Pasal 65
Ket ent uan keimigrasian bagi l al u l int as orang di daerah perbat asan dapat diat ur t ersendiri dengan perj anj ian Lint as Bat as ant ara Pemerint ah Negara Republ ik Indonesia dan pemerint ah negara t et angga yang memil iki perbat asan yang sama, dengan memperhat ikan
ket ent uan Undang-undang ini.
Pasal 66
Ket ent uan yang berl aku bagi orang asing yang dat ang dan berada di wil ayah Indonesia dal am rangka t ugas dipl omat ik dan dinas diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 67
Pada saat mul ai berl akunya Undang-undang ini:
a. Toel at ingst esl uit (St aat sbl ad 1916 Nomor 47) sebagaimana t el ah diubah dan dit ambah t erakhir dengan St aat sbl ad 1949 Nomor 330 sert a Toel at ingsordonnant ie (St aat sbl ad 1949 Nomor 331);
b. Undang-undang Nomor 42 Drt . Tahun 1950 t ent ang Bea Imigrasi (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 77);
c. Undang-undang Nomor 9 Drt . Tahun 1953 t ent ang Pengawasan Orang Asing (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 463);
d. Undang-undang Nomor 8 Drt . Tahun 1955 t ent ang Tindak Pidana Imigrasi (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 807);
e. Undang-undang Nomor 9 Drt . Tahun 1955 t ent ang Kependudukan Orang Asing (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 812); dan
f . Undang-undang Nomor 14 Drt . Tahun 1959 t ent ang Surat Perj al anan Republ ik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1799);
dinyat akan t idak berl aku l agi.
Pasal 68
Undang-undang ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan Penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 31 Maret 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
t t d
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a pada t anggal 31 Maret 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
t t d
PENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992
TENTANG KEIMIGRASIAN
UMUM
Perat uran perundang-undangan keimigrasian yang sekarang berl aku t ersebar dal am berbagai perat uran perundang-undangan. Sebagian masih merupakan perat uran perundang-undangan yang dibent uk ol eh pemerint ah Hindia Bel anda, dan sebagian dibent uk sesudah Prokl amasi Kemerdekaan 17 Agust us 1945.
Perat uran perundang-undangan yang berasal dari masa Hindia Bel anda-Toel at ingsbesl uit 1916 (St aat sbl ad 1916 Nomor 47), Toel at ingsbesl uit 1949 (St aat sbl ad 1949 Nomor 330), dan Toel at ingsordonnant ie 1949 (St aat sbl ad 1949 Nomor 331) - begit u pul a perat uran perundang-undangan yang dibent uk set el ah Indonesia merdeka, sepert i Undang-undang Nomor 42 Drt . Tahun 1950 t ent ang Bea Imigrasi, Undang-undang Nomor 9 Drt . Tahun 1953 t ent ang Pengawasan Orang Asing, Undang-undang Nomor 8 Drt . Tahun 1955 t ent ang Tindak Pidana Imigrasi dan berbagai perat uran perundang-undangan l ainnya, dipandang t idak sesuai l agi dengan t unt ut an dan perkembangan sert a kebut uhan hukum masyarakat dewasa ini. Baik karena perkembangan nasional maupun int ernasional t el ah berkembang hukum-hukum baru yang mengat ur mengenai wil ayah negara dan berbagai hak-hak berdaul at yang diakui ol eh hukum dan pergaul an int ernasional yang mempengaruhi ruang l ingkup t ugas-t ugas dan wewenang keimigrasian.
Dal am upaya mewuj udkan Wawasan Nusant ara, pada t ahun 1960 dit et apkan Undang-undang Nomor 4 Prp. Tahun 1960 t ent ang Perairan
Indonesia yang menyebabkan t ugas dan wewenang keimigrasian secara t erit orial menj adi l ebih l uas. Sel anj ut nya j angkauan t erit orial ini makin l uas set el ah dikel uarkannya Undang-undang Nomor I Tahun 1973 t ent ang Landas Kont inen Indonesia, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1976 t ent ang Pengesahan Penyat uan Timor Timur ke Dal am Negara Kesat uan Republ ik Indonesia dan Pembent ukan Propinsi Daerah Tingkat I Timor Timur, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1983 t ent ang Zona Ekonomi Ekskl usif , sert a Undang-undang Nomor 17 Tahun 1985 t ent ang Pengesahan Konvensi Perserikat an Bangsa-Bangsa t ent ang Hukum Laut .
