• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan saat observasi yang didukung oleh bukti-bukti fisik (data) seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan tari Topeng Barong merupakan tari kreasi baru hasil karya koreografer asal Cirebon, E. Herry Komarahadi yang diciptakan pada tahun 2001 sebagai wujud untuk menambah hasanah atau ragam seni yang berakar dari seni Barongsai dan tari topeng Cirebon kepada masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Tari Topeng Barong juga tercipta atas adanya permintaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon unttuk tampil pada pergelaran pembukaan Paket Acara Khusus Anjungan Jawa Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tari Topeng Barong merupakan maskot di sanggar Seni Sekar Pandan karena dengan adanya tarian ini masyarakat Cirebon dan sekitarnya mengetahui adanya sanggar kesenian khususnya seni tari yang berada di kota Cirebon.

Pada tahun 2010 tari Topeng Barong mendapat pinunjul II pada kegiatan Indegenous Culture Appearance West Java yang akhirnya tari Topeng Barong ini dapat dipertunjukan di Korea Selatan pada kegiatan Integreted Invesment Promotion 2011. Enam bulan setelah tampil di Korea tari Topeng Barong menjadi delegasi kesenian perwakilan Jawa Baraat yang dapat berpartisipasi pada kegiatan Festival Indonesia 8 hingga 12 Sepember 2011 di Melborne-Australia.

Tari Topeng Barong adalah tari kreasi baru yang dibawakan oleh dua penari laki-laki dengan karakter sifat baik dan buruk dengan perwujudan gerak yang atraktif dan dinamis. Tari Topeng Barong menceritakan tentang sebaik-baiknya manusia ada sisi buruknya dan seburuk-buruknya manusia ada sisi baiknya. Tari Topeng Barong terdiri empat babak yaitu penggambaran hitam

72

Riny Yuliyanti, 2013

Tari Topeng Barong di Sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan putih, Barongsai, Topeng Semblep dan Songong serta pertempuran antara sifat baik dan buruk. Struktur gerak dalam tari Topeng Barong terinspirasi dari ragam gerak tari Topeng dan seni Barongsai dengan gerakan yang lincah, atraktif dan bobodoran dengan tempo yang dinamis sebagai penunjang cerita.

Busana tari Topeng Barong menggunakan dua jenis yang berbeda. Jenis yang pertama adalah yang diambil atau disebut Topeng Songong diantaranya yaitu: ikat kepala, baju kutung, celana sontog, ombyok dan dodot. Warna identik pada jenis ini yaitu putih yang memiliki makna sebaik-baiknya manusia ada sisi buruknya. Sedangkan jenis kedua yaitu Topeng Sembleb yang menceritakan seburuk-buruknya manusia ada sisi baiknya. Busananya yaitu ikat kepala, baju kutung, celana sontog, ombyok dan brusamir yang beridentikan warna hitam. Iringan tari topeng Barong menggunakan gamelan Cirebon yang berlaras pelog serta dikolaborasikan dengan alat musik seni Barongsai seperti Simbal dan Tambur.

Tari Topeng Barong merupakan tarian yang diciptakan untuk menyadarkan bahwa budaya Cirebon tidak ditinggalkan oleh pendukungnya, namun budaya Cirebon tetap hidup dan bergerak dengan hadirnya tari Topeng Barong sebagai salah satu wujudnya.

B. Saran

Dari beberapa hasil penelitian yang berhasil peneliti ungkapkan dalam bentuk kesimpulan di atas, peneliti juga berkeinginan untuk mengungkapkan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Untuk kelestarian tari topeng Barong di Sanggar Seni Sekar Pandan ini perlu adanya perhatian dan pembinaan dari para seniman, pecinta seni, koreografer dan pihak lainnya. Pembinaan yang dilakukan diharapkan akan menunjang untuk memajukan kreatifitas guna kemajuan tari topeng Barong di sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan.

2. Diharapkan adanya keterbukaan dari para pengurus sanggar Seni Sekar Pandan dalam menginformasikan keberadaan tari topeng Barong di sanggar

73

Riny Yuliyanti, 2013

Tari Topeng Barong di Sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Seni Sekar Pandan baik kepada para peneliti, wisatawan dan para peminat seni lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan tari topeng Barong tersebut kepada masyarakat diluar lingkungan Kota Cirebon.

3. Diharapkan akan ada peneliti-peneliti lainnya yang mengambil kesenian tradisional di sanggar Seni Sekar Pandan sebagai objek penelitian, dan akan mendapatkan hasil yang lebih lengkap lagi walaupun dengan topik permasalahan yang berbeda.

4. Skripsi ini diharapkan akan menambah koleksi naskah-naskah penelitian diperpustakaan dan bermanfaat bagi para pembaca dilingkungan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung serta bagi pembaca lainnya.

74

Riny Yuliyanti, 2013

Tari Topeng Barong di Sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

http://www.edupaint.com. [5 Juni 2013]. Biografi Peneliti

Riny Yuliyanti lahir di Cirebon, 27 Juni 1991. Putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Heryanto dan Nani Sukarni. Tinggal di Jl. Gn. Tangkuban Perahu D.XI No.164 RT.07/ RW.05 Larangan Kota Cirebon

Pengalaman pendidikan:

SDN Agung Lulus 2003, SMPN 6 Cirebon, Lulus 2006, SMAN 3 Cirebon, lulus 2009, dan tahun 2009 melanjutkan studi di Universitas Pendidikan Indonesia melalui jalur UM-UPI Jurusan Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.

