• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Umum Menginterpretasi Harmonized System nomor 3a, b dan c

Dalam dokumen 4. MODUL DTSD Klasifikasi Barang (Halaman 44-53)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETENTUAN UMUM UNTUK MENGINTERPRETASI HARMONIZED SYSTEM

2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

2.1.3. Ketentuan Umum Menginterpretasi Harmonized System nomor 3a, b dan c

KUM HS 3 :

Apabila dengan menerapkan Ketentuan 2 (b) atau untuk berbgaia alasan lain, barang yang dengan pertimbangan awal dapat diklasifikasikan dalam dua pos atau lebih, maka

klasifikasiannya harus diberlakukan sebagai berikut :

Spesifikasi tutup botol : - Terbuat dari gabus

- bagian luarnya dilapisi plastik. Bagaimana pengklasifikasian tutup botol tersebut, apakah pada bab 45 atau bab 39

Penjelasan:

KUM HS 3 hanya dipergunakan bila KUM HS 2 tidak bisa dipergunakan. Penggunaan KUM HS 3 harus urut dari KUM HS 3(a), KUM HS 3(b), baru kemudian KUM HS 3(c). Sekali lagi diingatkan, KUM HS 3 baru dipergunakan apabila uraian pos, catatan bagian, atau catatan bab tidak menentukan lain. Contoh, catatan 4(b) bab 97 menentukan bahwa barang yang dirinci pada pos 97.01 sampai dengan 97.05 dan juga dirinci pada pos 97.06, harus diklasifikasikan pada pos terdahulu awal (berarti bertentangan dengan KUM HS 3c ). Dalam hal ini KUM HS 3(c) tidak berlaku.

KUM HS 3 a :

Pos yang memberikan uraian yang paling spesifik, harus lebih diutamakan dari pos yang memberikan uraian yang lebih umum. Namun demikian, apabila dua pos atau lebih yang masing-masing pos hanya merujuk kepada bagian dari bahan atau zat yang terkandung dalam barang campuran atau barang komposisi,atau hanya merujuk kepada bagian dari bahan atau zat terkandung dalam campuran atau barang komposisi atau hanya merujuk kepada bagian dari barang dalam set yang disiapkan untuk penjualan eceran, maka pos-pos tersebut harus dianggap setara sepanjang berkaitan dengan barang tersebut, walaupun salah satu dari pos tersebut memberikan uraian yang lebih lengkap atau lebih tepat.

Penjelasan:

Pos dengan uraian lebih spesifik lebih diutamakan dari pos dengan uraian yang lebih umum. Pos yang menyebutkan nama barang lebih diutamakan dari pos yang menyebutkan kelompok barang. Contoh shavers/hair clippers diklasifikasikan pada pos 85.10, bukan pada pos 85.09 (self-contained motor). Saringan oli walau sebagai bagian dari mesin pada pos 8409, namun pos 8421 uraian barangnya lebih rinci.

Pos yang menyebutkan barang yang disebutkan secara rinci lebih diutamakan dari pos yang menyebutkan bagian suatu barang. Contoh, tufted textile for motor cars diklasifikasikan pada pos 57.03, bukan pada pos 87.08.

Apabila dua atau lebih pos menguraikan hanya bagian dari bahan atau zat yang terkandung dalam suatu barang campuran atau komposit, atau bagian dari item dalam

satu set barang untuk penjualan eceran, maka KUM HS 3(a) tidak berlaku dan digunakan KUM HS 3(b) atau 3(c), meskipun salah satu pos lebih rinci dari pos lainnya.

KUM HS 3 b :

Barang campuran dan barang komposisi yang terdiri dari bahan yang berbeda atau yang dibuat dari komponen yang berbeda, serta barang yang disiapkan dalam set untuk penjualan eceran, yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan referensi 3 (a), harus diklasifikasikan berdasarkan bahan atau komponen yang memberikan karakter utama barang tersebut, sepanjang kriteria ini dapat diterapkan.

Penjelasan:

KUM HS 3(b) hanya berlaku untuk campuran, barang komposit yang terdiri dari bahan yang berbeda, barang komposit yang terdiri dari komponen yang berbeda, dan barang yang dikemas dalam bentuk set untuk penjualan eceran, dan bila KUM HS 3(a) tidak bisa

digunakan.

Yang dimaksud dengan karakter utama (Essential character) pada KUM HS ini mengacu pada bahan atau komponen, kemasan, jumlah, berat atau nilai, dan bahan utama yang berkaitan dengan penggunaan barang.

KUM HS 3(b) berlaku juga untuk komponen yang terpisah, asalkan satu sama lain

adapted to the other, mutually complementary, dan bersama-sama membentuk barang jadi yang secara normal tidak diperdagangkan terpisah. Contoh, rak bumbu dengan

beberapa botol tempat bumbu kosong.