Sel ain kehadiran berbagai perat uran perundang-undangan baru t ersebut di at as, t erdapat pul a berbagai f akt or l ain yang mempengaruhi perkembangan t ugas dan wewenang keimigrasian sepert i pembangunan nasional , kemaj uan il mu dan t eknol ogi sert a berkembangnya kerj asama regional maupun int ernasional yang mendorong meningkat nya arus orang unt uk masuk dan ke l uar wil ayah Indonesia.
Unt uk menj amin kemanf aat an dan mel indungi berbagai kepent ingan nasional maka perl u dit et apkan prinsip, t at a pengawasan, t at a pel ayanan at as masuk dan ke l uar orang ke dan dari wil ayah Indonesia sesuai dengan nil ai-nil ai dan t uj uan nasional Negara Kesat uan Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945.
Terhadap orang asing, pel ayanan dan pengawasan di bidang keimigrasian dil aksanakan berdasarkan prinsip yang bersif at sel ekt if (sel ect ive pol icy). Berdasarkan prinsip ini, hanya orang-orang asing yang dapat memberikan manf aat bagi kesej aht eraan rakyat , bangsa dan Negara Republ ik Indonesia sert a t idak membahayakan keamanan dan ket ert iban sert a t idak bermusuhan baik t erhadap rakyat , maupun Negara Kesat uan Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 yang diizinkan masuk at au ke l uar wil ayah Indonesia.
Orang asing karena al asan-al asan t ert ent u sepert i sikap permusuhan t erhadap rakyat dan negara Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 - unt uk sement ara wakt u dapat dit angkal masuk ke wil ayah Indonesia.
Sel anj ut nya berdasarkan "sel ect ive pol icy", akan diat ur secara sel ekt if izin t inggal bagi orang asing sesuai dengan maksud dan t uj uannya berada di Indonesia.
Terhadap Warga Negara Indonesia berl aku prinsip bahwa set iap Warga Negara Indonesia berhak ke l uar at au masuk ke wil ayah Indonesia. Namun demikian hak-hak ini bukan sesuat u yang t idak dapat dibat asi. Karena al asan-al asan t ert ent u dan unt uk j angka wakt u t ert ent u Warga Negara Indonesia dapat dicegah ke l uar dari wil ayah Indonesia dan dapat dit angkal masuk ke wil ayah Indonesia. Tet api karena penangkal an pada dasarnya dit uj ukan pada orang asing, maka penangkal an t erhadap Warga Negara Indonesia hanya dikenakan dal am keadaan yang sangat khusus. Penangkal an t erhadap Warga Negara Indonesia hanya dikenakan t erhadap mereka yang t el ah l ama meninggal kan Indonesia, at au t inggal menet ap at au t el ah menj adi penduduk negara l ain dan mel akukan t indakan at au sikap permusuhan t erhadap Negara at au Pemerint ah Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih l anj ut , penangkal an t erhadap Warga Negara Indonesia dapat pul a dikenakan berdasarkan pert imbangan bahwa dengan masuknya mereka ke wil ayah Indonesia diperkirakan akan mengganggu j al annya pembangunan nasional , menimbul kan perpecahan bangsa, mengganggu st abil it as nasional , dan dapat pul a menimbul kan ancaman t erhadap diri at au kel uarganya. Mengingat pencegahan dan penangkal an bersangkut paut dengan hak seseorang unt uk berpergian, maka keput usan pencegahan dan penangkal an harus mencerminkan dan mengingat prinsip-prinsip negara yang berdasarkan at as hukum dal am Negara Kesat uan Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945.
Aspek pel ayanan keimigrasian mengandung makna mel ancarkan dan memudahkan orang masuk dan ke l uar ke dan dari Wil ayah Indonesia. Dal am aspek pel ayanan t ermasuk pengat uran pembebasan Visa bagi orang asing dari negara-negara t ert ent u. Berbagai bent uk pel ayanan ini t idak t erl epas dari kepent ingan nasional , karena it u set iap kemudahan keimigrasian yang diberikan kepada warga negara asing dari sat u at au beberapa negara t ert ent u dil akukan dengan sedapat mungkin mengupayakan penerapan prinsip resiprosit as yang memungkinkan Warga Negara Indonesia menikmat i kemudahan-kemudahan yang sama dari negara-negara yang mendapat kemudahan keimigrasian di Indonesia.
