• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

5. Keterampilan Bermain Sepakbola

Menurut Mohr (1960:322) yaitu “keterampilan sebagai suatu peningkatan

penampilan”. Kemudian Munn (1964:104) menyebutkan bahwa “keterampilan

xlix

dengan keterampilan adalah kecakapan dalam melakukan tugas dan penampilan,

dan gerakan yang dilakukan mengandung tingkat efisiensi yang tinggi.

Keterampilan gerak merupakan kegiatan yang mempunyai gerak terbatas,

baik gerakan tunggal maupun kelompok yang dilakukan dengan ketelitian dan

ketepatan yang tinggi. Hal ini berbeda dengan pola gerak (motor pattern) yang

lebih banyak menggunakan gerakan ekstensif atau serangkaian gerakan. Dalam

keterampilan, gerak dibatasi tetapi penekanan pada ketepatan, sedang dalam pola

gerak merupakan kebalikan, penekanan pada gerak dan ketepatan terbatas.

Herman, et al (1976:5) menyatakan bahwa “keterampilan dan pendidikan

merupakan proses instruksi yang berusaha untuk mencapai tujuan melalui

perencanaan dan evaluasi hasil belajar. Latihan keterampilan diberikan untuk

menyiapkan anak dalam menghadapi suatu tugas atau pekerjaan tertentu yang

sifatnya lebih khusus.

Keterampilan menunjukkan suatu tindakan untuk menyelesaikan sesuatu

yang berkaitan dengan gerak, oleh karena itu penampilan keterampilan berupa

perilaku. Tindakan yang merupakan unsur utama gerak, maka keterampilan dapat

diklasifikasikan dari tingkat yang sederhana sampai tingkat yang kompleks.

Pengertian keterampilan yang kompleks sering dikaitkan dengan keterampilan anak terhadap suatu kegiatan yang sedang ditekuni dengan hasil

l

penampilan seorang anak atau derajat kecapakan yang dimiliki. Derajat

kecakapan dalam aktivitas gerak dapat dinyatakan sebagai daya produksi,

keajegan dan kemantapan dalam penampilan.

Johnson dalam Singer (1980:30) menyatakan bahwa :

Keterampilan sebagai sesuatu yang ditampilkan sebagai aktivitas gerak yang dibatasi waktu atau kecepatan, ketepatan, bentuk yang menunjukkan aktivitas gerak yang efisien dan efektif dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi masalah yang baru dalam situasi yang baru dengan tepat.

Dalam permainan sepak bola seorang anak dinyatakan terampil dalam

menembak bola (shooting) apabila dia dapat berhasil memasukan bola ke dalam

gawang paling sedikit 80% dari tembakannya. Bagi pemain tenis mereka

dinyatakan terampil dalam melakukan service apabila 60 sampai 70% service

pertamanya masuk. Dengan contoh-contoh tersebut bahwa keterampilan dinilai

oleh produktivitas penampilan yang dilakukan pemain.

Efisiensi gerakan yang ditujukan kepada kelangsungan hidup yang optimal

dari setiap individu mempunyai tiga komponen yaitu orientasi gerak tubuh,

persepsi kognitif, dan tingkat kebebasan. Oxendine (1984:20) menyatakan bahwa

“keterampilan gerak merupakan aktivitas yang menempatkan penekanan

utamanya pada efisiensi”. Sedangkan Cratty (1973:10) menyatakan bahwa

“keterampilan gerak dapat diistilahkan sebagai prestasi motorik yang layak dari

hasil belajar”.

Penekanan kondisi fisik dalam peningkatan belajar gerak adalah untuk

li

suatu keterampilan adalah sangat ideal, namun sering dilakukan pula latihan

kondisi fisik bersamaan dengan latihan keterampilan itu sendiri. Yang perlu

diingat bahwa mengembangkan kondisi fisik dalam latihan keterampilan tidak

menjadikan dirinya terkemuka, tidak pula menyebabkan pengembangan

keterampilan cepat tercapai. Dalam latihan kondisi fisik kuncinya adalah

menganalisis faktor-faktor yang terlibat dalam keterampilan tersebut. kemudian

mengembangkan faktor-faktor tersebut sesuai dengan spesifikasi keterampilan

yang sedang dipelajari.

Permainan sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu atau

permainan tim. Kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah kesebelasan yang

mampu menampilkan permainan yang kompak. Dapat dikatakan bahwa

kesebelasan yang baik bila terdapat kerja sama tim yang baik. Untuk

mendapatkan kerja sama tim yang tangguh diperlukan pemain-pemain yang

menguasai bagian-bagian dari bermacam-macam teknik dasar bermain sepak bola

dan trampil melaksanakannya. Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap

pemain lepas dari faktor-faktor kondisi fisik dan taktik sangat menentukan tingkat

permainan suatu kesebelasan sepak bola. Makin baik tingkat penguasaan

keterampilan teknik dasar bermain setiap pemainnya di dalam memainkan dan

menguasai bola, maka makin cepat dan cermat kerja sama kolektif akan tercapai.

Dengan demikian kesebelasan akan lebih lama menguasai bola dan akan

lii

Untuk dapat mencapai penguasaan teknik-teknik dasar bermain sepak bola

pemain harus melakukan dengan prinsip-prinsip gerakan teknik yang benar,

cermat, sistematik yang dilakukan berulang-ulang terus menerus dan

berkelanjutan, sehingga menghasilkan kerjasama yang baik antara sekumpulan

saraf otot untuk pembentukan gerakan yang harmonis, sehingga menghasilkan

otomatisasi gerakan. Untuk dapat mencapai gerakan yang otomatis harus dimulai

sejak usia muda.

