• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belum adanya ruang bersama bagi para pihak dalam penyelenggaraan pariwisata di Lodtunduh disebabkan oleh belum terciptanya ranah pariwisata. Disebut ranah pariwisata karena merupakan arena bagi para pihak tersebut memperjuangkan modal pariwisata guna memperoleh posisi sosial yang setimpal. Yang terdapat di Lodtunduh sekarang ini merupakan ruang sosial dengan aktivitas para pihak dalam ranah ekslusifnya masing-masing. Memang telah terdapat ranah pariwisata yang memanfaatkan aktivitas pertanian dengan pihak vila sebagai aktor utamanya. Namun ranah tersebut merupakan ranah pariwisata yang dibuat sepihak oleh pihak vila, sehingga menjadi ranah eksklusif pihak vila. Demikan pula krama subak masih berkutat di ranah pertanian saja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk itulah diperlukan upaya guna menciptakan ruang bersama berupa ranah pariwisata yang mengakomodasi kepentingan para pihak yang terkait dengan pariwisata di Lodtunduh. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, maka pariwisata di Lodtunduh ideal dikembangkan berbasis pertanian atau agrowisata, mengingat aktivitas pertanian yang ditopang oleh sistem subak masih eksis dan juga telah ada usaha akomodasi berupa vila yang memanfaatkan lansekap pertanian. Dengan kata lain diperlukan upaya menciptakan ranah agrowisata guna mengikis dualisme antar krama subak dan pihak vila di Lodtunduh.

DAFTAR PUSTAKA

Andereck, K. L. and Nyaupane, G. P., 2011, Exploring the Nature of Tourism and Quality of Life Perceptions among Residents, Journal of Travel Research, 50: 248-260

Barbieri, C., and Mshenga, P. M., 2008, The role of the firm and owner characteristics on the performance of agritourism farms. Sociologia Ruralis, 48: 166–183

Briedenhann, J. & Wickens, E., 2004, Rural Tourism-Meeting the Challenges of the New South Africa, International Journal of Tourism Research, 6: 189-203.

Campbell, 1999, Ecotourism in Rural Developing Communities, Annals of Tourism Research, 26: 534-553

Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bourdieu; Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra

Flanigan, S., Blackstock, K., dan Hunter, C., 2014, Agritourism from the perspective of providers and visitors: a typology-based study, Tourism Management, 40: 394-405

Garrod, B., Wilson, J.C., and Bruce, D.B., 2001, Planning for Marine Ecotourism in the EU Atlantic Area: Good Practice Guidelines, Project Report, University of the West of England, Bristol

Hanifah, M., 2014, Ubud Masuk 10 Besar Destinasi Wisata Terfavorit di Asia, travel.okezone.com, diakses tanggal 16 April 2014

Inskeep, E., 1991, Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold, USA

Jenkins, C. L., 1982, The Effects Of Scale In Tourism Projects In Developing Countries, Annals of Tourism Research, 9: 229-249

Kizos, T., and Iosifides, T., 2007, The contradictions of agrotourism development in Greece: evidence from three case studies. South European Society and Politics, 12: 59–77.

Leslie, David, 2012, Responsible Tourism; Concepts, Theory and Practice, CABI, UK

Liu, Z., 2003, Sustainable Tourism Development: A Critique, Journal of Sustainable Tourism, 11: 459-475

Marques, H., 2006, Searching for complementarities between agriculture and tourism-the demarcated wine-producing regions of northern Portugal. Tourism Economics, 12: 147–155

Matarrita-Cascante, D., Brennan, M. A., and Luloff, A. E., 2010, Community agency and sustainable tourism development: the case of La Fortuna, Costa Rica, Journal of Sustainable Tourism, 18: 735-756

Mowforth, Martin and Munt, Ian, 1998, Tourism and Sustainability; New Tourism in the Third World, Routledge, New York

Murphy, Peter E., 1985, Tourism A Community Approach, Methuen, New York Okazaki, Etsuko, 2008, A Community-Based Tourism Model: Its Conception and

Use, Journal of Sustainable Tourism, 16: 511- 529

Page, S. J. & Getz, D. (Eds.), 1997, The business of rural tourism: international perspectives, International Thomson Business Press, London, Boston. Ramukumba, Talani, Pietersen, Jacques , Mmbengwa, Victor M., and Coetzee,