Dal am rangka mewuj udkan prinsip "sel ect ive pol icy" diperl ukan pengawasan t erhadap orang asing. Pengawasan ini t idak hanya pada saat mereka masuk, t et api sel ama mereka berada di wil ayah Indonesia t ermasuk kegiat an-kegiat annya. Pengawasan keimigrasian mencakup penegakan hukum keimigrasian baik yang bersif at administ rat if maupun t indak pidana keimigrasian.
Karena it u, perl u pul a diat ur mengenai Penyidik Pej abat Pegawai Negeri Sipil di l ingkungan keimigrasian yang akan menj al ankan t ugas dan wewenang menurut ket ent uan yang diat ur dal am Undang-undang ini dan sesuai dengan ket ent uan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana.
Aspek pel ayanan dan pengawasan ini t idak pul a t erl epas dari sif at wil ayah Indonesia yang berpul au-pul au, mempunyai j arak yang dekat bahkan berbat asan dengan beberapa negara t et angga. Pada t empat -t empat t ersebut t erdapat l al u l int as t radisional masuk dan ke l uar baik Warga Negara Indonesia maupun warga negara t et angga. Dal am rangka meningkat kan pel ayanan dan memudahkan pengawasan, dapat diat ur perj anj ian l int as bat as dan diusahakan perl uasan Tempat -t empat Pemeriksaan Imigrasi. Dengan demikian dapat dihindari orang masuk at au ke l uar wil ayah Indonesia di l uar Tempat
Pemeriksaan Imigrasi.
Kepent ingan nasional adal ah kepent ingan sel uruh rakyat Indonesia. Karena it u, pengawasan t erhadap orang asing memerl ukan j uga part isipasi masyarakat unt uk mel aporkan orang asing yang diket ahui at au diduga berada di wil ayah Indonesia secara t idak sah at au menyal ahgunakan izin keimigrasiannya.
Unt uk meningkat kan part isipasi t ersebut , perl u dil akukan usaha-usaha meningkat kan kesadaran hukum masyarakat .
Perkembangan-perkembangan baru, dan berbagai mat eri muat an yang berkait an dengan prinsip-prinsip keimigrasian sepert i sel ect ive pol icy, t at a pel ayanan, pengawasan, pencegahan, penangkal an, penyidikan, pemant auan dan l ain-l ain bel um sel uruhnya t ert ampung dal am perat uran perundang-undangan yang t el ah ada. Karena it u, unt uk memadukan dan menyat ukan berbagai perat uran perundang-undangan yang ada dan menampung berbagai perkembangan baru, maka disusunl ah Undang-undang Keimigrasian yang baru ini.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup j el as Pasal 2 Cukup j el as Pasal 3 Cukup j el as
Pasal 4 Cukup j el as Pasal 5 Cukup j el as Pasal 6 Cukup j el as Pasal 7 Ayat (1) Huruf a
Yang dimaksud pembebasan Visa dal am ayat ini, misal nya unt uk kepent ingan pariwisat a.
Huruf b
Cukup j el as Huruf c
Yang dimaksud dengan kapt en, nakhoda dan awak dal am huruf c ayat ini adal ah orang asing yang menj adi kapt en, nakhoda, at au awak yang sedang bert ugas pada pesawat udara, kapal l aut at au al at angkut l ainnya yang mendarat at au berl abuh di bandar udara at au pel abuhan yang dit et apkan sebagai t empat at au pint u masuk ke wil ayah Indonesia.
Mengingat bagian-bagian t ert ent u wil ayah Indonesia berbat asan l angsung dengan beberapa negara t et angga, t idak t ert ut up kemungkinan berkembangnya hubungan darat ant ara
Indonesia dengan negara-negara t et angga dengan menggunakan al at angkut sepert i bus at au keret a api.