Yang dimaksud dengan barang dikemas dalam bentuk set untuk penjualan eceran yaitu:

Paling sedikit dua produk yang berbeda pos (sembilan sendok bukan set).

• Beberapa produk/barang bersama-sama untuk keperluan/kegiatan tertentu.

Bisa langsung dijual tanpa perlu dibungkus/dikemas kembali (contoh,

ready-to-eat-meal).

Contoh set: hairdressing set yang terdiri dari electric hair clipper (85.10), sisir (96.15),

gunting (82.13), sikat (96.03), dan handuk dari tekstil (63.02), dikemas dalam tas kulit (42.02)



diklasifikasikan pada pos 85.10 (berdasarkan komponen yang memberikan

sifat utama).

KUM HS 3(b) tidak berlaku untuk barang yang terdiri dari beberapa bagian yang dikemas

terpisah (baik kemasan yang biasa digunakan maupun tidak), dalam proporsi tertentu untuk keperluan industri (contoh, minuman).

Perhatikan mie instan yang sudah mask diatas. Tahukah Saudara ketika belum dimasak yang bungkusannya terdiri dari : mie, saus, kecap, bumbudan bahan lainnya. Bagaimana Saudara mengklasifikasi bila dalam keadaan mentah atau dalam bungkusan ?

KUM HS 3 c:

Apabila barang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan referensi 3 (a) atau 3(b), maka barang tersebut harus diklasifikasikan dalam pos tarif terakhir berdasarkan urutan penomorannya di antara pos tarif yang mempunyai pertimbangan yang setara.

Penjelasan:

Bila KUM HS 3(a) dan 3(b) tidak dapat digunakan, barang diklasifikasikan pada pos

terakhir. Contohnya, suatu bingkai berbentuk bujur sangkar yang 2 sisi terbuat dari kayu

dan dua sisi lainnya terbuat dari logam. Bingkai ini ditinjau dari bahan baku memiliki bahan yang sama dan seimbang antara pos 44.14 dan pos 83.06, namun karena menurut KUM HS 3c, maka bingkai tersebut harus diklasifikasikan pada pos terakhir, yaitu pos

Spesifikasi Mie :Instan :

- Supermi instan bungkus

- merk :”Mi Enak” - Mengandung

mie, bumbu, saus, bawang dan cabe

Spesifikasi barang : - Van belt merk :

:”Ando” - mengandung

83.06.

Perhatikan vanbelt ini, bagaimana pengklasifikasiannya bila terbuat dari bahan plastik dan karet yang sama tebalnya ?

2.1. 4. Ketentuan Umum Menginterpretasi Harmonized System nomor 4

KUM HS 4:

Barang yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan referensi diatas, harus diklasifikasikan ke dalam pos yang sesuai untuk barang yang paling menyerupai.

Penjelasan:

a) KUM HS 4 baru digunakan apabila KUM HS 1 sampai dengan KUM HS 3 tidak dapat digunakan. Berdasarkan KUM HS 4, klasifikasi berdasarkan barang yang sifatnya paling sesuai (misalnya uraian barangnya, sifatnya, tujuannya).

b) Ketentuan ini mengenai barang-barang yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu pos dalam HS, karena tidak ada uraian yang sesuai (misalnya yang baru muncul di pasaran dunia). Ketentuan ini menetapkan bahwa barang-barang tersebut harus digolongkan kedalam pos atas barang yang memiliki persamaan terbanyak. c) Pada waktu menerapkan ketentuan No.4, barang yang akan diklasifikasikan harus

diperbandingkan dengan uraian barang dalam beberapa pos HS yang memiliki kesamaan jenis atau karakternya. Hal tersebut dilakukan untuk meneliti pada pos mana yang memiliki unsur kesamaan terbanyak.

d) Persamaan dapat tergantung dari beberapa faktor seperti nama, sifat, penggunaan, dan seterusnya.

Perlu diingatkan, KUM HS 4 baru digunakan apabila benar-benar tidak ada lagi data

atau informasi yang dapat diperoleh untuk mengidentifikasi barang dimaksud. Untuk

itu, sebelum memutuskan menggunakan KUM HS 4, sangat disarankan untuk mencari lebih dulu informasi tentang barang dimaksud dari berbagai sumber yang ada, seperti literatur, data teknis, internet, dan sebagainya.

2.1. 5. Ketentuan Umum Menginterpretasi Harmonized System nomor 5

KUM HS 5 :

Sebagai tambahan dari aturan di atas, Ketentuan berikut ini harus diberlakukan terhadap barang tersebut di bawah ini :

Tas kamera, tas instrumen musik, koper senapan, tas instrumen gambar, kotak kalung dan kemasan semacam itu, dibentuk secara khusus atau pas untuk menyimpan barang atau perangkat barang tertentu, cocok untuk penggunaan jangka panjang dan diajukan bersama barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila kemasan tersebut memang biasa dijual dengan barang tersebut. Namun demikian, ketentuan ini tidak berlaku untuk kemasan yang memberikan seluruh karakter utamanya;

Penjelasan:

KUM HS 5(a) berlaku untuk Peti (cases), kotak (boxes), dan tempat semacam itu yang:

khusus dibuat untuk barang tertentu.

digunakan untuk jangka waktu lama.