Prestasi:

1. Juara III Penyajian Topeng dalam Festival Tari Tingkat Pelajar JABARURA 28-30 April 2004.

2. Juara Penyajian Topeng Samba/ Kategori Magang/ dalam Festival Jawara Tari Tingkat Pelajar JABARURA 2005.

2. Peserta Pelatihan Tari Topeng dalam rangka Pemberdayaan Seni Budaya Daerah tanggal 10 s.d 12 Mei 2005.

3. Penari terbaik Topeng Samba di Sanggar Seni Sekar Pandan Kota Cirebon 2005.

4. Juara III Tari Topeng Samba pada Festival Tari Topeng Pelajar Gaya Slangit se-wilayah Cirebon 2006.

5. Penari dalam kegiatan Pagelaran Komposisi Tari “Ketika Hutan Bicara”

Produksi : Pendidikan Seni Tari Angkatan 2008, 27 Mei 2010 di Teater Tertutup Taman Budaya Bandung.

6. Panitia pada Pagelaran “Lagu Liwung Budak Lembur” kerjasama Jurusan

Pendidikan Seni Tari FPBS UPI dengan SD N Isola 2 Bandung, 19-20 Januari 2010 di Gedung FPBS Lt.4a.

7. Pengisi acara dalam acara “Seminar Nasional” BNI-UPIEDU FAIR 2010, 18

Oktober 2010 di kampus Bumi Siliwangi UPI

8. Panitia pada Pagelaran “Si Ujang Jeumg Urang Kota” Produksi : Pendidikan

Seni Tari Angkatan 2009, 20-21 Januari 2011 di Gedung FPBS Lt.4a.

9. Penari dan panitia dalam kegiatan Pagelaran Komposisi Tari “Jeruji Waktu”

Produksi : Pendidikan Seni Tari Angkatan 2009, 9 Juni 2011 di GK. Rumentang Siang.

10. Panitia pada Pagelaran “Asmara Amba” Produksi : Pendidikan Seni Tari

Angkatan 2009, 23-24 Mei 2012 di Teater Tertutup Taman Budaya Bandung.

75

Riny Yuliyanti, 2013

Tari Topeng Barong di Sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Amsar-Toto, Suanda. (2009). Topeng Cirebon. Bandung: Jurusan Tari STSI Bandung.

Astono, Sigit. (2007). Apresiasi Seni I. Jakarta: Yudhistira.

Caturwati, Endang. (2007). Tari di Tatar Sunda. Bandung: STSI Press.

Dedi Rosala, dkk. (1999). Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama Press (HUP) – Anggota Ikapi.

Djazuli. M. (1994). Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press.

Hermanto, Idan. (2010). Pintar Antropologi. Yogyakarta: Tunas Publishing. Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Langer K, Susanne. (1957). Problems of Arts. New York: Charles Scribner’s Sons.

Martin, John (1965). The Modern Dance. New York: Dance Horizons. New York

Murgianto, Sal. (1977). Cara Menilai Seorang Penari. Jakarta: Kompas. ____________. (2004). Tradisi dan Inovasi Beberapa Masalah Tari di

Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Nalan, Arthur S. (1996). Kapita Selekta Tari. Bandung: STSI Press Bandung. Nugraha, Ono. (1983). Tata Busana Tari Indonesia. Bandung: ASTI

Putraningsih, Titik. (2007). Diktat Mata Kuliah Analisis Tari. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Rochman, Maman. (1993). Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Semarang: IPIP Press.

Risman. (2007). Diktat Pemahaman Seni Tari tentang Pengertian dan Kekayaan. Tidak diterbitkan. SMKN 10 Bandung.

Rusliana, Iyus. (2002). Wayang Wong Priangan. Bandung: Kiblat Buku Utama.

76

Riny Yuliyanti, 2013

Tari Topeng Barong di Sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sachs, Curt. (1963). World History of the Dance. New York: W.W Norton dan Company, terjemahan Bessie Schonberg.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sedyawati Edi, dkk. (2009). SEJARAH KEBUDAYAAN IDONESIA: Seni pertunjukan dan Seni Media. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Soedarsono. (1998). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari.

Yogyakarta: ASTI.

__________. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia).

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuallitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

_______. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

_______. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuallitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suparli, Lili. (2010). Gamelan Pelog Salendro. Bandung: Sunan Ambu Press. Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode

dan Teknik. Bandung: tarsitu

Suryani, Lusi. (2008). Tari Batik di Sanggar Seni Sekar Pandan Kompleks Keraton Kacirebonan Kota Cirebon. Bandung: Skripsi Jurusan Seni Tari UPI

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI.

(2009). Keraton Cirebon. [online]. Tersedia: http://www.batikjayaabadi.com. [9 Oktober 2012].

Makna Warna dalam Budaya China. [online]. Tersedia: http://www.edupaint.com. [5 Juni 2013].

Peta Kota Cirebon. [online]. Tersedia: http://www.pa-sumber.go.id [19 Mei 2013].

Dokumen terkait