• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIIAN

3. Pengujian Multikolinieritas

5.2. Kesimpulan Sidoarjo

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan dari hipotesis yang dikemukakan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan perhitungan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa

Pendidikan (X1), Tingkat Upah (X2), Nilai Produksi (X3), Investasi

(X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Penyerapan Tenaga

Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo (Y). Ditunjukan

dengan Fhitung = 66,887 > Ftabel = 3,48 pada tingkat α = 5% maka Ho

dttolak dan Hi (hipotesis alternatif) diterima, secara simultan berpengaruh nyata terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo.

2. Dari hasil analisis dengan uji t secara parsial maka diperoleh :

a. Untuk (X1) Pendidikan berdasarkan perhitungan diperoleh thitung

sebesar 3,965 > ttabel sebesar 2,228, maka Ho ditolak dan Hi

diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial pendidikan ada pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo.

b. Untuk (X2) Tingkat Upah berdasarkan perhitungan diperoleh thitung

sebesar 2,241> ttabel sebesar 2,228, maka Ho ditolak dan Hi

diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial Tingkat Upah ada pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo.

c. Untuk (X3) Nilai Produksi berdasarkan perhitungan diperoleh thitung

sebesar 1,809 < ttabel sebesar 2,228, maka Ho diterima dan Hi ditolak,

sehingga kesimpulannya secara parsial Nilai Produksi tidak ada pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo.

d. Untuk (X4) Investasi berdasarkan perhitungan diperoleh thitung

sebesar 4,216 > ttabel sebesar 2,228, maka Ho ditolak dan Hi

diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial Investasi ada pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Surabaya.

3. Variabel yang paling dominan dari penelitian ini adalah Investasi

4. Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 47.325 dan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo terendah terjadi pada tahun 1994 sebesar 24.230. Sedangkan perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo tertinggi terjadi pada tahun 1995 sebesar 41% dan perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo terendah terjadi pada tahun 1994 yaitu sebesar -24%.

5. Untuk Pendidikan tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 1.030 dan Pendidikan terendah terjadi pada tahun 1993 sebesar 600. Sedangkan Perkembangan Pendidikan tertinggi terjadi pada tahun 1994 sebesar 12% dan perkembangan Pendidikan terendah terjadi pada tahun 1998 yaitu sebesar 1,3%.

6. Untuk Tingkat Upah tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 30.000 dan Tingkat Upah terendah terjadi pada tahun 1993 sebesar 3.860. Sedangkan Perkembangan Tingkat Upah tertinggi terjadi pada tahun 1995 sebesar 297% dan perkembangan Tingkat Upah terendah terjadi pada tahun 2005 yairu sebesar 0%.

7. Untuk Nilai Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan Nilai Produksi sebesar 332.919.419 dan Nilai Produksi terendah terjadi pada tahun 1993 dengan sebesar 106.711.000. Perkembangan Nilai Produksi yang tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar 63% dan

perkembangan Nilai Produksi terendah terjadi pada tahun 1996 sebesar 0%.

8. Untuk Investasi tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 333.256.527 dan Investasi terendah terjadi pada tahun 1993 sebesar 6.777.200. Sedangkan perkembangan Investasi tertinggi terjadi pada tahun 1994 sebesar 153% dan perkembangan Investasi terendah terjadi pada tahun 1995 dan 1996 yaitu sebesar 0%.

9. Dalam hubungan secara simultan, maka dapat diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,964 menunjukkan bahwa analisis yang digunakan cukup layak dalam membahas faktor-faktor yang mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Sidoarjo. Hal ini berarti bahwa variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 96,4%, sedangkan sisanya sebesar 3,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik.

Jadi dapat diketahui bahwa Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi di Kota Surabaya dan Sidoarjo terdapat perbedaan dimana Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi di Kota Surabaya yang berpengaruh paling dominan adalah Pendidikan sedangkan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi di Kota Sidoarjo yang berpengaruh paling dominan adalah Investasi.

5.3. Saran.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka akan diberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pakaian Jadi Di Kota Surabaya Dan Sidoarjo.

1. Produk pakaian jadi yang dihasilkan suatu daerah khususnya di Kota

Surabaya dan Sidoarjo harus lebih ditingkatkan lagi mutu dan kualitasnya dan juga potensi yang ada diseluruh daerah harus lebih dimajukan dan dikembangkan.

2. Untuk meningkatkan investasi, Pemerintah harus memberikan

kebijakan atau peraturan yang mempunyai potensi dalam menumbuhkan pertumbuhan ekonomi khususnya dalam industri

Anonim, 2000, Indikator Industri, Badan Pusat Statistik, Jawa Timur. ______, 2003, Kota Surabaya Dalam Angka, Badan Pusat Statistik, Jawa

Timur.

______, 2004, Kota Surabaya Dalam Angka, Badan Pusat Statistik, Jawa Timur.

______, 2005, Kota Surabaya Dalam Angka, Badan Pusat Statistik, Jawa Timur.

Arfida B.R, Dra. MS, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit Gharia Indonesia.

Arsyad, Lincolin, 2008, Ekonomi Pembangunan, Edisi ke-2, Penerbit UGM, Yogyakarta.

Dornbusch, Rudiger dan Fischer, Sanley, 1992, Makro Ekonomi, edisi keempat, Penerbit Erlangga Jakarta

Dumairy, 1997, Perekonomian Indonesia, Catatan Ke-2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Edisi Pertama, Cetakan Keenam, Terjemahan Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

Jamli, Ahmad, 1992, Dasar – Dasar Keuangan Internasional, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

Jhingan M.L, 1991, Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, Penerbit C.V Rajawali, Jakarta.

Lindert, Peter H, Kindleberger, Charles P, 1993, Ekonomi Internasional, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nopirin, 1992, Ekonomi Moneter, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.

Rosyidi, Suherman, 1996, Pengantar Teori Ekonomi (Pendekatan Pada

Teori Ekonomi Makro Dan Mikro), Penerbit PT. Rajagrafindo

Simanjutak, J.Payaman, 1985, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit LPFE-UI, Jakarta.

Sukirno, Sadono, 1995, Pengantar Ekonomi Makro Ekonomi, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta.

Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ke-3, Penerbit AMP YKPN (UPP), Yogyakarta.

Sudrajat, 1995, Mengenal Ekonometrika Pemula, Penerbit Armico, Bandung.

Supranto J, 1995, Ekonometrika, Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Dokumen terkait