• dimasukkan bersama barangnya (bila dimasukkan terpisah diklasifikasikan pada pos tersendiri).

biasa dijual bersama dengan barangnya.

tidak memberikan sifat utama.

Contoh: tempat perhiasan, tempat teleskop, tempat alat musik, tempat senjata, dan sebagainya.

Perhatikan gambar guitar dan kemasannya diatas. Bagaimana Saudara mengklasifikasiguitar beserta kemasan diatas ?

KUM HS 5 b :

Berdasarkan aturan dari ketentuan nomor 5 (a) di atas, bahan pembungkus dan kemasan pembungkus yang diajukan bersama dengan barangnya harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut memang biasa untuk membungkus barang tersebut. Namun demikian ketentuan ini tidak mengikat apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut secara nyata cocok untuk dipakai berulangulang.

Penjelasan:

Mengacu pada KUM HS 5(a), pembungkus/tempat simpan diklasifikasikan dengan barangnya bila biasa dipakai untuk barang tersebut.

Ketentuan ini tidak berlaku untuk pembungkus/tempat simpan yang digunakan

berulang-ulang (repetitive use), contohnya gas yang diimpor bersama pengemasnya

(tabung gas di bawah tekanan), maka gasnya diklasifikasikan pada pos tarif gas, sedangkan pengemasnya diklasifikasikan pada pos tarif tabung gas.

Ketentuan ini tidak berlaku untuk tempat simpan yang nilainya jauh lebih tinggi dari barang yang disimpan di dalamnya. Tempat semacam itu harus diklasifikasikan tersendiri Sebagai contoh, tempat teh dari perak dan tempat permen dari porselin berdekorasi China

Spesifikasi barang : - gitar dengan

kemasannya - merk :”Refly” - Terbuat dari karet

yang dilapisi tekstil tebal

Bagaimana pengklasifikasian suatu gas beserta tabungnya yang dapat diisi ulang ? Tabung gas LPG dengan isinya LPG pada pos berapa dalam Harmonized System ?

2.1. 6. Ketentuan Umum Menginterpretasi Harmonized System nomor 6

KUM HS 6 :

Untuk tujuan hukum klasifikasi barang dalam sub pos dari suatu pos harus ditentukan berdasarkan uraian dari subpos tersebut dan catatan subpos bersangkutan, serta ketentuan ini di atas dengan penyesuaian seperlunya, dengan pengertian bahwa hanya subpos yang setara yang dapat diperbandingkan. Kecuali apabila konteksnya menentukan lain, untuk keperluan ketentuan ini diberlakukan juga catatan Bagian dan catatan Bab.

Penjelasan:

KUM HS 1 sampai dengan KUM HS 5 berlaku mutatis mutandis (secara langsung) untuk subsub pos pada satu pos yang sama (perbandingan pada takik yang sama).

KUM HS 6 berlaku sepanjang konteksnya tidak menentukan lain. Artinya, catatan

bagian, catatan bab, atau catatan subpos harus tetap menjadi pertimbangan utama. Contohnya, Platinum pada catatan 4(b) Bab 71 tidak sama dengan Platinum pada catatan subpos 2 (khusus untuk sub-pos 7110.11 dan 7110.19).

2.2. Latihan

Spesifikasi barang : - tabung gas berisi

gas

- merk :”Reflon” - Terbuat baja tahan

Pertanyaan Jawaban 1. Dalam mengklasifikasi barang gantungan

kunci yang terdiri dari ring baja, rantai baja dan hiasan dari plastik, harus menggunakan KUM HS nomor berapa ?

1.

2. Sebutkan contoh barang yang dalam mengklasifikasinya menerapkan KUM HS nomor 3a (selain yang telah disebutkan contoh diatas)

2.

3. Bagaimana menurut pendapat Saudara mengenai penggunaan KUM HS nomor 4 dalam prakteknya ?

3.

2.3. Rangkuman

Dalam mengklasifikasi barang dalam BTBMI diperlukan suatu pedoman. Pedoman tersebut adalah Ketentuan Umum Menginterpretasi Harmonized System (KUM HS) merupakan ketentuan untuk memasuki klasifikasi barang. Saat ini KUM HS hanya terdiri dari nomor 1 sampai dengan nomor 6. Dahulu sampai dengan 10, nomor 7 sampai 10 dihilangkan dan beberapa diantaranya menjadi surat keputusan Dirjen Bea dan Cukai

Dalam dokumen 4. MODUL DTSD Klasifikasi Barang (Halaman 44-53)

Dokumen terkait