• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan

Political marketing yang dilakukan oleh tim pemenangan pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga pada masa pilkada Kabupaten Samosir periode 2010-2015 berakhir dengan membuahkan hasil yang memuaskan, dimana pasangan ini memperoleh suara mayoritas dalam pemilihan tersebut, dan unggul di enam kecamatan dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Samosir. Adapun potensi dalam kemenangan pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga dalam pemilihan ini dipengaruhi oleh beberapa hal : Pertama, konsep political marketing yang dilakukan oleh tim pemenangan pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga ini berjalan secara baik dan mendapat perhatian penuh dari kalangan masyarakat Kabupaten Samosir yang melihat produk politik yang ditawarkan oleh tim pemenangan yang sesuai dengan keinginan dan kondisi masyarakat disana, yaitu melaksanakan good governence, meningkatkan pembangunan di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan

sektor pariwisata, serta mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kedua, kunci pokok kesuksesan tim pemenangan pasangan Ir. Mangindar

Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga terletak pada terstrukturnya strategi political marketing yang disusun dan menjalankan semua program nya dengan baik. Dengan melihat bagaimana situasi dan kondisi yang ada ditengah-tengah masyarakat, kemudian menghadirkan produk politik, seperti pelaksanaan good governence, pembangunan di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan pariwisata, dalam hal ini pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga, sebagai pasangan yang mampu memberikan yang terbaik dari apa yang diinginkan oleh masyarakat Kabupaten Samosir.

Ketiga, melambungnya perolehan suara pasangan Ir. Mangindar Simbolon

– Ir. Mangadap Sinaga dalam pilkada Kabupaten Samosir yang lalu juga dipengaruhi oleh sosok Ir. Mangindar Simbolon yang memiliki pengalaman. Ir. Mangindar Simbolon merupakan Bupati terpilih untuk periode tahun 2005-2010, sehingga Ir. Mangindar Simbolon sudah cukup dikenal oleh masyarakat dan dipercaya untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kabupaten Samosir.

Keempat, terpilihnya pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap

Sinaga menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Samosir untuk periode 2010-2015 tidak terlepas dari latar belakang pasangan ini, yaitu dari bidang pertanian, karena Kabupaten Samosir memiliki mayoritas penduduk yang bekerja sebagai

petani. Masyarakat menilai, pasangan ini mampu memberikan solusi dalam menyelesaikkan masalah-masalah yang dihadapi oleh petani.

Kelima, kunci pokok kesuksesan tim pemenangan pasangan ini dalam

melakukan political marketing tersebut terletak pada keterampilannya dalam melakukan interaksi berkomunikasi. Interaksi komunikasi yang dilakukan oleh tim pemenangan ataupun simpatisan dalam memenangkan pasangan-pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga dalam pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010 dengan mengandalkan keluarga, partai dan simpatisan, dimana masing-masing menjalankan tugas nya dengan baik, dan mampu membaur kedalam kelompok-kelompok yang telah diklasifikasikan oleh tim pemenangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga.

B. IMPLIKASI TEORITIS

Menurut Ruslan, pengertian tentang citra pada dasarnya hal yang abstrak dan tidak bisa diukur secara matematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk yang berasal dari khalayak secara khususnya dan masyarakat luas. Sedangkan menurut Nimmo, citra kandidat terbentuk dari atribut politik dan gaya personal seorang kandidat politik, seperti yang dipersepsikan oleh pemberi suara. Dengan demikian, jelas bahwa citra yang dimiliki oleh pasangan yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah sangat mempengaruhi pemilih dalam menentukan hak pilihnya, baik dari atribut

politiknya, personal kandidat, maupun dari segi etnis, agama dan kontribusinya terhadap daerah pemilihan.

Menurut Firmanzah, dengan melakukan positioning maka partai politik atau kandidat berusaha untuk menjaga fokus pikiran, orientasi dan kesadaran voters atau masyarakat untuk tetap mengingat serta mengarahkan referensi utama tentang partai politik atau kandidat yang akan mereka pilih. Dengan kata lain, menciptakan persepsi dalam pikiran masyarakat untuk yakin memilih. Artinya, bila semakin baik persepsi yang diciptakan, maka akan sangat mempengaruhi masyarakat untuk lebih yakin memilih calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Penelitian ini mencoba membuktika apakah branding dan positioning yang dimiliki oleh pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga dapat mempengaruhi masyarakat Kabupaten Samosir untuk memilih mereka dalam Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010. Tim pemenangan pasangan Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga membuat branding terhadap pasangan Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga adalah bahwa pasangan ini lah nanti yang akan memenangkan Pilkada Kabupaten Samosir, bukan hanya sekedar kesamaan agama dan etnis saja. Adapun cara-cara yang dilakukan adalah melaksanakan program kerja yang sudah di survei terlebih dahulu ke tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa branding dan positioning menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat Kabupaten Samosir untuk memilih pasangan Ir.

Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga pada Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010.

Maka penelitian ini membuktikan bahwa pendapat yang diungkapkan Ruslan, Nimmo dan Firmanzah bahwa adanya hubungan positif branding dan positioning yang dimiliki calon mempengaruhi pemilih dan memenangkan pasangan calon terbukti benar pada Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010. Dengan kata lain, salah satu faktor yang mempengaruhi kemenangan pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga pada Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010 adalah branding dan positioning yang dimiliki oleh pasangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindoo Persada. Chalid (ed), Phenie. 2006. Pilkada Langsung, Demokratisasi Daerah dan Mitos

Good Governance. Jakarta: Partnership Kemitraan.

Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Juliantara, Dadang. 2004. Pembaruan Kabupaten. Yogyakarta: Pembaruan.

Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar jilid I. BPFE: Yogyakarta Prakarsa Terpadu.

Morissan, Dalam. 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Ramdina Prakarsa Terpadu.

Mulyana, Dedy. 2002. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Edisi ke-4.

Namawi, Hadari. 1987. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nasution, M. Arif. 2005. Nasionalisme dan Isu-Isu Lokal. Medan: USU Press. Nimmo, Dan. 2000. Komunikasi Politik Khalamatak dan Efek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nursal, Adnan. 2004. Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta: PT Gramedia.

Pito, Toni Adrianus, dkk. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik Dari Sistem Politik Sampai Korupsi. Bandung: Penerbit Nuansa.

Prihatmoko, Joko J. 2005. Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Semarang: Pustaka Pelajar.

Rakhmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ranadireksa, Hendarmin. 2007. Arsitektur Konstitusi Demokratik. Bandung: Fokusmedia.

Riswandi. 2009. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsep dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri. 1987. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soehadi, Agus W. 2005. Effective Branding. Bandung: PT. Mizan Pustaka. Thubany, Syamsul Hadi. 2005. Pilkada Bima 2005: Era Baru Demokratisasi

Lokal Indonesia. Tuban: Bina Swagiri.

Yudhoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Buletin :

Eriyanto, Pilkada dan Penguasaan Partai Politik. Kajian Bulanan LSI Edisi 03 Juli 2007. www.lsi.co.id/2007/07.

Dokumen terkait