Apabil a hal ini t erj adi maka kepada pengemudi bus, masinis keret a api, at au pengemudi kendaraan umum l ainnya t ermasuk awaknya, dapat diberl akukan ket ent uan yang berl aku bagi kapt en at au nakhoda yang sedang bert ugas sepanj ang t idak dit ent ukan secara khusus dal am perj anj ian l int as bat as ant ara Indonesia dan negara t et angga yang bersangkut an. Huruf d Cukup j el as Ayat (2) Cukup j el as Pasal 8
Orang asing pada wakt u mel int asi bat as wil ayah Indonesia sebenarnya secara nyat a t el ah memasuki wil ayah Indonesia t et api masuknya orang asing it u baru sah set el ah mel al ui pemeriksaan ol eh Pej abat Imigrasi yang bert ugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Keabsahan orang asing masuk wil ayah Indonesia t ersebut pent ing karena akan menj adi dasar bagi pemberian izin keimigrasian l ainnya.
Huruf a
Yang dimaksud dengan Surat Perj al anan yang sah dal am huruf a ini adal ah Surat Perj al anan yang masih berl aku.
Huruf b Cukup j el as
Huruf c Cukup j el as Huruf d Cukup j el as Huruf e Cukup j el as Pasal 9
Yang dimaksud dengan penanggung j awab al at angkut dal am Pasal ini adal ah pengusaha al at angkut yang bersangkut an at au perwakil annya. Kapt en at au nakhoda dianggap pul a sebagai penanggung j awab al at angkut .
Huruf a Cukup j el as Huruf b
Cukup j el as Huruf c
Yang dimaksud bendera isyarat dal am huruf c Pasal ini adal ah Bendera "N" dari kapal l aut sebagai pemberit ahuan bahwa kapal t ersebut dat ang dari l uar negeri dengan membawa penumpang dan t anda permint aan unt uk dil akukan pemeriksaan keimigrasian di at as kapal t ersebut .
Huruf d Cukup j el as Huruf e
Cukup j el as Pasal 10 Cukup j el as Pasal 11 Ayat (1) Huruf a
Yang dimaksud dengan urusan yang bersif at keimigrasian dal am huruf a ayat ini adal ah pencegahan yang dil akukan karena al asan-al asan sepert i :
1) Warga Negara Indonesia yang pernah diusir at au dideport asi ke Indonesia ol eh suat u negara l ain;
2) Warga Negara Indonesia yang pada saat berada di l uar negeri mel akukan perbuat an yang mencemarkan nama baik bangsa dan Negara Indonesia;
3) Warga negara asing yang bel um at au t idak memenuhi kewaj iban-kewaj iban t erhadap Negara at au Pemerint ah Republ ik Indonesia, misal nya bel um mel unasi paj ak sebagai orang asing.
Huruf b
Yang dimaksud dengan piut ang negara dal am huruf b ayat ini adal ah t agihan t erhadap seseorang at au badan hukum yang t imbul dari perj anj ian keperdat aan dengan inst ansi Pemerint ah, Badan-badan Usaha Negara, at au badan-badan l ainnya baik di pusat maupun di daerah yang secara l angsung at au t idak l angsung dikuasai Negara berdasarkan perat uran
perundang-undangan yang berl aku. Huruf c
Cukup j el as Huruf d
Pel aksanaan pencegahan dal am huruf d ayat ini, dil akukan semat a-mat a unt uk mencapai t uj uan dan dal am bat as-bat as sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Pert ahanan Keamanan Negara Republ ik Indonesia sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988, t erut ama Pasal 3 dan Pasal 12.
