• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MEKANISME PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN

B. Aplikasi Pembiayaan

2. Ketentuan Pembiayaan KPR Griya iB Hasanah

a. Penggunaannya untuk pembelian tempat tinggal, kavling untuk

tempat tinggal, dan tempat usaha berupa ruko/rukan. Khusus ruko

atau rukan harus divertifikasi tujuan penggunaannya yaitu harus

digunakan sebagai tempat tinggal/tempat usaha dan tidak boleh

sebagai investasi (di jual/ disewakan).

b. Bersifat perorangan.

c. Calon/nasabah suami dan istri diperlukan sebagai 1 nasabah

kecuali terdapat perjanjian pemisah harta yang disahkan oleh

notaris. Hal ini akan berpengaruh pada perhitungan uang muka

minimal yang harus disiapkan oleh nasabah.

d. Tersedia data tentang sumber pembayaran/pelunasan yang jelas.

e. pembiayaan minimum Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta

rupiah) dan maksimum Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).

Biaya administrasi, notaris, pengikatan agunan, biaya balik nama,

biaya asuransi jiwa, biaya asuransi kebakaran dan biaya taksasi

agunan ditanggung oleh nasabah sepenuhnya. Pembayaran hal-hal

tersebut dilakukan sebelum realisasi pembiayaan.

3. Prosedur Penyaluran Pembiayaan KPR akad Mura>bah}ah

Gambar 3.2 Skema Penyaluran Pembiayaan KPR akad Mura>bah}ah

1.

Tahap awal yang dilakukan BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu

adalah dengan wawancara terhadap nasabah, hasil wawancara digunakan

sebagai pedoman atas kemampuan nasabah untuk melunasi kewajibannya

nanti. Kemudian mengunjungin tempat tinggal nasabah, ke tempat kerja dan

lokasi rumah yang digunakan sebagai jaminan, pemeriksaan ini untuk

mengklarifikasikan data-data dan memeriksa data tertulis dengan data di

lapangan. Lalu bank BNI Syariah melakukan pengecekan ke bank lain, BI,

lembaga keuangan non bank untuk menapatkan informasi apakah nasabah

termasuk daftar hitam atau termasuk dalam kredit macet ataukah tidak.

Setelah itu bank menganalisis kemampuan nasabah atas dasar data yang

telah dikumpulkan tentang kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk

melunasi kewajibannya secara tetap sesuai dengan yang disepakati. Dari hasil

analisis inilah yang menjadi dasar bank untuk memutuskan persetujuan

Wawancara Pemeriksaan tempat Bank Checking Analisis Pembiayaan Persetujuan Pembiayaan Realisasi Pembinaan Monitoring

terhadap pemberian pembiayaan dengan rekomendasi persetujuan

pembiayaan pada rapat komite. Realisasi pembiayaan baru dapat di setujui

dan disepakati apabila semua persyaratan dan syarat pembiayaan yang telah

ditetapkan bank yang telah dipenuhi nasabah. Setelah tahap realisasi

pembiayaan atas hasil putusan pembiayaan oleh rapat komite, lalu diadakan

monitoring atau pembinaan baik individu masing-masing nasabah

pembiayaan demi kelancaran itu sendiri.

C. Pembiayaan Bermasalah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto

1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Tidak seluruh fasilitas pembiayaan yang telah kita berikan kepada

debitur akan berjalan lancar seperti yang kita harapkan, adakalanya

pembiayaan tersebut menjadi bermasalah dan tidak dapat terselamatkan

lagi.6 Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan di mana

ada suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali yang

menyebabkan kelambatan dalam pengembalian.

2. Faktor-Faktor Pembiayaan Bermasalah di BNI Syariah Kantor Cabang

Pembantu Mojokerto

Pada saat penandatanganan akad pembiayaan mura>bah}ah,

debitur telah diberikan penjelasan antara hak dan kewajiban. Hal ini

bertujuan agar kelak pembiayaan yang diberikan oleh bank tidaklah

6

bermasalah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua debitur

bertanggung jawab atas pembiayaan yang telah diberikan oleh Bank BNI

Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa informasi yang

diperoleh dari pihak bank mengenai tindakan-tindakan nasabah yang

merugikan dan menghambat pelaksanaan pembiayaan mura>bah}ah.

1. Nasabah memberikan data yang tidak benar / bad character

Pada saat pengajuan permohonan pembiayaan mura>bah}ah,

nasabah diwajibkan untuk mengajukan permohonan dalam bentuk tertulis.

