BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang telah ditentukan.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :
1. Komponen-komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah kelompok elemen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen dapat berupe suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan lainnya.
3. Lingkungan luar (environments)
Lingkungan liar dari suatu sistem adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem, yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective)
2.1.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Gordon B. Davies, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang paling penting bagi si pengguna dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang.
Data diolah melalui suatu model menjadi informasi. Kualitas suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance). Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (Accounting Information Systems,1993) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (technologi block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras) dan brainware (pemakai).
5. Blok Basis Data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perlu bantuan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali (control block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur rusak kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.2. Pangkat Dosen
Pangkat adalah kedudukan seseorang dalam rangkaian seluruh jenjang kepegawaian (Saksono,1988). Pangkat berarti juga menunjuk pada hierarki dan skala gaji. Jabatan adalah keseluruhan tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung
jawab yang dibebankan kepada seseorang dan menunjukkan fungsi (Saksono, 1988).
Dosen adalah seorang yang berdasarkan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi yang bersangkutan (Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan Dan Pendayagunaan Aparatur Negara, 1999). Sebagai pejabat fungsional, tugas dosen adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran pada perguruan tinggi, penelitian serta pengabdian kepada masayarakat.
2.2.1 Jenjang Jabatan dan Pangkat Dosen
Jabatan fungsional dosen terdiri dari dua jabatan yaitu dosen pada program pendidikan akademik dan dosen pada program pendidikan professional.
Jenjang jabatan dosen dari yang terendah sampai yang tertinggi, adalah : 1. Dosen pada program pendidikan akademik, terdiri atas :
a. Asisten Ahli b. Lektor
c. Lektor Kepala d. Guru Besar
2. Dosen pada program pendidikan professional, terdiri atas : a. Asisten Ahli
b. Lektor
Jenjang pangkat dan golongan ruang dosen pada program pendidikan akademik dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu :
1. Asisten Ahli, terdiri dari :
a. Penata Muda golongan ruang III/a
b. Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b 2. Lektor
a. Penata golongan ruang III/c
b. Penata Tingkat I golongen ruang III/d 3. Lektor Kepala
a. Pembina golongan ruang IV/a
b. Pembina Tingkat I golongan ruang IV/a c. Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c 4. Guru Besar
a. Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d b. Pembina Utama golongan ruang IV/e
Jenjang pangkat dan golongan ruang dosen pada program pendidikan professional dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu :
1. Asisten Ahli, terdiri atas :
a. Penata Muda golongan ruang III/a
b. Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/d 2. Lektor, terdiri atas :
a. Penata golongan ruang III/c
3. Lektor Kepala, terdiri atas : a. Pembina golongan ruang IV/a
b. Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b c. Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c
2.2.2 Kenaikan Pangkat/Jabatan Dosen
Pada hakekatnya, kenaikan jabatan fungsional dosen merupakan :
1. Kepercayaan atas kemampuan untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi;
2. Penghargaan atas prestasi akademik tang telah dicapai;
3. Pengakuan atas kemampuan akademik dan keteladanan dalam kehidupan akademik;
4. Harapan dan peluang pengembangan jatidiri keilmuan dan profesi demi pencapaian jabatan tertinggi sesuai kemampuan.
Jabatan akademik seorang dosen akan menentukan pangkat dan golongan ruangnya. Kenaikan pangkat dan golongan ruang tidak bisa melompat, kenaikannya harus berurutan, akan tetapi untuk jabatan akademik (fungsional) kenaikannya bisa melompat.
Selain memenuhi syarat angka kredit kumulatif, maka syarat lain adalah memenuhi unsur Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan(DP3) yaitu :
1. Kesetiaan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung Jawab
4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerja sama 7. Prakarsa 8. Kepemimpinan
dengan nilai tiap unsur penilaian yaitu : 1. 91 -100 : Amat Baik 2. 76 – 90 : Baik 3. 61 – 75 : Cukup 4. 51 – 60 : Sedang 5. 50 ke bawah : Kurang
Kenaikan pangkat seorang dosen itu sendiri terdiri dari : 1. Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan pangkat regular adalah kenaikan pangkat yang biasa dilakukan per periodenya. Syarat kenaikanpangkat reguler, yaitu :
a. Seorang dosen mencapai angka kredit yang disyaratkan, kemudian dinilai oleh Panitia Angka Kredit Fakultas dan Universitas
b. Minimal 2 tahun berada pada pangkat terakhir
c. DP3 pada unsur kesetiaan adalah amat baik, dengan unsur lainnya adalah baik dalam 2 tahun terakhir
2. Kenaikan Pangkat Penyesuaian
Kenaikan pangkat penyesuaian dilakukan jika seorang dosen mendapatkan ijazah dari proses tugas belajar, penyesuaiannya adalah :
a. Lulus S1 : III/a b. Lulus S2 : III/b c. Lulus S3 : III/c 3. Kenaikan Pangkat Istimewa
Kenaikan pangkat istimewa dilakukan jika seorang dosen tepat waktu lulus tugas belajar, maka pangat dan golongan ruang akan dinaikkan satu tingkat.
