehutanan.

4. Melakukan ekspor dan penjualan local hasil perkebunan dan hasil hutan tersebut diatas.

Perkebunan PT SOCFIN INDONESIA yang berkedudukan dimedan memiliki dua wilayah yang cukup luas yaitu berada di dua provinsi Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam.

1. Wilayah Sumatera Utara terdiri dari:

a. Kebun Mata Pao b. Kebun Bangun Bandar c. Kebun Tanjung Maria d. Kebun Tanah Bersih e. Kebun Lima Puluh f. Kebun Tanah Gambus g. Kebun Aek Loba h. Kebun Aek Paminke i. Kebun Halimbe j. Kebun Negeri Lima

k. Kebun PSBB (Pusat Seleksi Bangun Bandar)

2. Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terdiri dari:

a. Kebun Seunagan b. Kebun Seumanyan c. Kebun Lae Butar d. Kebun Sei Liput

Tanaman yang diusahakan oleh perusahaan ini ada dua jenis yaitu tanaman karet dan tanaman kelapa sawit. Produk yang dihasilkan PT SOCFIN INDONESIA Medan terdiri dari:

a. CPO (Crued Palm Oil) b. Olein

c. Stearin d. Fatty Acid e. Kernet f. PKE (Pallet) g. RBD PKO h. Exlauric i. Crumb Rubber

PT SOCFIN INDONESIA Medan menangani langsung kegiatan pembibitan kelapa sawit dan karet, yang pemeliharaannya dan penanganannya serta pengolahan produksi hingga terakhir kegiatan pemasarannya. Hasil produksi dari perkebunan sebagian besar diekspor dan sisanya dipasarkan didalam negeri sesuai dengan permintaan konsumen yang diterapkan oleh pemerintah.

Perkembangan penjualan pada PT SOCFIN INDONESIA Medan setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat.

1. Visi PT. SOCFIN INDONESIA

Visi PT SOCFIN INDONESIA adalah menjadi perusahaan industri perkebunan kelapa sawit dan karet kelas dunia yang efisien dalam produksi dan memberikan keuntungan kepada para stake holder.

2. Misi PT. SOCFIN INDONESIA

Adapun misi PT. SOCFIN INDONESIA adalah:

a. Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

b. Memberlakukan sistem menajemen yang mengacu pada standar internasional dan acuan yang berlaku di bisnisnya.

c. Menjalankan operasi dengan efisien dan hasil yang tertinggi (mutu dan produktivitas) serta harga yang kompetitif.

d. Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannya, aman dan sehat.

e. Menggunakan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah.

f. Membagi kesejahteraan bagi masyarakat dimana kami beroperasi.

3. Tujuan PT. SOCFIN INDONESIA

Sesuai dengan akta pendirian perusahaan, tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional umumnya, khususnya di sektor pertanian dan sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berdasarkan kepada azas:

a. Mempertahankan dan meningkatkan melalui kontribusi pendapatan nasional dari sektor perkebunan melalui upaya peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor dan non migas.

b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta karyawan pada khususnya.

c. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air serta kesuburan tanah.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai komponen-komponen atau susunan organisasi yang berkaitan yang menunjukkan kerangka dan perwujudan pola hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang clan tanggung jawab atas fungsi yang bersangkutan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Berikut ini Penulis sajikan Gambar dari Struktur Organisasi PT SOCFIN INDONESIA Medan.

C. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi PT SOCFIN INDONESIA terdiri dari:

1. Principal Derictor

a. Memimpin dan mengurus perusahaan

b. Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar perusahaan

c. Bertanggung jawab atas seluruh keputusan dan ketetapan dalam kebijakan perusahaan

2. General Manager

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan b. Mewakili principal director

3. Estate Advisor

a. Memberikan pendapat langsung atau saran kepada principal director

4. General Department (Bagian umum)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian umum yang bertanggung jawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Urusan anggaran, Law, Security, dan Public Relation

1) Mengurus masalah HGU PT SOCFIN INDONESIA Medan

2) Mengurusi masalah hukum, peraturan yang berhubungan dengan kegiatan PT SOCFIN INDONESIA

3) Menangani masalah yang timbul serta mengatur penjagaan asset perusahaan.

