• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman 1 Pola dan arah pengembangan kota

1 PWP & PKW

C. Ketentuan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman 1 Pola dan arah pengembangan kota

Pola dan arah pengembangan Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.7.

Rencana Luasan Kawasan Budidaya di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012-2032 Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Tetap Kawasan Industri dan Pergudangan Kawasan Pelabuhan Pariwisata Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap Permukiman Perdesaan Permukima n Perkotaan Pertanian Lahan Basah Tanaman Tahunan Perkebunan Jumlah KEC. ANGSANA 16.24 159.70 358.88 0.50 2378.02 180.57 14395.90 17489.81 KEC. BATULICIN 381.56 193.52 0.00 3.88 4527.88 918.06 4281.98 10306.89 KEC. KARANG BINTANG 251.63 1315.82 581.28 465.97 19322.21 21936.90

KEC. KURANJI 1105.66 15842.65 16948.31

KEC. KUSAN IILIR 5.11 268.15 4486.71 67.51 1658.55 1103.88 5409.28 10253.17 23252.34 KEC. KUSAN ULU 9207.83 25300.29 1423.08 3551.59 43074.33 82557.11

KEC. MANTEWE 1580.96 36418.89 2567.78 26339.84 66907.47

KEC. SATUI 6703.29 33303.51 848.81 0.12 982.44 0.00 4499.57 2657.77 1623.24 42764.08 93382.83 KEC. SIMPANG EMPAT 1298.75 2538.51 1063.74 1214.55 0.00 0.00 55.95 6991.12 26663.00 39825.62

KEC. SUNGAI LOBAN 18.72 795.15 0.02 1990.38 21018.62 23822.89

Kawasan Pesisir 11.27 0.04 644.19 36039.27 0.04 166.90 36861.72 Grand Total 18790.82 95038.92 2790.14 2488.91 1841.75 7102.00 36107.30 16998.70 15861.96 12148.69 224122.69 433291.89

KECAMATAN

KAWASAN BUDIDAYA

3 - 62

a. Kawasan Peruntukan Permukiman

Kawasan peruntukan permukiman terdiri dari peruntukan permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan. Rencana kawasan peruntukan permukiman direncanakan seluas kurang lebih 17.818 hektar yang tersebar di seluruh kecamatan, kawasan permukiman diarahkan dikembangkan pada pusat-pusat fasilitas umum yang terletak di PKL, PKLp, PPK dan PPL.

Rencana pengembangan kawasan permukiman di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pengembangan kawasan perumahan skala besar diarahkan di Kecamatan Batulicin, Simpang Empat, Sungai Loban, Kuranji, dan Kecamatan Satui;

2. Pengembangan perumahan individu diupayakan menyatu dengan perumahan penduduk yang sudah ada (efesiensi lahan).

Pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu, dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Pengembangan perumahan tidak terencana.

Program yang dapat dilakukan adalah pengembangan perumahan penduduk eksisting, dalam hal ini direncanakan program pembangunan kembali (revitalisasi) perumahan yang telah ada, terutama bagi bangunan permukiman yang sudah tidak layak huni. Program ini dapat direalisasikan dengan bantuan dari pemerintah, baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

2. Pengembangan perumahan terencana

Program yang direncanakan dalam pengembangan ini adalah pembangunan perumahan baru, dimana program tersebut memang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah diproyeksikan untuk 20 tahun yang akan datang, sehingga diharapkan pembangunan permukiman baru ini dapat menampung kebutuhan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu untuk 20 tahun yang akan datang. Program ini dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melalui program KPR PERUMNAS (Perumahan Nasional) maupun pihak swasta (developer).

3. Pengembangan perumahan transmigrasi

Untuk pengembangan kawasan perumahan skala besar maupun secara individu harus sesuai dengan rencana tata ruang yang sifatnya lebih rinci.

3 - 63

b. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan

Perkotaan diartikan sebagai pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta permukiman yang memperlihatkan watak dan ciri kehidupan wilayah.

Kawasan Permukiman Perkotaan adalah kawasan yang dominasi kegiatannya difungsikan untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi pergerakan penduduk yang ada pada wilayah sekitarnya.

Untuk Kabupaten Tanah Bumbu yang termasuk dalam kawasan permukiman perkotaan adalah pemukiman yang berada di ibukota kecamatan terutama pada lingkup wilayah kecamatan. Kawasan ini secara rinci dijabarkan dalam RDTRK masing-masing kecamatan, sesuai dengan peraturan Daerah mengenai batas wilayah Kecamatan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 2 Tahun 1987 tentang rencana tata ruang wilayah. Dengan demikian ketentuan luas masing-masing Kecamatan akan berbeda-beda tergantung pada kondisi geografi wilayah yang bersangkutan.Rencana pengelolaan kawasan permukiman antara lain meliputi:

1. Kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan harus dapat menjadikan sebagai tempat hunian yang aman, nyaman dan produktif, serta didukung oleh sarana dan prasarana permukiman

2. Setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana permukiman sesuai hirarki dan tingkat pelayanan masing-masing

3. Permukiman perdesaan sebagai hunian berbasis agraris, dikembangkan dengan memanfaatkan lahan pertanian, halaman rumah, dan lahan kurang produktif sebagai basis kegiatan usaha

4. Permukiman perdesaan yang berlokasi di pegunungan dikembangkan dengan berbasis perkebunan dan hortikultura, disertai pengolahan hasil. Permukiman perdesaan yang berlokasi di dataran rendah, basis Pengelolaannya adalah pertanian tanaman pangan dan perikanan darat, serta pengolahan hasil

5. Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan dilayani oleh sarana dan prasarana permukiman yang memadai

6. Penyediaan permukiman selain disediakan oleh pengembang dan masyarakat, juga diarahkan pada penyediaan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri, perbaikan kualitas permukiman dan Pengelolaan perumahan secara vertical.

3 - 64

7. Membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan dan penyatuan antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukiman disediakan ruang terbuka hijau

8. Pengembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan pusat pelayanan kecamatan; serta

9. Pengembangan permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat peristirahatan pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai akibat perkembangan infrastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan industri, dilakukan dengan tetap memegang kaidah lingkungan hidup dan bersesuaian.

c. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan

Pengertian desa ditinjau dari segi kegiatannya adalah kegiatan ekonomi yang lebih dominan berupa pertanian, jumlah penduduk relatip kecil, cara hidupnya yang tradisional dan status serta susunan masyarakatnya yang homogen.

Kawasan pemukiman pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman pedesaan, dengan tingkat pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi skala lokal. Dengan demikian di Kabupaten Tanah Bumbu yang termasuk di dalam kawasan ini terletak di semua desa yang berada dalam kawasan pusat desa. Kawasan pusat desa dalam hubungan ini perlu adanya penataan ruang khusus yang dijabarkan dalam rencana penataan kawasan yang dijabarkan dalam rencana penataan kawasan pusat desa.

Berdasarkan analisa menurut kepadatan Bruto per kecamatan, maka Pengelolaan kawasan permukiman direkomendasikan sebagai berikut:

1. Pada permukiman kepadatan tinggi, dengan mengembangkan daerah permukiman; 2. Pada pemukiman sedang, agar dipertahankan;

3. Pada permukiman rendah, dengan peningkatan daerah pemukiman, penambahan fasilitas dari daerah pemukiman.

Peta. 3.8.

3 - 66

Dokumen terkait