• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Melakukan Edit dan Hapus Penugasan

V. KETENTUAN PENGISIAN DATA WAJIB PAJAK

Isian kolom-kolom yang ada pada dialog Data Wajib Pajak ditentukan sebagai berikut:

A. Jenis Pemanfaatan

Dipilih berdasarkan jenis pemanfaatan objek di lapangan, jenis pemanfaatan yang ada adalah sebagai berikut:

Perumahan

15

B. Kategori Jenis Pemanfaatan

Dipilih berdasarkan kategori detil dari jenis pemanfaatan objek di lapangan, kategori yang ada adalah sebagai berikut:

Perumahan Hotel Bintang 4/5 Hotel Bintang 1/3 Hotel Melati Industri Padat Karya Industri Rumahan

Bangunan Agama Lainnya Bangunan Sosial

Rumah Sakit Klinik

Fasilitas Kesehatan Lainnya Sarana Pendidikan

Terminal

Stasiun Kereta Api Bandara Udara Pelabuhan

Fasilitas Umum Lainnya Objek P3

Perkebunan Perhutanan Pertambangan

C. Nama/Merk Dagang

Penulisan nama Wajib Pajak ditulis secara lengkap sesuai dengan nama yang tercantum pada bukti identitas seperti Kartu Tanda Penduduk, Akta Pendirian, Surat Ijin Usaha Perusahaan, dan lain sebagainya.

 Nama Wajib Pajak Orang Pribadi ditulis tanpa menggunakan gelar kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi.

16 Contoh : Sarwa Edi, S.T., M.T.

ditulis Sarwa Edi

 Nama Wajib Pajak Badan ditulis tanpa mencantumkan nama bentuk hukum.

Contoh : PT. British American Tobacco Indonesia ditulis British American Tobacco Indonesia

 Pemungut Bendahara diawali dengan kata "BENDAHARA" yang ditulis lengkap, diikuti dengan unit kerjanya.

Contoh : Bendahara Satuan Kerja Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak

 Wajib Pajak Badan yang berbentuk Koperasi dan Yayasan agar penulisannya diawali dengan kata "KOPERASI/YAYASAN", diikuti nama lengkapnya.

Contoh : Koperasi Karyawan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Yayasan Kesejahteraan Karyawan Direktorat Jenderal Pajak

 Merk Dagang ditulis lengkap sesuai dengan nama yang ada di plang/tanda pengenal objek.

Contoh : Toko emas dengan merek dagang Tiga Dua Djaya Ditulis Tiga Dua Djaya

Penulisan Toko Emas tidak usah dituliskan, sudah dimasukkan ke dalam pilihan jenis pemanfaatan Perdagangan/Komersial kategori Toko Emas.

D. Alamat

Alamat terdiri dari tipe lokasi, nama lokasi, tipe jalan, nama jalan, tipe nomor dan nomor, serta RT/RW.

Tipe Lokasi dan Nama Lokasi

Dalam hal terdapat lokasi/area pada alamat, misalnya apartemen atau komplek perumahan, maka nama lokasi/area tersebut dituliskan sebelum nama jalan. Tipe Lokasi yang sering digunakan antara lain:

PERUMAHAN

APARTEMEN

Tipe Lokasi Nama Lokasi Tipe Jalan Nama Jalan Tipe Nomor Nomor

GEDUNG WISMA

RUKO SEGITIGA

SENEN BLOK A/8

JL SENEN RAYA NO 135

KOMPLEK PERTOKOAN JBC KAV A7

17 Contoh :

Penulisan Nomor/Nama Lantai agar didahului dengan kata "LT" untuk memudahkan dalam membedakan antara nama bangunan/gedung dengan nomor/nama.

Contoh: Gedung Menara Imperium LG 38 menjadi ditulis Tipe Lokasi Nama Lokasi

GEDUNG MENARA IMPERIUM LT.LG NO.38

Standar penulisan alamat berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) terutama dalam penulisan lantai suatu bangunan/gedung, misalnya dengan mengganti penulisan 7TH FL, 7TH FLOOR dengan LT.7.

Tipe Jalan

Tipe jalan ditulis tanpa tanda titik dan terdiri dari 2 atau 3 huruf diikuti spasi, tipe jalan yang dapat digunakan antara lain:

JL = Jalan DSN = Dusun

Nama jalan ditulis secara lengkap bila belum memenuhi maksimal karakter yang disediakan. Setiap kata dalam nama jalan hanya boleh dipisahkan oleh satu spasi saja.

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan JL KEMANGGISAN ILIR

Nomor nama jalan ditulis dengan angka romawi Contoh :

Tipe Jalan Nama Jalan Nomor JL KEMANGGISAN ILIR III

Nama jalan disingkat apabila telah mencapai maksimal karakter. Nama jalan yang disingkat sedapat mungkin kata-kata yang sudah dibakukan, mulai dari suku kata yang paling terakhir, kemudian suku kata kedua terakhir dan seterusnya. Nama jalan ditulis tanpa tanda titik.