4. Kenaikan Pangkat Penyesuaian dan Istimewa
Kenaikan pangkat penyesuaian dan istimewa dilakukan jika seorang dosen lulus tugas belajar dan tepat waktu, maka akan mendapatkan keduanya, kenaikan pangkat istimewa akan diberika 1 tahun setelah kenaikan pangkat penyesuaian.
5. Kenaikan Pangkat Pengabdian
Kenaikan pangkat pengabdian dilakukan pada masa 1 tahun sebelum batas usia pension, dengan masa kerja golongan minimal 25 tahun, dan DP3 bernilai rata-rata baik serta tidak terdapat unsur yang bernilai kurang pada 1 tahun terakhir.
2.2.3 Angka Kredit
Untuk bisa naik pangkat/jabatan, maka seorang dosen harus memenuhi angka kredit kumulatif yang telah ditetapkan. Dalam penetapan angka kredit unsur kegiatan dosen yang dinilai ada 2, yaitu :
1. Unsur Utama a. Pendidikan :
1) Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/sebutan/ijazah/akta
2) Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/ijazah/akta tambahan yang setingkat atau lebih tinggi di luar bidang ilmunya
3) Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dosen dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
b. Tridharma Perguruan Tinggi:
1) Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran :
a) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktik lapangan
b) Membimbing seminar mahasiswa
c) Membimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Kerja Nyata (PKN), dan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
d) Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, thesis, skripsi, dan laporan akhir studi
f) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan
g) Mengembangkan program kuliah h) Mengembangkan bahan pengajaran i) Menyampaikan orasi ilmiah
j) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi
k) Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya l) Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen 2) Melaksanakan Penelitian :
a) Menghasilkan karya ilmiah
b) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah c) Mengedit/menyunting karya ilmiah
d) Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan e) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya
seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra 3) Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat :
a) Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan/pejabat Negara yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya
b) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
c) Memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat
d) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
e) Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak dipublikasikan
2. Unsur Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi :
a. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi b. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintahan c. Menjadi anggota organisasi profesi
d. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga
e. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional f. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah
g. Mendapat tanda jasa/penghargaan
h. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
i. Mempunyai prestasi di bidang olah raga/humaniora
Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi dalam pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan dosen adalah sebagai berikut :
NAMA JABATAN, GOLONGAN, DAN JUMLAH MINIMAL ANGKA KREDIT
ASISTEN AHLI
LEKTOR LEKTOR KEPALA GURU BESAR
UNSUR KEGIATAN
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
KETE RANGAN Unsur Utama i. Memperoleh pendidikan ii. Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi 80 120 160 240 320 440 560 680 850 Sekurang-kurangnya 80% Unsur Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi 20 30 40 60 80 110 140 170 200 Sebanyak-banyaknya 20% JUMLAH 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 100%
Tabel 2.1 Daftar Pangkat, Golongan Ruang, dan Angka Kredit Kumulatifnya
Berdasarkan tabel diatas untuk penilaian unsur utama, 80% penilaiannya terbagi atas :
1. Untuk program pendidikan akademik :
a. Memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 30%
b. Melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya 25%
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%
2. Untuk program pendidikan professional :
a. Memperoleh dan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya 40%
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebanyak-banyaknya 15%
Angka kredit merupakan syarat yang diperlukan tetapi belum cukup jika digunakan untuk kenaikan jabatan fungsional dosen, Karena harus dilihat pula syarat lainnya yaitu integritas, kinerja, tanggung jawab, serta tata karma dalam kehidupan akademis.