Willie, 2011, Participatory development of peri-urban and rural poor communities in tourism in the Garden Route area of Southern Cape, South Africa, African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 1(4): 1-9 Roberts, L. and Hall, D., 2004, Consuming the countryside: Marketing for rural

tourism, Journal of Vacating Marketing, 10: 253-263

Scheyvens, Regina, 2002, Tourism for Development; empowering communities, Prentice Hall, England

Simpson, M. C., 2009, An integrated approach to assess the impacts of tourism on community development and sustainable livelihoods, Community Development Journal, 44: 186-208

Sherman, P. and J. Dixon, 1991, The economics of nature tourism: Determining if it pays. In Nature Tourism: Managing for the Environment, T. Whelan (ed.), Island Press, Washington, DC

Stynes, Daniel J., Propst, Dennis B., Chang, Wen-Huei and Sun, YaYen, 2000, Estimating National Park Visitor Spending and Economic Impacts,

Department of Park Recreation and Tourism Resources, Michigan State University

Sznajder, M., Przezbórska, L., and Scrimgeour, F., 2009, Agritourism, CABI, UK Telfer, Richard and Sharpley, David J., 2008, Tourism and Development in the

Developing World, Routledge, New York

Timothy, Dallen J., 1999, Participatory Planning; A View of Tourism in Indonesia, Annals of Tourism Research, 26: 371-391

Timothy, Dallen J. and Boyd, Stephen W., 2003, Heritage Tourism, Pearson Education, England

Tosun, Cevat, 2000, Limits to community participation in the tourism development process in developing countries, Tourism Management, 21: 613-633

Veal, A. J., 2006, Research Methods for Leisure and Tourism; A Practical Guide, Pearson Education, England

WTO, 1998, Guide for Local Authorities on Developing Sustainable Tourism, World Tourism Organization.

Yang, J., Ryan, C., and Zhang, L., 2013, Social conflict in communities impacted by tourism, Tourism Management, 35: 82-93

LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian 1. Ceklis kelengkapan instrumen

No. Kelengkapan Keterangan

A. Panduan wawancara

B. Panduan pengambilan gambar C. Alat rekam suara

D. Kamera E. Laptop F. Charger G. Flashdisk H. Buku catatan I. Pulpen J. Map K. Buku harian 2. Panduan wawancara

Target: menggali informasi kondisi ruang dan ranah pariwisata, modal, ekspektasi mengenai pariwisata, permasalahan yang dihadapi, kearifan lokal, kelembagaan, dan jenis partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata

A.Ranah atau ruang

- Kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung

- Lembaga yang terlibat (masyarakat, pemerintah, swasta) B.Komposisi modal

- Ekonomi (individu/kelompok dan trajektori) - Budaya (individu/kelompok dan trajektori) - Sosial (individu/kelompok dan trajektori) - Simbolik (individu/kelompok dan trajektori) C.Permasalahan yang dihadapi

- Etos (need for achievement, need for power, need for affiliation) - Struktural (adat, kebijakan dinas, dan lain-lain)

D.Ekspektasi - Manifes

- Laten - Romantisme - Futuristik E. Kearifan lokal F. Kelembagaan

- Ruang-ruang diskursif (formal dan informal) - Mekanisme pengambilan keputusan

- Manajemen konflik 3. Catatan penelitian Sumber Aspek Penekanan Temuan/ Informasi Kekurangan informasi Keterangan

4. Panduan pengambilan gambar A.Narasumber B.Infrastruktur C.Suprastruktur D.Lembaga/institusi E. Kegiatan pariwisata F. Kegiatan masyarakat G.Lansekap

Lampiran 2. Personalia Tenaga Peneliti

Ketua Peneliti A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Made Kusuma Negara, SE., M.Par. L 2 Jabatan Fungsional Lektor

3 Jabatan Struktural Ketua Jurusan Industri Perjalanan Wisata 4 NIP/NIK/No.Identitaslainnya 197805292003121001

5 NIDN 0029057805

6 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 29 Mei 1978

7 Alamat Rumah Perum Taman Gatsu No. 4, Jl. Subak Dalem IA Denpasar Bali

8 No. Telp./Faks./HP 081999609090

9 Alamat Kantor Jl. Dr. R. Gorris No. 7 Denpasar 10 No. Telp./Faks. 0361223798

11 Alamat e-mail kusuma.negara[at]unud.ac.id kusumatourism[at]gmail.com

12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 34 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang 13 Mata Kuliah yang diampu 1. Ekonomi Pariwisata