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan

JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DALAM Ditulis

JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM Nama yang biasa disingkat, antara lain :

UTR = Utara DLM = Dalam

TMR = Timur TMN = Taman

SLT = Selatan

BRT = Barat

18 Apabila alamat terletak didalam gang yang merupakan bagian dari suatu jalan, maka nama gang ditulis dibelakang nama jalan.

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan JL MASTRIP GG MADZEN Tipe Nomor dan Nomor

Tipe Nomor yaitu nomor, blok, kavling, persil dan sebagainya. Nomor yaitu nomor rumah, blok, kavling, persil dan sebagainya.

Nomor rumah ditulis dengan angka arab (angka biasa) tanpa penulisan kata

"Nomor". Nomor rumah ditulis dengan angka arab (angka biasa).

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan Tipe Nomor Nomor

JL RADEN SALEH NO 25

GG MUTIARA IV NO 12

Nomor blok ditulis dengan angka arab (angka biasa). Nomor blok dipisahkan dari nomor rumah dengan menggunakan tanda garis miring (/)

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan Tipe Nomor Nomor

JL CITRA INDAH BLOK G2/25

Kavling ditulis dengan angka arab dengan singkatan "KAV"

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan Tipe Nomor Nomor

JL DEWI SARTIKA KAV 40

Apabila nomor lebih dari satu, maka penulisannya dipisahkan dengan tanda koma (,) jika disebutkan satu persatu, atau dengan tanda minus (-) jika disebutkan awal dan akhirnya, tanpa dipisahkan oleh spasi.

Contoh:

Tipe Jalan Nama Jalan Tipe Nomor Nomor

JL MAWAR KAV 40-42

JL RADEN SALEH NO 7,8,10

RT/RW

Penulisan RT/RW ditulis dengan angka arab (angka biasa) sejumlah 3 digit.

Contoh: 010/007

Tinggal Domisili Tempat Usaha

Tempat

Kedudukan Instansi Aset Cabang Tidak Diketahui

V = alamat default

19 a. Apabila satu NPWP hanya memiliki satu PoI, maka jenis alamat sebagai berikut:

1) alamat Tempat Tinggal untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.

2) alamat Tempat Kedudukan untuk Wajib Pajak Badan.

3) alamat Instansi untuk Wajib Pajak Bendarahara.

b. Apabila satu NPWP memiliki lebih dari satu PoI, adalah sebagai berikut:

1) Wajib Orang Pribadi

a) Hanya boleh memiliki 1 jenis alamat tempat tinggal dan alamat domisili b) Bisa memiliki lebih dari 1 jenis alamat tempat usaha, aset dan tidak

diketahui.

2) WP Badan

a) Hanya boleh memiliki 1 jenis alamat tempat kedudukan,

b) Bisa memiliki lebih dari 1 jenis alamat aset,cabang dan tidak diketahui 3) WP Bendahara:

a) Hanya boleh memiliki 1 jenis alamat instansi.

b) Bisa memiliki lebih dari 1 jenis alamat aset,cabang dan tidak diketahui.

F. Nomor Telepon

Tipe kolom dari nomor telepon pada aplikasi adalah character (50), sehingga pengguna dapat mengisi nomor telepon Wajib Pajak yang dapat dihubungi tidak dibatasi oleh satu nomor telepon. Untuk setiap nomor telepon dipisahkan tanda koma (,). Penulisan digit angka nomor telepon tidak dipisahkan oleh tanda apapun atau tidak dipisahkan antara kode wilayah/kode operator dengan nomor telepon.

Contoh : 0812-12345678, 021-7412345, 021-7416789 ditulis 081212345678, 0217412345, 0217416789

G. NPWP

Default NPWP adalah angka 0 (nol) sebanyak 15 (lima belas) digit tanpa dipisahkan tanda apapun (spasi, titik, dll) (000000000000000). Jika diketahui NPWP atas Lokasi tersebut, NPWP dituliskan dengan kode NPWP lengkap tanpa dipisahkan tanda apapun (spasi, titik, dll).

Contoh NPWP 12.345.678.9-123.000 Ditulis 123456789123000

H. Keterangan

Keterangan ini diisi dengan data hasil pengamatan terhadap kondisi lokasi ataupun kegiatan usaha dari Wajib Pajak dan keterangan lain yang dapat digunakan sebagai alat keterangan dalam penggalian potensi perpajakan.

Untuk Objek Pajak PBB kolom ini digunakan untuk mengisikan Nomor Objek Pajak (NOP) dan data PBB lain yang dapat digunakan sebagai alat keterangan dalam penggalian potensi perpajakan.

I. Foto

Jumlah foto yang diupload ke dalam aplikasi dapat tidak terbatas, proses upload foto dilakukan satu-persatu per foto. Aplikasi akan menyesuaikan ukuran foto dan ukuran file foto.

Dokumen terkait