Di dalam formulir permohonan pembiayaan mura>bah}ah, nasabah harus

mencantumkan data-data mengenai identitas nasabah, penghasilan

nasabah, dan data agunan.7

2. Nasabah mengajukan pembiayaan mura>bah}ah untuk orang lain.

Hambatan yang kedua adalah apabila nasabah mengajukan

permohonan pembiayaan untuk pembelian rumah untuk orang lain,

misalnya untuk orang tua atau saudara. Apabila terjadi wanprestasi,

nasabah dengan sengaja tidak mau melakukan pembayaran, maka nasabah

akan sulit untuk dimintai pertanggungjawaban. Sedangkan orang yang

menerima pembiayaan juga tidak akan mau dimintai pertanggungjawaban,

sebab ia tidak pernah merasa mengajukan permohonan pembiayaan.

3. Nasabah wanprestasi

7

Hasil olah data dari wawancara Yanuar Wahyu, Processing & Collection Assistant (PCA), Wawancara, Mojokerto, 04 Desember 2014.

Nasabah yang dengan sengaja tidak melakukan pembayaran

angsuran selama masa pembiayaan berarti nasabah tersebut telah

melakukan wanprestasi. Nasabah yang seperti ini biasanya

dilatarbelakangi oleh watak/karakter nasabah. Pihak bank menyebut

nasabah yang seperti ini dengan sebutan nasabah nakal.

4. Nasabah bersikap tidak kooperatif

Ketika pembiayaan mura>bah}ah masuk dalam kategori macet,

maka pihak bank harus cepat mengambil suatu tindakan penyelesaian.

Nasabah yang baik dan menyadari kesalahannya tentu akan bersikap

kooperatif dalam membantu pihak bank untuk memperlancar proses

pembiayaannya. Akan tetapi, ada pula nasabah yang tidak kooperatif

misalnya nasabah tidak bersedia untuk bermusyawarah dengan pihak bank

untuk bermufakat mencari solusi bersama-sama.

Selain beberapa informasi yang diperoleh dari pihak bank sebagaimana

tersebut di atas, penulis juga berusaha untuk menggali informasi dari pihak

nasabah. Penulis memperoleh informasi dari salah satu nasabah BNI Syariah

Kantor Cabang Pembantu Mojokerto. Penggalian ini dimaksudkan untuk

mengkonfirmasi keterangan yang sebelumnya diperoleh dari pihak bank.

Menurut nasabah, ada beberapa alasan yang menyebabkan nasabah

mengambil tindakan yang dianggap oleh bank sebagai kendala. Alasan-alasan

yang menjadi faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:

1. Hutang meningkat sangat tajam dan tidak seimbang dengan peningkatan

Terkadang mendapatkan modal yang besar, nasabah melakukan

pembiayan di bank-bank lain, sehingga hutang yang mesti ditanggung oleh

nasabah sangatlah banyak dan berat. Padahal tidak selalu penghasilan yang

didapat berjalan dengan lancar.

2. Kehilangan satu atau lebih pelanggan utama, sehingga menyebabkan

pendapatan menurun.

Dalam suatu usaha terkadang kita kehilangan satu dari sekian banyak

pelanggan, hal ini juga berpengaruh dalam peningkatan usahanya.

Sehingga terjadilah penurunan pada pendapatan yang didapat oleh

nasabah.

3. Adanya kebutuhan tak terduga.

Seringkali nasabah mengaku adanya kebutuhan-kebutuhan tak

terduga, seperti kebutuhan anak sekolah, naiknya BBM dan masih banyak

alasan lainnya. Sehingga nasabah tidak bisa membayar angsuran.8

3. Kriteria pembiayaan macet

Tabel: 3.3

Penggolongan kualitas pembiayaan mura>bah}ah sebagai berikut:9

Kolektibiliti Ketepatan pembayaran pokok dan

margin/bagi hasil/ fee Lancar

(golongan 1)

Pembayaran angsuran tepat waktu dan tidak ada tunggakan.

Dalam pethatian khusus (golongan 2)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/margin sampai dengan 90 hari.

8

Nasabah 1, Nasabah BNI Syariah Pembiayaan produk KPR akad murabahah, Wawancara,

Mojokerto, 05 Desember 2014, 09.00.

9

Kurang lancar (golongan 3)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin yang telah melampaui 90 hari s/d 180 hari.

Diragukan (golongan 4)

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin yang telah melampaui 180 hari s/d 270 hari.

