• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. LATIHAN/KASUS/TUGAS

III. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN

2. Ketenagakerjaan

Suatu negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara - negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan menghalangi langkah Indonesia untuk menjadi mengara yang lebih maju.

Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

Permasalahan pengangguran dan setengah pengguran ini merupakan persoalan serius karena dapat menyebabkan tingkat pendapatan Nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal. Untuk itu perlu adanya upaya untuk menanggulangi masalah ketenagakerjaan yang berkaitan dengan banyaknya jumlah pengangguran.

a. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja dapat di bagi kedalam beberapa bagian yaitu:

1) Tenaga kerja berdasarkan penduduknya

a) Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja yang siap

melakukan pekerjaan, yaitu mereka yang sudah bekerja, mereka yang

sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang

mengurus rumah tangga.

b) Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan

tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut

Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah

penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun

dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para

pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

2) Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya

a) Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.

b) Tenaga kerja terampil

Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.

c) Tenaga kerja tidak terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

b. Angkatan kerja

Angkatan kerja dibagi menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. 1) Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja

maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti petani yang sdang menunggu panen/ hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.

2) Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan.

Beberapa ukuran dasar dalam angkatan kerja:

1) Tingkat partisipasi angkatan kerja yaitu menggambarkan jumlah angkatan

kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam

kelompok umur itu. Ini dapat juga merupakan tingkat partisipasi total dari

seluruh penduduk dalam usia kerja ( tingkat aktivitas umum).

2) Usia kerja

Usia kerja merupakan tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. usia kerja di Indonesia berkisar antara berumur 10-55 tahun sedangkan batas usia kerja menurut bank dunia adalah 15-64 tahun.

33

3) Kesempatan kerja

Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja. Kesempatan kerja dapat diartikan kembali sebagai permintaan akan tenaga kerja atau seberapa banyak tenaga kerja yang terserap kedalam dunia kerja.

c. Pengangguran

Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak melakukan kegiatan kerja, atau sedang mencari pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal.

1) Klasifikasi pengangguran

a) Pengangguran menurut lama waktu bekerja

i. Pengangguran terbuka, merupakan tenaga kerja yang betul-betul

tidak mempunyai pekerjaan, meskipun mereka sedang mencari

pekerjaan. Pengangguran ini terjadi apabila seseorang belum

mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal,

sementara lapangan kerja yang tersedia tidak cocok dengan latar

belakang pendidikannya, atau karena malas mencari pekerjaan.

ii. Setengah menganggur merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja

secara optimal karena ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaannya.

Pengangguran ini jam kerjanya kurang dari tiga puluh lima jam

selama seminggu. Sebagai contoh, seorang buruh bangunan yang

telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara

menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

iii. Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja

secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang tidak

sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sebagai contoh, suatu

kantor mempekerjakan sepuluh orang karyawan padahal

pekerjaan dalam kantor itu dapat di kerjakan dengan baik dengan

delapan karyawan saja, sehingga terdapat kelebihan dua orang

tenaga kerja dan orang-orang tersebut dinamakan pengangguran

terselubung.

b) Pengangguran menurut penyebab

i. Pengangguran struktural, disebabkan oleh ketidak cocokan

antara keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan dan

keterampilan tenaga kerja yang tersedia. Latarbelakang

ketidakcocokan ini berupa perubahan struktur permintaan

penawaran dalam jangka panjang sebagai dampak kemajuan

teknologi, perubahan selera, dan persaingan antar perusahaan.

ii. Pengangguran siklikal, berkaitan dengan naik turunya aktifitas

atau keadaan perekonomian suatu Negara.

iii. Pengangguran musiman, disebabkan oleh perubahan

permintaan terhadap tenaga kerja yang sifatnya berkala.

Pengangguran seperti ini biasa terjadi pada tenaga kerja paruh

waktu (part time).

iv. Pengangguran friksional, disebabkan oleh pergantian pekerjaan

atau pergeseran tenaga kerja. Sering kita jumpai tenaga kerja

yang berpindah dari satu perusahaan keperusahaan lain, atau

berpindah dari jenis pekerjaan tertentu ke jenis pekerjaan

lainnya.

v. Pengangguran teknologi adalah Pengangguran yang terjadi

karena adanya penggunaan alat-alat teknologi yang semakin

modern yang menggantikan tenaga kerja manusia.

c) Dampak negatif pengangguran terhadap lingkungan sosial

(1) Penurunan produktifitas

(2) Tenaga kerja akan menurun produktifitasnya jika tidak

dimanfaatkan. Peningkatan rasa frustasi, patah semangat, dan

perasaan tidak berdaya, yang terjadi pada pengangguran, dalam

jangka panjang akan menumbuhkan sikap masa bodoh. Para

penganggur tidak mampu lagi mengelola dirinya sendiri dan tidak

mampu menangkap peluang yang ada secepatnya.

(3) Penurunan standar hidup

(4) Jika pekerja menganggur, maka pendapatannya anjlok dan standar

kehidupan menurun. Sebagian pekerja mungkin dapat meminta