• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Dengan potensi sumber daya alam yang ada, dapat disimpulkan bahwa Desa Simonis berpeluang untuk dikembangkan menjadi desa tujuan wisata, dengan arah pengembangan sektor pertanian desa menjadi ekowisata, yang mengacu pada pengembangan program wisata berbasis masyarakat.

Berikut gambaran konsep pengembangan yang menjadi rekomendasi peneliti dari hasil observasi dan analisa yang telah dilakukan.

Gambar 5.1 Diagram Konsep Pengembangan Pariwisata di Desa Simonis

Sumber daya potensial Strategi pengembangan

1. Potensi sungai 2. Potensi mata air,

gua & air terjun 3. Potensi panorama pemandangan & bukit 4. Potensi pertanian 5. Potensi Sosial budaya masyarakat Pariwisata berbasis masyarakat Pengembangan desa menjadi tujuan ekowisata Partisipasi aktif masyarakat Membentuk kelembagaan masyarakat dengan penerapan FGD

Dengan memahami potensi sumber daya potensial yang terdapat pada suatu daerah, hal tersebut akan mengoptimalkan pengembangan yang akan dilakukan. Desa simonis dengan potensi sumber daya alam yang ada berpeluang untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan ekowisata, yang mengarah kepada pengembangan wisata berbasis masyarakat. hal tersebut juga didukung dengan misi pihak pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk mendorong pemerataan partisipasi dan pembangunan daerah. Pengembangan ekowisata di Desa Simonis dapat dilakukan melalui pengembangan sektor pertanian yang menjadi andalan pendapatan daerah. Sebagai konsep pengembangannya yaitu dengan menyediakan fasilitas bagi wisatawan seperti tempat penginapan, tempat makan, dan sarana lainnya. Sebagai penerapan wisata berbasis masyarakat untuk menarik keterlibatan dan partisipasi masyarakat, maka masyarakat dapat diarahkan untuk menjadi penyedia jasa penginapan yaitu dengan konsep homestay, dimana pengunjung maupun wisatawan yang datang di desa Simonis, dapat tinggal di rumah-rumah warga. Hal tersebut di dukung dengan hasil wawancara peneliti dengan responden yang merupakan masyarakat desa Simonis, mayoritas masyarakat menyatakan kesediaannya untuk menerima pihak luar yang datang.

Sebagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan berdasarkan objek sumber daya potensial yang ada di Desa Simonis yaitu:

Sebagai bentuk pengembangan ekowisata dari sektor pertanian/perkebunan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengembangkan sektor pertanian/perkebunan karet dan kelapa sawit menjadi objek wisata, dimana wisata tersebut dapat digolongkan kedalam wisata pemandangan dan perkebunan yang mengandung aspek pembelajaran dan pendidikan. Pengembangan dengan pemanfaatan potensi andalan yang dimiliki daerah akan memberikan keuntungan lebih, sebab dengan pemanfaatan potensi yang ada, pengembangan yang dilakukan akan lebih diterima oleh masyarakat setempat, serta akan menarik minat masyarakat untuk turut terlibat dan berpartisipasi aktif pada pengembangannya. Sebagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dan ditawarkan kepada pengunjung atau wisatawan yang datang yaitu: wisatawan dapat merasakan pengalaman tinggal bersama dengan warga masyarakat desa setempat, turut merasakan aktivitas dan kehidupan masyarakat desa setempat dalam menyadap karet dan mengambil buah hasil kelapa sawit yang dapat langsung dilakukan pada lahan kebun milik masyarakat masing-masing, dengan cara tradisional. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik satu-satunya yang ada di Indonesia dimana sektor pertanian kelapa sawit dan karet dikembangkan menjadi objek wisata, mengingat sektor pertanian kelapa sawit dan karet Indonesia menempati urutan terbesar di dunia. Sebagai fasilitas yang mendukung dari pengembangan ekowisata tersebut maka dibutuhkan pula area-area penunjang seperti area parkir, tempat makan dan penginapan.