2. Statistik Pariwisata

3. Teknologi dan Informasi Pariwisata 4. Aplikasi Komputer

5. Seminar Pariwisata

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Udayana

Universitas Udayana

-

Bidang Ilmu Ekonomi

Pembangunan Kajian Pariwisata - Tahun Masuk 1996 2001 - Tahun Lulus 2001 2003 -

Judul Skripsi/Tesis/Desertasi Analisis Pengaruh Pertumbuhan Sektor Tersier terhadap Perekonomian Bali Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Pelayanan Kesehatan di Bali -

Nama Pembimbing/Promotor Made Suyana Utama, SE., MS. Drs. I Gusti Bagus Indrajaya, M.Si. Dr. I Wayan Tjatera, M.Sc. Drs. I Nyoman Madiun, M.Sc. -

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan Sumber*) Jumlah

(Juta Rp.) 1 2008 Pengembagangan LP Kerobokan

Denpasar sebagai Upaya

Meminimalkan Tindak Kriminal di Bali

Hibah Bersaing

50

2 2008 Persepsi Wisatawan Nusantara terhadap Kondisi Kepariwisataan Bali

Dosen Muda 7,5

3 2011 Potensi Ikan Air Tawar di Danau Batur sebagai Pengembangan Wisata Alternatif

Dosen Muda 7,5

4 2013 Hipersosialisasi Kriminalitas Narapidana di LP. Kerobokan Denpasar (Studi Multidisipliner Merancang Model Pengembangan LP.)

Hibah Bersaing

45

*) Tuliskan sumber pendanaan : PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan Stranas atau sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber*) Jumlah (Juta Rp.) 1 2008 Sosialisasi Penerapan

Prinsip-Prinsip Ekowisata pada Masyarakat Objek Wisata Air Panas Banjar, Kab. Buleleng

DIPA Unud 2,5

2 2009 Strategi Pemasaran Café di Sentra Pariwisata Pantai Kedonganan dalam Menghadapi Krisis Global

DIPA Unud 2,5

3 2010 Pelatihan Bahasa Jepang Bagi Karyawan Industri Café Seafood di Kawasan Pariwisata Pantai

Jimbaran

DIPA Unud 2

4 2011 Pelatihan Bahasa Inggris dan Pelayanan Prima Bagi Karyawan Industri Café di Sentra Pariwisata di Pantai Kedonganan

DIPA Unud 4

5 2012 IBM Bagi Kelompok Ekowisata di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan

DIKTI 40

*) Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan IPTEKS – SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber dana lainnya

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal 1 Branding Destination : Upaya

Mendongkrak Citra Bali

Volume 8 Nomor 2 Analisis Pariwisata 2 Potensi Ikan Air Tawar Di Danau

Batur sebagai Pengembangan Wisata Alternatif

Volume 12 Nomor 1 Analisis Pariwisata

3 Persepsi Wisatawan Nusantara terhadap Kondisi Kepariwisataan Bali

Volume 3 Nomor 1 Jurnal Ilmiah Hospitality Management

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1 Seminar Nasional Kesehatan dalam

Pariwisata untuk Meningkatkan Kualitas Pariwisata dalam Rangka Visit Indonesian Year 2008

Peranan Kesehatan Wisata dalam Mendukung Citra Bali 2008, Fak. Kedokteran Universitas Udayana

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1 Branding Destination : Upaya

Mendongkrak Citra Bali dalam Buku Pariwisata Berkelanjutan dalam Pusaran Krisis Global

2010 294 Udayana University Press ISBN : 978602856654 4

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID

- - - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat - - - - -

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun 1 Anugrah Pengabdian Kepada

Masyarakat Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Udayana 2008 Anggota Peneliti A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Made Adikampana, S.T., M.T. 2 Jenis Kelamin L/P

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/No.Identitas lainnya 197702242001121002

5 NIDN 0024027704

6 Tempat dan Tanggal Lahir Negara, 24 Februari 1977 7 Alamat e-mail adikampana@gmail.com 8 Nomor Telepon/HP 08123884484

9 Alamat Kantor Jl. DR. R. Goris No. 7 Denpasar 10 Nomor Telepom/Faks. (0361) 223798

11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 56 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang 12 Mata Kuliah yang diampu 1. Geografi Pariwisata

2. Proses Perencanaan pariwisata 3. Perencanaan Kawasan Pariwisata 4. Perencanaan Destinasi Pariwisata 5. Pariwisata Berbasis Masyarakat