4) Menangani masalah hubungan masyarakat

b. Urusan Home Affairs, Transportation, Statictic, Accounting

1) Menangani masalah kepegawaian 2) Menangani masalah pengangkutan 3) Pencatatan kegiatan dalam statistik

4) Menghitung dan mengkontrol biaya umum 5) Membuat daftar gaji dan budget

c. Urusan Training, Jamsostek, dan Inner Social

1) Memprogram dan melaksanakan training, seminar dan Bench Marking

2) Menangani masalah jamsostek

3) Menangani masalah perumahan di seluruh kebun

4) Menangani masalah umum

d. Urusan Head Office dan Estate Security

1) Menangani masalah keamanan kantor besar medan, kompleks perumahan PT SOCFIN INDONESIA

2) Menangani masalah pencurian, penjarahan kelapa sawit dan karet

3) Menangani masalah keamanan dengan instansi terkait

4) Mengatur sistem keamanan kebun-kebun

5) Mengamankan asset perusahaan

e. Urusan Electric Data Processing dan Communication Instrument

1) Electric Data Processing

2) Mengurus dan mengatur peralatan komunikasi (radio, telepon, HT dan lain-lain

3) Mengatur dan mengawasi peralatan komputer.

f. Urusan General Expenses dan Non Staff Personil

1) Menangani personali pegawai

2) Membuat perhitungan biaya umum dan masalah asuransi

3) Membuat daftar golongan staf dan pegawai

4) Membuat laporan

g. Urusan Human Resources Recrutment, Security, Statistic dan Administration

1) Menangani administrasi penerimaan pegawai pimpinan

2) Membuat statistik laporan keamanan

3) Medical Report

4) Membuat daftar gaji seluruh staf dan pegawai kantor besar medan

5) Membuat daftar pelamar kerja

h. Urusan Home Affair dan Inventory Equipment

1) Membuat daftar rincian bangunan rumah staf dan karyawan kantor besar medan

2) Membuat dan memeriksa tagihan air, listrik, telepon, dan lain-lain

3) Mengawasi pemakaian mess dan bungalow

4) Menyusun anggaran perabot dan inventaris

5) Membuat daftar inventaris kebun kantor besar medan

6) Memeriksa bangunan rumah staf

i. Urusan Working Permit, Vehicle Licence dan Guest

1) Mengurus izin tenaga kerja asing

2) Mengurus tiket pesawat

5. Agricultural Department (Bagian Tanaman)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian dan bertanggung jawab kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Urusan Kultur Teknis Kelapa Sawit dan Karet

1) Membuat rekomendasi mengenai kultur teknik kelapa sawit dan karet

2) Mengecek dan mereview program sadap, stimulasi, rencana serta panel-panel deres yang dibuat staf urusan administrasi karet.

3) Mengecek dan mereview program pemupukan kepala sawit dan karet yang dibuat oleh star urusan administrasi kepala sawit dan pemupukan

4) Mengambil contoh Dawn dan LD

5) Mengecek dan mereview produksi karet dan kelapa sawit yang dibuat oleh staf

6) Urusan administrasi karet

b. Urusan Control Panen Kelapa Sawit

Tugasnya adalah memeriksa seluruh keperluan tanaman.

c. Urusan Eksploitasi Karet

Tugasnya dalah memeriksa seluruh aspek eksploitasi dan stimulasi semua kebun karet.

d. Urusan hama dan Penyakit Tanaman

1) Melaksanakan pengendalian hama penyakit sawit dan karet 2) Membuat laporan pengendalian hama penyakit

3) Mengevaluasi pengendalian hama penyakit

6. Technical / Technologi Department (Bagian Teknik / Teknologi)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Urusan Bangunan Pabrik dan Perawatan Instalasi Pengolahan