Macet Golongan 5

Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau margin yang telah melampaui 270 hari.

4. Data Nasabah Pembiayaan Macet di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto

Tabel: 3.4

Data Nasabah Pembiayaan Macet di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto

No. Nama Jenis

Pembiayaan Besar Pembiayaan Besar Angsuran Jangka Pembiayaan Kendala 1. Nasabah 1 KPR Griya iB Hasanah

107.000.000 1.535.000 10 tahun nasabah pada awal akad pembiayaan

memberitahukan bahwa

untuk pembayaran

angsuran menggunakan gaji nasabah, namun ternyata yang digunakan untuk membayar yaitu gaji suaminya. Banyak pengeluaran tak terduga, dan menunggak angsuran. 2. Nasabah 2 KPR Griya

iB Hasanah

243.000.000 3.237.647 15 tahun Adanya penurunan omset, akibatnya usaha menurun dan tidak mampu membayar angsuran. 3. Nasabah 3 - KPR Griya

iB Hasanah

150.000.000 2.328.750 10 tahun -persaingan usaha yang tidak sehat di Mojokerto. -Pengeluaran tak terduga. -Biaya sekolah anak yang semakin mahal.

5. Tahapan penanganan pembiayaan macet

1. Menjaga kelancaran pembayaran kewajiban sehingga kualitas pembiayaan

tetap berada pada golongan lancar

2. Mempertahankan agar pembiayaan tidak bergeser ke NPF dengan upaya

penyelesaian tunggakan, sehingga secara otomatis di up grade.

3. Strategi pendekatan

Secara umum ada 2 strategi pendekatan pada nasabah yang

menunggak yaitu:

a. Pendekatan secara lunak atau persuasif yang lebih menekankan pada

hubungan baik antara petugas dengan nasabah pembiayaan

b. Pendekatan secara tegas, yang dilakukan bila segala upaya persuasif

gagal dilaksanakan

4. Fokus penanganan sebagai berikut:

a. Fokus mengingatkan

Tindakan petugas pembiayaan pada awal tunggakan sbb:

1) Reminding, yaitu mengigatkan dan memberitahukan tentang

kewajiban setoran angsuran per bulan kepada nasabah pembiayaan

agar tidak terjadi tunggakan.

2) Problem Screening, yaitu menggali informasi dari nasabah

pembiayaan untuk mengetahui alasan terjaidnya keterlambatan

3) Soft Pressuring, yaitu memberikan penekanan kepada nasabah

pembiayaan untuk segera menyelesaikan keterlambatan bayar

tersebut.

4) Recommending, yaitu memberikan usulan langkah tindak lanjut

atau jalan keluar yang terbaik bagi nasabah pembiayaan untuk

menyelesaikan kewajiban.

b. Fokus penagihan

1) Mengutamakan nasabah pembiayaan yang masih berada pada

kolektibilitas 1 dan 2. Tujuannya untuk menghindari adanya

akumulasi tunggakan.

6. Penanganan pembiayaan macet produk KPR akad murabahah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto

1. Kasus 1 ( penanganan dengan penagihan intensif )

Langkah yang dilakukan BNI Syariah dalam penanganannya

yang pertama adalah dengan melakukan penagihan secara intensif

terhadap nasabah. Nasabah adalah seorang wanita yang berasal dari

Mojokerto, berprofesi sebagai kepala perawat di RS Mojokerto. Sudah

menjadi nasabah Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu

Mojokerto selama 3 tahun. Nasabah menggunakan produk dari Bank

BNI Syariah yaitu tabungan dan pembiayaan Griya IB Hasanah.

Nasabah mengajukan pembiayaan untuk pembelian rumah di

107.000.000,00 selama 10 tahun dengan angsuran Rp

1.535.000,00/bulan.

Tahun pertama nasabah selalu lancar dalam membayar

angsuran, kemudian untuk tahun berikutnya, pihak bank mengetahui

informasi bahwa nasabah pada awal akad pembiayaan memberitahukan

bahwa untuk pembayaran angsuran menggunakan gaji nasabah, namun

ternyata yang digunakana untuk membayar yaitu gaji suaminya.

Alasannya karena penghasilan nasabah untuk kebutuhan lainnya.