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Nasional Bandung Universitas Gadjah Mada Universitas Udayana

Bidang Ilmu Teknik

Planologi

Teknik Arsitektur Pariwisata

Pariwisata

Tahun Masuk - Lulus 1995 - 2001 2004 - 2006 2012 - Judul Skripsi/Tesis/Desertasi Identifikasi

Karakteristik Pedagang Kaki Lima dalam rangka Penanganan Pedagang Kaki Pariwisata Alam dan Peluang Pekerjaan bagi Masyarakat Lokal -

Lima di Kota Bandung Nama Pembimbing/Promotor Ir. Akhmad

Setiobudi, M.Sc.

Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.

-

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber*) Jumlah (Juta Rp.) 1 2010 Pembangunan Pariwisata Berbasis

Komunitas di Atraksi Wisata Ceking

HB, DIKTI 46,5

2 2011 Desa Wisata Berbasis Masyarakat sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pinge

PDM, Unud 7,5

3 2013 Model Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Pariwisata Ekologis

PUPT, DIKTI 62

4 2013 Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Kawasan Pariwisata Candi Dasa Provinsi Bali

HB, DIKTI 45

5 2014 Model Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Pariwisata Ekologis

PUPT, DIKTI 64

6 2014 Model Integrasi Masyarakat Lokal dalam Perencanaan Destinasi Pariwisata Perdesaan

HB, DIKTI 48,75

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber*) Jumlah (Juta Rp.) 1 2011 Penataan Kemitraan dan

Kelembagaan Desa Wisata Tista Kecamatan Kerambitan

Kabupaten Tabanan

DIPA, Unud 4

2 2012 Pengembangan Agrotourism Berbasis Ipteks Terpadu di Desa Lod Tunduh Kabupaten Gianyar

IbM, DIKTI 45

3 2013 Pengembangan Atraksi Agrowisata Terpadu Berbasis Ipteks

IbM, DIKTI 49

4 2014 IbM Desa Pakraman Pinge yang Menghadapi Permasalahan

Pengembangan Produk Desa Wisata

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal 1 Analisis Dampak Budaya Pembangunan

Bandara Internasional Terhadap Masyarakat Sekitarnya

2/2, 2011 dwijenAGRO

2 Desa Wisata Berbasis Masyarakat sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pinge

12/1, 2012 Analisis Pariwisata

3 Integrasi Masyarakat Lokal dalam

Perencanaan Destinasi Pariwisata (Sebagai manifestasi praktek dekonstruktif)

3/1, 2012 Jurnal Ilmiah Hospitality Management 4 Optimalisasi Kontribusi Pariwisata Ceking

terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal

2/1, 2012 Jurnal Ilmiah Pariwisata 5 Tantangan Pengembangan Pariwisata di

Daerah Pinggiran

5/1, 2014 Jurnal Ilmiah Hospitality Management 6 Partisipasi Masyarakat Lokal dalam

Pengembangan Pariwisata Ekologis

9/3, 2014 Jurnal

Kepariwisataan Indonesia

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1 Kegiatan Temu Karya Pengembangan

Kawasan Pariwisata Terpadu

Pengintegrasian Pengembangan Pariwisata dalam Ekonomi Masyarakat Lokal 2010 Bali

2 Seminar Hasil-Hasil Penelitian 2011 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana

Kontribusi Pariwisata Ceking terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal 2011 Bali

3 Seminar Hasil-Hasil Penelitian Pariwisata Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Kajian Dampak Bandara terhadap Budaya Masyarakat 2012 Bali

4 Deseminasi Hasil-hasil Penelitian tahun 2013 Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam 2013 Bali

Pengembangan Kawasan Pariwisata Candi Dasa Provinsi Bali 5 Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 Dampak

Pariwisata Perdesaan bagi Masyarakat Lokal 2014 Bali

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1 Pariwisata Berkelanjutan

dalam Pusaran Krisis Global

2010 xiv + 294 Udayana University Press 2 Pariwisata Kalimantan:

Pemikiran & Perjalanan ke Jantung Borneo

2010 xiii + 155 Arsimedik Publisher

3 The Exellence Research Universitas Udayana 2011

2011 vii + 182 Udayana University Press 4 Prosiding Seminar Nasional

Sains dan Teknologi 2014

2014 xxviii + 1032 Udayana University Press

H. Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID

- - - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat 1 Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur 2012 Kabupaten Nunukan Mendukung program