Penilaian prestasi kerja dosen oleh tim penilai dilakukan setelah dosen yang bersangkutan memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat/jabatan. Susunan tim penilai terdiri atas :
1. Seorang Ketua merangkap anggota 2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota 3. Seorang Sekretaris merangkap anggota 4. Sekurang-kurangnya 4 anggota
Tim penilai ini adalah tim yang dibentuk oleh pihak universitas. Cara kerja dan tata kerja penilaian oleh tim penilai ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
2.3. Use Case Diagram
Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan fungsi sistem yang terdapat dalam bisnis even, siapa yang melakukan kejadian dan bagaimana sistem memberikan respon terhadap even.
1. Use Case
Use case merupakan bagian dari seluruh fungsi sistem. Digambarkan dengan elips horisontal dengan nama use case tertera di atas, di bawah, atau di dalam elips.
Gambar 2.1. Simbol Use Case 2. Aktor
Aktor adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinterasi dengan sistem untuk mengubah informasi, dapat berupa orang, organisasi, atau sistem informasi yang lain, atau dapat juga berupa suau waktu kejadian.
Gambar 2.2. Simbol Aktor Relasi Use Case Antara lain :
1. Use Case Association Relationship, adalah relasi antara aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi antara keduanya. Asosiasi digambarkan dengan garis kurus yang menghubungkan aktor dengan use casenya, lengan sebuah panah menyentuh use case mengidentifikasikan bahwa use case diinitiate oleh aktor, sedang anak panah yang keluar dari use case menuju ke aktor berarti aktor menerima use case.
Gambar 2.3. Use Case Association Relationship 2. Use Case Extends Relationship
Extention Use Case adalah sebuah use case berisi langkah-langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya. Relasi antara extension use case dengan use case disebut extends relationship, digambarkan dengan anak panah dari extension use case ke use case yang diextending dan setiap relasi diberi label “<<extends>>”.
Gambar 2.4. Use Case Extends Relationship 3. Use Case Uses Relationship
Abstract use case merupakan use case yang mengurangi redudancy antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah
Place New Order
Club Member Distribution center
Generate warehouse packingorder Place new member order Calculate order subtotal & sales
Tax
yang umum yang ditemukan dalam casenya. Relasi antara abstract use case dan use case yang digunakan disebut uses relationship, digambarkan dengan anak panah dimulai dari use case original menunjuk ke use case yang digunakan dan garisnya dinamakan “<<uses>>”.
Gambar 2.5. Use Case Uses Relationship 4. Use Case Depends On relationship
Depends On adalah sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case. Digambarkan dengan anak panah dari satu use case menunjuk ke use case yang depend on kepananya, relasi ini di beri label “<<depends on>>”.
Gambar 2.6. Use Case Depends On Relationship Place new order Submit change of postal address Revisi postal address <<uses>> <<uses>> Establish bank account Make a withdrawal Make a deposit <<depends on>> <<depends on>>
5. Use Case Inheritance Relationship
Inheritance adalah relasi use case yang tingkah laku pada umumnya menggambarkan dua aktor yang menginitiating use case yang sama akan ditugaskan dan diextrapolasi dalam abstrak aktor yang baru untuk mengurangi redudancy.
2.4. Pemodelan Data
2.4.1. Conceptual Design
Conceptual design merupakan salah satu pendekatan dari atas ke bawah yang paling umum digunakan. Tahapan yang dilakukan antara lain:
1. Memilih entity-entity yang akan disusun oleh basis data dan menentukan hubungan antar entity yang telah dipilih.
2. Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entity dan hubungannya sehingga diperoleh bentuk tabel normal penuh (tabel normalisasi)
Konsep data modeling :
1. Entity
Entity adalah kumpulan dari orang, objek, kejadian, atau konsep yang diperlukan untuk menyimpan data.
Nama entity berupa kata benda tunggal.
Gambar 2.7. Simbol Entity SISWA
2. Atributes/atribut
Atribut adalah properti deskriptif atau karakteristik dari sebuah entity.
Gambar 2.8. Atribut
3. Identifikasi/Atribut Kunci (key)
Kunci (key) adalah sebuah atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance. Kunci-kunci (keys) yang dibutuhkan antara lain:
a. Concatenated Key (Composite Key / Compound Key) adalah sekelompok atribut yang memiliki identitasinstance dari sebuah entity yang unik.
b. Candidate Key (Candidate Identifier) adalah satu dari nilai key yang berfungsi sebagai primary key dari sebuah entity.
c. Primary Key adalah sebuah candidate key yang digunakan untuk mengidentifikasi secara unik instance dari entity yang tunggal.
d. Alternate Key (Secondary Key) adalah sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih menjadi primary key.
e. Foreign Key
Foreign Key adalah sebuah primary key dari sebuah entity yang digunakan oleh entity yang lain untuk mengidentifikasikan instance dari sebuah relasi.