Pihak bank menangani permasalahan ini menurut nasabah yang

pertama kali yaitu dengan menelepon rumah nasabah. Dari telepon

tersebut yang menjawab adalah suaminya. Nasabah menjelaskan

alasannya menunggak angsuran terhadap nasabah adalah hutang

meningkat sangat tajam dan tidak seimbang dengan peningkatan

penghasilan. Pada saat itu nasabah masih belum bisa membayar,

sehingga nasabah di datangi pihak bank ke rumahnya, tujuannya yaitu

untuk memastikan bahwa nasabah ini masih mempunyai i’tikad baik

dalam membayar angsuran. Nasabah masuk ke golongan Kol 2 yang

menunggak selama 90 hari.

2. Kasus 2 (penanganan dengan restrukturisasi)

Nasabah adalah seorang laki-laki yang memiliki usaha MQ Air

Mineral yang berasal dari Mojokerto, sudah 8 tahun menjadi nasabah

menggunakan fasilitas dari Bank BNI Syariah yaitu tabungan dan

Pembiayaan KPR Griya IB Hasanah.

Nasabah melakukan pembiayaan untuk pembelian rumah dan

renovasi rumah. Dengan total pembiayaan Rp 243.000.000,00 selama 15

tahun dengan angsuran Rp 3.237.647,00/bulan. Nasabah menunggak angsuran karena adanya penurunan omzet penjualan yang semula

mensuplai produknya ke Surabaya, tetapi pihak di Surabaya memutuskan

kontrak dengan nasabah, selain itu nasabah juga mensuplai ke toko-toko

yang ada di Mojokerto, namun untuk pembayannya telat, sehingga

membuat nasabah juga telat untuk membayar angsuran pembiayaan.

Sama seperti nasabah lainnya, menurut nasabah pihak bank dalam

menangani permasalahan ini yaitu dengan menelpon nasabah dan

memberitahukan bahwa nasabah telat menunggak. Pada saat itu nasabah

masih belum bisa membayar, sehingga nasabah di datangi pihak bank ke

rumahnya, tujuannya yaitu silaturahmi dengan menanyakan alasan

menunggak, dan keadaan nasabah. Nasabah masuk ke golongan Kol 2

yang menunggak selama 90 hari.

Pihak bank menawarkan solusi-solusi restrukturisasi untuk nasabah

yang masih kooperatif. Restrukturisasi ini dapat dilakukan dengan

beberapa cara, pertama dengan penjadwalan kembali (rescheduling) yaitu

penjadwalan kembali pembayaran kewajiban nasabah, kedua dengan

persyaratan kembalai (reconditioning) yaitu perubahan sebagian atau

perubahan jadwal pembayaran, jumlah angsuran, jangka waktu dan

pemberian potongan, ketiga dengan penataan kembali yaitu perubahan

persyaratan pembiayan tidak terbatas pada rescheduling dan

reconditioning dengan penambahan dana fasilitas pembiayaan di bank.

Restrukturisasi dapat dilakukan dengan syarat sebagai usaha pekerjaan

masih ada dan memiliki prospek baik sehingga nasabah memiliki

kemampuan membayar untuk menyelesaikan seluruh tunggakan

kewajiban, dan nasabah diharuskan melakukan setoran tunai.

3. Kasus 3 (penanganan dengan penjualan agunan / jaminan)

Nasabah adalah seorang laki-laki yang berasal dari Mojokerto,

pekerjaan sebagai wirausaha. Nasabah menjadi nasabah Bank BNI Syariah

sudah 4 tahun. Nasabah ini menggunakan fasilitas Produk Bank BNI

Syariah yang berupa tabungan, talangan haji dan pembiayaan KPR IB

Griya Hasanah dengan 3 fasilitas pembiayaan sejumlah Rp 1,2 Milyar,

angsuran Rp 4.500.000,00/bulan selama 15 tahun. Dalam pembiayaan

KPR IB Griya Hasanah menggunakan akad mura>bah}ah dengan alasan

mudah diterapkan. Pembiayaan untuk pembelian rumah di Malang,

pembelian tanah di magetan dan renovasi rumah di Mojokerto.

Nasabah melakukan penunggakan pembayaran 2 kali, alasan

nasabah menunggak karena persaingan usaha yang tidak sehat di

mojokerto sehingga kalah saing dan penurunan omzet. Penanganan

permasalahan ini dari pihak bank yang dilakukan pertama kali yaitu

setelah itu langsung membayar angsurannya. Namun beberapa bulan lalu

nasabah ini melakukan kesalahan lagi dengan menunggak pembayaran

selama dua bulan atau dua kali masa angsuran, hal tersebut disebabkan

oleh kesibukan nasabah yang harus pergi ke luar kota.