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun 1 Peneliti Muda Terbaik Tingkat Universitas

Udayana Bidang Sosial

Lampiran 3. Publikasi

Artikel di Jurnal Kawistara (submitted)

MEMUTUS LOGIKA KARITATIF DALAM PRAKTIK PARIWISATA DI UBUD, BALI

ABSTRACT

Many villas in Ubud located around agricultural land owned by farmers who are members of Subak. There is a deal that the villas are required to provide material contributions to local institutions including Subak. Such contributions produce caritative framework which not in line towards the sustainability of tourism. This paper addressed to offer the guidelines of sustainable tourism practice in Ubud. To fulfill this purpose, data has collected from observations and interviews with selected informants and then analyzed descriptively. The analysis indicated that there is dualism perspective against agriculture, which has implications towards exclusivity in-group, especially farmers and villas. Each group attempts to maintain the dualism perspective by applying various tactics, which can lead to disharmonies relations between groups. Thus requires social guidance in order to reduce caritative framework by creating common tourism sphere through agrotourism.

Keywords: farmer, villa, caritative, agrotourism, Ubud

ABSTRAK

Banyak vila di Ubud memilih lokasi di sekitar areal pertanian milik petani yang tergabung dalam institusi Subak. Terdapat kesepakatan bahwa vila wajib memberikan bantuan atau sumbangan dalam bentuk material ke institusi setempat termasuk Subak. Kesepakatan menyumbang-disumbang dalam praktik pariwisata tersebut telah melahirkan logika karitatif dan jauh dari konteks keberlanjutan pariwisata. Tulisan ini ditujukan untuk memberikan arahan keberlanjutan dalam praktik pariwisata di Ubud. Kebutuhan data dipenuhi dengan observasi dan wawancara yang kemudian dibahas secara deskriptif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa terdapat dualisme cara pandang terhadap pertanian yang berimplikasi pada aktivitas eksklusif kelompok, khususnya petani maupun vila. Setiap kelompok berupaya untuk mempertahankan eksistensi dualisme tersebut dengan menerapkan berbagai siasat, yang dapat berujung pada tata relasi konfliktual. Untuk itu dibutuhkan panduan sosial guna memutus mata rantai logika karitatif dengan membangun ranah pariwisata bersama antara petani dengan vila melalui wisata Subak atau agrowisata.

Kata-kata kunci : petani, vila, karitatif, agrowisata, Ubud

PENGANTAR

Pariwisata sebagai bagian dari kegiatan manusia menimbulkan dampak yang tidak hanya dialami pelaku kegiatan, tetapi juga oleh masyarakat di sekitarnya (Yang et al., 2013). Saat ini pariwisata dikembangkan sebagai salah

satu strategi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Andereck dan Nyaupane, 2011). Hal ini disebabkan karena pariwisata merupakan industri yang mampu menciptakan berbagai pengaruh atau manfaat bagi masyarakat (Okazaki, 2008). Ketika pariwisata mulai dikembangkan, pertimbangan pertama yang menjadi fokus adalah memastikan bahwa pariwisata dapat membangkitkan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat di sekitarnya atau disebut dengan masyarakat lokal. Manfaat pariwisata bagi masyarakat lokal selanjutnya akan menumbuhkan penerimaan, dukungan, dan partisipasi masyarakat tersebut terhadap pariwisata. Timothy, 1999; Timothy dan Tosun, 2003, menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat lokal dalam pariwisata dapat dilakukan dalam dua cara, yakni partisipasi dalam pengambilan keputusan dan partisipasi dalam berbagi manfaat pariwisata. Adanya partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata menurut Simpson, 2009 dan Matarrita-Cascante et al., 2010 merupakan modal keberlanjutan pariwisata. Masyarakat lokal merupakan komponen penting produk pariwisata di suatu destinasi (Inskeep, 1991). Mengintegrasikan masyarakat lokal dalam pengembangan produk pariwisata menjadi prasyarat mutlak keberlanjutan pariwisata. Integrasi tersebut dapat tercipta bila pariwisata dapat memberikan berbagai manfaat, baik sosial budaya, lingkungan, maupun ekonomi bagi masyarakat lokal. Selain itu, keberlanjutan pariwisata akan tercipta apabila mampu secara simultan memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan masyarakat lokal (Liu, 2003). Sering kali penyebab munculnya permasalahan dalam pembangunan pariwisata karena terabaikannya kepentingan masyarakat tersebut. Masyarakat lokal akan membenarkan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya, meskipun cenderung kontra produktif dengan keberlanjutan pariwisata.