Gambar 2.9. Identifier 4. Relationship/Relasi
Relasi adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu atau lebih entity. Relasi juga memungkinkan mewakili suatu kejadian yang menghubungkan antara entity atau logika gabungan antara entity.
Gambar 2.10. Relasi
5. Cardinality
Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum kejadian dari sebuah entity yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari entity yang lain.
Interpretasi Cardinalitas Instance Minimum Instance Maksimum Notasi Grafik
One and only one 1 1
atau
Zero or one 0 1
One or more 1 Many (>1)
Zero, one, or more 0 Many (>1)
More than one >1 >1
Tabel 2.2. Tabel Cardinality Contoh penggunaan cardinalitas :
a. Hubungan 1 : 1.
Ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota B. Contoh dari hubungan one to one relationship ialah file guru dan file siswa dimana guru tersebut mengajar privat. Artinya guru tersebut hanya mengajar 1 siswa dan siswa tersebut hanya diajar oleh 1guru tersebut.
Gambar 2.11. One to One Relationship 2 File b. Derajat Hubungan 1 : m.
Derajat hubungan ini terjadi bila anggota entity A berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity B. Contohnya file guru dengan file siswa dimana guru tersebut mengajar di SD. Artinya guru tersebut mengajar
banyak siswa dan siswa yang banyak tersebut hanya diajar oleh 1 guru tersebut.
Gambar 2.12. One to Many Relationship 2 File c. Derajat Hubungan m : m
Derajat hubungan antar entity m : n terjadi bila tiap anggota entity A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota B, begitu juga sebaliknya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota. Contohnya file dosen dengan file mahasiswa dimana dosen tersebut mengajar di universitas. Artinya dosen yang mengajar banyak mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang diampu oleh dosen tersebut dan mahasiswa yang banyak tersebut juga diajar oleh banyak dosen, karena mata kuliah yang diambil berbeda antara satu dosen dengan dosen lainnya.
Gambar 2.13. Many to Many Relationship 2 File
2.4.2. Logical Design
Pada tahap ini dilakukan penterjemahan dari conceptual schema ke model data yang sesuai dengan DBMS yang akan digunakan. Hasil dari tahap ini berupa
GURU mengajar SISWA
logical schema basis data yang mengacu pada suatu logical data model yaitu Relational Model.
Terdapat 2 langkah utama dalam logical design, yaitu : 1. Restrukturisasi ER Diagram
Kegiatan yang dilakukan harus secara berurutan antara lain : a. Analisa redudansi
b. Hilangkan generalisasi
c. Memecah / menyatukan entitas-entitas dan relasi-relasi d. Tetapkan kata kunci (primarykey)
2. Mengubah dari ER Diagram ke RelationalModel
2.4.3. Physical Design
Pada tahap ini logical schema dilengkapi dengan detail-detail implementasi secara fisik sesuai DBMS yang digunakan.
2.5. Pemodelan Proses (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi penegembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and Design).
Ada beberapa simbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data beserta proses transformasi data, antara lain :
a. Entity Luar
Digambarkan dengan simbol bujursangkar dengan bayangan di kedua sisinya. Entity luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem. Entity luar merupakan lingkungan luar sistem, jadi sistem tidak tahu menahu mengenai apa yang terjadi di entity luar.
Gambar 2.14. Entity Luar b. Aliran data
Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya. Adapun simbol dari aliran data adalah sebagai berikut :
Gambar 2.15. Simbol Aliran Data c. Proses
Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum digambarkan dengan segiempat tumpul, seperti pada gambar berikut ini :
Pengenal
K ata K erja + deskripsi dari fungsi
Bagian atas biasanya berisi nomor untuk identitas proses. Bagian badan berisi penjelasan fungsi dari proses, diawali dengan kata kerja dan diikuti dengan objek, misalnya transaksi sales.
d. Berkas atau tempat penyimpanan
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari berkas ini dapat digambarkan dengan segi empat terbuka dan penggambarannya sebagai berikut:
Gambar 2.17. Simbol Berkas Data Flow Diagram (DFD) melayani 2 tujuan:
1. Untuk memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Untuk menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub-fungsi) yang mentransformasi aliran data
DFD memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi.
Beberapa perbedaan DFD dengan Bagan alir: proses DFD dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak. Sedangkan bagan alir cenderung menggambarkan proses yang urut. Hal ini merupakan