Menurut nasabah, pihak bank setelah melakukan penagihan lewat

telepon dan karena tidak ada jawaban, akhirnya pihak bank datang ke

rumah. Kedatangan pihak bank tersebut untuk mencari informasi mengapa

nasabah menunggak pembayaran angsuran, namun pihak bank dengan

sikap yang ramah dan sopan. Akhirnya setelah bermusyarah nasabah minta

kepada pihak bank untuk menjual agunan untuk melunasi tanggungan

pembiayaan.

D. Jenis Jaminan dan Syarat

Salah satu syarat dari beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh

calon nasabah dalam pembiayaan mura>bah}ah adalah adanya

jaminan/agunan. Jaminan di sini dapat berupa benda bergerak maupun benda

tetap, untuk benda bergerak dalam pengikatannya menggunakan jaminan

fidusia, sedangkan untuk benda tetap dalam hal pengikatannya manggunakan

hak tanggungan. Praktiknya jaminan yang diminta oleh pihak bank BNI

Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto dalam pembiayaan

untuk mempermudah proses eksekusi dan lelang atas benda jaminan ketika

terjadi kerugian dan pembiayaan macet (non perfoming loan).10

Tabel: 3.1

Cara Menilai Kelayakan Obyek Pembiayaan dan Agunan (nilai taksasi)

Penggunaan Yang dinilai

kelayakannya

Sumber pembanding

Pembelian rumah Harga rumah a. Harga pasar tanah dan rumah di lingkungan di mana obyek akan dibiayai yang dapat diperoleh dari Kelurahan/Kecamatan/ BPN/ Pihak lain yang mengerti pertanahan, dan b. Penjual/Developer (khusus developer min.2) c. Untuk pembelian tanah & bangunan pada developer yang telah melakukan kerjasama dengan BNI, nilai taksasi menggunakan price list dari developer. d. Taksasi dilaksanakan

pada saat penilaian kerjasama.

Pembangunan/ renovasi rumah

Rencana anggaran biaya pembangunan/renovasi (RABP/RABR)

a. Harga pasar tanah di lingkungan di mana obyek akan dibiayai yang dapat diperoleh dari Kelurahan/ kecamatan/ BPN/pihak lain yang mengerti pertanahan, dan b. NJOP (Nilai Jual

Obyek Pajak)

c. RABP/RABR pada konsultan/pemborong/ toko bangunan. Pembelian tanah Harga kavling d. Harga pasar tanah di

10

Bagya Agung Prabowo, Aspek Hukum Pembiayaan Mura>bah}ah Pada Perbankan Syariah

kavling lingkungan di mana obyek akan dibiayai yang dapat diperoleh dari Kelurahan/ Kecamatan/ BPN/ pihak lain yang mengerti pertanahan, dan

e. NJOP ( Nilai Jual Obyek Pajak)

f. Penjual/Developer

1. Eksekusi jaminan di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto

Pada pembiayaan mura>bah}ah ini BNI Syariah Kantor Cabang

Pembantu Mojokerto mewajibkan adanya jaminan agar nasabah lebih

bertanggung jawab atas pembiayaan yang dilakukan. Jaminan yang diminta

oleh pihak bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto dalam

pembiayaan mura>bah}ah adalah berupa benda tetap (hak atas tanah), hal ini

karena untuk mempermudah proses eksekusi dan lelang atas benda jaminan

ketika terjadi kerugian dan pembiayaan macet (non perfoming loan).11 Jika

nasabah sudah tidak mempunyai sumber-sumber lain untuk membayar

kembali kewajibannya, maka akan dilakukan eksekusi agunan yang

dikuasainya oleh bank. Disesuaikan dengan bentuk pengikatan terhadap

barang-barang agunan yang dilakukan secara hak tanggungan, hipotik (untuk

kapal laut terdaftar dan pesawat udara), gadai ataupun dengan fiducia.

