• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Disiplin Kerja

1. Keteladanan Pimpinan

Pimpinan yang mampu menjadi teladan bagi guru dan pegawainya akan menciptak kondisi sekolah yang menyenangkan , karena kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah merupakan cerminan kepada guru dan pegawai . apabila kepala sekolah tidak disiplin maka tentu guru pun akan melakukan prilaku yang sama. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk mewujudkan disiplin dilingkunga sekolah yaitu:

a. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan acuan.

Untuk meningkatkan kedisiplinan seorang guru dan pegawai maka diperlukan aturan yang diketahui secara Bersama baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

b. Keberanian kepala sekolah dalam mengambil tindakan.

Ketegasan seorang kepala sekolah sangat diperlukan dalam mewujudkan kedisiplinan yang baik hal ini menuntut kepala sekolah untuk berani mengambil tindakan-tindakan yang tegas apabila ada guru

dan pegawai yang melakukan prilaku indisipliner dengan memberikan sanksi atau hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku

c. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.

Pengawasan dari seoarang kepala sekolah sangat diperlukan unttuk terciptanya disiplin kerja guru yang baik dilingkungan sekolah demi terwujudnya Pendidikan yang berkualitas berdaya saing dan mampu melahirkan anak bangsa yang berguna bagi negaranya.

d. Ada tidaknya perhatian kepada guru

Bentuk perhatian seorang kepala sekolah sangatlah penting, hal tersebut akan membuat seorang guru merasa dipedulikan dan diperhatikan, sikap tersebut akan mencerminkan prilaku yang saling menghargai satu sama lain yaitu antara guru dengan kepala sekolahnya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan seoeang guru dalam menjalanka tugasnya. Negro dan Musanef, 2006 hlm 10 yaitu:

1.) Melakukan pembinaan kepada instansi tidak sesuai dengan aturan yang tertuang dalam peraturan yang telah ditetapkan dengan maksud untuk melaksanakan program kepegawaian.

2.) Pemberian rencana gaji yang dirasa adil, memiliki klasifikasi atau penggolongan sesuai dengan jabatan atau pangkat secara teratur dengan selurus lurusnya.

3.) Pergantian pegawai atau system kepegawaian yang dilakukan secara baik dengan tujuan memajukan konsistensi tenaga kerja. 4.) Perektrutan pegawai yang dilaksanakan secara adil tanpa memihak,

akan menjamin terciptanya pegawai yang kompeten serta bertindak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dengan menempatkan pegawai sesuai dengan tingkat kependidikannya. 5.) Dilakukannya pembinaan pelatihan bagi calon pegawai dalam

rangka meningkatkan pemahaman tentang tujuan dari disiplin kerja, sebagai bentuk mengasa keahlian dan mebangun semangat motivasi dalam bertugas sebagai langkah untuk mempersiapkan kenaikan pangkat.

6.) Melakukan proses seleksi berdasarkan bidang yang dikuasai untuk menempatkan pegawai yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan dengan tujuan menghasilkan pekerjaan yang maksimal.

7.) Menjalin hubungan yang baik antara rekan kerja maupun dengan pimpinan dalam Lembaga tersebut.

8.) Program yang dirancang secara teratur dan berkesinambungan untuk memberi semangat dan motivasi kepada pegawai agar selalu memiliki gairah kerja dan kedisiplinan.

9.) Pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat bagi seoarang pegawai yang memilki pestasi yang baik yang dillihat dari hasil penilaian berdasarkan hasil kerjanya sebagai bentuk balas jasa, hal

tersebut akan membuat pegawai lebih termotivasi dan disiplin dalam melakukan pekerjaannya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja dapat di pengaruhi oleh banyak faktor yaitu mulai dari program kerja yang diterapkan, perekrutan, penghargaan kepada guru dan pegawai serta system yang dlakukan dalam menilai seorang pegawai dan yang terpenting adalah hubungan yang terjalin dengan baik antara sesame rekan kerja serta pimpinan di instansi tersebut.

Peraturan dan tata tertib diperlukan untuk meningkatkan tingkat kedisiplinan seorang guru apalagi di barengi dengan pengharagaan kepada seorang pegawai yang memiliki prestasi baik. Hal ini akan mendukung terciptanya tujuan sekolah, guru serta masyarakat.

Sekolah akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuannya apabila guru yang ada disekolah tersebut tidak menjalin kerjasama yang baik serta tidak taat pada peraturan-peraturan yang berlaku disekolah, kedisiplinan seoarang guru sangat berperan penting dalam peningkatan kinerja demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Dalam melakukan tindakan pemberian sanksi atau hukuman kepada guru maka harus dilakukan dengan adil dan tegas hal ini akan mendorong rasa disiplin bagi guru apabila melakukan suatu pelanggaran indisipliner. Hasibiuan, 2006 hlm 97 mengemukakan bahwa ada 2 faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap kedisiplinna guru dalam bekerja yaitu:

1.) Pimpinan memilliki tujuan dan kemampuan.

Pimpinan dalam hal ini adalah kepala sekolah harus memiliki suatu visi atau tujuan yang ingin dicapai yang dibarengi dengan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola sekolah, dan yang terpenting adalah seorang kepala sekolah memberikan tugas dan tanggung jawab kepada gurunya sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang diimiliki oleh guru yang bersangkutan sehingga guru tersebut merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Sebaliknya jika kepala sekolah memberikan tugas dan tanggung jawab kepada gurunya yang tidak sesuai dengan keahlian dan kemampuan guru tersebut maka yang bersangkutan tidak akan bekerja dengan perasaan yang nyaman, akibatnya akan timbul perasaan yang tidak senang sehingga terciptalah kegiatan kegiatan yang dapat menimbulkan tindakan kurang disiplin dalam bekerja asas The righ man in the right place and right man in the right job.

2.) Kepala sekolah memiliki sikap keteladan.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan contoh prilaku prilaku yang di perhatikan oleh guru-guru, maka seoarng kepala sekolah harus mencerminkan prilaku yang bisa diteladani oleh guru-guru dan pegawainya, apabilah kepala sekolah melakukan tindakan yang tidak disiplin maka guru akan melakukan hal yang sama pula. Maka dari itu kepala sekolah harus mampu memberikan contoh yang baik, disiplin, jujur,adil, serta sesuai dengan

kata dan perbuatan sehingga kepala sekolah dianggap pimpinan yang memiliki rasa tanggung jawab.

Dokumen terkait