Selain pengembangan sektor pertanian yang menjadi potensi utama, potensi lain yang dapat dikembangkan yaitu potensi sungai; mata air, gua & air terjun, serta potensi panorama pemandangan alam dan bukit. Sebagai pengembangan potensi sungai yaitu pada lokasi pulo biski, dapat dikembangkan sebagai area perkemahan. Sedangkan untuk potensi panorama pemandangan dan bukit, dapat dikembangkan menjadi objek wisata menara pandang, dimana pada puncak bukit Tor simargolang dapat dijadikan sebagai area lokasi untk memandang keindahan panorama batu Sinallung atau bukit kembar, juga panorama kawasan desa Simonis dan sekitarnya dengan keindahan jajaran bukit barisannya. Sedangkan bentuk patisipasi masyarakat pada pengembanganya yang dapat dilakukan yaitu: masyarakat dapat dilibatkan sebagai penyedia jasa parkir, penyedia tempat penginapan, penyedia souvenir sebagai oleh-oleh khas yang dapat dibawa pulang dan masih banyak lagi. Sebagai strategi pemasaran wisata yang dapat dilakukan yaitu melalui media internet, dengan menggunakan media website kabupaten (http://www.labuhanbatuutarakab.go.id), instagram, facebook, line dan sebagainya. Selain itu juga dapat dilakukan melalui kerjasama dengan para duta Indonesia yang ada diluar negeri juga para pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan diluar negeri.

Dalam upaya pengembangan suatu kawasan dengan konsep pengembangan wisata berbasis masyarakat akan berjalan apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat lokal. Untuk pengembangan ekowisata pada kawasan desa Simonis, hal tersebut memiliki peluang yang cukup besar, dilihat dari potensi

komoditi andalan penghasilan masyarakatnya. Hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa masyarakat desa Simonis memiliki tanggapan yang positif apabila desa mereka dikembangkan menjadi tujuan wisata. Hal tersebut juga di dukung dengan besarnya potensi partisipasi masyarakatnya untuk turut terlibat dalam program pengembangan desa sebagai tujuan wisata. serta keinginan yang kuat dari masyarakat bila desa mereka direncanakan dalam program pengembangan desa untuk menjadi tujuan wisata. Perencanaan program dalam pengembangan desa juga harus mempertimbangkan aspek ekonomi sehingga hal tersebut akan menjadi motivasi masyarakat untuk terlibat, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa setempat.

Sektor pertanian/perkebunan yang menjadi andalan bagi pendapatan masyarkat merupakan potensi yang berpeluang untuk di kembangkan menjadi ekowisata. Hal tersebut juga didukung dengan keinginan dari masyarakat untuk tetap mempertahankan dan melanjutkan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian, sebab sektor pertanian dapat memberikan penghasilan dalam jangka panjang. Masyarakat juga meyakini bahwa bila desa mereka dijadikan sebagai tujuan wisata akan membuka peluang usaha bagi masyarakat desa setempat. Kesiapan masyarakat juga dinilai dari keterbukaan masyarakat untuk menerima pihak luar yang datang untuk meneliti dan membangun desa mereka. Disamping itu , masyarakat juga menerima bila program pengembangan desa yang akan dijalankan bertujuan untuk melestarikan lingkungan. Dengan mempertimbangkan pelaksanaan program yang dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Agar potensi partisipasi masyarakat tidak bersifat pasif, penting

untuk mengarahkan masyarakat untuk terlibat pada program pengembangan yang direncanakan, sehingga masyarakat akan terlibat secara aktif. Disamping itu juga, perlunya pemahaman masyarakat terhadap program pengembangan desa menjadi tujuan ekowisata, sehingga jika masyarakat benar-benar memahaminya, dalam pelaksanaan program pengembangan desa menjadi tujuan wisata dengan penerapan program untuk pelestarian lingkungan, akan dapat terlaksana dengan baik, dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa setempat, juga sesuai dengan gambaran pemikiran yang diharapkan masyarakat.

Upaya pengembangan desa, partisipasi dari masyarakat berpengaruh terhadap jalannya program yang diterapkan sehingga mengoptimalkan pengembangan desa menjadi wisata yang berbasis masyarakat. dengan mamahami gambaran pemikiran masyarakat desa untuk turut terlibat dalam perencanaan dan pengembangan desa menjadi tujuan wisata.

Dalam perencanaan progam untuk pengembangan desa dibutuhkan perancangan yang dapat melibatkan partisipasi masyarakat, dengan merangkum pendapat dari berbagai pihak, tujuannya adalah untuk meminimalisir konflik yang akan terjadi dalam pelaksanaan program untuk pengembangan desa. Dalam hal tersebut harus ada suatu lembaga yang dibentuk untuk mewadahi keinginan dan pendapat masyarakat dengan penerapan Forum Group Discussion (FGD) serta memberikan pengarahan pada masyarakat terhadap program yang akan dijalankan untuk pengembangan desa. Dengan demikian potensi pasrtisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk pengembangan Desa Simonis serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

BAB II

Dokumen terkait