Berdasarkan Undang-undang ini pert ahanan dan keamanan negara bert uj uan unt uk menj amin t et ap t egaknya Negara Kesat uan Republ ik Indonesia berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 t erhadap segal a ancaman baik dari l uar maupun dari dal am negeri sert a t ercapainya t uj uan nasional . Pel aksanaan komando pert ahanan keamanan negara ada pada Pangl ima Angkat an Bersenj at a Republ ik Indonesia. Dal am rangka mel aksanakan t ugas di bidang pert ahanan
keamanan, Pangl ima Angkat an Bersenj at a Republ ik Indonesia dapat mencegah seseorang unt uk ke l uar dari wil ayah Indonesia. Pencegahan t ersebut dil akukan apabil a orang at au orang-orang t ert ent u menunj ukkan secara nyat a sikap at au t indakan yang akan mengganggu at au mengancam keut uhan Negara Kesat uan Republ ik Indonesia yang berdasarkan
Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal -hal yang semat a-mat a berdasarkan dugaan t anpa bukt i-bukt i awal yang cukup bahwa orang-orang t ert ent u mengganggu at au mengancam keut uhan Negara Kesat uan Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 t idak dapat dij adikan al asan unt uk mel akukan pencegahan. Begit u pul a perbedaan pandangan, persepsi at au
kebij aksanaan penyel enggaraan pemerint ahan negara, t anpa dimaksudkan unt uk mengancam keut uhan Negara Kesat uan Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 t idak dapat dij adikan al asan pencegahan. Ayat (2) Cukup j el as Pasal 12 Ayat (1) Cukup j el as Ayat (2) Cukup j el as Ayat (3)
Yang dimaksud dengan surat t ercat at dal am ayat ini t ermasuk j uga bukt i penerimaan ol eh yang bersangkut an at au orang l ain pada al amat orang at au orang-orang yang t erkena pencegahan.
Pasal 13 Ayat (1)
Set iap keput usan perpanj angan pencegahan harus memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 ayat (2).
Ayat (2) Cukup j el as Ayat (3)
Ayat (4) Cukup j el as Pasal 14 Cukup j el as Pasal 15 Ayat (1) Huruf a
Yang dimaksud dengan urusan yang bersif at keimigrasian dal am huruf a ayat ini adal ah penangkal an yang dil akukan karena al asan-al asan sebagai-mana dimaksud dal am Pasal 8. Huruf b
Cukup j el as Huruf c
Pel aksanaan penangkal an dal am huruf c ayat ini, dil akukan semat a-mat a unt uk mencapai t uj uan dan dal am bat as-bat as sebagaimana diat ur dal am Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Pert ahanan Keamanan Negara Republ ik Indonesia sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988.
Berdasarkan Undang-undang ini, pert ahanan dan keamanan negara bert uj uan unt uk t et ap t egaknya Negara Kesat uan Republ ik Indonesia berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 t erhadap segal a ancaman baik dari l uar maupun dari dal am negeri sert a t ercapainya t uj uan nasional . Pel aksanaan komando pert ahanan keamanan negara ada pada Pangl ima Angkat an Bersenj at a Republ ik Indonesia. Dengan
demikian, dal am rangka mel aksanakan t ugas di bidang pert ahanan keamanan, Pangl ima Angkat an Bersenj at a Republ ik Indonesia berwenang menangkal orang asing unt uk masuk ke wil ayah Indonesia.
Ayat (2) Cukup j el as
Pasal 16
Penanganan ol eh sebuah Tim ini, dimaksudkan unt uk menj amin agar penangkal an t erhadap Warga Negara Indonesia benar-benar dil akukan dengan pert imbangan yang mat ang dan obyekt if mel al ui suat u penel it ian yang sangat mendal am dan seksama, sehingga di sat u pihak t uj uan unt uk memberikan perl indungan kepada hak-hak mereka sebagai Warga Negara Indonesia dapat dipenuhi dan di pihak l ain t uj uan unt uk mel indungi kepent ingan yang l ebih l uas dan l ebih besar yait u kepent ingan t et ap t egaknya Negara Republ ik Indonesia yang berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 t et ap t erj amin.
Pasal 17 Huruf a
Yang dimaksud dengan sindikat kej ahat an int ernasional . dal am huruf a Pasal ini ant ara l ain kej ahat an narkot ik dan t erorisme. Huruf b
Cukup j el as Huruf c
Cukup j el as Huruf d
Cukup j el as Huruf e Cukup j el as Huruf f Cukup j el as Pasal 18
Pada dasarnya Warga Negara Indonesia berhak unt uk masuk at au kembal i ke Indonesia. Karena it u penangkal an t erhadap mereka hanya dil akukan berdasarkan keadaan yang khusus.
Keadaan khusus t ersebut adal ah bahwa mereka t el ah l ama berada dan t inggal menet ap di l uar negeri, sehingga sikap ment al , ucapan dan t ingkah l aku mereka benar-benar sudah sepert i orang asing dan mel akukan t indakan yang memusuhi Negara Indonesia sert a bersikap ant i Pemerint ah Negara Republ ik Indonesia. Di samping it u, penangkal an t erhadap Warga Negara Indonesia dapat j uga