Permasalahan keberlanjutan pariwisata juga muncul di Ubud, Bali. Ubud merupakan salah satu kawasan pariwisata dengan keunikan atraksi berbasis budaya masyarakat lokal (living culture). Kawasan pariwisata Ubud mempunyai posisi strategis dalam kepariwisataan Bali karena tingkat kunjungannya yang relatif tinggi dibandingkan dengan destinasi pariwisata lainnya. Ini dibuktikan dengan masuknya Ubud sebagai satu-satunya destinasi di Bali dalam 10 (sepuluh)

besar destinasi pariwisata terfavorit di Asia versi penghargaan Travellers's Choice Destinations tripAdvisor (Hanifah, 2014). Tingginya kunjungan ke Ubud berakibat pada peningkatan penyediaan amenitas pariwisata, terutama fasilitas akomodasi. Salah satu jenis akomodasi yang saat ini banyak dikembangkan adalah vila. Mayoritas vila di kawasan pariwisata Ubud memilih lokasi di wilayah perdesaan, terutama di sekitar areal pertanian milik para petani sebagai anggota atau krama Subak. Adanya vila ini tentu saja dapat memberikan pengaruh khususnya bagi krama Subak tersebut. Namun sayang, pengembangan vila di sekitar areal pertanian belum mampu memberikan manfaat atau kontribusi yang berarti. Ini ditunjukan dengan munculnya resistensi krama Subak terhadap keberadaan vila. Krama Subak melakukan pembenaran terhadap berbagai aktivitasnya demi mendapatkan kontribusi dari keberadaan vila yang kurang memperhatikan keberlanjutan pariwisata. Bentuk pembenaran tersebut diantaranya membangun kandang penggemukan sapi di sekitar vila dengan maksud untuk memberikan ketidaknyamanan bagi penghuni vila dan menghalangi pandang (view) vila ke areal pertanian dengan menanam tanaman penghalang tertentu.

Siasat perlawanan berupa pembenaran yang ditunjukkan krama Subak kemudian menghasilkan kesepakatan berupa pemberian bantuan atau sumbangan material oleh vila ke institusi Subak yang utamanya digunakan untuk upacara keagamaan. Kesepakatan menyumbang-disumbang inilah yang melahirkan logika karitatif dan jauh dari konteks keberlanjutan pariwisata. Ironisnya, logika ini selanjutnya menjadi basis kesadaran setiap pelaku yaitu krama Subak dan manajemen vila termasuk pula masyarakat sekitar vila lainnya dalam pengembangan pariwisata di kawasan pariwisata Ubud. Berdasarkan fenomena tersebut, tulisan ini ditujukan untuk merubah siasat menjadi strategi yang mampu memutus mata rantai logika karitatif dalam praktik pariwisata di kawasan pariwisata Ubud.

Tulisan tentang memutus logika karitatif dalam praktik pariwisata di kawasan pariwisata Ubud menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini merupakan cara untuk mengungkap fenomena secara lebih mendalam berdasarkan

pengalaman dan pandangan masyarakat lokal dan pengelola vila. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap informan terpilih karena pengetahuan dan ketokohannya. Keseluruhan informan berjumlah sembilan orang yang terdiri dari unsur petani, ketua Subak atau pekaseh, pemimpin desa adat/desa pakraman dan desa dinas, serta pengelola vila. Informasi yang digali terkait dengan perspektif masing-masing informan terutama petani dan pengelola vila terhadap pertanian serta hubungan yang selama ini terjalin antara masyarakat lokal khususnya petani dengan pengelola vila. Informasi yang terkumpul selanjutnya ditafsirkan dan disajikan sesuai dengan sebenarnya secara deskriptif.

REKONSTRUKSI PARIWISATA BERBASIS PERTANIAN

Ubud merupakan kawasan pariwisata yang menawarkan kehidupan masyarakat perdesaan Bali yang memiliki budaya agraris religius. Dengan basis atraksi tersebut, dapat dinyatakan bahwa tren pengembangan produk pariwisata Ubud termasuk komponen akomodasi lebih mengarah ke wilayah perdesaan. Saat ini jenis akomodasi yang banyak dikembangkan berupa vila. Sebagian besar

Dokumen terkait