Keterampilan teknik dasar bermain sepak bola adalah semua

gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola, terlepas sama sekali dari

permainannya. Maksudnya adalah pemain melakukan gerakan-gerakan dengan

bola dan gerakan-gerakan tanpa bola. Dengan demikian setiap pemain dapat

dengan mudah memerintah bola dan memerintah badan atau anggota badan

sendiri dalam semua situasi bermain. Setiap pemain sepak bola dengan mudah

dapat memerintah bola dengan kakinya, dengan tungkainya, dengan badannya,

dengan kepalanya, kecuali dengan kedua belah tangannya yang dilakukan dengan

cepat dan cermat. Dengan demikian setiap pemain telah memiliki gerakan yang

otomatis atau ball feeling yang sempurna serta peka terhadap bola.

Penguasaan keterampilan yang baik dapat diperoleh melalui usaha

pengkajian terhadap peserta didik, bentuk dan modal pembelajaran serta

faktor-faktor yang menunjang pada cabang olahraga yang bersangkutan. Pembentukan

liii

menyangkut gerakan-gerakan koordinasi otot. Koordinasi gerakan dipengaruhi

oleh fungsi syaraf dan diperoleh dari hasil belajar. Oleh karena itu untuk

memperoleh tingkat keterampilan gerak yang tinggi diperlukan belajar dalam

jangka waktu yang lama agar fungsi sistem saraf dapat terkoordinasi dengan

sempurna yang menuju pada otomatisasi gerakan. Pyke (1991:61) menyatakan

bahwa “tanpa belajar atau latihan suatu keterampilan tidak akan tercapai”.

Teknik dasar bermain sepak bola merupakan semua gerakan-gerakan yang diperlukan untuk bermain sepak bola. Kemudian untuk bermain ditingkatkan

menjadi keterampilan teknik bermain sepak bola yaitu penerapan teknik dasar

bermain ke dalam permainan. Teknik dasar bermain sepak bola meliputi teknik

tanpa bola dan teknik dengan bola. Teknik tanpa bola merupakan semua

gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri dari lari cepat mengubah arah, melompat dan

meloncat, gerak tipu dengan badan dan gerakan-gerakan khusus penjaga gawang.

Sedangkan teknik dengan bola meliputi mengenal bola, menendang bola,

mengontrol bola, mengiring bola, heading, melempar bola. Beberapa teknik dasar

yang perlu dipelajari menurut Sneyers (1998:11), yaitu:

“Mengendalikan bola dengan kaki, paha, dada dan kepala, meneruskan bola tanpa ditahan, dribbling, tendangan sambil salto, pass pendek dan panjang, melempar bola, tendangan langsung dan tidak langsung, tendangan sudut pendek dan yang panjang, menyundul bola, memberi efek pada bola dan sebagainya”.

Sedangkan menurut Fuchs, et al (1981:48) adalah “keterampilan teknik

liv

dan throw-in”. Selanjutnya disebutkan secara garis besarnya keterampilan teknik

bermain sepak bola yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepak bola meliputi :

menendang (instep kick, inside foot kick, outside foot kick, heel kick), trapping

atau menghentikan bola (sole of the foot trap, Foot trap, body trap). Tiap bagian

dapat diajarkan secara terpisah-pisah sesuai dengan kebutuhan bahan atau materi

pembelajaran.

Indikator penguasaan keterampilan bermain sepak bola, apabila

masing-masing anak menguasai dan mampu melakukan berbagai teknik dasar bermain

sepak bola tersebut. Dalam proses pembelajaran selanjutnya, pemain agar selalu

mempelajari dan mempraktekkan berulang-ulang bagaimana mengolah dan

mempermainkan bola agar dapat menumbuhkan naluri terhadap gerak bola.

Pembelajaran keterampilan gerak bermain sepak bola adalah hasil tes dan

unsur-unsur dasar bermain sepak bola. Banyak sekali model tes keterampilan

bermain sepak bola yang telah dibakukan dan hasilnya dapat dijadikan prediksi

keterampilan masing-masing anak. Menurut Mor-Christian General Soccer

Ability Skill Test Battery dalam Strand & Wilson (1993:122) meliputi: “passing,

dribbling dan shooting”. Yeagley Soccer Battery Test dalam Strand & Wilson

(1993:124) menyebutkan bahwa “item tes untuk keterampilan bermain sepak bola

meliputi dribbling, wall volley dan juggling. Tes keterampilan bermain sepak bola

menurut Rogalsky & Degel (1972) meliputi “juggling, menendang bola dengan

lv

dengan kaki bagian dalam, menendang bola dengan kura-kura kaki penuh,

heading, menggiring bola zig-zag, melempar bola”. Sedangkan tes keterampilan

bermain sepak bola dari Plooyer (1970:152-157) meliputi “menimang-nimang

bola, keterampilan dalam lapangan bujur sangkar, menggiring dan menendang

bola ke dalam sasaran, menembak ke sasaran dalam gawang, dan tes keterampilan

lari sambil menendang bola ke dalam sasaran yang berada di sebelah kanan dan

kiri”.

Dokumen terkait