Agunan berupa barang tak bergerak atau bergerak, bank akan melakukan

11

Bagya Agung Prabowo, Aspek Hukum Pembiayaan Mura>bah}ah Pada Perbankan Syariah

penjualan. Penjialan dapat dilakukan secara di bawah tangan (tidak lewat

proses lelang) atau lewat proses lelang. Penyiataan barang jaminan

pembiayaan harus tetap dilakukan dengn cara-cara sebagaimana yang

diajarkan menurut hukum Islam.12

Tahapan pra lelang yang dilakukan BNI Syariah Kantor Cabang

Pembantu Mojokerto adalah sebagai berikut:

1. Pengusulan dan penetapan harga limit lelang.

2. Permohonan penetapan tangga lelang pada kantor KPKNL, dilengkapi :

dokumen fotocopy perjanjian pembiayaan, APHT/SHT atau sertifikat

fidusia, sertifikat tanh yang dibebani hak tanggungan, surat teguran 1, 2, 3

dan surat pernyataan dari pimpinan dengan isi “bila terjadi gugatan akan

bertanggung jawab”

3. Penyampaian harga limit.

4. Penyampaian daftar rincian hutang bank.

5. Permohonan surat keterangan tanh pada BPN.

6. Pemanggilan nasabah oleh BLS.

7. Pengumuman flyer.

8. Pengumuman media massa.

9. Setoran uang jaminan lelang.

Tahapan lelang:

1. Pelaksanaan lelang

2. Risalah lelang

12

75 BAB IV

ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU MOJOKERTO

A. Analisis Mekanisme Penanganan Pembiayaan Macet dan Eksekusi Jaminan Produk KPR akad Mura>bah}ah di BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto

Dalam Perbankan Syariah kegiatan pembiayaan adalah termasuk fungsi

utama pada bank. Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberi

oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Pembiayaan dalam

perbankan Islam istilah teknisnya disebut sebagai aktiva produktif, artinya

penanaman dana bank Islam baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing

dalam bentuk pembiayaan, modal sementara dan komitmen.1

Setiap usaha penyelesaian pembiayaan bermasalah yang terjadi di

industri perbankan, harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan/hukum yang

berlaku dan senantiasa diupayakan agar dapat diselesaikan di luar

proses/sidang pengadilan (non litigasi). Umumnya pembiayaan bermasalah

yang terjadi di bank syariah, ditangani saat nasabah sudah mengalami di

mana nasabah sudah tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya (penurunan

1

kemampuan membayar angsuran yang disebabkan kegagalan usaha, bangkrut,

PHK dan sebagainya).

Sebelum menyalurkan pembiayaan, bank BNI Syariah Kantor Cabang

Pembantu Mojokerto akan melakukan analisis terhadap kapasitas kemampuan

nasabahnya. Jika nasabah dianggap layak, maka bank akan menyalurkan

dananya kepada nasabah. Dalam melakukan perjanjian penyaluran

pembiayaan kepada nasabah, bank syariah melakukannya dengan sangat

hati-hati dikarenakan bank syariah mempunyai tanggung jawab atas pengelolaan

dana yang dititipkan oleh nasabah. Selain itu bank syariah mempunyai prinsip

yang harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prinsip syariah.

Adapun proses penyaluran pembiayaan di Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Pembantu Mojokerto terdiri dari beberapa tahap, yaitu wawancara,

pemeriksaan tempat, Bank Checking, Analiss Pembiayaan, Persetujuan

Pembiayaan, realisasi, pembinaan dan monitoring. Calon nasabah yang

mengajukan pembiayaan mulai dari tahap pertama selalu diteliti dan diamati

secara teliti oleh petugas bank. Analisis pembiayaan merupakan suatu proses

analisis yang dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu pembiayaan

yang telah diajukan oleh calon nasabah.2 Dengan melakukan analisis

permohonan pembiayaan, bank syariah memperoleh keyakinan bahwa proyek

yang akan dibiayai layak. Tujuan analisis permohonan pembiayaan adalah

untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadi kegagalan oleh nasabah.

Analisis yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat.

2

Pihak bank menerapkan analisis 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition of Economy) dalam menganalisa calon nasabah, karena

tahap tersebut sangat penting untuk mengetahui apakah nasabah layak untuk

menerima pembiayaan atau tidak. Proses pembiayaan yang dilakukan Bank

BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Mojokerto telah sesuai dengan

peraturan dan prosedur dari pusat.

Setelah pembiayaan disetujui oleh bank syariah dan dinikmati oleh

nasabah, maka peranan bank syariah lebih berat dibandingkan pada saat dana

tersebut belum disalurkan ke nasabah. Untuk menghindari terjadinya

kegagalan pembiayaan maka bank syariah harus melakukan pembinaan dan

pengawasan secara aktif dan terus menerus sepanjang jangka waktu (masa)

pembiayaan belum jatuh tempo atau belum terlunasi. Bentuk pengawasan

yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan secara langsung ke

Dokumen terkait