1) Membuat desain, kalkulasi dan mengawasi pekerjaan bangunan pabrik dan seluruh instansi

2) Memeriksa dan memberi petunjuk mengenai perawatan bangunan, instalasi pabrik dan mesin pengolahan

3) Mengawasi jaringan listrik dan kapasitas pabrik

4) Mengawasi kunjungan rutin ke kebun-kebun

5) Mengawasi pesanan barang dan mengevaluasi biaya perawatan bangunan instalasi pabrik dan mesin

b. Urusan Pemeliharaan dan Mesin – Mesin Penggerak

1) Memeriksa pengoperasian boiler, bejana uap dan mesin-mesin pengolahan

2) Memberi petunjuk perawatan boiler, bejana uap dan mesin-mesin pengolahan

3) Mengawasi perbaikan mesin-mesin dan instalasi pabrik

7. Sales Department (Bagian Penjualan)

Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Eksport Rubber / Seeds and Local Seeds

1) Membuat dan memeriksa dokumen ekspor karet dan kecambah

2) Membuat dan memeriksa dokumen penjualan kecambah

3) Memeriksa rekening pengangkutan dan ekspedisi karet

b. Eksport Oil

1) Membuat dan memeriksa dokumen ekspor CPO dan turunannya

2) Pembayaran pajak ekspor

3) Memeriksa rekening pengangkutan CPO dan turunannya

4) Memeriksa rekening PT SOCFIN INDONESIA

8. Finance Department

a. Mempersiapkan slip jurnal untuk mutasi neraca dan laba rugi setiap kebun

b. Mempersiapkan slip jurnal hutang-hutang pegawai, staf, dan pensiunan

c. Memeriksa jurnal transaksi pembukuan kantor besar

d. Mempersiapkan financial result

e. Mempersiapkan daftar sisa hutang dan pemotongan hutang pegawai

f. Mempersiapkan laporan keuangan

g. Mempersiapkan daftar rincian perkiraan No. 1271, 1272, 1273 dan 1278

9. Purchase Department (Bagian Pembelian)

a. Urusan pembelian lokal, impor, dan gudang

b. Mengkoordinir seluruh proses pembelian lokal, impor, dan gudang

c. Memeriksa permintaan uang dan pertanggung jawaban

10. IT Department

a. Mempersiapkan dan memelihara sistem komputerisasi yang terintegrasi (SAP untuk kantor besar harvest IT plus untuk kebun-kebun)

b. Mengadakan dan memelihara seluruh jaringan komputerisasi dan hardwarenya

c. Memelihara dan menyimpan data-data perusahaan yang ada di server

11. Internal Audit

Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Kepala Internal Audit

1) Menyusun rencana audit dan anggaran

2) Melakukan pemeriksaan di Medan atau di kebun

3) Membuat dan memeriksa laporan audit

4) Memonitor tindak lanjut

b. Staf Internal Audit

1) Menyiapkan daftar pemeriksaan dan audit program

2) Melaksanakan pemeriksaan dan manyiapkan laporan pemeriksaan

D. Jaringan Usaha

PT SOCFIN INDONESIA memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya; PT Socfin Indonesia Perkebunan Aek Loba , PT Socfin Indonesia Perkebunan Aek Pamienke , PT Socfin Indonesia Perk. Aceh dll. Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT SOCFIN INDONESIA adalah mengelola hasil kebun karet yang akan di kirim ke kebun sepupu.

PT SOCFIN INDONESIA juga menyediakan infrastruktur yang memadai yang mendorong keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila sarana umum tidak tersedia, PT SOCFIN INDONESIA juga akan menyediakan sarana tempat tinggal, pendidikan, air bersih, kesehatan, dan fasilitas umum yang memadai.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu jugapada PT. SOCFIN INDONESIA, yang terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalahmerencanakan dan mengalokasikan sumber daya tertentu untuk menjalankan program pembangunan dan pengembangan masyarakat dalam bentuk kegiatan ataupun sumbangan yang ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan, pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, lingkungan dan budaya setempat.

F. Rencana Usaha

Rencana usaha PT. SOCFIN INDONESIA antara lain adalah sebagai berikut :

1. Membuat journal voucher untuk tata buku

2. Mengumpulkan data-data untuk penyusunan anggaran biaya kebun

3. Mengawasi pembuangan limbah padat di kantor pengurus

Sedangkan kwitansi yang diterima akan dicatat dengan jurnal:

Hutang Gaji dan Upah xxx

Kas xxx

Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kegunaan pokok dari pengendalian internal gaji dan upah untuk mengawasi jumlah gaji dan upah yang diterima karyawan. Untuk melaksanakan sistem pengendalian intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT.

SOCFIN INDONESIA

Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengawasan gaji dan upah PT SOCFIN INDONESIA dengan teori yang didapatkan peneliti. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan PT SOCFIN INDONESIA yang bergerak dalam bidang perkebunan.

Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.

Salah satu untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang diterima dalam bentuk uang disebut sebagai gaji. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengawasan gaji dan upah pegawai pada PT SOCFIN INDONESIA.

A. Pengertian Gaji dan Upah

Berikut ini adalah pengertian gaji dan upah menurut pendapat para ahli, yaitu: Menurut Malayu (2005 : 118) yaitu: Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95) : Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada karyawan yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap.

Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

Dalam praktek diperusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu:

1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk waktu yang lebih panjang biasanya dibayarkan per sebulan.

2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur.

3. Upah dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses industri.

Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

B. Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya. Tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Selain penting bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra

untuk menghindari terjadinya penyelewengan. Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah seperti yang tertera dibawah ini:

1. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi dibanding tarif yang sebelumnya.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerjanya.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalanya minyak, gula, beras, dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti: pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan. Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus mencermati semua unsur tersebut selain gaji pokok.

Unsur-unsur tersebut harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.

Pada PT SOCFIN INDONESIA, unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1. Gaji Pokok adalah gaji yang diberikan kepada para karyawan yang siangkat dalam satu pangkat / golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan golongan ataupun ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan diberikan kepada karyawan memiliki syarat dan ketentuan sebagai berikut:

a. Karyawan yang tidak tinggal dirumah perusahaan, berhak atas tunjangan sewa rumah ( 20/5 % ) dari gaji. Jika karyawan tinggal dirumah perusahaan, maka karyawan tersebut tidak berhak mendapatkan tunjangan tersebut.

b. Transport allowance perhari Rp 9.400 dengan catatan: apabila karyawan tersebut tidak ke kantor (sakit, izin, dinas ke lapangan, training, dan lain sebagainya) maka karyawan tersebut tidak mendapatkan tunjangan transport.

c. Food Allowance, hanya diberikan bagi karyawan yang berada di Belawan saja.

3. Overtime adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila sudah mendapatkan lembur, maka karyawan tidak berhak mendapatkan premi tetap.

4. Catu yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk bahan pokok beras. Setiap bulannya setiap karyawan berhak mendapatkan 15 kg beras. Untuk istri maka diberikan tambahan 9 kg. Sedangkan untuk anak akan diberikan 7,5 kg perkepala dengan ketentuan maximal 3 anak.

5. Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasa diberikan kepada setiap karyawan pada hari-hari besar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Premi Extra, hanya diberikan kepada supir yang hanya pergi ke kebun.

7. Bonus diberikan kepada setiap karyawan. Selama 4 tahun mendapatkan 4 kali lipat dari gaji pokok. Jumlah bonus dapat turun dengan perhitungan maksimal 4 bulan gaji pokok, namun jumlah bonus tidak dapat naik.

Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji PT SOCFIN INDONESIA yaitu:

a. Jaminan sosial tenaga kerja merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme sosial. Setiap gaji karyawan akan dipotong sebesar 2% untuk jamsostek termasuk catu.

b. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan

b. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan

Dokumen terkait